• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ... - Digilib UIN SUKA"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sukiman, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang selalu sabar dan memberikan keyakinan penuh terhadap arah skripsi penulis. Segenap dosen dan pegawai Fakultas Tarbiyah dan Keguruan serta Unit Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah mempermudah pengumpulan bahan skripsi.

Muhammad Nur Wahid dan Ny. Susilani Ani Maghfiro selaku pengasuh Asrama Putri An-Anuur Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim.

ABSTRAK

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

  • Konsonan Tunggal
  • Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap ةدّدعتـي
  • Vokal Pendek dan Penerapannya
  • Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
    • Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut penulisannya

Semua ta' marbutah ditulis dengan huruf h, baik di akhir satu kata maupun di tengah gabungan kata (satu kata diikuti kata sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang dimasukkan ke dalam bahasa Indonesia, seperti doa, zakat, dan sebagainya, kecuali jika diinginkan kata aslinya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menurut Muhammad bin Asyur sebagaimana yang dinukilkan oleh M. Quraish Shihab bahawa alam ialah bentuk dan sistem yang diciptakan oleh Tuhan pada setiap makhluk. Berdasarkan huraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan kajian tentang perkembangan kompetensi kanak-kanak yang terdapat dalam buku berjudul The Prophet's Way to Educate Children karangan Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid (selepas ini disebut sebagai Suwaid). Perkara penting dan alasan pengkaji dalam mengkaji kitab Cara Nabi Mendiduk Anak ialah pengarang kitab tersebut mengandungi sedikit kata-kata pengarangnya, melainkan kata-kata Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan pendapat ulama salaf yang soleh. . kepada pendidikan anak.

“Kompetensi Anak Usia Sekolah Dasar Dalam Cara Nabi Muhammad Mendidik Anak Karya Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid Dan Relevansinya dengan Mata Pelajaran PAI dan Fitur SD/MI Kurikulum 2013.”

Rumusan Masalah

9 3. Sejauh manakah relevannya pandangan Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid.. terhadap kompetensi murid sekolah rendah mata pelajaran PAI dan berwatak SD/MI dalam kurikulum 2013?. Untuk mencari rumusan kompetensi murid sekolah rendah dalam buku Cara Nabi Mendid Anak karangan Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid. Untuk mengetahui bagaimana usaha-usaha yang dilakukan untuk membangunkan kompetensi murid sekolah rendah, sila rujuk buku Cara Nabi Mendiduk Anak, karangan Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid.

Menambah sumbangsih dan gagasan yang bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan keilmuan tentang pendidikan Islam terkait pengembangan kompetensi anak. B.

Kajian Pustaka

Tesis berjudul Perkembangan Kecerdasan Quantum pada Anak dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Islam) ditulis pada tahun 2008 oleh Merry Agustina, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 20Nurida Budi Setiawati, “Kematangan Beragama pada Siswa Remaja (Pandangan Zakiah Daradjat dan Relevansinya dengan Mata Pelajaran SMA PAI dalam Kurikulum 2013), Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. 21Merry Agustina, “Perkembangan Kecerdasan Kuantum dalam Anak dalam Keluarga (Perspektif Pendidikan Islam)", Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008.

22Sucipto, “Konsep Pendidikan Karakter Anak dalam Keluarga (Studi Analisis Kitab Parenting Nabi Muhammad Nur Abdul Hafidh Suwaid)”, skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Pendidikan Guru, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Landasan Teori

Sedangkan pendidikan dasar yang dimaksud dengan jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang mendasari jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berupa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat dan menjadi satuan pendidikan yang berkesinambungan dalam bidang pendidikan. satuan pendidikan berupa Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat.28. Dengan demikian, kompetensi anak usia sekolah dasar dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai kemampuan, keahlian atau. 16 keterampilan yang mutlak dimiliki oleh siswa usia sekolah dasar yang meliputi aspek kognitif, afektif dan tindakan atau psikomotorik sehingga dapat mencapai standar kompetensi kelulusan yang telah dirumuskan dan dapat dijadikan bekal untuk jenjang selanjutnya dan di masa yang akan datang.

