• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI "

Copied!
192
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Perbandingan Hasil Belajar Biologi Pada Materi Dunia Tumbuhan (Tumbuhan) yang Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving dan Model Problem Setting Online pada Siswa Kelas X SMP Yapip Makassar Kabupaten Gowa. Perbandingan Model Pembelajaran Problem Solving dengan Model Problem Setting Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Dunia Tumbuhan Kelas X SMA Yapip Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan model pembelajaran problem solver dengan model poseing problem terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini terdapat perbandingan model pembelajaran problem solver dan problem setting terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan terdapat perbandingan antara model pembelajaran problem-solving dan model problem-pose terhadap hasil belajar siswa pada materi dunia tumbuhan kelas X SMA Yapip Makassar. “Dengan Model Pembelajaran Online Model Problem Solving dan Problem Posing Pada Siswa Kelas X SMA Yapip Makassar Kabupaten Gowa.”

Rumusan Masalah

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar biologi terkait dunia tumbuhan (plantae) yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Solving dan model Problem Posing berbasis online pada siswa kelas X di SMA Yapip Makassar. Dari perbedaan kedua model pembelajaran tersebut, model pembelajaran mana yang lebih efektif dan mana yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Tujuan Penelitian

  • Dunia Tumbuhan (Plantae)
  • Lumut Daun (Musci)
  • Lumut Hati (Hepaticeae)
  • Lumut Tanduk ( Anthocerotales)
  • Tumbuhan biji tertutup (Angiospermae)
  • Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae)
  • Model Pembelajaran Kooperatif Problem Solving
  • Model Pembelajaran Problem Posing

Model pembelajaran pemecahan masalah menggunakan model pemecahan masalah yang membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bervariasi serta dapat memperoleh pengalaman belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan meningkatkan rasa percaya diri siswa. Problem Posing merupakan suatu metode pembelajaran yang pada mulanya dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan mengajukan dan memecahkan masalah pada mata pelajaran matematika. Menurut Masykuri, model pembelajaran problem positioning adalah model pembelajaran aktif dimana siswa menciptakan masalah dan memberikan jawaban atas masalah tersebut.

Menurut Daryati, model pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional. Sutarto mengatakan model pembelajaran pemecahan masalah mengharuskan siswa mengajukan pertanyaan sendiri dengan cara memeriksanya secara mandiri. Menurut pandangan ini, model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menuntut siswa bertanya pada diri sendiri melalui pembelajaran mandiri terhadap pertanyaan (latihan soal).

Tabel  2.2.  Sintaks  model  pembelajaran  problem  solving  menurut   Rudibyani (2016: 13), meliputi:
Tabel 2.2. Sintaks model pembelajaran problem solving menurut Rudibyani (2016: 13), meliputi:

Hasil Penelitian Yang Relevan

Lingkungan sosial seperti guru, tenaga administrasi, dan teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Menurut penelitian yang dilakukan Khairani (2017) di MAN Rukoh Banda Aceh, hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran pemecahan masalah terhadap hasil belajar siswa. Penggunaan metode pembelajaran problem solver mempengaruhi aktivitas guru dan siswa di MAN Rukoh Banda Aceh yang terlihat lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Dari hasil penelitian terlihat bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran tipe Pre-Solution Posing Problem Posing terhadap hasil belajar fisika siswa, dimana lebih banyak kelas yang diajar menggunakan Pre-Solution Posing. Model tipe Problem Posing dibandingkan kelas yang tidak, mereka mengajar dengan model Pre-Setting the Solution. Penelitian yang dilakukan oleh Nasrullah (2016) di SMA Negeri 1 Sakra Lombok Timur menunjukkan bahwa 1) pendekatan pemecahan masalah efektif dalam mencapai kompetensi dasar, metode matematika dan sikap matematika siswa SMA; 2) terdapat perbedaan efektivitas pendekatan pengajuan dan penyelesaian masalah terhadap ketiga variabel terikat secara bersamaan; Status kepemilikan yayasan Surat Keputusan Izin Penggunaan 108/II06.3/c.83 Tanggal berlakunya Surat Keputusan Izin Penggunaan untuk keperluan khusus Nihil.

