11519032
Dika Puspita S 11519016
Manzil Muzaki S
11519024
Adi Yudhatama
11519036 Olivia Karla
Spidol Permanen Selotip Kertas Kantong Plastik Golok
Pasak Bambu Tali Rafia Timbangan
Core Sampler Pita Ukur Oven
Smartphone
Pembuatan Plot
Tingkatan Hidup Pohon
Tumbuhan Bawah dan Serasah
Tanah
245 mm
32767 lux
28°C
62%
m ik rok li m at
rona lingkungan
Gambar 1 Rona lingkungan tapak Jatiroke (Sumber: dokumentasi pribadi)
Utara Selatan
Timur Barat
Simpanan Karbon Total
Tabel 1 Simpanan karbon total di Kawasan Jatiroke
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa total simpanan karbon tapak Kawasan Jatiroke 1
sebagian besar berasal dari simpanan karbon organik tanah (SOC) yaitu sekitar 45,32% sedangkan simpanan karbon serasah
hanya sekitar 0,44%.
Perbandingan proporsi simpanan karbon pada masing-masing carbon pool dapat dilihat pada
Gambar 2.
Gambar 2 Simpanan karbon masing-masing carbon pool (Sumber: dokumentasi pribadi)
Perbandingan simpanan karbon total antara tapak jatiroke dengan jenis hutan lain
Tabel 2 Cadangan karbon berbagai tipe hutan tingkat nasional
.
Seperti terlihat pada Tabel 1 total simpanan karbon tapak sebesar 68,42 ton/ha. Tabel 2 menunjukkan nilai cadangan karbon atas permukaan tanah (Rochmayanto et al, 2013).
Dengan demikian, apabila simpanan karbon pada Tapak Jatiroke dibandingkan dengan menggunakan nilai rerata dari simpanan karbon tipe tutupan lahan pada tabel maka simpanan karbon pada Tapak Jatiroke lebih kecil.
Sedangkann pada agroforestry berdasar penyelenggaraan agroforestry di Pacekelan, Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah diperoleh simpanan karbon sebesar 45,5 ton/ha. Simpanan yang diperoleh ini lebih kecil dibandingkan dengan total simpanan karbon
pada Kawasan Jatiroke.
Menurut Yamani (2013) kandungan karbon pada hutan alam sekunder di hutan Pendidikan Mandiangin sebesar 81,59 ton/ha.
Apabila dibandingkan dengan Tapak Jatiroke hutan alam memiliki cadangan simpanan karbon yang lebih tinggi.
Potensi simpanan karbon di tapak jatiroke
Gambar 3 Peta tutupan lahan hijau di Tapak Jatiroke (Sumber: dokumentasi pribadi)
No.14, Jl. Letda Lukito, Jatiroke, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Koordinat lahan 6°56'00.2"S 107°47'11.6"E
Potensi simpanan karbon di seluruh Tapak Jatiroke
11.249,5 m^2
7696,90 ton C/ha
68,42 ton/ha
100 m^2
Gambar 4 Tapak 1x1m sebelum praktikum (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 5 Tapak 1x1m setelah praktikum (Sumber: dokumentasi pribadi)
29°C
rona lingkungan
224 mm
11137 lux
69%
m ik rok li m at
Gambar 6 Rona lingkungan tapak Cigondewah Rahayu (Sumber: dokumentasi pribadi)
Utara
Selatan
Timur
Barat
Simpanan Karbon Total
Tabel 3 Simpanan karbon total di Kawasan Jatiroke
Dari Tabel 3 Total simpanan karbon tapak Kawasan Cigondewah Rahayu sebagian besar berasal dari simpanan karbon pohon
sebesar 49,82 Ton/Ha atau sekitar 46,6%
dari total simpanan karbon tapak.
Perbandingan proporsi simpanan karbon pada masing-masing carbon pool dapat dilihat pada Gambar 7. Simpanan karbon tertinggi terdapat pada pohon sedangkan terendah adalah simpanan
karbon serasah.
Gambar 7 Simpanan karbon masing-masing carbon pool (Sumber: dokumentasi pribadi)
Perbandingan simpanan karbon total antara
tapak cigondewah rahayu dengan jenis hutan lain
Tabel 4 Cadangan karbon berbagai tipe hutan tingkat nasional
.
