PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana praktek penetapan harga dalam praktek jual beli jagung dengan uang non tunai di kabupaten Kaur Utara. Bagaimana kedudukan hukum ekonomi Islam tentang penetapan harga dalam praktek jual beli jagung secara nontunai di Kecamatan Kaur Utara.
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum ekonomi Islam terhadap jual beli nontunai dalam kaitannya dengan penetapan harga.
Kegunaan Penelitian
Persamaan penelitian terdahulu ini dengan penelitian yang penulis teliti adalah sama-sama penelitian jual beli dengan penetapan harga. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis teliti adalah sama-sama mengkaji jual beli jagung secara nontunai pada suatu harga. 6 Siti Khatijah, Jual Beli Jagung Cashless Di Kalangan Petani Di Kecamatan Bilang Jerango Kabupaten Gayo Luwes Sesuai Konsep Ba'i Al-Dain (Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Ar-Raniry Darusalam Banda Aceh, 2019).
Meskipun sama-sama membahas penetapan harga sepihak pada praktik jual beli jagung nontunai, namun subjek dan pendekatan penelitian yang digunakan berbeda. Dalam penelitian ini peneliti lebih mendalami mengenai jual beli jagung dengan harga non tunai dengan harga unilateral. 40 Tesis Rahmad Alfisyahrian Analisis dan Manajemen Perdagangan Besar Pembelian dan Penjualan Non Tunai (Fakultas Syariah Banda Aceh, 2014) h.
Praktik penetapan harga sepihak yang dilakukan pembeli (pemilik toko) dalam pembelian dan penjualan jagung non tunai di Kec. Jual beli nontunai dilakukan oleh petani jagung di Kecamatan Kaur Utara paling lama 1-4 bulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis baik melalui wawancara langsung maupun observasi mengenai praktek penetapan harga sepihak dalam praktek jual beli jagung secara nontunai di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur selalu terjadi di masyarakat. masyarakat.
Berikut ini akan disajikan hasil wawancara mengenai penetapan harga unilateral pada praktik jual beli jagung nontunai di Kabupaten Kaur Utara dari beberapa informan. Hal ini sesuai dengan hukum Islam bahwa terdapat prinsip saling menguntungkan yang dapat dicapai dengan praktek jual beli dengan uang non tunai.
Penelitian Terdahulu
Metode Penelitian
- Jenis Dan Waktu Pendekatan Penelitian
- Waktu Dan Lokasi Penelitian
- Subjek (Informan Penelitian)
- Sumber Data
- Tehnik Pengumpulan Data
- Tehnik Analisis Data
Khiyar artinya memilih yang terbaik di antara dua perkara, yaitu meneruskan jual beli atau membatalkan. Jual beli secara kredit ini tentu saja diperbolehkan, asalkan sebaliknya dalam transaksi yang tidak melanggar syariat. Kaur Utara sungguh tidak wajar karena jual beli ini bukan soal tawar-menawar melainkan hanya kesepakatan paksa kedua belah pihak.
Dari temuan wawancara penulis dengan pemilik toko dalam praktek jual beli jagung di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur, hal ini sangat menyimpang dari syariat Islam. Dari hasil penelitian yang diperoleh baik dari wawancara langsung maupun observasi, diketahui bahwa petani jagung di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur tidak memiliki modal untuk menanam jagung, mereka akan melakukan jual beli secara non tunai (dapat dibayar pada waktu atau waktu yang ditentukan). tunggu hasilnya). panen) untuk. Adanya jual beli non tunai yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur ada yang tidak sesuai dengan syariat islam, jual beli non tunai yang sesuai syariat islam adalah jual beli yang pada kaitannya dengan tidak harus memberikan harga tambahan.
Namun masih terdapat pemilik toko di Kecamatan Kaur Utara yang melakukan jual beli tanpa uang padahal diperlukan akad transaksi, syaratnya jika petani jagung ingin berhutang kepada pemilik toko maka petani jagung harus menjual seluruh hasil panennya. pemilik toko dan menetapkan harga itu. Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan pembayaran yang berlebihan. Dalam hukum Islam, praktek jual beli tidak boleh merugikan salah satu pihak, seperti mekanisme pembayaran hasil panen jagung dengan harga di bawah mekanisme pasar di kalangan petani di Kecamatan Kaur Utara, Kabupaten Kaur.
