• Tidak ada hasil yang ditemukan

K02- Kebahasaan

N/A
N/A
SANDYA PITALOKA

Academic year: 2025

Membagikan "K02- Kebahasaan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Handout Teknik Penyajian Ilmiah

Kebahasaan

(2)

Kebahasaan

Capaian pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa akan

dapat menggunakan bahasa Indonesia baku

dalam penulisan ilmiah

(3)

Subpokok bahasan

 Perangkat dasar kebahasaan

 Bahasa yang efisien dan efektif

(4)

Perangkat dasar kebahasaan

Perhurufan, perangkaan, perlambangan, pengejaan, tanda baca.

Perhurufan: huruf Latin, huruf Yunani, huruf tegak, huruf miring, huruf tebal, huruf kecil, huruf besar.

Bahasa Indonesia menggunakan huruf Latin dan dalam penggunaan yg umum dipakai huruf tegak.

 Contoh penggunaan huruf Yunani

 Istilah kimia (

β

-karoten,

δ

-endotoksin,

γ

- globulin).

 Lambang matematika dan statistika (

π

r2, koefisien korelasi

ρ

).

 Lambang fisika (panjang gelombang

λ

).

(5)

 Contoh penggunaan huruf miring

 Judul buku, jurnal, atau dokumen lain yang disebut di dalam teks.

Mahasiswa sering mengutip keterangan tentang hama di Indonesia dari buku The Pests of Crops in Indonesia.

 Kata dan ungkapan asing yang ditulis sesuai ejaan aslinya (in vivo, et al.).

 Pernyataan rujukan silang (lihat, lihat juga).

 Nama semua takson bakteri; nama famili, genus, dan spesies virus; dan nama takson pada tingkat genus dan tingkat di bawah genus untuk oganisme lain (beberapa contoh pada salindia berikutnya).

(6)

 ... huruf miring (lanjutan) Contoh:

Pseudomonadales, Pseudomonaceae,

Pseudomonas (nama ordo, famili, dan genus bakteri).

Geminiviridae (nama famili virus)

Ophiomyia phaseoli (Diptera: Agromyzidae) [nama genus dan spesies serta ordo dan famili lalat bibit

kacang]

Brassica oleracea var. capitata (nama genus, spesies, dan varietas kubis)

 Lambang yang menunjukkan kuantitas atau peubah (x untuk kuantitas yang tidak diketahui, P untuk peluang, x1 + x2 + · · · + xn).

 Ketentuan khusus dalam bidang ilmu tertentu [lihat topik ketentuan ilmiah khusus].

(7)

 Contoh penggunaan huruf tebal

 Untuk menunjukkan huruf dlm istilah yg mendasari akronim atau singkatan, terutama bila huruf yg

digunakan bukan huruf pertama (cucumovirus dari istilah “cucumber mosaic virus”).

 Lambang vektor dalam persamaan matematika (perkalian skalar dari dua vektor: A·B).

 Utk menunjukkan judul bab, subbab & subsubbab.

 Contoh penggunaan huruf besar

 Huruf pertama pada awal kalimat kecuali kalimat dalam tanda kurung yg berada di tengah kalimat.

Penanaman kedelai akan dilakukan hari itu tetapi dibatalkan karena hari hujan.

(8)

 Contoh penggunaan huruf besar (lanjutan)

 Nama dagang (Furadan 3 GR, Dipel WP, Nikon F).

 Huruf pertama setiap kata dalam judul buku,

jurnal, dan dokumen lain, kecuali kata sambung (dan, atau, yang) dan kata depan (di, ke, dari, untuk, pada, terhadap) yang tidak terletak pada posisi awal.

 Nama bangsa, bahasa, agama, orang, hari,

bulan, tarikh, peristiwa sejarah, takson makhluk di atas jenis, lembaga, jabatan, gelar dan

pangkat yang diikuti nama orang atau tempat.

(9)

 ... huruf besar (lanjutan)

 Nama-nama geografi seperti sungai, kota, provinsi, negara, dan pulau.

 Setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada judul buku dan nama bangsa (Undang-Undang Dasar 1945).

