• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Teknik Penafsiran Amtsâl al-Qur’ân dalam Tafsîr al-Manâr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kajian Teknik Penafsiran Amtsâl al-Qur’ân dalam Tafsîr al-Manâr"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Tesis yang berjudul “Kajian Teknik Tafsir Amtsâl al-Qur’ân dalam Tafsîr al-Manâr Karya Muhammad ‘Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ” yang disusun oleh Nunung Lasmana dengan Nomor Induk Mahasiswa 213410541 telah melalui proses bimbingan dan memenuhi syarat keilmuan yaitu harus diajukan ke sidang Munaqasyah. Tesis yang berjudul “Kajian Teknik Tafsir Amtsâl al-Qur’ân dalam Tafsîr al-Manâr Karya Muhammad ‘Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ” karya Nunung Lasmana dengan NIM 213410541 diuji pada sidang Munaqasyah Program Pascasarjana Institut Al-Quran 'an Sciences (IIQ) Jakarta pada tanggal 21 Agustus 2015. Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "Kajian Teknik Tafsir Amtsâl al-Qur'ân dalam Tafsîr al-Manâr Karya Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ" benar-benar karya asli saya, kecuali untuk kutipan yang dibuat. bernama.

Beliaulah yang menyentuh hati dan keinginan saya untuk menyelesaikan upaya penelitian skripsi dengan judul “Kajian Teknik Tafsir Amtsâl al-Qur’an dalam Tafsîr al-Manâr Karya Muhammad ‘Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ”. Asep Saepudin Jahar, MA selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan dan inspirasi hingga mencapai tahap penyelesaian ini. Segenap dosen jurusan 'ulum al-Qur'an dan 'ulum al-Hadits Institut Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an Jakarta yang banyak memberikan ilmu dan wawasan selama masa studi, beserta para staf yang telah membantu. dalam memperlancar proses belajar.

Seluruh kepala perpustakaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Al-Qur'an dan perpustakaan umum, serta perpustakaan pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah.

لا َع ِما

يلا ة

Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, penelitian penulis melibatkan dua variabel, yaitu: kajian kitab al-Manâr dan kajian amtsâl al-Qur'ân. Dalam meneliti suatu kitab tafsir, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, antara lain: Pertama, aspek kepengarangan. Aspek ini bisa dibilang paling luas cakupannya dalam penelitian kepustakaan, karena ayat-ayat Al-Qur’an dalam sebuah kitab tafsir mempunyai tema yang sangat beragam dan cara penyajiannya juga berbeda-beda.

Aspek ketiga ini mengharuskan peneliti mengungkapkan metode penafsiran yang digunakan dalam sebuah kitab tafsir. Namun seorang peneliti baru bisa mengetahui metode tafsir yang digunakan dalam kitab tersebut setelah mengetahui poin kedua, yaitu aspek isi kitab tafsir. Oleh karena itu dapat dipahami bahwa penelitian terhadap kitab al-Manâr dapat ditonjolkan dari berbagai aspek sesuai dengan kepentingan peneliti.

Bagi pembolehubah kedua, pengajian amtsâl al-Qur'ân mempunyai beberapa bahagian iaitu: amtsâl musharrahah, amtsâl kâminah dan amtsâl mursalah. Kedua, Amtsâl Kâminah, iaitu matsal yang menyimpan makna peribahasa yang lazim dalam masyarakat Arab dan diungkapkan dengan bahasa yang indah. Ia tidak menggunakan sebutan tasybîh atau matsal, tetapi ia menunjukkan maksud yang indah, menarik dan mempunyai impak yang tersendiri.

Ayat-ayat yang mengandung matsal kâminah ini mempunyai makna yang mirip dengan peribahasa yang berkembang di masyarakat, sehingga mudah diterima dan dapat menyentuh jiwa. Dengan demikian, variabel-variabel yang disebutkan penulis memiliki jangkauan yang sangat luas yang dapat dicermati dari berbagai sudut penelitian.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Jadi penelitian tentang amtsâl tidak lepas dari ketiga bagian tersebut…bahkan ayat-ayat yang memuat amtsâl mempunyai tema yang berbeda-beda. Dengan demikian, variabel-variabel yang disebutkan penulis memiliki jangkauan yang sangat luas yang dapat dicermati dari berbagai sudut penelitian. penjelasan mendalam oleh Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridh mengenai ayat-ayat dengan uslûb matsal dalam kitab Tafsîr al-Manâr.

Metode Penelitian

11. tafsir mendalam Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ mengenai ayat-ayat dengan uslûb matsal dalam kitab Tafsîr al-Manâr. Ketiga, 'pendekatan komparatif', yaitu dengan membandingkan penafsiran ayat-ayat amtsâl dalam kitab Tafsîr al-Manâr dengan kitab tafsîr lainnya. Data Primer yaitu kitab Tafsîr Al-Qur‟ân al-Hâkim yang lebih dikenal dengan kitab Tafsîr al-Manâr karya Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ.