Sistematika Penulisan
Jual Beli
- Pengertian Jual Beli
- Dasar Hukum Jual Beli
- Rukun Dan Syarat Jual Beli
- Macam-Macam Jual Beli
- Jual Beli Yang Dilarang Dalam Islam
- Macam-Macam Khiyar Jual Beli
- Manfaat Dan Hikma Jual Beli
Transaksi jual beli yang mereka lakukan dalam bentuk non tunai adalah benih, pupuk non organik, pestisida dan alat pertanian lainnya yang dijual oleh pedagang di toko-toko pertanian. Permasalahan bagi petani disebabkan oleh transaksi jual beli yang dilakukan secara nontunai, pemilik toko pertanian menuntut pembayaran hutang pembelian dan pembelian karena petani harus menjual hasil panen jagungnya kepada pemilik toko pertanian. Berdasarkan permasalahan yang ditemui di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan menulis karya ilmiah yang berjudul: Penetapan Harga dalam Praktek Jual Beli Jagung Non Tunai di Kecamatan Kaur Utara Perspektif Hukum Ekonomi Syariah.
Sedangkan perbedaannya, penelitian terdahulu membahas mengenai jual beli jagung secara nontunai dan pricing menurut konsep Bai’i Al-Dain Only dalam perspektif hukum Islam, sedangkan penulis mengkaji Pricing dalam praktik pembelian nontunai. dan Penjualan Jagung di Kecamatan Kaur Utara Berperspektif Ekonomi Syariah. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis teliti adalah sama-sama menyelidiki harga unilateral, sedangkan perbedaannya penelitian terdahulu adalah Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perubahan Harga Sepihak (Studi Kasus Jual Beli Daging Sapi di Pasar Panorama ), sedangkan penulis meneliti Harga Tetap Secara Sepihak Dalam Praktek Jual Beli Jagung Melalui Non Tunai Di Kecamatan Kaur Utara Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Bab kedua menjelaskan tentang jual beli, dasar hukum jual beli, rukun dan syarat jual beli, macam-macam jual beli, jenis jual beli khiyar, jual beli yang dilarang dalam islam, pengertian ekonomi syariah hukum di Kabupaten Kaur Utara Kaur.
Dengan demikian kita dapat memahami bahwa jual beli adalah proses pertukaran barang dan benda atau uang. Para ulama sepakat bahwa jual beli itu diperbolehkan karena manusia tidak akan mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Mereka menerapkan pembatasan ini karena jual beli hampir tidak pernah bebas dari kesalahan dalam pengertian yang sama.
Non Tunai
- Pengertian Non Tunai
- Syarat Sah Transaksi Jual Beli Secara Non Tunai
Meningkatnya nilai suatu barang karena adanya pengecualian yang diberikan pada saat pembayaran atau yang disebut dengan jual beli secara kredit diperbolehkan menurut hukum Islam. Legalisasi jual beli kredit juga sejalan dengan apa yang ditentukan oleh nalar manusia dan diperkuat dengan teori ekonomi yang mengatakan waktu mempengaruhi nilai mata uang. Jual beli mempunyai rukun dan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar jual beli secara syara dapat disebut sah.
Ketentuan-ketentuan dalam akad jual beli memerlukan persetujuan bersama dan diwujudkan dalam bentuk memberi dan menerima atau menunjukkan sikap afirmatif, atau berdasarkan pemahaman tentang hak milik. Syarat-syarat penting yang memungkinkan terjadinya jual beli ini antara lain adalah kesepakatan kedua belah pihak untuk diubah menjadi akad jual beli kredit, seperti kesepakatan waktu, cara pembayaran, dan kesepakatan harga keseluruhan secara umum. Barang yang dijual harus diterima langsung oleh pembelinya dan tidak boleh ditunda-tunda oleh penerimanya, karena jika barang yang dijualnya tertunda sedangkan harganya juga tertunda maka akan mengakibatkan jual beli hutang dengan hutang yang dilarang oleh agama.
Dan jual beli ini tidak sah kecuali kedua belah pihak telah memberikan pilihan dengan memilih tunai dan kredit.