Huruf besar tidak digunakan pada nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.

kacang bogor garam inggris pisang ambon cabai jawa

Huruf besar tidak digunakan pada kata benda yang merupakan turunan dari nama orang bila kata-kata tersebut telah umum digunakan.

cawan petri pembakar bunsen labu erlenmeyer

(10)

Perangkaan: angka Arab, angka Romawi.

 Contoh penggunaan angka Arab

 Menyatakan jumlah yang diikuti oleh satuan ukuran (10 m, 25 ha, 5 detik, 25 g, 3 mol, 5 ml).

 Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu,

halaman, penunjukan urutan yang diawali ke-, persentase (Rp125, 27 Agustus, pukul 12.15, halaman 75, abad ke-19, instar ke-3, 75%).

 Menunjukkan jumlah yg berkaitan dg

manipulasi matematika (12 dibagi 3, faktor kelipatan 5).

(11)

 Contoh penggunaan angka Romawi

 Membedakan raja, paus, atau orang seketurunan yg bernama sama (Elizabeth II, Hamengkubuwono X).

 Menunjukkan urutan yg tidak diawali ke- (abad

XXI, Dies Natalis XL, Kongres Entomologi Nasional IX).

 Penomoran bab utama dalam buku (Bab IX).

 Penomoran (ditulis dengan huruf kecil) halaman

pengenalan buku sebelum halaman normal batang tubuh teks yang memakai angka Arab.

 Penunjukan babak dan adegan dalam lakon.

(12)

Perlambangan: singkatan, akronim, lambang, satuan.

 Singkatan

 Singkatan yg dibentuk dari huruf awal tiap kata, biasanya ditulis dgn huruf besar tanpa tanda titik.

wereng batang cokelat: WBC nuclear polyhedrosis virus: NPV

 Akronim

 Singkatan yang dapat diucapkan sebagai kata.

Departemen Pertanian: Deptan Badan Urusan Logistik: Bulog

 Lambang

Lambang dapat berupa singkatan yg ditulis dgn

huruf Latin atau lambang tertentu dlm huruf Yunani atau dlm bentuk gambar atau tanda lain.

(13)

 Lambang mata uang

rupiah: Rp deutsche mark: DM franc: F dollar AS: US$ yen: ¥ pound sterling: £

 Lambang unsur kimia

kalium: K neon: Ne rubidium: Rb

 Lambang besaran

massa: m energi: E gaya (force): F panjang gelombang: λ kerapatan jenis: ρ

 Lambang matematika

penjumlahan unsur-unsur: ∑ limit: lim

 Lambang statistika

peluang (probability): P jumlah contoh: n

 Lambang khusus

jantan:

betina:

dan (ampersan): &

(14)

Pengejaan: mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pedoman Umum

Pembentukan Istilah (sudah dipasang di laman TPI di LMS IPB).

 Penggunaan huruf

 Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf (A–Z, lihat PUEBI).

 Penulisan kata bentukan

 Penambahan awalan me- pada kata dasar, huruf awal k, p, s, t luluh

me + kail → mengail

me + keluh → mengeluh

me + kendali + kan → mengendalikan me + kikir → mengikir

me + kilap → mengilap

(15)

me + pakai → memakai

me + pengaruh + i → memengaruhi me + percaya + i → memercayai

me + salin → menyalin

me + sikap + i → menyikapi me + tembak → menembak

me + terjemah + kan → menerjemahkan

 Ketentuan di atas juga berlaku untuk kata serapan.

me + konsumsi → mengonsumsi

me + koordinasi + kan → mengoordinasikan me + sintesis → menyintesis

me + publikasi + kan → memublikasikan

me + sosialisasi + kan → menyosialisasikan me + sukses + kan → menyukseskan

me + toleransi → menoleransi

(16)

 Ketentuan di atas tidak berlaku bila awalan me- diikuti kata bentukan

mempelajari (kata dasar ajar) memperbaiki (kata dasar baik) memperbarui (kata dasar baru)

mempertimbangkan (kata dasar timbang)

 Ketentuan di atas juga tidak berlaku bila awalan me- diikuti huruf mati ganda.

me + kritik → mengkritik

me + praktik + kan → mempraktikkan

me + proklamasi + kan → memproklamasikan me + stabil + kan → menstabilkan

me + transfer → mentransfer

me + transformasi → mentransformasi

(17)