Total simpanan karbon tapak sebesar 106,97 ton/ha. Dengan demikian, apabila simpanan karbon pada Tapak Cigondewah Rahayu dibandingkan dengan simpanan karbon hutan jenis lainnya pada Tabel 4 (Rochmayanto et al, 2013), maka tapak Cigondewah Rahayu memiliki simpanan karbon yang lebih besar dibanding kebanyakan tipe tutupan lahan di tingkat nasional
Menurut Dharmawan dan Siregar (2008), kandungan karbon pada hutan agroforestry mencapai 10,4-73,8 ton/ha. Sehingga Tapak Cigondewah Rahayu memiliki simpanan karbon yang lebih banyak bila dibandingkan hutan agroforestry.
Potensi simpanan karbon di tapak cigondewah rahayu
Latitude -6.947635°
Longitude 107.562979°
696 mdpl
0,04 ha
100 m^2
106,97 ton/ha
Gambar 8 Peta tutupan lahan di Tapak Cigondewah Rahayu (Sumber: dokumentasi pribadi)
= 427,88 ton C/ha
Total Potensi Karbon = (Total Simpanan Karbon x Luas Total Kawasan)/Luas Plot = (106,97 ton C/ha x 0,04 ha)/0,01 ha
Potensi simpanan karbon di tapak
cigondewah rahayu
Gambar 9 Core sampler beserta tanah yang dicuplik
27°C
rona lingkungan
287 mm
12417 lux
80%
m ik rok li m at
Gambar 10 Rona lingkungan tapak Cisande (Sumber: dokumentasi pribadi)
Simpanan Karbon Total
Tabel 5 Simpanan karbon total di Tapak Cisande Sukabumi
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa simpanan karbon terbesar disimpan oleh pohon, 33.8 ton/ha atau 47.97
% dari total simpanan karbon tapak.
Pada Gambar 11, simpanan karbon terbesar disimpan oleh pohon. Besarnya nilai simpanan karbon pada pohon ini disebabkan oleh banyaknya pohon yang terukur pada plot kawasan tapak dan dibandingkan dengan luas kawasan yang terbilang cukup kecil. Nilai-nilai simpanan karbon lain lebih kecil karena beberapa berat kering dalam perhitungan sangat kecil. Sehingga perbedaan nilai yang dihasilkan cukup besar.
Gambar 11 Simpanan karbon masing-masing carbon pool (Sumber: dokumentasi pribadi)
Simpanan Karbon Total
Perbandingan simpanan karbon total antara tapak Cisande Sukabumi dengan jenis hutan lain
Perbedaan simpanan karbon di masing-masing penutupan lahan dipengaruhi oleh jumlah dan kerapatan pohon, jenis pohon, faktor lingkungan yang meliputi penyinaran matahari, kadar air, suhu, dan kesuburan tanah yang mempengaruhi laju fotosintesis (Sugirahayu, 2011). Dibandingkan dengan tapak di Cisande, hutan-hutan di Kabupaten Paser memiliki luas tutupan lahan yang sangat luas.
Sehingga mengakibatkan perbandingan simpanan karbon yang cukup signifikan.
Gambar 12 Grafik Cadangan karbon antar jenis hutan lain
Potensi simpanan karbon di tapak Cisande Sukabumi
Gambar 13 Peta tutupan lahan hijau di Tapak Cisande (Sumber: dokumentasi pribadi)
15 km barat daya dari Gunung Gede Pangrango
560 mdpl
1600 m^2
100 m^2
70,5 ton/ha
= 1128 ton C/ha
Total Potensi Karbon = (Total Simpanan Karbon x Luas Total Kawasan)/Luas Plot = (70,5 ton C/ha x 1600 m^2)/100 m^2
Potensi simpanan karbon di tapak Cisande
Sukabumi
Gambar 14 Pengambilan Sample Tanah
Gambar 15 Penimbangan Sub Sampel Serasah
Gambar 16 Penimbangan Sub Sampel Tumbuhan Bawah
Gambar 17 Proses Pengovenan Gambar 18 Penimbangan Berat Kering serasah
24°C
rona lingkungan
245 mm
19180lux
88%
m ik rok li m at
Gambar 19 Rona lingkungan tapak Jatiroke 2 (Sumber: dokumentasi pribadi)
Simpanan Karbon Total
Tabel 6 Simpanan karbon total di Jatiroke 2
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa simpanan karbon terbesar disimpan oleh organik tanah, yaitu 41.82 ton/ha atau 62.25% dari total simpanan karbon tapak. Total simpanan karbon pada tapak adalah sebesar 67.17 ton/ha.
