Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun
e-ISSN. 2460-9722
LAYANAN INFORMASI UNTUK MEMBINA ETIKA PERGAULAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MUARA TEWEH
ABSTRAK
Ernia1, Zainal Fauzi2, Ainun Heriyah3 Program Studi Bimbingan dan Konseling,
Jurusan FKIP UNISKA Banjarmasin
Informasi sebagai bantuan terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Informasi dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial. Pergaulan yang dibina oleh peserta didik dengan sebaya atau pun dengan orang lain yang harus diperhatikan adalah rasa saling menghormati dan menghargai. Dengan etika yang baik dipastikan seseorang itu akan diterima dengan baik dalam pergaulannya sehari – hari. Dengan adanya etika didalam pergaulan juga dapat mengajarkan kepada peserta didik agar tidak membeda – bedakan sesama.
Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui pelaksaan Informasi dalam membina etika pergaulan sesama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh dan Untuk mengetahui Faktor – faktor dalam pelaksanaan Informasi dalam membina etika pergaulan sesama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh
Penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengembangkan keadaan atau status fenomena. Fenomena hanya ingin mengetahui hal – hal yang berhubungan dengan analisis data
Hasil dari pemberian layanan tentang etika pergaulan di SMP Negeri 1 Muara Teweh khususnya kelas VIII sudah berjalan dengan baik. Tingkah laku yang ditujukan oleh siswa pun juga berkembang sesuai yang diharapkan, walaupun begitu pergaulan siswa masih dalam pengawasan dan perhatian agar pergaulan itu tetap pada jalur yang baik dan agar siswa kedepannya dapat diterima dilingkungannya dengan mudah.
Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompk, Etika Pergaulan
ABSTRACT
Information as assistance to individuals carried out in group situations. Information can be in the form of delivery of information or group activities discussing educational, work, personal and social issues. The relationships that are fostered by students of the same age or with others that must be considered are mutual respect and respect. With good ethics someone is certain to be well received in their daily interactions. With the ethics in the association can also teach students not to discriminate against others.
The purpose of this study was to determine the implementation of information in fostering the ethics of peer relationships among students of class VIII of SMP Negeri 1 Muara Teweh and to find out the factors in implementing information in fostering the ethics of fellow students of class VIII of SMP Negeri 1 Muara Teweh This study used a qualitative descriptive method that aims to develop the state or status of the phenomenon.
Phenomenon just wants to know things - things related to data analysis
The results of providing services about social ethics in SMP Negeri 1 Muara Teweh especially in class VIII have been going well. Behavior addressed by students also develops as expected, even though the association of students is still under supervision and attention so that the association remains on the right track and so students in the future can be accepted easily in their environment.
Keywords: Group Guidance Services, Social Ethics
PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi pada peserta didik kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh terdapat banyak sekali peserta didik yang perilakunya kurang sesuai dengan etika pergaulan yang ada. Dari peserta didik yang berjumlah 240 siswa, hampir separuhnya
memiliki etika pergaulan yang rendah.
Rendahnya etika pergaulan yang dimiliki oleh peserta didik, diantaranya adanya gejala-gejala seperti peserta didik memanggil temannya dengan panggilan yang kasar contohnya memanggil dengan nama julukan yang kurang pantas, peserta didik mengolok-olok
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun e-ISSN. 2460-9722
Dipulikasikan Oleh :
teman sekelasnya lalu sebagian peserta didik yang duduk tidak pada tempatnya, makan dengan berjalan bahkan sebagian peserta didik yang tidak sopan ketika berbicara dengan guru atau karyawan, beberapa peserta didik yang tidak berpakain sesuai aturan. Berdasarkan kejadian yang terjadi tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian peserta didik di SMP Negeri 1 Saradan Madiun khususnya kelas VIII etika pergaulannya kurang baik.
