PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Apa saja faktor penghambat mahasiswa PAI IAIN Metro angkatan 2017 yang belum berpakaian sesuai syariat.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui apa saja faktor penghambat mahasiswa PAI IAIN Metro angkatan 2017 yang belum berpakaian sesuai syariat.
Penelitian yang Relevan
Kedua, tesis mahasiswa UIN Walisongo Semarang angkatan 2015 Nur Rochmah yang berjudul “Hubungan Persepsi Busana Muslimah Dengan Akhlak Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang Angkatan 2014/2015”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi tentang berbusana muslimah dengan akhlak mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang angkatan 2015. Penelitian yang dilakukan oleh Suster Nur Rochmah menyelidiki ada tidaknya korelasi atau hubungan antar persepsi. tentang busana muslimah dan akhlak perempuan dosen tarbiyah dan pengajaran ilmu pengetahuan.
5 Nur Rochmah, ―Korélasi antawisipun persepsi busana muslimah kaliyan solah bawa mahasiswa Fakultas Pendidikan dan Keguruan UIN Walisongo Semarang.
LANDASAN TEORI
Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata memahami yang berarti benar-benar memahami sesuatu.6 Menurut Anas Sudjiono, pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah sesuatu diketahui dan diingat. Pemahaman adalah tingkat kemampuan berpikir yang tingkatnya lebih tinggi dari daya ingat dan hafalan 7. Pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam menafsirkan, menafsirkan, menerjemahkan atau mengucapkan sesuatu tentang pengetahuan yang diterimanya dengan caranya sendiri. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menafsirkan atau menerjemahkan sesuatu dengan caranya sendiri.
Dengan demikian, pemahaman memiliki tingkat keterampilan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menghafal atau mengingat.
Kategori dan Indikator Pemahaman
Pemahaman interpretatif tingkat kedua adalah menghubungkan bagian-bagian sebelumnya dengan apa yang diketahui sesudahnya, atau menghubungkan beberapa bagian bagan dengan peristiwa-peristiwa, membedakan yang utama dari yang tidak utama. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang dapat melihat kembali apa yang telah dituliskan, mampu membuat prediksi mengenai akibat yang ditimbulkan, atau mampu memperluas persepsi baik dari segi waktu, dimensi, kasus, atau permasalahan. Berdasarkan pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa kategori pemahaman terbagi menjadi tiga, yang pertama adalah penerjemahan.
Ekstrapolasi sedikit berbeda dengan menerjemahkan dan menafsirkan, diperlukan kemampuan intelektual yang lebih tinggi, yaitu dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik apa yang ditulis, mampu membuat prediksi tentang konsentrasi atau mampu memperluas.
Pengertian Keagamaan
Secara umum norma-norma tersebut menjadi kerangka acuan berperilaku dan berperilaku sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya. Sedangkan agama merupakan nilai etika, karena dalam melakukan suatu perbuatan seseorang akan terikat pada ketentuan mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh menurut ajaran agama yang dianutnya. Namun agama yang dijadikan pedoman adalah agama yang sesuai dengan keyakinan masyarakatnya sendiri.
Pemahaman keagamaan memegang peranan yang sangat penting bagi umat beragama, karena pemahaman terhadap makna doktrin akan mengantarkan umat pada rasa hormat yang mendalam dan tulus terhadap agama.
Aspek-Aspek Pemahaman Keagamaan
Penafsirannya berubah dari satu bentuk representasi (misalnya numerik ke bentuk representasi lainnya, misalnya verbal). Mencontohkan berarti menemukan contoh atau ilustrasi khusus dari suatu prinsip umum, yang terdiri dari ilustrasi dan instantiasi. Perbandingan adalah menemukan hubungan antara dua ide, objek dan sebagainya. Kontras, pemetaan, dan pencocokan termasuk dalam keterampilan ini.
Penjelasan (explanation), yaitu kemampuan menyusun dan menggunakan model sebab akibat suatu sistem, model ini dapat berupa teori formal yang dihasilkan dari eksperimen atau pengalaman lapangan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman
Aspek-aspek tersebut merupakan suatu proses penalaran intelektual mengenai objek yang dipahami sehingga individu dapat menangkap pesan dari objek yang dipahaminya. Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pemahaman individu dipengaruhi oleh faktor psikologis, seperti pengalaman individu sebelumnya dan perasaan individu terhadap objek yang dipahami. Hal ini menyebabkan pemahaman seseorang berbeda-beda berdasarkan usianya, misalnya remaja dan anak-anak mempunyai pemahaman yang berbeda walaupun mengenai objek yang sama.
Pemahaman pendapat tersebut, perhatian dan respon individu terhadap objek yang dipahami, mempengaruhi intensitas pemahaman individu.
Perilaku Berpakaian
- Pengertian Perilaku
- Gambaran Umum Tentang Pakaian
- Pakaian sebagai Kebutuhan Dasar Manusia
- Isi Tata Tertib Berpakaian Mahasiswi IAIN Metro
Menurut Morris, pakaian yang dikenakan manusia memiliki tiga fungsi dasar, yaitu memberikan kenyamanan, tata krama, dan tampilan. Teori lain yang dikemukakan oleh Horn dan Gurel menyatakan bahwa pakaian yang dikenakan orang memiliki fungsi pelindung. Orang yang mempunyai gengsi tinggi tentu akan berusaha memakai pakaian yang lagi ngetren atau populer dikalangannya, walaupun harganya mahal.
Semua orang akan memakai pakaian yang sama (laki-laki) sehingga semua orang merasa setara dan tidak ada perbedaan.
Pemahaman Keagamaan dan Perilaku Berpakaian
Berdasarkan aturan di atas terlihat bahwa kampus IAIN Metro sangat ketat dalam aturan berpakaiannya dan berdasarkan syariat Islam, mahasiswi harus berpakaian sopan dan menutup aurat. Pemahaman tersebut seolah menggambarkan salah satu fungsi agama sebagai pedoman hidup manusia, dan agama memberikan pedoman bagi manusia dalam hubungannya dengan Sang Pencipta serta memberikan gambaran keteladanan perilaku dan masyarakat. Islam merupakan agama kemanusiaan yang menempatkan manusia pada derajat yang mulia, Islam tetap mengakui akhlak asli yang terkandung dalam jiwa manusia.
Saat ini agama belum cukup mendapat perhatian khususnya di kalangan generasi muda dalam pemahaman sehari-hari, sehingga disinilah perlunya generasi muda memahami Islam secara mendalam, Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT saja, namun juga mengatur hubungan antar manusia. . umat, bahkan Islam mengatur semua umat, termasuk dalam urusan berpakaian. Pakaian adalah pakaian yang dipakai orang untuk menutupi bagian tubuh, sulur atau bagiannya, untuk melindungi diri dari panas dan bahaya, seperti baju dan jilbab dan hakikat pakaian adalah menutup. Karena Islam mewajibkan umatnya untuk menutup aurat dan pakaiannya agar sopan, indah, bersih dan sopan.
Pemahaman menutup aurat dan berhijab merupakan salah satu pemahaman yang dapat dimiliki oleh setiap individu dan merupakan salah satu pemahaman yang dianggap penting. Orang yang memahami agama hendaknya dapat menerapkan apa yang dipahaminya dalam kehidupan sehari-hari karena hal tersebut merupakan cerminan kepribadian muslim yang baik dan merupakan wujud akhlak yang baik. Dalam hal ini jelas bahwa agama Islam menentukan cara berpakaian yang baik dan benar, dan perempuan muslim wajib berhijab sesuai dengan ketentuan syariat.
Namun jika kita kembali ke perintah agama Islam yang mewajibkan perempuan menutup aurat, maka banyak manfaat yang didapat dari perintah ini. Wanita yang memahami bahwa tuntunan Islam untuk menutup aurat bukan sekadar soal tren fashion, melainkan bentuk ketaatan dan sumber pahala, akan lebih konsisten menjalankan perintah tersebut.
METODE PENELITIAN
- Jenis penelitian
- Sifat Penelitian
- Sumber Data
- Sumber Data Primer
- Sumber Data Sekunder
- Teknik Pengumpulan Data
- Wawancara
- Observasi
- Dokumentasi
- Teknik Penjamin Keabsahan Data
- Triangulasi Sumber
- Triangulasi Teknik
- Triangulasi Waktu
- Teknik Analisis Data
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 28 Mei 2021 terhadap 12 orang mahasiswa PAI sebagian besar mengetahui aturan agama dalam berpakaian. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi kepada mahasiswa Jurusan PAI angkatan 2017 dan ketua Jurusan PAI dapat disimpulkan bahwa sebagian mahasiswa sudah menerapkan busana syariat dan ada pula yang belum. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang menghambat siswi dalam menerapkan dress code yang sesuai dengan syariat agama.
Keempat, lebih sedikit pengaruh sosial yang mendukung siswi yang tidak mengenakan pakaian yang sesuai dengan hukum Islam. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua PAI dan mahasiswa PAI angkatan 2017, dapat disimpulkan bahwa sanksi yang diberikan lembaga kepada mahasiswi yang berpakaian tidak pantas sesuai syariat adalah berdasarkan kode etik. Dari hasil wawancara dan observasi kepada mahasiswa jurusan PAI angkatan 2017 dan ketua jurusan PAI mengenai implementasi pemahaman busana muslimah dalam kehidupan sehari-hari mahasiswa PAI angkatan 2017, diketahui ada beberapa siswi berpakaian sesuai syariat dan ada pula yang belum.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua PAI dan siswi PAI angkatan 2017 dapat disimpulkan bahwa sanksi yang diberikan lembaga kepada siswi yang berpakaian tidak pantas sudah berdasarkan syariat. Ada beberapa faktor yang menghambat siswi dalam menerapkan dress code yang sesuai syariat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sejarah Singkat IAIN Metro
Lebih lanjut, IAIN Metro sebagai lembaga kajian Islam mempunyai sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Cikal bakal berdirinya IAIN kereta bawah tanah tidak lepas dari sejarah berdirinya IAIN Raden Intan di Bandar Lampung. Sebab, berdirinya IAIN Raden Intan Bandar Lampung merupakan hasil jerih payah para tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tergabung dalam Yayasan Kesejahteraan Islam Lampung (YKIL) yang berdiri pada tahun 1961 yang diketuai oleh RD.
86/1964 mengubah status Fakultas Tarbiyah YKIL dari swasta menjadi negeri, namun tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan cabang dari Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Pada tahun 1967, atas permintaan masyarakat Metro, YKIL membuka Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah di Metro atas persetujuan Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang. Tarbiyah yang semula berada di bawah IAIN Raden Fatah Palembang ditetapkan sebagai fakultas mandiri, menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung Metro, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No.
Tidak lama setelah perubahan nama IAIN Raden Intan Tanjung Karang menjadi IAIN Raden Intan Lampung pasca perubahan nama ibu kota Lampung menjadi Bandar Lampung, Surat Edaran Bimas Islam No. Dalam kesempatan tersebut juga ditetapkan perubahan dan pengesahan fakultas di luar sekolah induk menjadi Sekolah Tinggi Keagamaan Islam Negeri (STAIN) berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997. Menurut PERPRES, pendirian IAIN Metro merupakan sebuah langkah perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Keagamaan Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro.
Kini IAIN Metro mempunyai empat fakultas yaitu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) dengan Fakultas Ushulud, Adab dan Dakwah (FUAD), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas Syariah. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTIK) mempunyai delapan program studi, antara lain: Pendidikan Matematika, Pendidikan IPS, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Guru Madresah Ibtidaiyah dan Pendidikan Agama Islam pada Anak Usia Dini.
Struktur Organisasi IAIN Metro
Ketiga, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) mempunyai empat program studi antara lain: Ekonomi Syariah, Sarjana Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah serta Manajemen Haji dan Umrah. Terakhir, Fakultas Syariah mempunyai dua mata kuliah antara lain: Ahwalusy Syakhsiyyah dan Hukum Tata Negara Islam.
Sarana dan Prasarana IAIN Metro
Denah Lokasi IAIN Metro
Data Mahasiswi Jurusan PAI Angkatan 2017 Tahun
Deskripsi Hasil Penelitian
- Surat Tugas
- Surat Izin Research
- Surat Balasan Research
- Surat Keterangan Bebas Pustaka
- Surat Keterangan Bebas Pustaka Jurusan
- Kartu Konsultasi Bimbingan Skripsi
- Outline
- Alat Pengumpul Data
- Dokumentasi Kegiatan Penelitian
- Daftar Riwayat Hidup
Sebagian dari mereka masih mengedepankan busana-busana kekinian yang sebagian besar tidak sesuai dengan syariat Islam, bahkan ada sebagian siswi yang melakukannya. Faktor penghambat siswi dalam menerapkan cara berpakaian sesuai syariat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu diri sendiri dan lingkungan. Dari hasil analisis diketahui bahwa faktor penghambat siswi menerapkan dress code sesuai syariat agama terdiri dari beberapa faktor.
