INTERNATI O I{AL S EMII{AR
OI\t
EVALUATION AI{D ASSESMENT
IN JAPANESE LANGUAGE EDUCATION
n +*i.#+k6 t: E tt 6iYiw
tffi&
PROCEEDING
$S&.
,2015
UDAYANA UNIVERSITY PRESS ISBN z 978-602-294-067 -8
Yuniarsih dan Nur Saadah Fitri Asih
PENERAPAN
PE ER EVALUATI
O IVPADA MATA KULIAH MENULIS BAHASA JEP.{.\
( ,Dra. Yuniarsih, M. Hum. M.Ed*
Nur Saadah Fitri Asih, M.Pd State University of Jakartu
yuni2004j [email protected] j p nu r_s aad ahfitr i@yah o o . c o m
4A
) r fi tv, tr i, t+':
o)lFYt*Xt AlffiiHA
Li:;E = i:+/rF,!ffir\ b-i: I
&riafi'6.
1) ++.r\E
->1-_ _L
trH*''J€f :Hz./JV.. 2) ?4.21 hrt'ttftL \:
-Et
ffiB. A/r
Dtffli./tI,,..
3) {rIE 6
tE D6p5,-_,=,i,4) ++tr.L-><ffX{x#i*trtrrrt*#lcb6" *,- :
fE
=
#ttl o ( iJ. trDFfiffir\.F- btL6 "
1) ++; "+
:IFy&eIEt 6
o>l: n$pfiii i'i'5 . 2) EffiAtlri* ''=
. i"rLoF'1ffitfr+*i-6-{3rb6.
rcXJF.#("lf ,lFX.hLFlI 3rt6:&ra'fJ("ii.
ERt+4/\fE*f.ffit6H!t.7hni6. La-frit'5€-- -
=h 6 " ? Dl:D t: -')Dfil* & L( lj , |F]r-ffi# l:
1'. , "tffil,\6: L ('&>6.
OMalley L
Valdez Pierce(l9qr
Cox (1999)
IJ. fE#|.
Peer EvoluationtffiV'6 Z
>-,-
:6a[.fFtEH!8)n ("36. 7 4* i-^z\y rP E.ia'=-
++-rt\>)ln ("3 6 Ld-{(\,.5.
A;EArij.
EAiF rr
L r,\ i f+
Eb-yit(r,
\6 tr
.:
-2+ffiD+A.r\X{*L1-f:" 7z l',i'b. -tr=
,fi) L - tr
Ea;+t!,R(83
,fi)D#tJ
8,6 ,fi<'b q . -
L(3/c:Lr\bh'.>f:-" LD'L.7>r- --.-'
+Peer Evaluation
bffiL\6 : L iJ. +4.tr. L ->< IFi-
A'rlDfrUJr\llR btL<Jb' I . 4 >, v-ja-fi'b{E;:,- ;
=L ->a. -
=? l:-
->0)7 -? ljH+ffi
H! lttBfrL t
,:
F,e>trLA "
+ - V -
l-'": F AAEfrAh, # < fr?,h, lF,{ -:
.Evaluation
-672-
Proceeding Internarional Senrinar on Evaluation and Assessment in Japartese Language Educatrott f E Zs;g#HDE+(ffi) 2l-22 Aueust, 20ts.
1B.St/, 978-602- 294-067 -8
PENDAHULUAN
Evaluasi
hasil
pembelajaran merupakan salah satu komponen llelltlngdalam rangkaian
pelaksanaanpernbelajaran. Evaluasi
merupakan proses pengumpulandata
guna menentukan ketercapaiantujuan
pembelajaran. Jika belum menunjukkan ketercapaian maka segera dicarikanjalan
penyelesaiannya.Sehingga proses e\/aluasi bukan hanya sekedar mengukur melainkan dapat digunakan untuk membuat keputusan untuk merancang pembelajaran selanjutnya.