Krangka Pikir

Solusi yang dapat digunakan adalah mengoptimalkan peningkatan hasil belajar siswa dengan mengembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan belajar siswa. Melalui serangkaian kegiatan yang disajikan dalam model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat terdidik dan hasil belajar siswa dapat tumbuh atau meningkat. H0 : Tidak terdapat hasil belajar terbaik siswa dari kedua model mengenai materi dunia tumbuhan (plantae) kelas X di SMA Yapip Makassar Kabupaten Gowa.

H1 : Model satu menghasilkan hasil belajar terbaik pada siswa mengenai materi dunia tumbuhan (tumbuhan) kelas X di SMA Yapip Makassar Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian atau situasi penelitian yang mana satu atau lebih variabel independen (variabel eksperimen dari sekelompok subjek) dengan sengaja dimanipulasi oleh peneliti dengan menggunakan perlakuan, layanan, intervensi atau perlakuan sosial tertentu (Wirawan.

O1 dan O3: Kelompok eksperimen I dan eksperimen II sama-sama diberikan pretest untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Definisi Operasional Variabel

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa Kelas X SMA Yapip Makassar untuk pembelajaran biologi. Nilai-nilai tersebut berupa hasil belajar baik bagi siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah maupun bagi siswa yang diajar dengan model pembelajaran problem pose dengan menggunakan tes hasil belajar.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Alasan pengambilan sampel total karena menurut (Sugiono, 2007) jumlah populasi kurang dari 100. Seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 40 siswa.

Prosedur Penelitian

Teknik Analisis data

  • Analisis Statistik Deskriptif

Deskripsi hasil belajar sebelum dan sesudah tes siswa kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran problem-solving. Data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tes pada kelas eksperimen dijelaskan pada Tabel 4.2 sebagai berikut :. Terdapat data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pre-test siswa kelas eksperimen I. Pemecahan masalah, 7 siswa (35%) berada pada kategori kurang baik, 11 siswa (55%) berada pada kategori cukup, 2 siswa (55%) berada pada kategori cukup, siswa berada pada kategori baik (10%), dan 0 siswa (0%) berada pada kategori sangat baik.

Deskripsi hasil belajar pre-test dan post-test siswa kelas eksperimen II dengan menggunakan model pembelajaran problem statement. Data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar siswa sebelum dan sesudah tes pada kelas eksperimen diuraikan sebagai berikut pada tabel 4.5: Terdapat data distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar pre-test siswa pada kelas eksperimen I Rumusan Masalah diperoleh 9 siswa (55%) berada pada kategori kurang baik, sedangkan pada kategori kurang baik terdapat 11 siswa (55%) sedangkan kategori memadai.

Tabel 3.3. Kategori Hasil Belajar
Tabel 3.3. Kategori Hasil Belajar

Problem Solving

Perbedaan hasil belajar pada kelas eksperimen I yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah dan kelas eksperimen II yang menggunakan model pembelajaran pemecahan masalah. Perbedaan hasil belajar pada penelitian yang dilakukan pada kelas X MIA 1 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen I dengan menggunakan model pembelajaran problem solver dan kelas Untuk lebih jelasnya perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II , lihat Tabel 4.8.

Problem Posing

Deskripsi Aktivitas Siswa Kelas X Mia

Observasi aktivitas siswa pada siswa dilakukan untuk mengetahui proses belajar mengajar dengan menerapkan model pemecahan masalah ke model penetapan masalah. Berdasarkan hasil observasi terkait aktivitas siswa dengan menggunakan model pemecahan masalah dan model pengajuan masalah. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa dari persentase model pemecahan masalah dimana rata-rata hasil aktivitas siswa dalam tiga pertemuan adalah 85%, sedangkan dari persentase model pemecahan masalah dimana rata-rata hasil aktivitas siswa dalam tiga pertemuan adalah 85. %, siswa menjaga dari fase-fase yang terdapat dalam desain pembelajaran, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pemecahan masalah dan mengajukan masalah.

Terdapat beberapa uji analisis statistik inferensial yaitu uji normalitas dengan menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji T sampel berpasangan dengan menggunakan Microsoft Excel. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, dengan asumsi data berdistribusi normal jika kriteria Lo < Lt diukur pada tingkat signifikansi dan keyakinan tertentu.

