• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kependudukan Indonesia - LIPI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Jurnal Kependudukan Indonesia - LIPI"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

Dokumen ini disusun terutama berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2010 di Provinsi Kepulauan Riau. Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 menunjukkan bahwa persebaran penduduk di Provinsi Kepulauan Riau masih timpang. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau.

Namun demikian, bukan berarti masalah migrasi ini tidak penting untuk menjadi perhatian pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Riau. Persentase wanita dan pria pernah kawin di Provinsi Kepulauan Riau yang pernah mendengar tentang HIV/AIDS, 2007. Stigma wanita dan pria yang menikah di Provinsi Kepulauan Riau terhadap penderita AIDS, 2007.

Pengetahuan Infeksi Menular Seksual (IMS) wanita dan pria yang pernah menikah di Kepulauan Riau, 2007.

Gambar 1. Kecenderungan  Pemakaian Alat KB  Provinsi Kepulauan Riau, 1991-2007  Bila  dilihat  dari  akses  pcnduduk  terhadap  pelayanan  KB,  maka  terdapat  sekitar  12  persen  kebutuhan  KB  yang tidak terpenuhi  (unmet need) di  Kepulauan Riau
Gambar 1. Kecenderungan Pemakaian Alat KB Provinsi Kepulauan Riau, 1991-2007 Bila dilihat dari akses pcnduduk terhadap pelayanan KB, maka terdapat sekitar 12 persen kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) di Kepulauan Riau

PENUNTASAN W AJIB BELAJAR SEMBILAN TAHUN DI "DAERAH SERIBU PESANTREN"

MASALAH SOSIAL-EKONOMI, POLITIK, DAN BUDAY A

THE COMPLETION OF NINE YEARS COMPULASARY EDUCATION IN

Di daerah-daerah yang begitu banyak pesantren dengan subkultur, sosial-ekonomi dan politiknya, yang cenderung menolak sistem pendidikan publik 'modern' sejak sebelum kemerdekaan, upaya menuntaskan pekan raya 9 tahun melalui pembekalan. pendidikan dengan kurikulum nasional yaitu Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SDIMD, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Kesetaraan Paket A dan B oleh PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat), merupakan fenomena yang unik sekaligus unik. Hal ini bermula dari sejarah politik (pendidikan dan kebudayaan) yang melatarbelakanginya sejak zaman kolonial, sedangkan di pesantren yang memiliki sistem madrasah, sekolah atau sekolah kejuruan di kampusnya , ternyata dukungan finansial dari masyarakat dan pemerintah kurang menggembirakan.

Hal ini karena alat peraga cenderung masuk ke sekolah/madrasah swasta maju yang relatif kuat atau daerah yang secara kultural lebih menyatu dengan budaya sekolah, umumnya daerah semi perkotaan. Lembaga pendidikan madrasah swasta yang ada (standar Kemenag) dipandang masyarakat kurang berkualitas untuk keluar dari kemiskinan karena tidak dibina secara maksimal, sehingga siap menjadi alat untuk mentransformasikan masyarakat dari berorientasi pesantren menjadi pesantren. berorientasi pada madrasah (standar kementerian agama) atau sekolah. Asumsi ini terutama didasarkan pada fakta bahwa dana BOS dikucurkan oleh pemerintah kepada pesantren yang menerapkan kurikulum Wajar 9 tahun melalui program Paket, sedangkan pesantren masih diperbolehkan untuk melanjutkan kurikulum Salafiyahnya pada waktu yang berbeda-beda.

Dengan demikian, penerapan kurikulum wajar 9 tahun di pesantren tersebut memungkinkan santri untuk terdaftar sebagai peserta pendidikan formal, sehingga semakin meningkatkan APK wajar 9 tahun. Sebelum adanya BOS dan Kurikulum Wajar 9 Tahun di Pesantren (2005), masyarakat Bangkalan yang menginginkan anaknya melanjutkan pendidikan agama ke jenjang yang lebih tinggi justru bergeser orientasinya, yaitu tidak hanya fokus di pesantren saja. mengandalkan. , tetapi juga pada madrasah/sekolah. Apalagi kebijakan mengenai insentif Pusat, Provinsi dan Daerah bagi guru tersebut di atas nampaknya tidak berdampak pada kelompok madrasah dan khususnya rumah tinggal Islam, karena definisi guru dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.