Dari hasil wawancara dengan pengaj ar mata kuliah menulis khususnya di Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta, diketahui bahwa masih banyak
kendala dalam
pelaksanaan pembelajaranmenulis. Diantaranya
adalah keterbatasanwaktu yang dimiliki
dosenuntuk
mengoreksisekian
banl'ak karangan,serta ditemukan
kesalahanyang berulang dari hasil
karanganmahasiswa.
Berdasarkan
hasil
\\ a\\'ancara dengan mahasisn'a.diketahui
bahrvakendala yang dihadapi
mahasisu'a diantaranvaadalah kesulitan
dalarnmerumuskan pikiran utama, pemakaian kosa kata serta pola kalirnat )'ang tepat.
Selain itu, diketahui bahwa hampir
sebagianbesar
mahasisu'apada
saatmenemukan kesulitan mengarang merasa enggan bertanya langsung pada dosen, dan enggan bertanya kepada teman. Mahasiswa enggan membuka buku, tetapi lebih memilih kamus yang ada kalanya kata yang terdapat
di
kamus tidak sesuai dengan konteks yang dimaksud. Mahasiswa beranggapan bahwa pembelajaran menulis sebagai mata kuliah yang menjemukan.Perlu ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengajar dan pembelajar perlu mengupa,vakan perkuliahan menulis menjadi menyenangkan dan berhasil
guna.
Demikian pula dalam hal penerapan evaluasinya. Pelaksanaan evaluasi dalam pembelajaran menulis diharapkan tidak hanya berupa penugasan membuat karangan saja, tetapi dapat pula mendorong meningkatkan kemampuan dalam ranahkognitif
dalamhal ini
kemampuan bahasa Jepang. Kemampuandalam ranah afektif, dalam hal ini
rasa tanggungjawab,
kerjasama, serta keterlibatan pembelajar secara aktif dan mandiri dalam pelaksanaan pembelajaran.Terdapat beberapa teknik evaluasi yang dapat dilakukan khususnl'a dalatn pembelajaran menulis, salah satunya adalah peer evaluation. Menurut O
\laller
&
- 673
Yuniarsih dan Nur Saodah Fitri Asih
dan Valdez Pierce (1996) dalam Carole Cox (1999)' penerapan 7rs. ' diharapkan dapat melibatkan mahasiswa dalam pengukuran, ) an g nr c , . : ..' '
mahasiswa dalam proses pelaksanaan umpan balik, evaluasi sebar,t -:,,
diri. Fokus evaluasi pada hal yang dapat dilakukan mahasisrva dan t'tt*-,' yang tidak dapat dilakukannya. Evaluasi
diri
yang dirancang untuk Il,-'r' mahasisu'a pada kemampuan dan kemajuannya. Selain itu memberik.,:terhadap dosen tentang performansin.va ,vang merupakan
titik au;il :\,
-bagi dosen dan mahasisu'a mengenai rencana ke depan dan keter,-.'l-:
pembelajaran.
Dari latar
belakang permasalahandi
atas dicobakan /)c t 'sebagai salah satu terobosan untuk mengatasi permasalahan dalanl
l'
'menulis
di
Universitas Negeri Jakarta. Halini
merupakanpenelitii: .'
yang
dilakukan pada mahasiswa semesterII tahun
ajaran 201 5 - Bahasa Jepang UniversitasNegeri
Jakarta yang sedang mengiku:lVihongo
//.
Selanjutnya hasil penelitian diharapkan dapat memberi '. -,' pelaksanaan pembelajaranmenulis
bahasa Jepang khususttra ;-,
.evaluasi
hasil
pembelajarandan dapat
meningkatkankualitas
;'- menulis di Universitas Negeri Jakarta.Mata
Kuliah
Menulis di Jurusan Bahasa JepangIINJ
Perkuliahan menulis di Jurusan Bahasa Jepang Universitas
\
- - ' pada awalnya hanya terdapat di dua semester, yakni Sakubun/
di.;:-
'Sakubun//disemesterIV.Namunsejakdiberlakukannyakurikul-:."
kuliah
menulis tersebardi
enam semester. Pada semesterI
dan i:Sakubun (Menulis) didampingkan dengan mata kuliah Dokkor t\1r.:- - kuliah Sakubun terintegrasi pada mata kuliah I'{ihongo yang di
d;,,:
beberapa matakuliah lainnya yaitu Choukai (Mendengar), Burt1l,';, Hyouki (Huruf) dan Kaiwa (Berbicara). Pemberlakuan perkuliair.,:'
mulai
semester awal, memandang pentingnya kemampuan tnetl-. - awal. Keterampilan berbahas a y ang bersifat produktif yaitu n c'r'r'.. ..'