Upaya pengembangan kompetensi anak usia sekolah dasar Upaya merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam penelitian ini upaya yang dilakukan pendidik untuk mengembangkan keterampilan anak adalah anak usia sekolah dasar memasuki tahap akhir masa kanak-kanak. Masa sekolah dasar kelas bawah berlangsung antara usia 6/7 tahun sampai dengan 9/10 tahun, biasanya mereka duduk di kelas I, II dan III SD/Madrasah Ibtidaiyah.

Masa sekolah dasar atas yang berlangsung dari 9/10 tahun sampai 12/13 tahun, mereka biasanya duduk di kelas IV, V dan VI SD/Madrasah Ibtidaiyah. Pembelajaran anak sekolah dasar harus tetap berdasarkan pada ciri atau ciri perkembangan pada masa sekolah dasar. Pada usia ini, mereka memiliki keterampilan kognitif dan sosial yang diperlukan untuk belajar, namun mereka belum mencapai masa krisis remaja.37 Prinsip pentingnya adalah bahwa sebagian besar anak sekolah dasar berada dalam fase perkembangan operasional konkrit.

22 Dari segi keterampilan dasar, yang juga penting dipelajari siswa SD adalah konsep diri apakah dirinya “pintar” atau “bodoh”, “anak baik” atau “anak nakal”. Sedangkan berdasarkan berbagai perkembangan yang dihadapi anak pada masa sekolah dasar, maka dapat dilakukan upaya untuk mengembangkan berbagai perkembangan tersebut, antara lain: 40.

Metode Penelitian

Pendekatan psikologi merupakan penghayatan terhadap jiwa dan perilaku manusia dalam lingkungannya yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.48 Oleh karena itu, yang dimaksud dengan penelitian ini adalah penelusuran pemikiran Suwaid tentang kompetensi anak. Kemudian data tersebut diklasifikasikan menjadi data primer dan data sekunder. a) Data primer adalah segala informasi atau sumber langsung yang berhubungan langsung dengan suatu gejala atau peristiwa tertentu. 49 Data primer ini merupakan data terpenting dan penting yang sangat diperlukan dalam penelitian. Selain itu, terjemahan lain dari buku Manhaj Tarbiyah Nabawiyah Lith Thifli yang berjudul Pola Asuh Nabi, terjemahan Farid Abdul Aziz Qurusy, terbitan Pro-U Media, Yogyakarta, juga menjadi data primer penelitian ini.

49Mestika Zed, Metode Penelitian Perpustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), hal. 29 Data primer, artikel di surat kabar, majalah, website dan blog di internet yang berbentuk jurnal merupakan data sekunder dalam penelitian ini. Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan yaitu berupa sumber data dari berbagai literatur yang berkaitan erat. Ada 30 tema yang dibahas.50 Penelitian ini juga tergolong penelitian kepustakaan yaitu penelitian deskriptif kualitatif, sehingga objek materi yang digunakan adalah literatur dari berbagai buku dan sumber lain yang berkaitan dengan kompetensi anak usia sekolah dasar.

Dokumen-dokumen tersebut dibaca dan dipahami untuk mencari data-data yang diperlukan, oleh karena itu dimaksudkan agar pokok-pokok pemikiran Suwaid tentang kompetensi anak usia sekolah dasar terurai secara lengkap baik dalam sumber primer maupun sekunder, serta diperlukan untuk rumusan masalah dalam ini untuk menjawab. riset. Setelah mengumpulkan data, penulis melakukan analisis data yang kemudian mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan dan dianalisis. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi, yaitu suatu teknik penarikan kesimpulan melalui upaya menemukan ciri-ciri pesan dan dilakukan secara obyektif dan sistematis.51.

Kajian yang dijalankan dalam langkah ini adalah untuk menghuraikan kompetensi kanak-kanak dalam buku Cara Nabi Mendiduk Anak karya Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suveid. Langkah-langkah dalam penyelidikan ini adalah hasil daripada langkah-langkah yang dikemukakan di atas.