Pesantren yang semula melaksanakan pendidikannya pada sore dan malam hari, setelah para petani menerapkan kurikulum rasional 9 tahun dengan program Paket A dan B, maka pendidikannya diubah menjadi pagi. Pesantren dengan kurikulum normal 9 tahun di pagi hari ternyata cukup menarik, karena disesuaikan secara budaya dan finansial dengan kebutuhan orang tua dan siswa. 34; public-private partnership' daripada terus melanggengkan diskriminasi terhadap pesantren atau bahkan mencegah transaksi politik yang telah terjadi, yaitu transaksi politik pendidikan.

Di tengah perubahan yang terjadi, kebijakan daerah di bidang pendidikan berhadapan dengan realita bahwa penyelenggaraan pendidikan akhir-akhir ini berhasil membawa lembaga pendidikan yang ada pada posisi moderat dan konvergensi: sebagian besar pesantren yang semula ' agama (dan pendidikan) sentris' cenderung ke arah 'agama (pendidikan) plus (pendidikan) umum' dan sebaliknya sekolah yang semula 'umum'. Dua ekstrem inilah yang akan terus menjadi kendala politik di masa depan, karena sikap tersebut cenderung mengembalikan Bangkalan pada konflik politik pendidikan lama yang mengorbankan hak anak atas pendidikan di daerah.

PENDUDUK PRIBUMI DALAM

POLITIK PERTOLONGAN BENCANA KRAKATAU 1883 (THE AID FOR THE LOCAL RESIDENTS

IN THE 1883 KRAKATAU'S DISASTER POLITICS)

Lalu, bagaimana pemerintah Belanda menerapkan bantuan pascabencana, khususnya kepada warga sekitar yang menjadi korban terbesar letusan Krakatau. Secara keseluruhan, artikel ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemerintah kolonial Belanda mengimplementasikan kebijakan bencana atau bagaimana pemerintah Belanda mengimplementasikan bantuan dan rekonstruksi pascabencana, khususnya bagi masyarakat lokal di Hindia Belanda. Namun, banyaknya bantuan keuangan yang mengalir ke kantong bantuan bencana Krakatau yang dikelola Belanda tidak berarti sebagian besar dibelanjakan untuk kepentingan sejumlah besar korban setempat.

BANTUAN DAN BANTUAN KORBAN BENCANA: EROPA, CINA DAN NASIONAL Secara umum, jumlah korban jiwa di kalangan penduduk Eropa sangat kecil dibandingkan dengan penduduk setempat. Karena posisi sosial, ekonomi dan politik yang berbeda, pemberian bantuan kepada penduduk Eropa sangat berbeda dengan penduduk setempat. Sementara itu, bantuan utama yang diberikan pihak berwenang kepada para korban penduduk setempat yang jumlahnya banyak adalah bantuan sembako.

Selain itu, pemerintah Belanda juga mengabaikan kebutuhan lain berupa penyediaan air bersih, obat-obatan dan kebutuhan mandi dan cuci kakus bagi penduduk setempat. Pemulihan pascabencana dengan bantuan dana bantuan bencana bagi penduduk setempat oleh karena itu tidak dikelola sepenuhnya secara efisien oleh Belanda. Secara umum, kondisi penduduk setempat pascaletusan Krakatau berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

Bagi pemerintah Belanda sendiri, penting untuk membantu dan memulihkan kondisi masyarakat setempat karena begitu banyak bantuan logistik dan keuangan yang mengalir ke kantong bantuan bencana yang dikelola Belanda, sebagian besar ditujukan untuk korban penduduk setempat. Pemerintah Belanda sangat terbantu dengan menerima bantuan yang khusus diperuntukkan bagi korban bencana yang sebagian besar adalah warga setempat. Pemerintah Belanda berusaha mensuplai penduduk setempat dengan beras, garam, sarung, selimut, peralatan masak dan kayu serta atap.