-perludiberikansejakawaldarihalyangmudahmenujuh;.
kalimat pendek menuju kalimat panjang dan kompleks'
-674-
Proceedittg International Sentinqr on Evaltratiott and Assessnlent in Japanese Language Educattott I E#=##Htfi+{ffi.1 21-22 Augusr, 20ls'
/B.SN, 97 8-602-294-067-8
Pembelajaran
dan tes menulis
selayaknya dilaksanakansejak
3\\:riperkuliahan. Ishida (1992) memaparkan sebagai berikut:
4FXn[Jb6H4(.iJ.
EA;Ei D+tr/t/tf" ='fif )JkE
ft5 tAWtXl*6 &)6i\. ;f;if 6talJ("lJ.
FA;Fb4*-'>-(
tt+l't("3/lu." t*t: |+tr) tit*L Lfi-fiqfi!/rnA;E LYxH<fr>6lrblJ.("86/''lJF\,'F+Hi'bIl:X6#:rfr )Jt#\,', 7 z
]- O6'Hffi L(*i <
11) fl\P\'t'
Kemampuan menulis merupakan kekuatan
inti di
dalam kemampuanbahasaJepang.Ada*.tod.pengajaranyangmemprioritaskan k.mampuan ferbicara, akan tetapi
jika hTVl
memprioritaskan k.mumpuan berb rcara,iiaur rnungkin dapat bekerja dengan orang Jepang' Terutama pada pembeiajaran bahasa Jepang secara umum yang objeknya adalah mahasiswa, sedapat mungkin pembelajaran dan tes kemampuan menulis ungkapan dalam kalimat dilakukan sedini mungkin'Oleh
karenaitu,
padakurikulum
Jurusan Bahasa JepangLfNJ
2013' pembelajaran dan tes kemampuan menulis dilakukan sejak semester awal' Dalamkurikulum
z0r3ini,
penyusunan materi dan silabus mata kuliah menulis pada setiap semesternya merujuk pada standar kemampuan berbahasa yang terdapatpadaJFCan-do.TerbagimenjadibeberapalevelyakniAluntuksemesterl,
A2.l semesterll,
A22 semesterIII, B1
semesterIV, B2'l
semesterV
dan B2'2semester
vr.
penentuan tingkatanini
disepakati bersamaoleh
dosen-dosen Jurusan dengan memperhatikan visi dan misi Jurusan Bahasa Jepang LINJ'Padapenelitianinibahasandiarahkanpadamatakuliahmenulisdi
semester
Il
yakni sesuai dengan levelA2
JF Can-do. Kemampuan menulis yang diharapkan yaitu mahasisrva dapat mengekspresikan pikiran dan perasaan secara tertulis dalam bentuk karangan sederhana )'ans berhubungan dengan kebutuhan secara rangsung. penulisan karangan bersifat deskriptif yang bertemakan tentang kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar mahasisu'a'peer
Evaruation
dan TesMengarang
sebagai Evaluasi pada Pembelajaran MenulisIshida (1gg2) memaparkan lebih lanjut tentang pelaksanaan tes mengarang biasanya dilakukan
di
dalam kelas, tetapi tidak sedikit yang dijadikan pekerjaan rumah. pada kelas awal, tes dapat berupa menulis kalimat sampai pada penulisan wacana sederhana. Jenistes
dapat berupaisian kalimat
rumpang, penulisan- 675
Yuniarsih dan Nur Soadah Fitri Asih
kalimat-kalimat sederhana atau pada tahapan selanjutnya berupa pende:kr.:.
sesuatu.