Hasil dari wawancara oleh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Muara Teweh dan sesuai dengan Daftar Cek Masalah (DCM) terdapat beberapa peserta didik yang memiliki etika pergaulannya kurang baik. Kemudian beliau menegaskan bahwa etika peserta didik memang perlu dibenahi karena dianggap sudah tidak layak untuk dimaklumi, hal ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu kepribadian anak itu sendiri dan faktor eksternal seperti pergaulan keseharian di rumah, lingkungan masyarakat, maupun di sekolah. Sehingga guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Muara Teweh mengatakan bahwa etika peserta didik semakin menurun dibandingkan dengan peserta didik dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini dibuktikan dengan sikap dan perilaku perilaku negatif peserta didik yang dilakukan oleh peserta didik dalam lingkungan sekolah. Sebagai salah satu contoh banyak peserta didik yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan di sekolah.
Selain itu ketika dimintai keterangan oleh guru, peserta didik menjawab dengan cara yang tidak sopan. Observasi juga dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan mengamati kegiatan peserta didik selama jam pelajaran dan juga ketika istirahat. Peneliti melihat banyak peserta didik tidak memperhatikan guru ketika jam pelajaran berlangsung. Selain itu beberapa peserta didik berbicara dengan kata kasar dan dengan nada tinggi dengan
teman yang lain, guru, bahkan dengan openjaga kantin disekolah. Bila hal ini dibiarkan terus, nanti akan menganggu bahkan menyebabkan suasana dalam lingkungan sekolah menjadi tidak nyaman tidak kondusif.
Pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah berguna untuk meningkatkan serta mengembangkan konsep diri pada peserta didik secara optimal dan harus dilakukan dengan memaksimalkan pemberian layanan bimbingan dan konseling.
Layanan bimbingan dan konseling terdiri dari beberapa layanan, diantaranya adalah layanan informasi.
Pergaulan yang dibina oleh peserta didik dengan sebaya atau pun dengan orang lain yang harus diperhatikan adalah rasa saling menghormati dan menghargai. Dengan etika yang baik dipastikan seseorang itu akan diterima dengan baik dalam pergaulannya sehari – hari. Dengan adanya etika didalam pergaulan juga dapat mengajarkan kepada peserta didik agar tidak membeda – bedakan sesama.
Soegarda Poerbakawatja (2010 : 12) mengungkapkan bahwa ;
Etika sebagai filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai – nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia terutama mengenai gerak – gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangandan perasaan sampai mengenai tujuan dari bentuk perbuatan.
Membina etika pergaulan siswa, pemberian layanan informasi dapat menjadi salah satu alternatif yang efektif dan efisien.
Diwa KetuetSukardi (2002 :48) mengungkapkan ;
Informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun e-ISSN. 2460-9722 secara bersama-sama memperoleh berbagai
bahan dari nara sumber tertentu (terutama dari pembimbing/ Guru Bimbingan Konseling) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai siswa, kerabat dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Layanan informasi dalam pemberian materi tentang etika pergaulan di SMP Negeri sudah diberikan dengan efektif, namun dalam pelaksanaan banyak siswa yang masih mempunyai etika tidak baik .
Berdasarkan masalah yang ada dan dengan uraian yang dipaparkan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Layanan Informasi Untuk Membina Etika Pergaulan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh”
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengembangkan keadaan atau status fenomena. Fenomena hanya ingin mengetahui hal – hal yang berhubungan dengan analisis data.
PEMBAHASAN
1) Berdasarkan pengumpulan data dari 1 orang guru bimbingan konseling dan siswa kelas VIII yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pemberian layanan informasi dalam membina etika pergaulan siswa di SMP Negeri 1 Muara Teweh sudah sesuai dengan kebutuhan siswa yang berkenaan dengan etika pergaulan, selain itu materi yang diberikan juga tentang faktor – faktor yang mempengaruhi etika pergaulan dan tata cara bergaul yang baik sesuai dengan aturan atau norma.
