Kepadatan Populasi Ulat Penggerek (Helicoverpa armigera Hubner) Buah Tomat di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti
Kabupaten Solok
Mufadila, Ismed Wahidi dan Ria Kasmeri
Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat E-mail:[email protected]
ABSTRACT
Tomato was one of multifunction commudity, but this plant was to be involved in obstacle from disease attack, one of it which attack the tomatoes plants was a driller worm Helicoverpa armigera. Nagari Aia Dingin was one of region which as producer of tomatoes in Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. An attack of H. armigera would cause detriments toward productions. Related of this, it had been done a research which aimed to know the compactness population of the driller worm (Helicoverpa armigera Hubner) on tomatoes in Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok, and to know circumstance factors in the location of research. This research was done on October 2016 by using descriptive survey method and purposive random sampling technique by directly collected the larva of H. armigera that was found in location of research. Taking of sample was done based on the criterion of different tomatoes’ ages that were tomato 3 months after planting (station I) and 4 months after planting (station II), then the samples were collected and counted the amount of individual in laboratory. The compactness population of the driller worm (Helicoverpa armigera Hubner) of tomatoes in Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok between tomatoes that were 3 months and 4 months after planting was not real different. The compactness population of the worm at tomato plants age 3 months after planting was 3,85 individual/stem, and tomato plants age 4 months after planting was 2,28 individual/stem. The temperature was about 24°C - 26°C and the dampness was about 72% - 85%.
Kata Kunci: Compactness, population, Helicoverpa armigera Hubner and tomato Pendahuluan
Tomat merupakan salah satu komoditas yang multiguna. Tidak hanya berfungsi sebagai sayuran dan buah saja, tomat juga sering dijadikan pelengkap bumbu masak, minuman segar, sumber vitamin dan mineral dan bahan pewarna alami. Tomat juga digunakan sebagai bahan kosmetik atau obat-obatan (Purwati dan Khairunnisa, 2009). Kandungan dan komposisi gizi pada tiap 100 gram tomat adalah energi 20 kal, protein 1 gr, lemak 0,3 gr, karbohidrat 4,2 gr, kalsium 5 mg, fosfor 27 mg, zat besi 0,5 mg, vitamin A 1500 S.I, vitamin B1 0,06 mg, vitamin C 40 mg, dan air 94 gr (Kailaku, Dewandari dan Sunarmani, 2007).
Nagari Aia Dingin merupakan salah satu daerah penghasil tomat di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok pada bulan Januari 2015 dengan luas area 142 ha menghasilkan 670 kuintal tomat dan terus meningkat sampai bulan Juli dengan luas area 75 ha menghasilkan 8325 kuintal tomat.
Namun terjadi penurunan produksi di bulan
Agustus dan September dengan luas area rata 62 ha menghasilkan 7215 kuintal dan meningkat pada bulan Oktober dengan luas area 69 ha menghasilkan 7558 kuintal tomat, kemudian produksi menurun kembali pada bulan November dengan luas area 68 ha menghasilkan 6936 kuintal, penurunan produki terus terjadi sampai bulan Februari 2016 dengan luas area 56 ha menghasilkan 5712 kuintal tomat (UPTD Pertanian Lembah Gumanti, 2016).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petani tanaman tomat di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok didapatkan buah tomat yang busuk. Hal ini disebabkan larva serangga yang lebih dikenal oleh petani setempat ulat bor. Ulat ini merupakan serangga yang merusak buah dengan cara memakan atau menggereknya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) pada bulan Juli kendala yang dihadapi oleh petani tomat
salah satunya terdapatnya ± 1,0% larva serangga H. armigera pada setiap batang tanaman tomat yang menggerek buah, sehingga buah tomat menjadi busuk, tidak dapat dipasarkan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap petani.
Populasi H. armigera dalam jumlah yang tinggi akan menyebabkan kerugian terhadap hasil produksi. Namun hingga saat ini belum diketahui kepadatan populasi H.
armigera di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2016. Pengambilan sampel dilakukan di Kanagarian Aia Dingin Kecamatan Lambah Gumati Kabupaten Solok. Sampel di bawa ke Laboratorium Zoologi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat untuk dihitung kepadatan ulat H. armigera.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol koleksi, pinset, kertas label, meteran, thermohygrometer, kertas milimeter, sarung tangan, masker, kantong plastik, kamera dan alat-alat tulis. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah formalin 4% dan larva Helicoverpa armigera (Hubner).