Tema-tema )'ang dijadikan bahan karangan bukan merupakan
ir;,
.bersifat
umum,
melainkan mengambiltema yang menarik bagi
penr l- - sehingga dapat pula meningkatkan minat pembelajar dalamhal ini
nrah,,.untuk
menulis.
Berikut Ishida (1992) memberikan contoh beberapa ben:...mengarang seperli:
I
)
N{enggantibentuk surat untuk
penerimayang
berbeda. nr:.*bentuk surat
au'al
untuk teman dekat, diubah menjadi sural orang )'ang baru kenal.2)
Membalas surat dari teman.3) Membuat rencana liburan
dengan beberapavariasi waktu. --
sebagainya.
Sebelum
menulis
karangan, mahasiswaperlu
mendapatinformasi
rne :r.
adanya standar penilaian karangan Berikut terdapat hasil rangkuman kci..: ' penilaian karangan dari berbagai lembaga yaitu
FHtl.tr;+t+|1l.l E .,
:& (:HfJ-t. EA;=F+frH++ tesz: 60e) ., Ellf++E+ EAi*:,' +X.+. #
EE*+
1981: 25)
serra sumber lainnya yaitu mlfr.ffi).,
. , -100
- l0l )
dalam Ishida (1992) adalah sebagai berikut: tata bahasa.:,
kekayaan ungkapan, adanya kesimpulan dari keseluruhan, kemenarikan. k.
maksud dan tujuan penulisan.
Kesimpu|anSearledanDillon(l980)dalamE.FoxdanAlle11]."r.
dari hasil
pengamatan terhadap respon guru-guru terhadaptulisan
> \bahwa respon terhadap karangan dibagi menjadi dua kategori, yakni
er;
-..instruksi. Setelah mengevaluasi guru akan mencantumkan komentar sep!- done", "Excellent",
"Good story",
dan sebagainya. Sedangkan pad;guru
akan memperhatikan kesalahan-kesalahan yang bersifat mekan.,penulisan, pembuatan paragraf, penulisan huruf besar, dan .c'-
-Selanjutnya dijelaskan pula bahwa respon yang dilakukan guru
jani,:-
membuat ketakutan siswa, dan kemajuan belajar siswa semestin).a renr. '.--- E. Fox dan
Allen
(1983: 232) memberikan panduan untuk mc:-.
karangan dengan mengajukan pertanyaan sebagai berikut:
-676-
Proceeding Inlernational Senrinar on Evaluation and Assessment in Japanese Language Educarion r EA--##t€'Da+(ffi) 2L-22 August, 20ts.
1BSN, 978-602-294-067-8
l.
Apakah terdapat fokus karangan?2.
Apa sumber tulisannya?3.
Seberapa baik pengorganisasian karangannya?4.
Apakah karangan bersifat kohesif?5.
Apakah terdapat penggunaan kata-kata yang tepat?6.
Apakah kalimat mudah dipahami?7
.
Apakah siswa memikirkan pembaca tulisannya?8.
Cukup informasi pada karangan?9.
Apakah menggunakan format yang benar? (misalnyapada saat menulis surat) 10. Apakah memperhatikan bentuk penulisan paragraf, huruf kapital, penggunaanmargin dan sebagainya sesuai aturan?
I
l.
Apa yang sebaiknya dilakukan setelah tulisan diproduksi?Begitu banyak unsur ,vang perlu diperhatikan pada saat menilai karangan, ditambah jumlah mahasiswa )'ang tidak sedikit. hal tersebut dapat rnenjadi alasan timbulnya keengganan menjadi pengampu mata kuliah
ini. Di
lain pihak, banyak mahasiswayang tidak terlalu perduli pada koreksi
karangannya. sehingga kesalahanyang
sama akantetap berulang.
Chimombo, Edge,dan
Deyoe memberikanteknik
untuk mengatasi masalahini
yang disarikan oleh Kaswanti(1990:
166),yakni
melibatkan mahasiswa untukaktif
terlibat mencermati dan menilai hasilkaryanya.