 Penambahan awalan dgn penambahan huruf/bunyi me + jalin → menjalin

me + colok → mencolok me + ubah → mengubah me + ukur → mengukur

me + sah + kan → mengesahkan

(18)

 Penulisan kata serapan

 Yang diserap kata dasarnya, kata berimbuhan dibentuk menurut kaidah bahasa Indonesia.

efektif → ke + efektif + an → keefektifan

active → aktif → ke + aktif + an → keaktifan

 Bila yg diserap adalah kata bentukan dari bahasa asal, penulisan istilah serapannya sesuai bunyinya.

activity → aktivitas (bukan aktifitas) survey → survei (bukan survai)

analysis → analisis (bukan analisa) synthesis → sintesis (bukan sintesa) quality → kualitas (bukan kwalitas)

(19)

 Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal adanya konsonan rangkap.

effective → efektif (bukan effektif)

kecuali: mass → massa (berbeda dgn masa)

 Dalam bahasa Indonesia tidak dikenal bentuk jamak, yang diserap kata dasar tunggalnya.

tiga genus (bukan tiga genera)

data sudah dianggap sbg bentuk tunggal

 Huruf c pada akhir kata menjadi k.

synthetic → sintetik (bukan sintetis)

antibiotic → antibiotik (bukan antibiotika)

(20)

 Huruf cs pada akhir kata menjadi k atau ka.

tropics → tropika

electronics → elektronika

 Huruf x hanya di awal kata, di tempat lain ks.

xylem → xilem (bukan silem)

taxonomy → taksonomi (bukan taxonomi)

complex → kompleks (bukan komplex/komplek)

 Huruf h pada gugus gh, rh, th dihilangkan,

sedangkan huruf ph menjadi f dan ch menjadi k.

sorghum → sorgum

chromatography → kromatografi rhythm → ritme

method → metode

(21)

 Nama beberapa ilmu berakhiran –ika.

statistics → statistika

systematics → sistematika genetics → genetika

 Kata yg berasal dari nama ilmu dapat berfungsi sbg kata benda, kata sifat, atau kata keterangan.

physiology → fisiologi

physiological activity → aktivitas fisiologi

physiologically active → aktif secara fisiologi

 Kata serapan yg sering salah penulisannya.

ameba (bukan amuba)

subjektif (bukan subyektif) atmosfer (bukan atmosfir)

mikrob (lebih dianjurkan daripada mikroba)

(22)

Tanda baca: titik, titik terangkat, koma, titik koma, titik dua, tanda tanya, tanda seru, tanda hubung,

tanda pisah, tanda kurung, tanda kurung siku, tanda petik, tanda petik tunggal, tanda elipsis, tanda garis miring, tanda ampersan.

 Contoh penggunaan tanda titik

 Pada akhir kalimat pernyataan.

 Pada singkatan tertentu (et al., Gb., spp., gelar akademik).

 Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya (misal 7.154.250).

 Menghubungkan jam dan menit (pukul 9.15 bukan 9:15)

(23)

 Antara nomor bab dan nomor subbab.

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian

Titik tidak dipakai untuk atau pada hal-hal berikut:

 Memisahkan bilangan ribuan & kelipatannya yg tidak menyatakan jumlah (tahun 2000).

 Pada singkatan nama unsur (Na, Ca), senyawa

(DNA, NADH), atau istilah ilmiah lain (NPV, RAPD).

 Pada singkatan nama negara (USA, UK), lembaga (MPR, Bulog).

 Pada akhir judul, anak judul, persamaan, atau rumus.

(24)

 Contoh penggunaan tanda titik terangkat

 Lambang perkalian dlm persamaan atau

pernyataan matematika & dlm satuan majemuk.

k·g(a + 2) 1 C = 1 A·s

 Lambang elipsis dlm pernyataan matematika.

x1 + x2 + · · · xn

 Menunjukkan pasangan basa nukleotida.

G·C [”guanine” dan ”cytosine”]

 Hubungan dgn adduct (misal, air hidrasi) dlm rumus kimia.