KASUS DI PROVINSI BALI

CASES IN BALI PROVINCE)

Pesatnya perkembangan industri pariwisata di Provinsi Bali kemungkinan akan menarik banyak orang untuk pindah ke Bali secara permanen atau sementara untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Masuknya wisatawan ke provinsi Bali membuka peluang bagi penduduk lokal untuk berinteraksi dengan pendatang yang datang dari berbagai tempat dengan latar belakang etnis dan budaya yang berbeda. Berdasarkan pertanyaan yang digariskan oleh Hugo, dan berfokus pada provinsi Bali, artikel ini menyajikan pembahasan tentang fenomena penularan HIV dan AIDS di Bali terkait dengan mobilitas penduduk akibat kegiatan pariwisata.

Sebab, dalam beberapa kasus, pekerjaan yang berkaitan dengan kegiatan pariwisata sangat rentan terhadap risiko penularan HIV dan AIDS. Pekerjaan terkait kegiatan pariwisata yang diduga rawan penularan HIV & AIDS adalah beach boys, gigolo,. Data primer yang digunakan untuk menulis artikel ini adalah hasil penelitian yang dilakukan di Provinsi Bali, tepatnya di kota Denpasar pada tahun 1999.

Penduduk Provinsi Bali berjumlah 896.688 KK, sehingga rata-rata KK terdiri dari empat orang. Provinsi Bali tidak hanya dikenal sebagai pulau dengan pantai yang indah, pemandangan alam serta seni dan budaya yang menawan, tetapi juga dikenal sebagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu yang taat. Dengan perpaduan keindahan alam dan kekayaan seni dan budaya, serta tata cara pemujaan yang agung, tidak heran jika provinsi Bali disebut sebagai pulau dewata atau bumi para dewa atau pulau surga.

Data Dinas Pariwisata Provinsi Bali (travel.kompas.com/jumlah wisatawan di Bali melebihi target) menunjukkan pada tahun 2012, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau Bali sebanyak 2.888.864 orang, dengan persentase terbesar berasal dari Australia. dan Cina. . Pariwisata di Bali merupakan sektor utama untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan di daerah tersebut. Saat ini perkembangan pariwisata di Bali sangat luas dan berkembang hampir di seluruh wilayah di Pulau Bali.

PENGEMBANGAN PAJU~SATA DAN MOBILITAS PENDUDUK

Selain itu, risiko penularan HIV dan AIDS melalui hubungan seksual juga menjadi salah satu akibat negatif tersebut. Kajian yang dilakukan PPK-LIPI di Bali pada tahun 1999 menunjukkan adanya keterkaitan antara mobilitas penduduk dengan kasus HIV/AIDS. Peningkatan jumlah kasus yang cukup pesat ini menjadikan provinsi Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan kasus HIV dan AIDS tertinggi.

Kasus HIV & AIDS terus meningkat, seperti dilansir Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Bali (www.berita8.com, 3/6/2012). Situasi kasus HIV dan AIDS di Provinsi Bali menurut kelompok berisiko dan jenis kelamin kumulatif dari tahun 1987 sampai dengan Agustus 2012. Kasus HIV dan AIDS telah menyebar ke seluruh provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi Bali.

Jumlah tersebut merupakan jumlah kasus sejak ditemukannya kasus HIV dan AIDS di Bali pada tahun tersebut. Berdasarkan jumlah kasus HIV dan AIDS di Provinsi Bali, tampaknya kasus tersebut telah menyebar ke seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali. Data dari KP A Provinsi Bali menunjukkan bahwa Kota Denpasar memiliki jumlah kasus HIV dan AIDS tertinggi di provinsi tersebut.