Mahasiswa mengambil bagianaktif
dalam kelompokkecil di
kelas, membetulkan kesalahan temannya.Hal ini
pun memungkinkan siswa yang mampu akan tergali potensinya, serta siswa yang kurang akan dapat belajar lebih banyak dari temannya yang lebihmampu.
Kaswanti menegaskan bahwa apa yang dituturkan oleh teman sebayanya akanlebih
mudah dicerna.Selanjutnya dilakukan diskusi kelas yang dipimpin oleh dosen guna membahas permasalahan yang tidak terpecahkan pada diskusi kelompok. Langkah berikutnya mahasiswa menulis kembali karangan berdasarkan masukan dari teman maupun dari dosen.
Pelibatan mahasiswa dalam menilai hasil karangan sendiri dan temannya dapat dikatakan sebagai peer
evaluation.
CaroleCox
(1999) menggandengkan peer evaluation dengan self evaluation dan memberikan contoh bentuk isian Peer Evaluation sebagai berikut (Carole Cox: 43):-677 -
Yuniarsih dan Nur Soadah Fitri Asih
Tabel 1. Form Peer Evaluation Group Work: Peer Evaluation Directions: For each of the other groups, answer two questions:
A.
What did you learn?B.
What rvould you have done differently?Group A.
B.
Group A.
B.
Group A.
B.
Bentuk isian tersebut memperlihatkan bahwa tugas mahasisu a
mencermati karangan temannya adalah;
1) Mencermati hal yang dapat dipahami dari karangan teman. darr
2)
Menemukanhal yang dipandang salah atau
berbed.r pemikirannya.METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
bertujuan untuk mengetahui penerapan peer et.ctit,.;:mata
kuliah
menulis BahasaJepang.
Dengan mengunakan metoder;
- -tindakan
kelas. L.
R. Gay (1996) dalam Manurung (2008:4) menlarai;:
penelitian tindakan kelas memberi per hatian pada
permasalahr:disesuaikan dengan
kondisi
setempat serta berfungsi memecahkan :: * ..masalah
praktis.
Sedangkantidak memiliki
daya generalisasi. Per:;merupakan tindakan responsif terhadap permasalahan yang telah
ai-: -.
-langkah-langkah sebagai berikut (Manurung, 2008: 33):
l.
Mengumpulkan data untuk mendiagnosa situasi.2.
Melakukan analisis datadan
menyusun gagasan beruparinj:.
--memiliki perubahan dibanding dengan tindakan sebelumn) a.
3.
Membagikan data dan hasil analisis data kepada siswa danmerrr--
' .perubahan-perubahan yang akan dicobakan.
-
6784.
).
6.
Proceeding International Seminar on Evaluaion and Assessment in Japanese Language Education
IEA6FAHD"+tfrJ 21-22 August, 2015.
IBSN ; 978-602-294-0674
Melakukan tindakan baru tersebut kepada siswa
Melakukan pengecekan untuk melihat perbedaan atau perubahan reaksi Mengumpulkan data untuk mendiagnosis situasi dan melanjutkan ke langkah berikutnya.
Selanjutnya pada penelitian
ini
melibatkan mahasiswa semesterII
'tahun ajaran 201512016 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta digunakan sebagaipopulasi.
Sedangkan kami hanya menggunakan kelasA
yang sedangmengikuti matakuliah Nihongo
II
denganjumlah mahasiswa sebanyak 20 orang sebagai sampel penelitian.Selanjutnya digunakan
tes dan
angket sebagai instrumen penelitian.Penggunaan Test ditujukan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa pada setiap siklusnya.
HASIL PEI\"ELITIAN
DAIY PEMBAHASAI\IKegiatan Peer Evaluation
yangDilakukan
di Jurusan Bahasa Jepang UNJBerikut
langkah-langkahpeer evaluation yang dilaksanakan
pada perkuliahan menulisII
di JPBJ [INJ:l)
Mahasiswa mendapat penjelasan tentangteknik
mengarang dan bentuk karangan,2)
menulis karangan dengan tema yang telah ditetapkan,3)
membentuk kelompok kecil yang terdiri dari tiga sampai empat mahasiswa dan bertukar karangan,4)
membaca dan mencermati karangan teman,5)
menemukan hal yang menarik serta hal yang dianggap kurang tepat pada karangan teman,6)
mengambil satu kalimat yang dianggap kurang tepat untuk ditulis di papan tulis beserta kalimat perbaikannya.-679-
Yuniarsih dan Nur Saadah Fitri Asih
7)
setelahterkumpul l0 kalimat
maka dilakukan pembahasa.arahan dosen.