Na2B4O7·10H2O

(25)

 Contoh penggunaan tanda koma

 Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

12,5 m 27,3 kg Rp500,50 Rp750,00

 Di antara unsur-unsur dalam suatu pemerian.

Serangga menusuk-mengisap antara lain wereng, kutu tanaman, dan nyamuk.

 Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan.

Populasi hama tinggi, tetapi tingkat kerusakan rendah.

(26)

 ... tanda koma (lanjutan)

 Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat bila anak kalimat tsb mendahului induk kalimatnya.

Karena populasi hama masih rendah, petani tidak melakukan penyemprotan pestisida.

 Di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yg terdapat pada awal kalimat.

Oleh karena itu, pengendalian hama harus dilakukan dengan menerapkan konsep PHT.

 Di antara bagian-bagian alamat atau nama tempat yang ditulis berurutan.

Kampus IPB Darmaga, Bogor

(27)

 ... tanda koma (lanjutan)

 Mengapit keterangan tambahan & ket aposisi.

Kutu-kutu tanaman, seperti kutu kebul dan kutu daun, dapat menjadi vektor virus tertentu.

 Dipakai pada akhir perincian yang berupa kata atau frasa.

Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. teguran,

b. peringatan tertulis,

c. penundaan pemberian hak dosen,

d. penurunan pangkat dan jabatan akademik, e. pemberhentian dengan hormat, atau

f. pemberhentian tidak dengan hormat.

(28)

 Contoh penggunaan tanda titik dua

 Menandakan pengutipan yang panjang.

 Memperkenalkan senarai.

 Menandakan nisbah perbandingan.

 Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap.

Perkembangan serangga dengan metamorfosis sempurna meliputi empat fase: telur, larva,

kepompong, dan dewasa.

(29)

 ... tanda titik dua (lanjutan)

 Memisahkan judul dan anak judul.

Keefektifan Pengendalian Nonkimia terhadap Penggerek Batang Padi: Penanaman Varietas

Tahan, Pengaturan Waktu Tanam, Pengumpulan Kelompok Telur, dan Pelepasan Parasitoid Telur.

 Memisahkan nomor jilid & hlm dlm daftar pustaka.

Phytochemistry 45:1579-1585.

 Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci.

Surat Al-Baqarah:183

(30)

 Contoh penggunaan tanda titik koma

 Titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-

bagian kalimat yang setara, atau dalam pemerian yang di dalamnya terdapat tanda baca lain.

Pengendalian yang dapat dilakukan terhadap hama Plutella xylostella meliputi pengendalian kimiawi, misalnya menggunakan insektisida asilurea, laktona makrosiklik, dan pirazol;

pengendalian hayati, misalnya dengan melepas parasitoid Diadegma semiclausum dan Cotesia plutellae; dan pengendalian secara bercocok tanam, misalnya pengaturan waktu tanam dan tumpang sari kubis dengan bawang.

(31)

 ... titik koma (lanjutan)

 Dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena

(a) melanggar sumpah dan janji jabatan;

(b) melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama; atau

(c) melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan atau lebih

secara terus-menerus.

(32)

 Tanda tanya

 Pada akhir kalimat pertanyaan langsung?

Apakah insektisida piretroid dapat menimbulkan resurjensi wereng cokelat pada tanaman padi?

 Menunjukkan keragu-raguan dlm suatu pernyataan.

Ekstrak Aglaia? angustifolia dilaporkan memiliki aktivitas penghambat perkembangan serangga, sedangkan ekstrak spesies Aglaia lain tidak.

 Tanda seru – hampir tidak pernah dipakai dalam tulisan ilmiah yang umum.

(33)

 Tanda hubung

 Menyambung bagian-bagian tanggal (misal, 14-5- 1998; dlm karya ilmiah, penulisan yg lebih lazim:

14 Mei 1998).

 Merangkaikan se- dg kata berikutnya yg dimulai huruf kapital (se-Jawa), ke- dg angka (abad ke- 20), angka dengan -an (tahun ’80-an).

 Memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan (ber-evolusi vs. be-revolusi).

(34)

 Tanda pisah

Tanda pisah em (—; panjang = lebar hrf kapital M), en (–; panjang = ½ tanda pisah em), dan 3-em

( ).