Dengan kondisi tersebut, Provinsi Bali menduduki peringkat keenam hingga kelima provinsi dengan jumlah kasus HIV dan AIDS terbanyak di Indonesia. Posisi provinsi Bali merupakan salah satu dari 10 provinsi di Indonesia dengan jumlah & kasus HIV terbanyak. Karena tingginya epidemi HIV dan AIDS di Provinsi Bali, sudah sewajarnya semua lapisan masyarakat harus bersama-sama mengatasi masalah ini.

Diagram 1.  Provinsi  di  Indonesia  dengan  kasus  AIDS  tertinggi  sampai  dengan  Juni  2008
Diagram 1. Provinsi di Indonesia dengan kasus AIDS tertinggi sampai dengan Juni 2008

T ANTANGAN SOSIAL-EKONOMI

PENGANGGURAN USIA MUDA DI INDONESIA (THE SOCIAL- ECONOMIC CHALLENGES

PENDAHULUAN

Kondisi ini berarti bahwa keikutsertaan kaum muda dalam pendidikan semakin meningkat, sehingga tidak termasuk dalam golongan pengangguran. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya, tingkat pendidikan anak muda di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan. Namun, risiko pengangguran kaum muda tampaknya lebih besar hari ini daripada sebelumnya.

Budaya merantau para pemuda sudah mendarah daging, seperti pada suku Minang. Ancaman kekurangan tenaga kerja di pedesaan akan mempengaruhi produktivitas produksi pertanian dan menyebabkan tingginya pengangguran kaum muda di perkotaan. Ancaman kurangnya sumber daya ekonomi bagi kaum muda akan mendekatkan kaum muda pada krisis sosial.

Survei ILO tahun 2012 mencatat bahwa 6 juta anak muda di dunia merasa putus asa untuk mencari pekerjaan (ILO, 20 12). Kecenderungan kaum muda untuk merasa putus asa terhadap pekerjaan meningkat secara signifikan dari tahun 2008 hingga 2012. Namun demikian, pekerjaan yang dianggap sebagai identitas kaum muda menimbulkan perasaan keterasingan dalam kehidupan sosial (social alienation).

Di negara-negara maju seperti Italia, meski jumlah pengangguran mudanya tinggi, situasi di negara ini menunjukkan peran aktif kaum muda pengangguran di kancah politik. Sementara itu, di Inggris terlihat ada kesenjangan yang lebar antara kaum muda yang bekerja dan mereka yang tidak bekerja. Minat generasi muda untuk bekerja di bidang pertanian masih sangat rendah karena pendapatan yang rendah.

Grafik  2.  Presentase  pengangguran  usia  muda  terhadap  total  pengangguran  terbuka  di Indonesia, 2008-2012
Grafik 2. Presentase pengangguran usia muda terhadap total pengangguran terbuka di Indonesia, 2008-2012

KEPENDUDUKAN INDONESIA

Gambar

Gambar  2  menunjukkan  kecenderungan  angka  penjaran gan  KB  di  Provinsi  Kepulauan  Riau  dibandingkan  dengan  rata-rata  nasional  pacta  kurun  waktu  1991-2007
Gambar 1. Kecenderungan  Pemakaian Alat KB  Provinsi Kepulauan Riau, 1991-2007  Bila  dilihat  dari  akses  pcnduduk  terhadap  pelayanan  KB,  maka  terdapat  sekitar  12  persen  kebutuhan  KB  yang tidak terpenuhi  (unmet need) di  Kepulauan Riau
Gambar 4.  Pengetahuan wanita dan pria pernah  menikah di Provinsi Kepulauan Riau  tcntang pencegahan HIV/AIDS, 2007
Gambar  6.  Pengetahuan  wanita  dan  p ria  per nah  menikah  di  Provinsi  Kepulauan  Riau  terkait infeksi  menular seksual  (IMS),  2007
+7

Referensi

Dokumen terkait

With the existence of a community service program designed and implemented by the author for the Ma Oteh Coffee Shop business, the following conclusions can be drawn,