Guru bimbingan dan konseling
sebelum memberikan materi kepada siswa, guru bimbingan dan konseling lebih dulu memprogramkan dan membuat satuan layanan agar memudahkan pada melaksanakan layanan . 2) Metode yang dipergunakan oleh
guru bimbingan konseling kepada siswa kelas VIII dalam pemberian materi ini menggunakan metode kelompok dan metode klasikal dengan teknik ceramah atau cerita setelah itu disambung dengan diskusi dan diakhiri dengan Tanya jawab. Pemberian materi ini dilakukan dengan tatap muka, yang mana guru bimbingan dan konseling menuntut siswa untuk lebih aktif mengeluarkan pendapatnya tentang permasalahan yang sedang dibahas. Namun ketika ada siswa yang bermasalah atau membutuhkan bimbingan secara khusus guru Bimbingan Dan Konseling menggunakan bimbingan individual.
3) Media yang digunakan oleh guru bimbingan saat pemberian layananan kepada siswa SMP Negeri 1 Muara Teweh ini adalah buku panduan, atau program pembelajaran yang terangkum dalam satuan layanan (SATLAN) sesuai dengan kebutuhan siswa, selain buku panduan materi juga diambil dari internet. Alat peraga seperti poster, gambar, serta LCD dan laptop jarang dipergunakan, sehingga pemberian materi kurang efektif.
4) Kelancaran dalam pemberian materi tidak lepas dari faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan layanan. Adanya guru
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun e-ISSN. 2460-9722
Dipulikasikan Oleh :
bimbingan dan konseling yang mempunyai tingkatan pendidikan sarjana dengan jurusan yang sesuai keahliannya itu yang menjadi salah satu faktor pendukung terlaksananya pemberian materi. Dan tentunya peran dari kepala sekolah yang selalu mendukung dalam setiap program yang dilaksanakan dengan cara penyediaan fasilitas dan penyediaan dana.
5) Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan informasi yang telah didapat dari guru bimbingan konseling (Bimbingan Dan Konseling) di SMP Negeri 1 Muara Teweh bahwa proses pemberian layanan bimbingan dalam membina etika itujukan oleh siswa pun juga berkembang sesuai yang diharapkan, walaupun begitu pergaulan siswa masih dalam pengawasan dan perhatian agar pergaulan itu tetap pada jalur yang baik dan agar siswa kedepannya dapat diterima dilingkungannya dengan mudah.
PENUTUP
1.
Pelaksanaan informasi dalam membina etika pergaulan sesama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh :1) Materi yang diberikan oleh guru bimbingan konseling kepada siswa kelas VIII pada layanan informasi dalam membina etika pergaulan siswa SMP Negeri 1 Muara Teweh adalah disesuaikan dengan keperluan siswa, faktor – faktor yang mempengaruhi etika pergaulan, tata cara
bergaul yang baik dan cara menerapkan etika pergaulan dalam kehidupan sehari – hari.
2) Metode yang diberikan oleh guru bimbingan konseling kepada siswa kelas VIII dalam layanan ini yaitu metode kelompok dan metode klasikal dengan cara cerita, ceramah, Tanya jawab dan diakhiri dengan diskusi.
Karena masih terdapat siswa yang mengalami etika pergaulan yang kurang baik terkadang guru Bimbingan Dan Konseling juga menggunakan layanan bimbingan individual.
3) Media yang digunakan oleh guru bimbingan dan konseling di SMP Negeri 1 Muara Teweh dalam memberikan layanan informasi dalam membina etika pergaulan siswa adalah buku panduan (LKS). Media lain seperti alat peraga (foto, poster, gambar, dll) serta media elektronik dalam pemberian layanan informasi tentang etika pergaulan siswa masih jarang dipergunakan
2.
Faktor – faktor dalampelaksanaan informasi dala membina etika pergaulan sesama siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Muara Teweh
1) Faktor – faktor yang
mendukung dalam
pemberian layanan
(1) Guru bimbingan dan konseling SMP Negeri 1 Muara Teweh yang
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun e-ISSN. 2460-9722 berpendidikan atau
lulusan sarjana
bimbingan dan
konseling.
(2) Adanya dukungan dari kepala sekolah sehingga
program yang
direncanakan guru Bimbingan Dan Konseling terlaksana dengan baik
(3) Sarana dan prasarana yang menunjang.