 Tanda pisah em dipakai utk membatasi penyisipan kalimat yg tidak terkait erat dg kalimat induknya.

Insektisida piretroid sintetik—yang dikembangkan dari insektisida alami piretrin—sangat beracun

terhadap ikan.

 Tanda pisah en digunakan utk menunjukkan kisaran (halaman 20–35, lama hidupnya 7–25 hari).

(35)

 Tanda kurung

 Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan yg bukan bagian integral pokok pembicaraan.

Komponen ekstrak itu diuji aktivitasnya terhadap larva Spodoptera litura dengan cara seperti yang diuraikan pada bagian uji hayati (Bagian 3.5).

 Memperkenalkan singkatan.

Pengendalian hama terpadu (PHT) telah diterima sebagai paradigma pengendalian hama nasional sejak tahun 1980-an.

 Penomoran yg dimasukkan dalam kalimat.

Keberhasilan pengendalian hayati dengan bakteri antagonis dipengaruhi oleh (1) spesies dan isolat bakteri, (2) sifat fisik dan kimia tanah, (3) jenis tanaman inang, dan (4) formulasi bakteri.

(36)

 Tanda kurung tutup

 Setelah angka atau huruf dalam daftar berurutan.

(1) Cabai (a) Bakteri

(2) Kubis (b) Cendawan (3) Tomat (c) Nematoda

(37)

 Tanda kurung siku

 Mengapit tambahan huruf atau kata pd kalimat kutipan utk memperbaiki kesalahan.

Siderofor merupakan senyawa yang berperan

dalam penyediaan unsur Fe bagi bakteri maupun bagi tu[m]buhan inang.

 Menunjukkan keterangan dalam kalimat yg sudah bertanda kurung.

Penggerek batang padi putih (Scirpophaga

innotata [Wlk.]) dapat mengalami diapause bila makanan tidak tersedia.

 Menunjukkan singkatan nama lembaga dalam daftar pustaka.

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2018. ...

(38)

 Tanda petik

 Mengapit petikan atau kutipan pembicaraan langsung.

Calon bupati itu berkata, “Kita harus bekerja keras untuk memenangi Pilkada.”

 Menunjukkan istilah yg kurang dikenal atau kata yg mempunyai arti khusus.

Ledakan populasi hama wereng batang cokelat

Nilaparvata lugens dapat menimbulkan keresahan di kalangan pengambil kebijakan, sehingga hama itu sering disebut sebagai “hama eksekutif”.

(39)

 Tanda petik tunggal

 Mengapit petikan yg tersusun dlm petikan lain.

 Menunjukkan makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing (survive ‘sintas’, survival

‘sintasan’, instead of ‘alih-alih’).

(40)

 Tanda elipsis (...)

 Menunjukkan ada bagian yg dihilangkan pd suatu kutipan.

Prokopy (2003) mendefinisikan PHT sebagai “...

proses berbasis keputusan yang melibatkan

penggunaan berbagai taktik secara terkoordinasi untuk mengoptimumkan pengendalian terhadap

semua golongan organisme pengganggu tumbuhan dengan cara yang layak secara ekologi dan

ekonomi.”

 Tanda garis miring (/)

 Mengganti tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan (3/4 = 0,75).

 Mengganti kata tiap (200 kg/ha).

(41)

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

 Bahasa yg efisien:

bhs yg mengikuti kaidah yg dibakukan atau yg

dianggap baku, dg mempertimbangkan kehematan kata dan ungkapan.

 Bahasa yg efektif:

bhs yg mencapai sasaran yg dimaksudkan, membuahkan efek atau hasil yg diharapkan pembicaraan.

(42)

Ciri-ciri ragam bahasa di bidang iptek

 Kelugasan dan kecermatan yg menghindari segala kesamaran dan ketaksaan.

 Keobjektifan yg sedapat-dapatnya tidak menunjuk- kan selera perseorangan.

 Pembedaan dg teliti nama, ciri, atau kategori yg mengacu ke objek penelitian atau telaahnya agar tercapai ketertiban berpikir.

 Penjauhan emosi agar tidak mencampurkan perasaan sentimen dalam tafsirannya.