8)
setelah mahasiswamenulis
karangan maka mereka dina.jii....,:memperbanyak menjadi
dua
buah. Satu bagianuntuk
dibc-,r i.-"ternan, satu lagi untuk dosen.
Hasil Kemampuan Mahasiswa
Data
nilai
mahasisu'a tatap muka dengan peer evaluutionDari
hasil penerapanpeer
evaluation pada mahasiswa seme rr_- aiaran 201512016 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarra ..,, mengikuti matakuliah lt{ihongoII,
secara keseluruhan mensalar'rl-
hasil belajar mahasiswa. didapatkan perbedaan rata-rata kemar'pu.r:.
dalam
menulis karangan.pada
proses pembelajaransiklus
pc-r-.:r menggunakanpeer
evaluation didapatkan rata-rataskor
sebesar-j
-menggunakan
peer
evaluationdalam siklus
kedua didapatkan r.:r..-No Responden Skor Siklus
I
Skor SikluA 70 S]
) B 64 sl
J C 78 -lr
4 D 66
5 E 68 I'
6 F 72
G 88
8 H 68
-t
9 I 72 8:
l0 J 70 s
ll
K 82t2 L 92 \i
l3 M 68 vj
t4 N 70
l5 o 74 trA
t6 P 78 Sr
l7 a 92
l8 R 82
t9 S 66
20 T 68
Jumlah Skor r488 l:^
Rerata 74.4 8-:
Peningkatau 6:
- 680
proceeding International Sentinar on Et,aluation and Assessnlent in Japanese Language Education I a#:-##HD--6+{iffi) 2r-22 Augusr' 201s.
/BSN, 978-602-294-067-8
sebesar
83.
Sehingga terdapat perbedaan sebesar8,6. Hal ini
menunjukkan peningkatan yan g signifi kan.Hasil Angket
Dari hasil angket pertanyaan no
I
diketahui bahwa kesulitan yang dialami mahasiswa
pada saat menulis karangan adalah; 1) penggunaan pola kalimat yang tepat (18 orang),2) penggunaan kosa kata dan ungkapan yang tepat (10 orang), 3) merumuskan pikiran utama (2 orang), dan 4) penulisan huruf (1 orang). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pada umumnya kesulitan mahasiswa dalam ranah tata bahasa. Bagi mahasisrva lebihsulit
dalam penggunaan pola kalimat, ungkapan dan kata yang tepat dibandingkan dengan merumuskan pikiran utama'Salah satu faktor pen)'ebab kesulitan tersebut dimungkinkan dari cara )'ang dilakukan mahasisu,a pada saat menulis karansan. dari pertan\ aan no
J
diketahuibahwa
biasanya mahasiswamelakukan cara.
l)
membaca referensi lteks)berbahasa Jepang lalu men garang (1
I
oran g),2)
membuat dulu karangan dalam bahasa Indonesia lalu diterjemahkan(5
orang),3)
langsung membuat karangan dalam bahasa Jepang (4 orang). Jika dikaitkan antarajawaban angketno I
dan 2.mahasiswa
lebih sulit
dalam penggunaan tata bahasa dibandingkan dengan merumuskan pikiran utama, dikarenakan ide untuk pemikiran utama dibantu oleh faktor referensi atau faktor bahasa ibu dalam halini
adalah bahasa Indonesia. Halini
dikuatkan oleh jawaban atas pertanyaan no 3, yang hasilnya diketahui bahwa, menurut mahasiswa yangbaik
dilakukan sebelum menulis karangan adalah,l)
membaca referensi bahasa Jepang (10 orang),2) membuat dulu karangan dalam bahasa Indonesia (6 orang), 3) langsung membuat dalam bahasa Jepang (4 orang)' Dari data tersebut diketahui bahwa 1 orang mahasiswa meskipun biasa membaca referensi berbahasa Jepang
terlebih dahulu
sebelum mengarang, akan tetapi menurutnya akanlebih baik
membuatdulu
karangan dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu baru diterj emahkannya.Membaca referensi atau menulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu sebelum mengarang, nampaknya hal
ini
dilakukan sendiri atau berdiskusi dengan teman, diketahui dari jarvaban pertanyaanno 4
yang biasa dilakukan pada saat-681-
Yuniorsih dan Nur Saadah Fitri Asih
menulis karangan adalah,
l)
menulis sendiri(ll
orang),2)
berdiskusi--
-teman (9 orang).
Mengenai pelaksanaan
peer
evaluation dalamhal
mengoreksikir,'-
dengan teman, berdasarkan jawaban atas pertanyaan
no 5 diketahui
r.:-kesulitannya adalah sebagai
berikut.l)
rnenilai ketepatan pola kalimat (11 . :,,- -2) menilai ketepatan penulisan (7 orang), 3) menilai ketepatan ungkapan
d::.
.(6orang),4)memahamiartikalimat(6orang).5)mendapatkanteman
berdiskusi
(2
orang). Dengan demikian diketahui bahwa untuk mencarii.-
berdiskusi bagi mahasisu'a tidak begitu sulit dibandingkan penilaian terhada: '-.
bahasa atau memahami kalimat. Jika dibandingkan dengan mengoreksi karr: - sendiri. berdasarkan jawaban atas pertanyaan
no 6
dapatdilihat
dalam tabc berikut.Tabel
2.
Perbandingan Kesulitan Koreksi Karangan Teman dan Karanq3:' SendiriKesulitan Karangan
teman
Karangr:.
send i ri
Menilai
ketepatan penggunaan ungkapan dan kosa kata6
orang 13 oraneMenilai ketepatan pola kalimat 12 orang
l8
orane Menilai ketepatan penulisan 7 orang 6 orangMemahami arti kalimat 6 orang 5 orang
Mendapatkan teman diskusi 2 orang 3 orang
Dari tabel
di
atas diketahui bahwa, mahasiswa lebih sendiri dibandingkan menilai karangan teman dalam ranah lainnya tidak terlalu nampak perbedaan.-682-
sulit menilai karr:
tata bahasa.
Dal:::
proceeding Internarional Sentinar on Evaluation and Assessntent in Japanese Language Education
ln/K=##HDa+4ffi) 27-22 August' 201s.
/BSN, 97 8-602-294-067 -8
Bagi
mahasiswa, karangan sebaiknya dikoreksi teman dan dosen,hal
ini diketahui dari jawaban atas pertanyaan no 7 yaitu manakah yang lebih baik pada saat mengoreksi karangan?. jawabannyaadalah; l)
mengoreksisendiri,
2) dikoreksi teman, 3) dikoreksi dosen(2
orang),4)
dikoreksi sendiri dan dosen (6 orang), 5) dikoreksi teman dan dosen(|Z orang)'Kendala yang Ditemukan
pada
pelaksanaanpeer evaluation ini ditemukan
beberapa kendala,diantaranya kurangn)'a alokasi u,aktu pembelaj aran. Satu tem a atau satu bab pada matakuliah menulis dengan mengunakan peer et,aluation membutuhkan dua atau
tiga kali
tatap muka, sehingga perlu adanla
pengaturan kembali silabus mata kuliah menulis dengan mempertimbangkan porsi bahasan atau tema bahasan pada 'mata kuliah ini.Kendala
lainnya
adalah pada saat membaca karangan tenlann)a.
tidak sedikit mahasisw a yangkebingungan untuk memahami maksud tulisan temannl'a'Kendala ini
dipandangakan
memberikanhal yang positif, karena
akanmenimbulkan interaksi antar mahasiswa. Selanjutnya mahasiswa terkadang ragu-
ragu dan
kebingungan dalam menentukannilai hasil evaluasinya.