Dalam penelitian ini ada beberapa tahapan yang akan penulis lakukan dalam pengolahan data yaitu: pertama, pengumpulan seluruh ayat Al-Qur’an yang mengandung amtsâl musharrahah dalam kitab Tafsîr al-Manâr. Ketiga, kumpulan ayat amtsâl musharrahah yang masuk dalam kategori tafsir Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha. Metode tematik ini dilakukan agar tidak hanya mencapai metodologi penafsiran terhadap ayat-ayat yang mengandung amtsâl dalam kitab Tafsîr al-Manâr, namun juga pemahaman utuh mengenai penafsiran Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha sesuai tema. dari ayat-ayat tersebut. mengandung amtsâl musharrahah.

Kelima, melakukan analisis secara komprehensif, yaitu dengan menganalisis penafsiran terhadap seluruh ayat amtsâl musharrahah dalam kitab al-Manâr, baik dari segi penyajian, teknik penafsiran, kecenderungan penafsiran, dan lain sebagainya.

Kajian Pustaka

40 Justeru, objek material dalam kajian ini ialah al-amtsal Al-Qur'aniyah, manakala objek formal ialah kitab tafsir al-Mannar. Karya ini cuba membentangkan perbincangan lengkap tentang amtsâl Al-Qur'ân dengan mengemukakan penjelasan semua ayat amtsâl yang terdapat dalam Al-Qur'ân berdasarkan perspektif yang berbeza dari ahli tafsir. Abdillâh Muhammad Ibn 'Alî al-Hâkim at-Tirmidzî bertajuk al-Amtsâl Min al-Kitâb wa as-Sunnah cuba mengemukakan perumpamaan al-Quran dan hadis berdasarkan tema utama.

Meski terdapat perbedaan, namun secara umum terlihat karya-karya mereka berusaha menampilkan keindahan dan keunikan amtsâl al-Qur'ân sebagai model penyampaian pesan-pesan ketuhanan. Selain karya-karya di atas, terdapat juga beberapa penelitian (tesis, tesis dan disertasi) yang berkaitan dengan amtsâl al-Qur'an, antara lain: Karya Nurhidayat yang berjudul “Matsal dalam Al-Qur'an” (Skripsi Th. 2000) . Karya ini menjelaskan segala aspek yang berkaitan dengan amtsâl Al-Qur'an tanpa mengaitkannya dengan salah satu kitab tafsîr. 43 Kemudian karya Lamingi Lam Tamdida yang berjudul “Amtsâl Menurut Adib dan Mufassir”.

43 Lihat: Nurhidayat, Matsal Dalam Al-Qur'an, Disertasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Bahasa dan Kesusasteraan Arab Th. Kasysyâf " (2002) dan karya Mahfudz Masduki bertajuk "Tafsîr al- Mishbâh M. Quraish Shihab; Kajian Amtsâl al-Qur‟ân” (2012). Selain itu, terdapat tesis bertajuk "Kehidupan Dunia dalam Al-Qur'an; Kajian Ayat-Ayat Al-Qur'an yang Mengandungi Amtsâl" (2005) oleh Khairullah.

Tesis ini mengkaji perbezaan al-Quran antara kehidupan dunia dan kehidupan manusia, termasuk kehidupan selepas mati berbanding kehidupan di dunia, peranan dan tanggungjawab manusia, dan manusia sebagai pembentuk budaya dan peradaban. Mengenai kajian al-Manâr, Quraish Shihab turut menulis sebuah buku berjudul Rationality of the Qur'an: A Critical Study of the Interpretation of al-Manâr. Artinya, Quraish Shihab dalam mempelajari kitab Tafsîr al-Manâr tidak mengedepankan suatu perkara sebagai objek material yang terlihat dalam kitab Tafsîr al-Manâr, melainkan mengemukakan suatu bentuk rasionalitas dalam penafsiran ayat-ayat al-Manâr. al-Quran dalam kitab Tafsîr al-Manâr dengan kajian kritis.

Sistematika Pembahasan

Bagian pertama bab ini akan diawali dengan penjelasan ayat amtsâl musharrahah kitab Tafsîr Al-Manâr. Pada bagian pertama ini kita akan mengetahui ayat-ayat amtsâl musharrahah yang termasuk dalam kategori tafsir Muhammad 'Abduh dan Muhammad Rasyîd Ridhâ. Penjelasan ini selanjutnya menguraikan penafsiran Muhammad 'Abduh dan Rasyîd Ridhâ terhadap ayat amtsâl musharrahah.