Contoh ungkapan yang perlu dihindari:

temuan yang amat bermakna, hasil yang sangat menarik, fakta yang paling mengesankan

(43)

 Ciri-ciri ragam bahasa di bidang iptek (lanjutan)

 Kecenderungan membakukan makna kata dan

ungkapannya serta gaya pemeriannya berdasarkan perjanjian dan kesepakatan.

 Langgamnya tidak meluap-luap atau dogmatis.

 Penggunaan kata dan kalimat dg ekonomis agar tidak lebih banyak daripada yg diperlukan.

(44)

Pemilihan kata

 Pemilihan kata yg tepat dlm kalimat akan memberi- kan pengertian yg jelas dan nalar bahasa yg benar.

 Perlu diperhatikan bidang makna dan pengertian khusus serta pengaruh pemakaian kata.

Ongkos – upah – belanja – biaya - anggaran

 Dengan bantuan kamus umum, kamus istilah, dan glosarium, dpt diketahui jenis, medan makna,

variasi, cara pemakaian, dan penjabaran kata.

Hutan jati (kt benda), menghutankan (kt kerja), ayam hutan (kt sifat), kehutanan, perhutanan, penghutanan (bentuk turunan), perhutanian (agroforestry).

(45)

 Pemilihan kata (lanjutan)

 Perbaikan khasanah kosakata dpt dicapai dg banyak membaca, lalu mempelajari kata-kata yg sulit dg

pertolongan kamus.

 Pemekaran jumlah kosakata yg dikuasai seseorang akan memungkinkannya mengatasi salah satu

kendala utama dlm menulis, yaitu menemukan kata yg tepat.

Jika dijumpai kesulitan (masalah, persoalan, problem, keraguan), cantumkan pilihan seperti dilakukan di sini.

Dalam memperbaiki naskah nanti akan dipilih

(dicari, diambil, diseleksi, dipertimbangkan) kata yang paling sesuai.

(46)

 Pemilihan kata (lanjutan)

 Penggunaan frasa baku

Bentuk tidak baku Bentuk baku terdiri dari terdiri atas

tergantung pada bergantung pada bertujuan untuk bertujuan ...

berdasarkan kepada berdasarkan ...

membahas tentang membahas ...

antara x dengan y antara x dan y

dibanding dibandingkan dengan

(47)

 Pemilihan kata (lanjutan)

 Menghindari pemakaian kata yg bersinonim secara bersamaan

Bentuk tidak baku Bentuk baku disebabkan karena disebabkan oleh

agar supaya agar atau supaya dalam rangka untuk dalam rangka ...

atau untuk ...

setelah ... kemudian setelah, ...

... baik ... ataupun ... baik ...maupun ...

sejak dari ... sejak ... atau dari ...

meskipun ..., tetapi ... meskipun ..., ... (tanpa kata tetapi)

(48)

Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku

 Fungsi tata bahasa selalu dipakai secara tegas dan bertaat asas.

 Subjek dan predikat harus selalu ada

Para mahasiswa pergi ke kebun percobaan bukan

Para mahasiswa ke kebun percobaan

 Konjungsi bahwa

Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa padi hibrida

‘Rokan’ rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3.

bukan

Hasil penelitian itu menunjukkan padi hibrida ‘Rokan’

rentan terhadap hama wereng cokelat biotipe 3.

(49)

 Ciri-ciri kalimat bhs Indonesia baku (lanjutan)

 Pola aspek + agens + verba

Hasil panen padi sudah

saya timbang.

bukan

Hasil panen padi saya sudah timbang

.

 Pemakaian ejaan dan istilah secara bertaat asas [lihat perangkat dasar kebahasaan].

 Bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yg belum dianggap sebagai unsur bahasa

Indonesia.

(50)

Kalimat yang efektif

 Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.

 Sanggup menimbulkan gagasan yang sama

tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau

penulis.

 Ciri-ciri:

 Memiliki kesatuan gagasan atau keutuhan:

kesatuan struktur kalimat dan kesatuan logika yg jalin-menjalin.

