Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya permasalahan pemerolehan bahasa pada anak tunagrahita. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pemerolehan bahasa yang terjadi pada anak tunagrahita sejak usia 2 tahun. Kemampuan pemerolehan bahasa pada anak tunagrahita memerlukan perhatian yang lebih khusus dibandingkan pada anak yang lahir dalam keadaan normal.
Dalam hal ini, tahap pemerolehan sintaksis muncul pada anak tunagrahita, kasus Herman, saat ia berusia 2 tahun. Pemberian stimulus bahasa harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk menunjang pembelajaran bahasa ibu pada anak tunagrahita.
Enhancing Students Speaking Skills Through Project-Based Learning
Zare-Bestash and Sarlak (2017) proved that PjBL could improve students' speaking and writing skills and other external factors such as motivation and collaboration. Based on the statistical results, English presentations and exercises can continuously improve the students' speaking skills gradually. It means that the students will have more time to practice his fluency in learning the English language.
Under this condition, students will be more active and willing to speak up to peers in classroom activities. This means that students not only learn theories, but also apply the theories in real life.
Villain Figure’s Ambivalence in the Comic Gundala: Destiny
Print comic Gundala: Destiny is an adaptation of the movie released in the same year. Pengkor's life from childhood to being a villain is presented very clearly in the comic and more detailed than the movie. Pengkor's hegemony tends to lead to the 'ideology of a family' in the comic Gundala: Destiny.
In the Gundala comic text at the end of the story, there are two Pengkor children who oppose Pengkor's control of power. Through analysis-related sources, the author is able to analyze the text's structure using Tzvetan Todorov's structural theory and uncover Pengkor's ambivalent position in the text based on the concept of hegemony from Antonio Gramsci. It can be seen from the sequence categorization that the Pengkor character's appearance and his relationship with his adopted children dominate the stories in the comics.
This family concept is one of the ways Pengkor exercises his hegemony over his ten adopted children. Pengkor did it with the goal that they would become his adopted children and obey all his commands. In the text Gundala: Destiny, the figure of Pengkor as an enemy (villain) has power in the society and its environment.
In the cartoon panel, we can see that Pengkor and his subordinates are negotiating with the management of In the picture on the left, Pengkor ordered Cantika to come to the council leader's house, who was previously invited to work with him. Unlike the dominance of Pengkor power in the oppressive and violent acts over the government, the dominance of Pengkor's power over his ten adopted children does not indicate oppression.
The Effectiveness of the Teacher’s Directive Speech Acts on Strengthening the Student’s Character
Tindak tutur merupakan tindak tutur yang tujuannya menyampaikan maksud pembicara kepada pendengarnya (Austin, 1962). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan bentuk tindak tutur direktif yang digunakan guru matematika dan fisika dalam membina jiwa karakter siswa. Berdasarkan hasil subjektif peneliti yang diperoleh melalui proses observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa, ditemukan bahwa tindak tutur yang digunakan guru cenderung menggunakan tuturan direktif dalam proses pembelajaran.
Dalam konteks penelitian sebelumnya, beliau hanya mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur pembimbing, sedangkan pada penelitian ini tidak sekedar deskripsi saja, namun bagaimana tindak tutur tersebut dapat digunakan untuk memperkuat karakter siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini dibatasi hanya pada ruang lingkup tindak tutur ilokusi pada tindak tutur direktif. Subyek penelitian ini adalah tindak tutur pembimbing guru perempuan SMA Negeri 1 Limau dalam kegiatan belajar mengajar di kelas X. Pemilihan subjek penelitian didasarkan pada hasil observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa yang mempelajari Matematika dan Fisika. di SMA Negeri 1 Limau, dia cenderung menggunakan tuturan direktif.