Penetapan Harga
- Pengertian Harga
- Metode Penetapan Harga
- Penetapan Harga Menurut Pandangan Islam
- Penetapan Harga Menurut Hukum Dagang Indonesia
Kesalahan dalam penetapan harga dapat menimbulkan akibat dan dampak yang beragam, tindakan penetapan harga yang tidak etis dapat membuat pelaku usaha tidak menyukai pelanggan. Konsep harga menurut Ibnu Taimiyyah, harga yang adil pada dasarnya sudah digunakan sejak awal hadirnya agama Islam, Al-Qur’an sangat menekankan keadilan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Pengacara menganggap harga wajar adalah harga yang dibayarkan untuk barang serupa, sehingga mereka mengakuinya sebagai harga yang sama.
Secara umum harga wajar ini adalah harga yang tidak menimbulkan eksploitasi atau penindasan (tirani) sehingga merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak lain. Harga harus mencerminkan manfaat bagi pembeli dan penjual secara adil, yaitu penjual menerima keuntungan normal dan pembeli menerima manfaat yang setara dengan harga yang sama. Kewajiban pemilik barang untuk menjual dengan harga yang tidak dikehendakinya bertentangan dengan ketentuan Allah SWT.
Barangsiapa menjual barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 lebih dari harga yang tercantum dalam daftar peraturan ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp.
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
Kondisi Geografi
Kecamatan Kaur Utara merupakan salah satu kecamatan tertua di Kabupaten Kaur yang terdiri dari Kecamatan Kaur Utara, Kaur Selatan, dan Kaur Tengah. Di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Guci Hulu, di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Guci Hilir, di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Kelam Tengah, dan di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lungkang Kule.
Kondisi Demografi
Dalam proses jual beli nontunai, baik pihak yang menjual (pembiayaan dari modal) maupun pihak yang membeli (petani) saling mempunyai karena petani memerlukan modal untuk menanam jagung agar kelak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pemodal mendapatkan keuntungan yang tetap. dari penjualan seluruh hasil panen jagung dari petani yang meminjam modal. Berbagai cara yang dilakukan masyarakat untuk mencapai kesepakatan dalam proses jual beli non tunai ini terlihat dari hasil wawancara dan observasi penulis dengan beberapa petani dan pemilik toko di kecamatan Kaur Utara kabupaten Kaur tempat penulis telah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang telah penulis siapkan sebelumnya dan disetujui oleh pembimbing penulis yaitu panduan wawancara. Jadi penetapan harga sepihak ini dilakukan pembeli kepada petani jagung karena ada perjanjian jual beli non tunai yang dilakukan oleh petani dan pembeli pada awal musim tanam, pembeli (pemodal) petani. (peminjam) barang yang diperdagangkan secara nontunai berupa benih, pupuk organik, pestisida dan sebagainya.
Walaupun jual beli nontunai dilakukan dengan kesepakatan dan tanpa paksaan apapun, namun dalam hal ini petani jagung di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur merasa dirugikan setelah melakukan jual beli karena harga yang diberikan pembeli jauh lebih rendah dari harga pasar. sehingga ketika mereka akan menanam jagung lagi terpaksa melakukan transaksi jual beli non tunai lagi. Jual beli nontunai di Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur sudah bukan hal yang asing lagi karena sudah menjadi suatu kebiasaan, akad yang mereka lakukan bertemu secara langsung tanpa perantara. Hal ini dilakukan di lokasi pemilik toko atau pemberi modal secara lisan dan tatap muka antara petani dengan pemilik toko. Ibarat jual beli nontunai kepada Bu Merna, ketika Bu Merna ingin membeli bibit tanpa uang tunai, maka pemilik toko tidak memerlukan apa-apa, namun ketika Bu Merna panen, ia harus menjual seluruh hasil panen jagungnya ke toko, dimana dia membelinya secara non-tunai atas keinginannya sendiri sebagai ucapan terima kasih.
Apabila dalam jual beli non tunai (kredit) ada syarat tambahannya, maka itu termasuk riba, riba artinya perbuatan yang dilarang dalam syariat Islam, riba adalah meminta tambahan sesuatu yang dikreditkan. Tesis Rahmad Alfisyahrian, 2014 Analisis dan Manajemen Jual Beli Grosir Non Tunai Fakultas Syariah Banda Aceh. Siti Khatijah, 2019 Jual Beli Jagung Non Tunai Di Kalangan Petani Di Kecamatan Bilang Jerango Kabupaten Gayo Luwes Sesuai Konsep Ba'i Al-Dain Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Ar-Raniry Darusalam Banda Aceh.
Keadaan Social, Ekonomi Dan Potensi
- Keadaan Social
- Keadaan Ekonomi
- Keadaan Potensi
- Data Monografi