Problem Solving

Problem Posing

Saran

  • Surat Pengantar Penelitian dari Dekan FKIP Makassar
  • Surat Izin Penelitian dari LP3M Unismuh Makassar
  • Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
  • Surat Keterangan Selesai Penelitian dari SMA Yapip Makassar
  • Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian
  • Lembar Penilaian Instrumen Penilaian Validator I
  • Lembar Penilaian Instrumen Penilaian Validator II
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Problem Posing

Model pembelajaran pemecahan masalah dapat dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran biologi materi tumbuhan. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian lanjutan yaitu sebagai perbandingan model pembelajaran Problem Solving dan model pembelajaran Problem Posing terhadap hasil belajar siswa. Pemecahan masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada kelas V sekolah dasar.

Perbandingan model pembelajaran problem-solving dan problem-based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia. Dan mengajukan permasalahan hasil belajar menurut kreativitas siswa pada materi termokimia kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar. Pengaruh Metode Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Kerja Sama dan Kerjasama Kelas X Sman 11 Kota Pekanbaru Radja Petrus Logo, dkk.

Pengaruh model pembelajaran problem setting terhadap motivasi belajar matematika siswa VII. kelas MTS N Kute Lombok Tengah tahun ajaran 2016/2017. Memimpin diskusi pemecahan masalah dan pemecahan masalah dengan rantai makanan dan jaringan kehidupan melalui perubahan keanekaragaman tumbuhan dalam suatu ekosistem dan menganalisis dampaknya dari perspektif: lingkungan alam, ekonomi, masyarakat dan kesejahteraan masyarakat.

Gambar A                                         Gambar B
Gambar A Gambar B

HASIL BELAJAR SISWA

Analisis Statistik Deskriptif Problem Posing

  • Uji Hipotesis

Grouped by : jika data dikelompokkan menjadi kolom atau baris - Label pada baris pertama : jika data yang diblokir mempunyai label pada baris pertama - Output Options : posisi dimana keluaran akan muncul. Dengan memasukkan rumus data pertama =NORMSDIST(C3) enter dan drag ke data kedua puluh. S(Z) adalah frekuensi kumulatif, dimana jika kita ingin mencari nilai S(Z) dengan menggunakan rumus excel maka yang kita tulis adalah =1/20, dimana 1 adalah nomor urut dan 20 adalah jumlah sampel.

Cara menentukan nilai F(Z)- S(Z) menggunakan rumus excel yaitu dengan menuliskan =D3-E3 setelah hasilnya ditampilkan, lalu kita copy ke bawah. e) Cara mencari |F(Z) – S(Z)| yaitu nilai Liliefors (Lmax) mengandung nilai absolut. Kesimpulan yang diperoleh dari tabel terakhir adalah tabel Uji Normalitas Data Liliefors dari data kelas untuk pemecahan masalah dan pengujian masalah. L adalah nilai terbesar dari |F(Z) – S(Z)| kemudian diperoleh 0,136 dan tabel L dilihat dari tabel Liliefors dengan tingkat signifikansi 0,05 dan jumlah sampel 20.

Setelah Data Analysis terinstal, klik Data Analysis dan akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini. Data yang dimasukkan dibagi menjadi dua kelompok sehingga dua kolom atau baris akan berisi nilai untuk setiap kelompok. Seperti pada gambar di atas terlihat bahwa terdapat dua pilihan uji t yaitu selisih mean dua sampel independen (dua sampel untuk mean), yaitu equal variance dan unequal variance.

Dari hasil uji homogenitas data diasumsikan homogen, maka untuk uji t kita pilih Equal Variances, dan pada gambar di bawah terlihat Equal Variances. Dengan menggunakan aturan pengambilan keputusan berdasarkan p-value, pada α=0,05 dapat disimpulkan bahwa pengujian menunjukkan H0 ditolak. Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan penggunaan model pembelajaran Problem Solving dan Problem Posing.

LEMBAR OBSERVASI

3 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Siswa memperhatikan motivasi yang diberikan guru 15 15 15.

PENELITIAN

Gambar

Tabel  2.2.  Sintaks  model  pembelajaran  problem  solving  menurut   Rudibyani (2016: 13), meliputi:
Tabel 3.1. Bentuk Desain Non Equivalent Control Group Design
Tabel 3.2. Data Populasi Siswa Kelas X SMA Yapip Makassar
Tabel 3.3. Kategori Hasil Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1 Kesiapan Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai feminisme tokoh Nyai Ontosoroh dalam novel Bumi