Kendala lainnya adalah mahasiswa menemukan kalimat yang dipandang salah atau kurang cocok, namun tidak dapat memberikan koreksi karena keterbatasan pengetahuan yangdimilikinya.
Halini
pun dapat memicu hal yang positif, karena diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk membuka buku dan bertanya pada teman atau dosen.SIMPULAN
peer
Evaluation adalah model evaluasi pembelajaran yang melibatkan mahasiswa dalam pengukuran serta proses pelaksanaan umpanbalik,
evaluasi sebaya dan evaluasidiri.
Evaluasi difokuskan padahal
yang dapat dilakukan mahasiswa, dalam halini
antara lain menilai penggunaan pola kalimat' ungkapan dan kosa kata, penulisanhuruf.
Pembelajaran melalui Peer Evaluation dapat memberikan informasi kepada dosen mengenai rencana ke depan dan ketercapaian683 -
Yuniarsih dan Nur Saadah Fitri Asih
tujuan
pengajaran berdasarkan analisis kesalahanyang telah
dilakukan tr,r mahasiswa. dan diberikan umpan balik oleh dosen.Dari hasil
penerapanpeer
ettaluation pada mahasiswa semesterII
tah - ajaran 201512016 Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri Jakarta yang seda: - mengikuti matakuliah NihongoII,
didapatkan perbedaan rata-rata kemampu,.mahasiswa dalam menulis karangan. Pada proses pembelajaran siklus penarl dengan menggunakan
peer
evaluation didapatkan rata-rataskor
sebesar 7+.- Setelah menggunakan peer evaluation dalam siklus kedua didapatkan rata-r;: .skor sebesar 83. Sehingga terdapat perbedaan sebesar g,6.
Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa masih terdapat kend" ..
penerapan peer evaluation, yakni tidak sedikit mahasiswa merasa kesulitan dal;:-"
mengevaluasi baik dalam mengoreksi karangan teman maupun karangan send.:
terutama dalam ranah tata bahasa yaitu penggunaan pola kalimat, ungkapan j-,"
kosa kata yang tepat. Mahasiswa
tidak
dapat memberikan koreksi secar& tci.:karena
keterbatasan pengetahuanyang dimilikinya. Selain itu,
mahasi..., ..mengalami kesulitan dalam memahami maksud tulisan temannya. Selanjutrr.,.- terbatasnya
waktu
pembelajaran dalam satubab
dalam satukali
tatap rr,-r - merupakan kendala bagi dosen.Namun
demikian, denganmemiliki
kepribadian yang terbuka sehini-., mahasiswatidak
mengalami kesulitan dalam mencari teman untuk berdisk _ .tentang karangan yang dibuat, hal
ini
merupakan modal awal dalam keberhasr..,.penerapan
peer
evaluation. Selainitu,
mahasiswa pada umumnya berpend.l-..lebih baik evaluasi
karangandilakukan oleh teman dan dosen, hal
:menunjukkan secara
tidak
langsung pengaruhpositif
dari peer evaluatiori \.r- _telah dilakukan dalam pembelaj aran sakubun
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasipendidikan.
Jakarta: B-:- Aksara.-684-
Proceeding International Seminar on Evaluation and Assessment in Japanese Langnge Edacation I B*-##6D*lffiJ 2L-22 Aueust, 20t5.
/8SN ; 978-602-294-067-8
Cox,
Carole.
1998. Teaching languageArts
A Student- and Response- Centered Classroom. United States of America: Copyright byAllyn &
Bacon.Fulcher, Glen., Davidson, Fred. 2002. Language Testing and Assessment. an advanced resource book. Series editors. London and New York: Routledge.
Fox, Sharon E., Allen Virginia Garibaldi. 1983. The Language Arts An Integrated Appoach. United States of America: CBS Colege Publishing.
Kaswanti. 1990. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius.
Manurung. 2008. Penelitian Tindalmn Kelas. Jakarta: Grasindo.
Toshiko, Ishida. 1992. Nyuumon Nihongo Tesuto