Data primer dalam penelitian ini adalah pernyataan-pernyataan dan konteksnya yang berkaitan dengan tindak tutur direktif yang dilakukan secara lisan dan langsung oleh kedua orang guru. Bentuk-bentuk tindak tutur pembimbing guru di sekolah menengah dalam kegiatan belajar mengajar di pembelajaran digolongkan menjadi tiga kategori. Ketiga kategori tersebut diklasifikasikan menurut jenisnya menjadi delapan belas jenis petunjuk tindak tutur guru dalam proses belajar mengajar, mulai dari tindak tutur direktif yang paling rendah sampai dengan tindak tutur direktif yang paling tinggi.
Dari uraian data di atas dapat disimpulkan bahwa tindak tutur pembimbing seorang pendidik dapat mempengaruhi nilai siswa. Secara keseluruhan tuturan direktif berhasil, jika guru mengemas tuturannya dengan baik, maka ia mampu memaksimalkan potensi siswa dan karakter yang dimiliki siswa. Tindak Pidato Direktif Dalam Percakapan Informal Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tadulako.
The Use of Nominal Phrases in Terminology of Covid-19 in Online Media (Syntax Study)
- FN/02/CNN /Covid-19
- FN/05/CNN /Covid-19
- FN/10/CNN /Covid-19
- FN/11/CNN /Covid-19
- FN/12/CNN /Covid-19
- FN/13/CNN /Covid-19
- FN/14/CNN /Covid-19
- FN/17/CNN /CNN-19
- FN/18/CNN /Covid-19
- FN/19/CNN /Covid-19
- FN/22/CNN /Covid-19
- FN/24/CNN /Covid-19
- FN/26/CNN /Covid-19
- FN/02/CCN/Covid-19
- FN/04/CCN/Covid-19
- FN//10/CNN/Covid-19
- FN/12/CNN/Covid-19
- FN/14/CNN/Covid-19
- FN/15/CNN/Covid-19
- FN/15/CNN/Covid-19
- FN/18/CNN/Covid-19
- FN/19-22/CNN/Covid-19
- FN/26/CNN/Covid-19
- FN/01/CNN/Covid-19
- FN/03/CNN/Covid-19
- FN/05/CNN/Covid-19
- FN/06/CNN/Covid-19
- FN/09/CNN/Covid-19
- FN/11/CNN/Covid-19
- FN/13/CNN/Covid-19
- FN/16/CNN/Covid-19
- FN/23/CNN/Covid-19
- FN/24-25/CNN/Covid-19
- FN/22/CNN/Covid-19
Widjono (2008) juga mengelompokkan frase nomina menjadi 3 jenis, yaitu: (1) Modifikasi frase nomina (mewatasi), misalnya: rumah kecil, minggu, dua buku dan pemuda kampus; (2) Frase nomina yang serasi (tidak saling menjelaskan), misalnya: pangan dan sandang, akhirat, dunia lahir dan batin serta adil dan makmur; dan (3) frase kata benda positif, misalnya: Tony, sopir taksi itu. Fokus penelitian ini adalah frasa nominal yang digunakan pada istilah COVID-19 di media online CNN. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis penggunaan frasa nomina yang digunakan pada istilah COVID-19 di media online CNNINdonesia.com.
Berikut nominal frasa yang muncul pada istilah COVID-19 di media online CNN.Indonesia. Ada ungkapan nominal sebagai nama virus penyebab seseorang tertular COVID-19, yaitu virus corona. Frasa nominal dengan pembatas kata sifat adalah frasa yang terdiri dari kata benda sebagai unsur inti dengan pembatas kata sifat.
Ada ungkapan nominal yang menunjukkan penyebab seseorang tertular suatu penyakit atau penularan penyakit, yaitu kontak erat dan penularan lokal. Adapun frasa nominal yang menunjukkan status pasien terdampak COVID-19, seperti positif COVID-19 dan kasus. Klausa nominal dengan pembatas verba merupakan klausa yang terdiri atas kata benda sebagai unsur inti dengan kata kerja.
Berikut ini adalah frasa nomina dengan pembatas verba yang terdapat pada istilah COVID-19 dalam berita online CNN Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 bentuk frasa nominal yang digunakan dalam terminologi COVID-19 dalam berita online CNN Indonesia, yaitu frasa nominal dengan kata benda, kata sifat, dan kata kerja. Dengan demikian terdapat perbandingan jumlah data antara penggunaan frasa nominal dengan pembatas kata benda dan kata sifat yaitu sebanyak 13 data.
