4
KAJIAN PUSTAKA Lingkungan Kerja Fleksibel
Lingkungan kerja yang fleksibel akan menjadi pilihan utama generasi Z dalam memilih pekerjaan (Prasetyaningtyas et al., 2022). Generasi Z sangat menyukai lingkungan kerja yang ramah, fleksibel dan santai untuk meningkatkan motivasi ketika bekerja (Prasetyaningtyas et al., 2022). Fleksibilitas kerja merupakan suatu aturan dari perusahaan dengan memberikan kebebasan bagi karyawan untuk memilih waktu dan tempat bekerja agar bisa sesuai dengan kebutuhan karyawan (Rachmadini dan Riyanto, 2020). Dalam penelitian Rachmadini dan Riyanto (2020), menjelaskan bahwa lingkungan kerja fleksibel memiliki beberapa dimensi, yaitu (1) fleksibilitas waktu yaitu fleksibilitas dalam kebebasan mengatur lamanya jam kerja;
(2) fleksibilitas penjadwalan yaitu fleksibilitas dalam mengatur jadwal kerja; dan (3) fleksibilitas tempat yaitu fleksibilitas dalam memilih tempat untuk bekerja. Dalam penelitian Agarwal dan Vaghela (2018) menyebutkan istilah work life balance yang berkembang di kalangan generasi Z. Work life balance adalah suatu keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan (Agarwal dan Vaghela, 2018). Work life balance menjadi pedoman gen Z untuk lebih tertarik dengan perusahaan yang menawarkan fleksibilitas atau kebebasan dalam jam kerja (Nurqamar et al., 2022).
Pemanfaatan Teknologi Canggih
Indonesia telah memasuki era ekonomi digital yang berdasarkan komputasi, teknologi informasi, dan komunikasi digital (Saragih, 2019). Teknologi khususnya Teknologi Informasi (TI) telah merasuk ke dalam segala sendi kehidupan manusia. Setiap kehidupan manusia baik sosial budaya, ekonomi, politik serta pertahanan dan keamanan tidak lepas dari keterlibatan TI (Rosidah danArantika, 2019). Kinerja perusahaan sudah terbantu dengan komputer, atau teknologi informasi lainnya. Pemanfaatan teknologi canggih di dunia kerja sangat penting karena teknologi ini dapat mempermudah pekerjaan, meningkatkan efisiensi dan meningkatkan produktivitas. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi risiko kesalahan manusia atau karyawan.
Selain itu, teknologi canggih juga membuka pintu untuk inovasi yang lebih besar.
Dengan akses ke data besar dan analitik tingkat tinggi, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang baru, merancang produk atau layanan yang lebih baik dan meningkatkan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan (Rosidah dan Arantika, 2019). Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi canggih bukan hanya menjadi pilihan, tetapi menjadi keharusan bagi perusahaan dan individu di dunia kerja modern ini. Pemanfaatan teknologi canggih menjadi kunci untuk tetap
5
bersaing dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan kompetitif.
Keberadaan teknologi informasi yang berkembang dapat meningkatkan hasil kerja dan memberi kemudahan pada proses penyelenggaraan kantor lebih cepat, tepat, dan akurat yang pada akhirnya produktivitas meningkat.
Penataan Ruang Kantor
Tata ruang kantor ialah penataan perabot dan peralatan kantor yang dilakukan seefisien mungkin di dalam ruang kerja (Gustiani, 2020). Menurut Nafiah (2018), menata dan membenahi perlengkapan maupun peralatan kantor merupakan suatu metode tata ruang yang ditujukan untuk memberikan kenyamanan bagi karyawan. Penataan ruang kantor membuat pekerjaan menjadi lebih efisien, mengoptimalkan penggunaan ruang, menghemat energi dan waktu, serta memperlancar pekerjaan yang membutuhkan proses yang bersangkutan (Rina dan Sulistari, 2019). Fungsi dari tata ruang kantor harus bisa memfasilitasi atau mempercepat arus pergerakan kerja pegawai sehingga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (Pramana, 2020).
Tata ruang kantor tidak hanya mengacu pada penataan peralatan dan perlengkapan kantor, melainkan juga pada beberapa hal yang ada di sekitar ruangan yang sangat mempengaruhi efisiensi pekerjaan kantor seperti (1) cahaya yang ada di dalam ruangan yang bisa mempengaruhi kesehatan mata; (2) warna yang berpengaruh terhadap pencahayaan ruangan; (3) udara yang masuk ke dalam ruangan dengan mempertimbangkan suhu, sirkulasi dan kelembapan; dan (4) suara yang dapat mempengaruhi konsentrasi kerja (Rina dan Sulistari, 2019). Hal ini didukung dengan hasil penelitian Sedarmayanti dan Rahadian (2020) yang menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi pekerjaan kantor yaitu suhu udara tempat kerja, tingkat penerangan ruangan, sirkulasi udara, tata warna / desain dan tingkat kebisingan.
Generasi Z
Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1996-2010 (Hardian & Hermawan, 2022).
Ciri khusus yang dimiliki oleh gen Z adalah kedekatan teknologi, gemar berkomunikasi dengan media sosial, mandiri dan penuh semangat (Prasetyaningtyas et al., 2022). Gen Z dinilai sudah terbiasa dalam mengoperasikan teknologi karena mereka tumbuh dan berkembang bersama dengan berkembangnya teknologi (Ismail & Nugroho, 2022). Menurut penelitian Sakitri (2021) mendukung pendapat peneliti sebelumnya bahwa Gen Z, khususnya di Indonesia, menggunakan ponsel selama 8,5 jam sehari yang membuktikan bahwa generasi sangat dekat dengan teknologi dan internet. Gen Z dinilai lebih multitasking dibandingkan generasi Y dan
6
generasi sebelumnya (Meifitri, 2020). Gen Z juga lebih senang bekerja mandiri dan lebih tertarik untuk berwirausaha. Generasi Z melambangkan kebebasan, fleksibilitas, kesuksesan yang cepat dan penuh semangat. Pendapat tentang generasi Z yang senang dengan fleksibilitas didukung dengan survei yang dilakukan Kronos (2019) menyatakan bahwa fleksibilitas di tempat kerja merupakan isu penting yang menjadi perhatian generasi Z ketika tersebar di berbagai negara.
Keterkaitan antara Variabel
Generasi Z adalah generasi yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi yang lain. Kehidupan generasi Z tidak terlepas dari kemajuan teknologi yang semakin canggih.
Kemajuan teknologi mempermudah kehidupan karyawan untuk bisa bekerja di mana pun dan kapan pun. Generasi Z memiliki faktor penting yang menjadi keutamaan dalam memilih kehidupan pekerjaan yaitu fleksibilitas antara kehidupan kerja dan pribadi (work life balance) (Sakitri, 2021). Generasi Z lebih memilih bekerja di rumah karena kebiasaan ketika Pandemi Covid-19 generasi ini sudah terbiasa di rumah dan mulai akrab dengan teknologi yang dapat memudahkan pekerjaan (Ismail dan Nugroho, 2022). Menurut peneliti Kronos (2019) juga mengatakan bahwa sebesar 33% gen Z di dunia ingin bekerja di tempat yang telah memiliki teknologi modern sehingga mereka bisa memanfaatkan teknologi dan internet untuk bekerja di mana pun dan kapan pun. Penataan ruang sebagai tempat karyawan bekerja juga menjadi faktor penting untuk meningkatkan kinerja karyawan. Banyak manfaat yang didapat karyawan ketika merasa nyaman dengan pengaturan kantor yang sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, kerangka berpikir pada penelitian ditujukan pada gambar berikut ini :
7
Bagan 1 Kerangka Berpikir