Berdasarkan Gambar 20 didapati bahwa simpanan karbon terbesar disimpan oleh organik tanah atau SOC dengan besar 41.82 ton/ha. Sedangkan simpanan karbon terkecil oleh serasah dengan nilai 0.09 ton/ha.
Gambar 20 Simpanan karbon masing-masing carbon pool (Sumber: pengolahan data pribadi)
Simpanan karbon total tapak dibandingkan dengan median simpanan karbon beberapa jenis hutan pada Gambar 21 lebih kecil. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan berbagai faktor pada tapak.
Hasil perhitungan menunjukkan jumlah simpanan karbon total pada tabak sebesar 67.17 ton/ha dan masuk ke kategori ruang terbuka hijau (RTH) non hutan. Simpanan karbon non hutan dapat menyimpan karbon sebesar 0.70-932.96 ton/ha.
Gambar 21. Tabel cadangan karbon jenis hutan tingkat nasional
Tapak Jatiroke 2 vs Hutan Alam Tapak Jatiroke 2 vs Agroforestry
(7.5-264.7 ton/ha)
(67.17ton/ha) (67.17ton/ha) (15-80.2 ton/ha)
Gambar 22 Peta tutupan lahan hijau di Tapak Jatiroke 2 (Sumber: dokumentasi pribadi)
Latitude 60 56’0.30”S Longitude 1070 47’11.11”E 560 mdpl
11249.5 m^2
100 m^2
67.17 ton/ha
= 7556 ton C/ha
Total Potensi Karbon = (Total Simpanan Karbon x Luas Total Kawasan)/Luas Plot
= (67.17 ton C/ha x 11249.5 m^2)/100 m^2
Gambar 23 Sampel tanah dalam core sampler Gambar 24 Pengambilan serasah
Gambar 25 Perbandingan simpanan karbon total antar tapak (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 25 adalah diagram perbandingan simpanan karbon total antar tapak.
Diperoleh simpanan karbon tertinggi adalah tapak Cigondewan Rahayu sedangkan
terendah adalah tapak Jatiroke 2.
Gambar 26 Perbandingan potensi simpanan karbon total antar tapak (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gambar 26 menunjukkan potensi simpanan karbon total antar tapak. Diperoleh potensi
simpanan karbon tertinggi adalah tapak Jatiroke 1 sedangkan terendah adalah tapak
Cigondewan Rahayu.
Carbon trading atau perdagangan karbon adalah mekanisme berbasis pasar untuk membatasi peningkatan CO2 di atmosfer (Machfud, 2012)
Protokol Kyoto (1997)
Emission Trading Joint Implementation Clean Development Mechanism
Pasar karbon sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 2005
Mekanisme yang digunakan
Standard
Verified Carbon Clean Development
Mechanism
Proyek berbasis
konservasi energi, energi terbarukan, dan
pengolahan limbah serta sampah menjadi energi
contoh: Proyek Katingan Mentaya
Standar Sertifikasi untuk mengurangi emisi karbon Joint Crediting
Mechanisme
Mekanisme berbasis pasar yang berlandas pada kerjasama bilateral antara
dua negara
contoh: Jepang dan tuan rumah.
Dharmawan, I. W. S. dan C. A. Siregar. 2008. Teknik evaluasi kandungan karbon hutan mangrove Rhizophora mucronata. Pusat Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. Manuskrip.
Machfudh. 2012. Istilah-Istilah dalam REDD+ dan Perubahan Iklim. Jakarta:
Direktorat Jendral Planologi Kementerian Pertanian.
Masripatin, et al. 2010. Cadangan karbon pada berbagai tipe hutan dan jenis tanaman di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan.
Rochmayanto, Y. et al. 2013. Cadangan Karbon Pada Berbagai Tipe Hutan Dan Jenis Tanaman Di Indonesia. 2nd ed. Yogyakarta: PT Kanisius.
Sugirahayu, L., & Rusdiana, O. (2011). Perbandingan simpanan karbon pada beberapa penutupan lahan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia tanahnya. Jurnal Silvikultur Tropika, 2(3).