Moral Values of Rahwana’s Figure in “Rahwana Putih” Novel by Sri Teddy Rusdy
The interesting point of this novel is the description of Rahvana's characters which reflect honesty, justice and courage. Based on the background study, the moral values of Rahwana's characters in Rahwana Putih have never been discussed before. However, these studies did not analyze the moral values of Rahvana's characters by applying MacIntyre's structural approach and moral theory.
The previous studies showed that studies related to Rahwana's characters on Rahwana Putih by Sri Teddy Rusdy had been done through different theories. Meanwhile, research on moral values of Rahwana's characters in the novel titled Rahwana Putih has never been done before. MacIntyre's (1984) theory of morality includes truthfulness and trust, justice and courage, is used to analyze Rahwana's moral characters.
The justice attribute of the character Rahwana was even more apparent when it related to the freedom of his people. During the battle against Rahwana, Rama and his allies were assisted by Wibisana, Rahwana's brother. Wibisana had betrayed his brothers by giving information to Rama about the weaknesses on Rahwana's part.
Based on the above analysis, Rahwana's moral values formed the characters of Rahwana in Rahwana Putih's novel portraying him as a leader and a hero to his people and country. Moreover, Rahwana Putih's novel also describes the Javanese leadership concept known as Astabrata through Rahwana's characters. The novel invites readers to enjoy the puppet story through the portrayal of the moral values of Rahwana's characters.
Antonyms in the Animation of “KKN di Desa Penari” From Rizky Riplay’s Youtube Account
Pada observasi awal terhadap cerita-cerita calon subjek penelitian, peneliti menemukan bahwa penanda leksikal antonim atau pertentangan semantik banyak muncul dalam cerita animasi bertajuk “KKN di Kampung Penari” dari akun YouTube Rizky Riplay. Isi cerita animasi bertajuk "KKN di Kampung Penari" dari akun YouTube Rizky ini singkat dan padat, dibaca secara monolog dari sudut pandang orang ketiga dengan animasi pendukung cerita. Berdasarkan uraian dan alasan yang telah dijelaskan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui kebalikan makna yang digunakan dalam cerita KKN di Desa Penari.
Peneliti akhirnya memutuskan judul penelitian ini adalah “Antonimi dalam KKN Animasi di Desa Penari dari Akun Youtube Rizky Riplay”. Peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini mencoba menganalisis dan mendeskripsikan fakta berdasarkan data antonim yang terdapat dalam cerita animasi KKN Dancer Village dari akun Youtube Rizky Riplay. Penelitian ini mempunyai sumber data berupa teks naratif berupa transkripsi lengkap yang sebelumnya peneliti buat berdasarkan cerita animasi KKN di Desa Penari dari akun Youtube Rizky Riplay.
Tujuan dari penelitian ini adalah kohesi leksikal antonim pada cerita animasi KKN di akun YouTube Dancer Village Rizky Riplay. Data linguistik berupa satuan bahasa atau kata pendukung aspek kohesi leksikal antonim dalam cerita animasi KKN di Desa Penari dari akun YouTube Rizky Riplay digunakan peneliti sebagai data penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan metode agih untuk menganalisis antonim yang terdapat pada cerita animasi KKN di akun YouTube Desa Penari Rizky Riplay.
Alat krusial dalam penelitian ini adalah antonim yang terdapat pada cerita animasi KKN di Desa Menari dari akun YouTube Rizky Riplay. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan lima ciri oposisi semantik yang digunakan pengarang dalam cerita animasi KKN di Plesalska vas dari akun YouTube Rizky Riplay. Penelitian ini dengan penelitian Sukriyah dkk (2018) mempunyai perbedaan pada aspek kohesi yang diteliti, penelitian ini hanya fokus pada kohesi leksikal antonim, sedangkan penelitian Sukriyah dkk (2018) mengkaji kohesi leksikal sinonim, antonim dan repetisi. . .