2) Faktor – faktor yang
menghambat dalam
pemberian layanan
Dari wawancara yang telah dilakukan dalam pemberian layanan ini memiliki kendala, adapun kendala saat pemberian layanan yaitu : (1) Tidak ada jam masuk
kelas untuk bimbingan dan konseling, sehingga materi yang diberikan kurang maksimal.
(2) Masih banyak siswa yang kurang fokus saat materi diberikan dan juga masih banyak siswa yang belum bisa menerapkannya.
3.
Hasil dari pemberian layanan tentang etika pergaulan di SMP Negeri 1 Muara Teweh khususnya kelas VIII sudah berjalan dengan baik. Tingkah laku yang ditujukan oleh siswa pun juga berkembang sesuai yang diharapkan, walaupun begitu pergaulan siswa masih dalam pengawasan dan perhatian agar pergaulan itu tetap pada jalur yang baik dan agar siswa kedepannya dapatditerima dilingkungannya dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
A Sonny Keraf, 2001, Etika Bisnis Membangun Citra Bisnis Sebagai Profesi Luhur, Jakarta: Kanisius.
Buchori. 2001, Etika, Filsafat Tingkah Laku, Jakarta: Rineka Cipta.
Achmad Juntika Nurihsan, 2011.Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Bandung : Latar Kehidupan
Ahmad Syarief,2007. Etika Profesi Pendidikan Suatu Pengantar. Yogyakarta, Laksbang Presindo
Bertens, Kees. 1988. Sejarah Filsafat Yunani, Yogyakarta : Kanisius.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Psikologi Sastra. Jakarta:
Pustaka Jaya
Gumgum Gumilar, 2010, Makalah Etika P ergaulan, Malang: Unbra.
Gumilar, G. 2007. Etika Pergaulan. Jurnal Pendidikan. Bandung: Universitas Padjajaran.
K. Bertens, 1994, Etika. Jakarta :Penerbit Utama Gramedia
Keraf, Gorys (2001). Diksi Dan Gaya Bahasa.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Kertajaya, Hermawan. 2002. Hermawan Kertajaya on Marketing. Edisi Soft Cover. Bandung : Mizan Media Utama.
Jurnal Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia Volume....Issue...Tahun e-ISSN. 2460-9722
Dipulikasikan Oleh :
Lenski, G. (2005). Ecological-Evolutionary Theory: Principles and Applications. Colorado: Paradigm.
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani,.2013 Bimbingan Konseling (Teori dan Aplikasi diSekolah Dasar) Muhayati, Sri. 2012. Upaya Meningkatkan
Ketrampilan Etika Pergaulan Melalui Layanan Informasi Pada Siswa Kelas VIII F SMP Negeri 1 Demak Tahun Ajaran 2011/2012
Nur Laili Maulida (2014) Upaya Meningkatkan Etika Pergaulan Siswa Dengan Guru Melalui Layanan Informasi Dengan Teknik Simulasi hasil penelitian
Pietrofesa, John J, dkk. 1978. Counseling:
Theory, Research, and Practice, Chicago : Rand Mcnally College Publishing Company.
Poerbakawatja, Soegarda dan Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta:
Gunung Agung, Cet. III. Edisi II, 1976 Prayitno & Amti, Errman. 2013. Dasar-Dasar
BK. Jakarta: Rineka Cipta.
Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan dan Konseling Kelompok.
Malang: Universitas Negeri Malang Press.
Ruslan, Rusady. 2013. Etika Kehumasan, Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta:
Rajawali Pers
Sri Lestari, 2012 “Layanan Informasi untuk Memperbaiki Etika Berperilaku Siswa kelas VIII MTs Darul Anwar Cranggang Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012”
Sugiyono.2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendektan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung.; Alfabeta
Sukardi, Dewa ketut. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sutirna, 2013.Bimbingan dan Konseling(pendidikan formal, Nonformal, dan Informal), Yogyakarta.
Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Rajawali Press Wibowo, Mungin Eddy. 2005. Konseling
Kelompok perkembangan. Semarang:
UNNES Press.
Winkel & Hastuti, Sri. (2006). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan.
Yogjakarta: Media Abadi
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika.
(2010). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.