Penelitian ini dilakukan dengan metode survey deskriptif yaitu dengan cara koleksi langsung larva H. armigera. Untuk pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling berdasarkan umur tanaman tomat yaitu 3 bulan dan 4 bulan setelah tanam.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil 10% dari jumlah tanaman tomat setiap bedengan secara acak pada setiap stasiun dengan cara di lot, setelah di lot didapatkan 3 bedengan pada stasiun I dan 3 bedengan pada stasiun II. Untuk bedengan sampel diambil 25% dari jumlah batang tomat dan didapatkan 7 batang tomat pada setiap bedengan sampel dengan cara di lot.
Selanjutnya pengambilan sampel larva pada buah tomat yaitu dengan melihat ciri- ciri buah tomat yang ada bintik hitam berlobang akibat serangan H. armigera, kemudian larva dikeluarkan dengan menggunakan pinset atau tangan. Larva yang didapatkan dilapangan dimasukkan kedalam botol koleksi yang berisi formalin 4% dan diberi label.
Pengukuran faktor lingkungan untuk suhu dan kelembaban udara dilakukan pada areal tanaman tomat dengan menggunakan thermohigrometer pada saat pengambilan sampel. Thermohigrometer digantung pada salah satu batang tomat yang sudah dipilih kemudian biarkan selama 15 menit, lalu angkat dan catat berapa suhu udara dan kelembaban udara pada lokasi penelitian.
Analisis data bertujuan untuk menghitung kepadatan populasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis menggunakan rumus yang sudah dimodifikasi yaitu:
KP = (Suin, 2002).
Uji t dilakukan berbeda nyata atau tidak berbeda nyatanya kepadatan populasi Helicoverpa armigera pada tanaman tomat umur 3 bulan dan 4 bulan setelah tanam,
maka uji t menggunakan rumus:
t = ̅ ̅ =( ) ( )
(Sudjana, 2005).
Hasil dan Pembahasan
Dari penelitian tentang Kepadatan Populasi Ulat Penggerek (Helicoverpa armigera Hubner) Buah Tomat di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok didapatkan ciri-ciri H.armigera yaitu panjang ulat berkisar antara 1 cm- 3,5 cm, warna tubuh mulai dari hijau kekuningan, hijau dan coklat.
Tabel 1. Jumlah individu ulat penggerek (Helicoverpa armigera Hubner) Buah Tomat di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Bedengan Stasiun I Stasiun II
1 29 17
2 26 15
3 26 16
Jumlah 81 48
KP 27 16
Pada penelitian kepadatan populasi ulat penggerek (Helicoverpa armigera Hubner) pada buah tomat di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok didapatkan kepadatan larva H.armigera pada tanaman tomat umur 3 bulan setelah tanam adalah 27 individu/
bedengan dan pada tanaman tomat umur 4 bulan setelah tanam adalah 16 individu/
bedengan. Untuk kepadatan populasi pada setiap batang tomat umur 3 bulan setelah tanam adalah 3,85 individu/ batang dan pada tanaman tomat umur 4 bulan kepadatan populasinya yaitu 2,28 individu/ batang.
Menurut Tuliabu, Ramlan, Pelealu, Kaligis dan Dien (2015) bahwa rata-rata populasi H.armigera di lapangan adalah relatif rendah dengan kisaran 1,4–3,75 ekor. Sedangkan
menurut Setiawati, dkk (2002) intensitas serangan larva H.armigera pada tanaman tomat adalah 1 individu per batang, sehingga status ekologi larva H.armigera di lapangan sudah termasuk hama karena sudah merugikan manusia.
Analisis uji t-test kepadatan populasi Helicoverpa armigera pada tanaman tomat umur 3 bulan setelah tanam dan 4 bulan setelah tanam di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti seperti tabel 2.
Tabel 2. T-test di Nagari Aia Dingin Kecematan Lembah Gumanti Kabupaten Solok.
Umur tanaman N X S2 (standar deviasi)
S (simpangan baku)
t hitung t table
3 bulan 81 27 0,33
0,55 0,54 2,02
4 bulan 48 16 0,26
Nilai t-tabel untuk 5% adalah 2,02.
Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t- tabel atau 0,1<2,02. Berarti tidak berbeda nyata kepadatan populasi larva Helicoverpa armigera pada tanaman tomat umur 3 bulan dengan umur tomat 4 bulan setelah tanam, artinya populasi H.armigera pada tomat umur 3 bulan setelah tanam dan 4 bulan setelah tanam hampir sama jumlah individunya. Walaupun tidak berbeda nyata dapat dilihat keberadaan ulat penggerek buah tomat H.armigera lebih banyak pada umur tomat 3 bulan setelah tanam dari pada umur tomat 4 bulan setelah tanam. Pada umur tomat 4 bulan setelah tanam kepadatan populasi H.armigera berkurang karena dipengaruhi oleh siklus hidup H.armigera, karena pada umur ini larva sudah berubah menjadi pupa dan imago sehingga larva H.
armigera berkurang. Menurut Herlinda (2005) H. armigera mempunyai 5 instar dan membutuhkan waktu 29-46 hari, sedangkan untuk menjadi pupa memerlukan waktu rata- rata 10 hari. Daur hidup H. armigera dari telur hingga menjadi imago adalah 50-52 hari. Selain siklus hidup yang mempengaruhi populasi larva H. armigera persedian makanan juga menjadi salah satu faktornya, karena pada tomat umur 4 bulan setelah tanam pertumbuhan daun dan buah pada umur ini mulai berhenti dan sebagian daunnya sudah mulai tua dan kering.
Kondisi faktor lingkungan seperti suhu lingkungan dan kelembaban udara terhadap kepadatan populasi dilakukan pengukuran faktor lingkungan pada saat pengambilan sampel.
Tabel 3. Faktor lingkungan pada stasiun 1 dan stasiun 2 di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok Faktor
lingkungan
Umur tomat (bulan) 3 bulan 4 bulan
Suhu 0C 26 25
Kelembaban % 85 72
Pengukuran faktor lingkungan dilokasi penelitian pada umur tomat 3 bulan dan 4 bulan setelah diukur pada pukul 06.00 WIB dengan satu kali pengukuran.
Keberadaan populasi larva H.armigera juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, dimana pada tomat umur 3 bulan setelah tanam suhu udara 260C dan kelembaban udara 85%, sedangkan pada tomat umur 4 bulan setelah tanam suhu udara 240C dan kelembaban udara 72%. Menurut Herlinda (2005) H.armigera mampu hidup pada suhu rata 24-27,60C dan kelembaban rata-rata 81,72-90% dan curah hujan 11,79 mm/ hari.
Sedangkan menurut Fajarwati, Atmowidi dan Dorly (2009) hasil pengamatannya H.armigera mampu hidup pada suhu berkisar 140C-260C dan kelembaban udara 81,4%.
Penutup
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Nagari Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok dapat disimpulkan bahwa kepadatan populasi ulat buah pada tanaman tomat yang berumur 3 bulan setelah tanam yaitu 3,85 individu/
batang, sedangkan kepadatan populasi ulat pada tanaman tomat berumur 4 bulan setelah tanam yaitu 2,28 individu/ batang. Suhu udara di lokasi penelitian berkisar 250C- 260C dan kelembaban udara 72%-85%
sedangkan suhu udara optimum yaitu 240C- 270C dan kelembaban optimum 81,4%-90%.
Daftar Kepustakaan
Fajarwati, M.R., T. Atmowidi, dan Dorly.
2009. Keanekaragaman Serangga pada Bunga Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) di Lahan Pertanian Organik. Jurnal Entomologi Indonesia Volume 6 (2): 77-85.
Herlinda, Siti. 2005. Bioekologi Helicoverpa armigera (Hübner) (Lepidoptera:
Noctuidae) Pada Tanaman tomat.
Jurnal Agria Volume 2 (1): 32-36.
Kailaku,S.I., K.T.Dewandari, dan Sunarmani. 2007. Potensi Likopen Dalam Tomat Untuk Kesehatan.
Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian Volume 3 (1): 1-9.
Purwati, E dan Khairunnisa. 2009. Budi Daya Tomat Dataran Rendah.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Setiawati,W., T.S. Uhan., E. Purwati dan S.
Sastrosiswojo 2002. Penggunaan Tanaman Perangkap Tagetes erecta, Zea mays, dan Virus HaNPV untuk Mengendalikan Hama Helicoverpa armigera Hbn. Pada Tanaman Tomat. Jurnal Hortikultura Volume 12 (4): 253-260.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Suin, N.M. 2001. Biostatistika. Padang:
YPTK Padang.
Suin, N.M. 2002. Metoda Ekologi. Padang:
Universitas Andalas.
Tuliabu, Ramlan., J. Pelealu., J.B. Kaligis, dan M.F. Dien. 2015. Populasi Hama Penggerek Tongkol Jagung Helicoverpa armigera (Lepidoptera:
Noctuidae) Di Kabupaten Bone Bolanggo Provinsi Gorontalo. Jurnal Eugenia Volume 21 (1): 1-5.
UPTD Pertanian Lembah Gumanti. 2016.