Sistematika Pembahasan

33 Bab selanjutnya yaitu BAB III berfokus pada uraian tentang konsep kompetensi anak usia sekolah dasar dalam buku Cara Nabi Mendidik Anak karya Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid dan relevansinya dengan kompetensi anak PAI dan SD/ Topik Khas MI Kurikulum 2013 Terakhir, bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan berbagai lampiran yang berisi dokumentasi proposal seminar, curriculum vitae, yang bertujuan untuk melengkapi atau melengkapi penyusunan data yang telah dikumpulkan oleh penulis.

PENUTUP

Kesimpulan

Ketika ia menjumpai masyarakat yang heterogen, diharapkan ia mampu memiliki keyakinan terhadap masyarakat dan memahami makna hidup. Kompetensi Pengetahuan pada usia 7-10 tahun, meskipun masih dianggap mendasar, namun sangatlah penting, karena anak pada usia ini harus mampu memahami pentingnya belajar. Ia kemudian diharapkan menghafal sedikitnya tiga puluh juz Al-Qur'an, serta hadis-hadis Nabi yang mengandung hikmah.

Saat memasuki usia 10-12 tahun, anak sudah pasti mempunyai kebutuhan akan ilmu pengetahuan, tanpa adanya tuntutan orang tua. Selain itu, anak harus mampu memahami bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an sebagai sarana memahami makna tersirat dari ayat-ayat yang dihafalnya. Kemampuan Keterampilan Ketika anak mencapai usia 7-10 tahun, mereka seharusnya sudah bisa langsung menunaikan shalat, meskipun hal tersebut bukan suatu kewajiban.

Kemudian, untuk berbagai ayat yang dihafalnya, anak harus mampu melafalkan bacaan yang sesuai dengan baik dan benar. Pada tingkat usia yang lebih tinggi, anak diharapkan mampu menunjukkan berbagai perilaku yang mencerminkan ayat-ayat yang dihafalnya. Kompetensi sosial, dapat dikembangkan oleh orang tua dan pendidik dengan cara menanamkan sifat-sifat profetik pada anak, mengajaknya menghadiri perkumpulan orang dewasa, mengajaknya belajar melakukan pekerjaan rumah tangga, membiasakan menyapa, menjenguk ketika sakit, dan memilih teman. untuk bergaul.

Kemampuan mengetahui, upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua dan pendidik dengan memperhatikan hak anak untuk belajar dan mencintai ilmu, membimbingnya untuk hafal Al-Qur’an dan hadis, memilih guru yang shaleh dan shaleh, dan lain-lain. Kemampuan keterampilan, orang tua dan pendidik dapat melakukan hal tersebut dengan mengajak anak berdialog damai dengan anak, menggunakan metode praktis empiris, membangun rasa percaya diri anak, membangun persaingan yang sehat dan memotivasi anak.

Saran-saran

Relevansi pandangan Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid mengenai kompetensi anak usia sekolah dasar dengan mata pelajaran Karakteristik PAI dan SD/MI pada Kurikulum 2013, adalah menurut Suwaid, kompetensi anak usia sekolah dasar dengan kompetensi anak pada mata pelajaran PAI dan Karakteristik SD/MI pada Kurikulum 2013, setelah dilakukan analisa oleh peneliti, terdapat beberapa relevansi ditinjau dari kompetensi mental, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan yang terlihat dari berbagai tingkat kelas satu sampai enam. Oleh karena itu, pendidik harus menempatkan anak sesuai tempatnya, dengan menciptakan pembelajaran aktif, yang tidak menempatkan guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Civitas akademika diharapkan mampu mengembangkan ilmu pengetahuannya sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang selalu berkembang dan kompleks tanpa menghilangkan nilai-nilai ajaran Islam.

Kata Penutup

132 hambaNya agar menjadi hamba yang lebih baik dan menyayangi setiap hambaNya yang saling membantu dalam kebaikan.

DAFTAR PUSTAKA

CURRICULUM VITAE

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga karya ilmiah yang berjudul