Dan diakhiri dengan menjelaskan hasil analisis mengenai teknik penafsiran 'Abduh dan Rasyîd Ridhâ dalam penafsiran ayat amtsâl musharrahah dan relevansinya dengan konteks kekinian. Dalam menyajikan tafsir terkait ayat amtsâl musharrahah, al-Manâr tidak terlepas dari sembilan prinsip tafsir yang dianut kedua penulisnya. Berdasarkan hasil penelitian maka permasalahan penelitiannya adalah pada rumusan masalah mengenai bagaimana penafsiran ayat amtsâl musharrahah dan relevansi penafsirannya dalam kitab Tafsir al-Manâr dalam konteks saat ini.

Dalam rumusan masalah terdapat dua permasalahan akademik, yaitu: pertama teknik penafsiran ayat-ayat amtsâl musharrahah dalam kitab Tafsir al-Manâr. Bahagian ini merupakan prinsip tafsir "Abduh dan Rasyid Ridha dalam tafsiran ayat-ayat al-Quran termasuk ayat-ayat Amtsâl. Mereka terlebih dahulu menjelaskan konsep amtsâl sebelum mereka menjelaskan masalah-masalah utama dalam ayat-ayat amtsâl.

Daripada sembilan teknik tafsir yang digunakan dalam kitab Tafsir al-Manâr, teknik ijtihad ra'yu dan analisis sosiobudaya adalah yang mendominasi tafsir ayat amtsâl. Manakala tujuh teknik yang lain turut dibuat oleh ahli tafsir yang lain dalam menganalisis ayat-ayat Amtsâli. Tafsiran yang dihuraikan oleh Abduh dan Rasyid Ridha berkenaan ayat-ayat amtsâl musharrahah sangat relevan dengan konteks kontemporari.

Saran

Abdul Lathîf, Muhammad „Abdul Wahhâb, Mawsû’ah al-Amtsâl al- Qur’âniyyah, T.Tp.: Maktabah al-Âdab, 1993. Abu Zayd, Nashr Hamid, Texts al-Qur’an; Kritik Terhadap ‘Ulumul Qur’an, Yogyakarta: LKiS, 2002. Amin, Ahmad, Zu’amâ’ al-Ishlâh Fî al-‘Ashr al-Hadîts, Kairo: Maktab al-Nahdhah al-Mishriyyah, 1979.

Ministrstvo za vero Republike Indonezije, Al-Qur'an in new prevodi, Džakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemahan Al-Qur'an, 1982. al-Islâmiyyah, 1970. Imarah, Muhammad, al-A'mal al-Kamilah Li al-Imam Muhammad 'Abduh, Bejrut: al-Mu'assasat al-'Arabiyyah, 1972.

Kauma, Fuad, Tamtsîl Al-Qur'an Understanding the Moral Messages in Tamtsîl Verses, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2004. Khairullah, Life in the World in the Qur'an; Kajian Ayat Al-Quran Yang Mengandungi Tesis Mahasiswa Amtsâl UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Th. Adonis (Ali Ahmad Sa‟id Ashbar), ats-Tsabit wa al-Mutahawwil: Bahts Fil Ibdâ' 'Inda al-'Arab, terj.

Muhammad Shâlih, Abdul Qâdir, at-Tafsîr wal Mufassirûn Fi 'Ashr al-Hadîts, Beirut: Dâr al-Ma‟rifah, 2003. Nurhidayat, Matsal dalam Al-Qur'an, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Skripsi Mahasiswa Kajian Bahasa dan Sastra program Arab Th. Shihab, Muhammad Quraish, Rasionalitas Al-Qur'an; Kajian Kritis Tafsir al-Manâr, Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu mengenai bagaimana nilai pendidikan akhlak tentang sikap adil dalam prespektif al-Qur`ân (kajian tafsir

dalam disiplin ilmu qira`at, tentunya dalam perspektif ilmu bahasa Arab. Dalam konteks ini mereka juga sangat berperan aktif dalam upaya mengkaji secara detail tentang

Secara teoritis, karya ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang waqf al-mu‟ânaqah dalam kepustakaan ilmu Al-Qur‟an dan Tafsîr Al-Qur‟an melalui studi

\ Dalam menafsirkan Al-Qur‟an dan memahaminya dengan sempurna, bahkan untuk menterjemahkannya diperlukan ilmu-ilmu Al- Qur‟an karena dengan ilmu-ilmu Al-Qur‟an

Sedangkan kata Ba„l dalam al-Qur‟an adalah hanya untuk konteks kehidupan suami istri yang tidak harmonis, seperti suami yang sudah tua, atau istri yang sudah tua, suami

Hal ini yang menjadi dasar tujuan penelitian semantik al- Qur‟an tentang kata i nfāq , yaitu berusaha mengungkap pandangan dunia al- Qur‟an dengan menggunakan

Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang sempurna. Di dalamnya termuat berbagai aturan kehidupan baik di dunia maupun di akhirat termasuk permasalahan tentang

Sama-sama mengkaji tentang makna yang terkandung dalam Al- Qur‟an tentang Musibah Dalam skripsi ini difokuskan pada Musibah dalam Al- Qur‟an dan berbeda dengan penulis yang