(51)

 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan):

Hal-hal yg mengaburkan kesatuan gagasan:

(a) kedudukan subjek atau predikat tidak jelas Dengan konsentrasi ekstrak srikaya yang meningkat mengakibatkan peningkatan kematian kumbang Callosobruchus sp.

Pada hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semua insektisida yang diuji efektif menekan serangan hama kubis Plutella xylostella.

(b) kalimat terlalu panjang

(52)

 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan):

 Memiliki koherensi (kepaduan) yang baik:

Hal-hal yang merusak kepaduan kalimat:

(a) tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat

Fauzi kemarin sore dengan cermat di

laboratorium mengamati perilaku makan lipas.

(b) salah menggunakan kata depan, kata penghubung

(c) salah merangkaikan dua kata yang bermakna sama

(d) salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dsb.).

Buku itu saya sudah baca hingga tamat.

(53)

 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan):

 Perpautan (pertalian) di antara unsur-unsur kalimat nyata:

(a) pemakaian kata ganti diperhatikan

(b) gagasan yg sejajar dituangkan ke dlm bangun yg sejajar

Pekerjaan yang dilaksanakan Hamid meliputi pengolahan lahan, pemupukan, pengairan, dan pengendalian hama.

(c) sudut pandang terhadap isi kalimat tetap sama

(54)

 Ciri-ciri kalimat yg efektif (lanjutan):

 Penekanan

(a) mengubah-ubah posisi dalam kalimat (b) menggunakan pengulangan

(c) pertentangan

 Variasi

(a) variasi sinonim kata

(b) variasi panjang pendeknya kalimat

(c) variasi penggunaan bentuk me- dan di-

(d) variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat

 Kehematan kata

Pembuangan kata yg mubazir dan penghindaran konstruksi yg berputar-putar.

(55)

Paragraf

 Setiap paragraf mengandung satu gagasan pokok.

 Kalimat topik + kalimat-kalimat pendukung.

 Kalimat topik: kalimat yg mengandung gagasan pokok; dapat diletakkan di awal, di tengah, atau di akhir paragraf.

 Kalimat pendukung: kalimat yg mengandung penjelasan untuk mendukung kalimat topik.

Penggunaan insektisida organik sintetik dalam pengendalian hama memiliki beberapa

kelemahan. [kalimat topik di awal paragraf]

Kalimat-kalimat berikutnya di dalam paragraf

tsb menjelaskan kelemahan-kelemahan terkait.

(56)

Karangan yg efektif dan efisien

 Penggunaan perangkat dasar kebahasaan, pemilihan kata dan penataan kalimat mengikuti kaidah bahasa Indonesia baku (seperti yg dijelaskan sebelumnya).

 Paragrafnya berpautan dan kalimat di dalam paragrafnya juga bertalian. [berpautan: ada

peralihan yg lancar antara bagian karangan yg satu ke bag yg lain dan menunjukkan hub yg logis].

 Paragrafnya memiliki kesatuan gagasan; setiap

paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok yg diungkapkan oleh sebuah kalimat topik yg menjadi inti paragraf.

Yang merusak keutuhan paragraf:

⬧ penyisipan perincian yg tidak bertalian

⬧ pemasukan gagasan pokok lain

(57)

Pustaka rujukan

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2019. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir Mahasiswa. Ed ke-4. Bogor: IPB Pr.

Keraf G. 1997. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa.

Ende: Penerbit Nusa Indah.

Moeliono AM. 1995. Bahasa yang efisien dan efektif dalam bidang Iptek. Penataran Calon Penerjemah Buku Ajar Perguruan

Tinggi; 19 Juni - 1 Juli 1995; Kuta (Bali). Diselenggarakan oleh Ditjen Dikti, Depdikbud.

Rifai MA. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Univ Pr.

Tim Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Referensi

Dokumen terkait

Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata lain yang terdapat di dalam kalimat.. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan

Pemakaian bahasa pada tanda baca koma yang benar dipakai untuk memisahkan anak kali- mat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului kalimat dapat dilihat

Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan; memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya, yang didahului konjungsi

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan dari bagian lain dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir deng n tanda Tanya atau tanda seru, dan mendahului

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang

14.Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda

yang terdapat pada awal kalimat. 7) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam. kalimat. 8) Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat,