• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kalimat yang Terdiri dari Isim Fi'lun dan Harfun

N/A
N/A
Idri utm

Academic year: 2024

Membagikan " Kalimat yang Terdiri dari Isim Fi'lun dan Harfun"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH NAHWU SHOROF

“KALIMAT YANG TERDIRI DARI ISIM FI’LUN DAN HARFUN”

Dosen Pengampu : Abdul Latief Arung Arafah M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 1

Muhammad arif shobar 2211010132 Mona Agustina 2211010129

Kelas D/Semester 2

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LAMPUNG

T.P 2022/1444

(2)

BAB I

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami bisa Menyusun Makalah Nahwu Shorof ini dengan lancar dan tepat pada waktunya.

Tugas makalah ini kami buat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Nahwu Shorof mudah-mudahan makalah yang kami buat ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan mengenai materi-materi yang terdapat pada mata kuliah Nahwu Shorof.

Dalam penyusunannya, kami mengambil sumber dari berbagai buku dan sumber internet. Pembaca mungkin akan menemukan adanya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah kami ini terutama pada penulisan, oleh kami karena itu kami sangat menghargai kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen mata kuliah Nahwu Shorof dan kepada buku-buku dan sumber internet terpercaya sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terimakasih.

Bandar Lampung, 22 Februari 2023

Penyusun

ii

(3)

DAFTAR ISI

BAB I

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB II PEMBAHASAN...1

A. ISIM...2

B. Fi’Il...8

C. HARF...13

BAB III PENUTUP... 18

DAFTAR PUSTAKA...19

iii

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam bahasa Arab, orang Arab berbicara dengan bahasanya yang berisi dari beberapa kalimat ,setiap kalimat terdiri dari beberapa kata.apabila kata kata itu diklasifikasikan akan kembali kepada salah satu kategori kata berikut ini;

1.Ismun,adalah kata yang maknanya tidak ada keterkaitan dengan salah satu

waktu(lampau,sekarang,akan dating).Seperti kata muhammadun “mhammmad”tidak terkait dengan waktu.kata ini menunjukan makna dengan sendirinya.

2.Fi”lun,adalah kata yang maknanya terikat dengan salah satu waktu(lampau,sekarang,akan datang)seperti kata nashara

“dia(telah)menolong” ,yanshuru “dia (sedang) menolong “ dan kata unshur tolonglah dia (nanti).

3.Harfun,adalah kata yang tidak memiliki makna dan berfaidah kecuali setelah bergandeng dengan kata lain (ismun).Seperti huruf jar tidak memberi makna kalau berdiri sendiri.

Kalimah adalah suatu lafadz yang mempunyai suatu makna tertentu. Kalimah dapat mempunyai makna tertentu karena tersusun atas beberapa kata sesuai kaidah Bahasa Arab.

Secara etimologi (bahasa) kalimah mempunyai arti “kata”, sedangkan secara istilah adalah kata yang mufrod (berdiri sendiri) dengan kata lainnya untuk membentuk sebuah kalimat. Kalimah sediri dikatan mufrod karena ia kata tersebut berdiri sendiri.

Didalam ilmu nahwu kalimah dibagi menjadi 3, yaitu isim, fi’il dan huruf.

iv

(5)

A. ISIM

1. Isim, merupakan kata yang menunjukan makna independen tanpa mengikuti tensis atau waktu, contoh:

نيرصانلا ريخ وهو مكلاوم هللا Isim terbagi menjadi dua macam:

A. Isim mutasorif (yang bisa berubah tandanya) baik bentuk mutsana, jama’, ataupun tashgir, contoh:

ناثلثلا امهلف نيتنثا اتناك نإف

Isim mutashorif sendiri terbagi menjadi dua; jamid dan musytaq:

~jamid bisa terbentuk dari, mashdar, ‘alam ataupun jenis contoh:

ىراصن وأ ادوه اوناك طابسلأاو بوقعيو قاحسإو لبعامسإو ميهاربإ نإ نولوقت مأ

~musytaq bisa terbentuk dari fa’il atau maf’ul, contoh:

تانمؤملاو نينمؤملاو تاملسملاو نيملسملا نإ

B. Isim ghoiru mutashorif (yang tidak berubah tandanya), yaitu isim yang menunjukan hanya satu makna, seperti isim dhomir dan isyarah, contoh:

نيبملا لضفلا وهل اذه نإ

Macam-Macam Kalimat Isim

Inilah 16 Macam Kalimat Isim Beserta Contohnya;

1). Isim Mu'rob (7ب8ر7ع9م 7م:س:إ) Definisi:

:ه7ي8ل8ع :ةِ8ل:خا<دَّلا :ل:ما8و8ع7لا :بِ8ب8س:ب 9هُ9ر:خ8آَ 9ر<ي8غَ8ت8ي ا8م 8و9ه

Isim mu'rab adalah kalimat isim yang harokat huruf akhirnya berubah disebabkan berbedanya amil yang masuk.

Contoh:

- Tingkah rofa’ (Bدَّ7ي8زَ 8ءَا8جَ) - Tingkah nasab (اFدَّ7ي8زَ 9تُ7ي8أ8ر)

v

(6)

- Tingkah jer (Hدَّ7ي8زَ:ب 9ت7ر8ر8م)

2). Isim Mabni (ي:ن7ب8م 7م:س:إ) Definisi:

اFن7و9كُ9س8و Fةِ8ك8ر8حَ :ةِ8م:ل8كُ7لا :ر:خآَ 9م7و9زَ9ل 8و9ه

Isim mabni adalah kalimat yang tetapnya akhir kalimat atau tidak berubah dalam bentuk harakat atau sukun.

Contoh:

- Tingkah rofa’ (:ه7ي8و8ب:س 8ءَا8جَ) - Tingkah nasab (:ه7ي8و8ب:س 9تُ7ي8أ8ر ) - Tingkah jer (:ه7ي8و8ب:س:ب 9ت7ر8ر8م)

Untuk mempermudah kita menentukan suatu kata dalam kalimat Bahasa Arab, apakah kata itu termasuk isim atau bukan, maka kita harus mengetahui apa saja tanda-tanda isim itu.

Ibnu Ajurruum berkata:

،7ن:م 8ي:ه8و :ضِ7ف8خَلا :فِ7و9ر9حَ8و ،:م <لَّالا8و :فِ:ل8لأا :لِ7و9خ9د8و، :ن7ي:و7ن<تلا8و ،:ضِ7ف8خَلا:ب 9فِ8ر7ع9ي 9م7س: 7لاا8ف :

:

،9وا8ولا 8ي:ه8و:م8س8قلا :فِ7و9ر9حَو ،9م <لَّالاو ،9فِ8اكُلاو ،9ءَا8بلاو ، <ب9رو ، ي:فو ،ى8ل8عو ،7ن8عو، ى8ل:او 9ءَا<تلاو ،9ءَا8بلاو.

Tanda-tanda Isim ada 4, yaitu:

Khofad (majrur), yaitu huruf terakhir berharokat kasroh.

Menerima tanwin.

Diawali dengan alif-lam (لِا).

Menerima huruf khofad (huruf jar)

Jadi suatu kata yang terdapat salah satu tanda di atas, maka dipastikan jenis isim.

Tanda Isim Pertama: 9ضِ7ف8خَلا

vi

(7)

Tanda isim yang pertama yaitu adanya khofad (majrur), yaitu huruf terakhir kata berharokat kasroh. Penyebab majrur ini bisa dikarenakan:

1. Didahului salah satu huruf jar.

Contoh: :دَّ:جِ7س8م7لا ى8ل:إ 9تُ7ب8ه8ذَ

Kata :دَّ:جِ7س8م7لا adalah isim karena majrur, kata :دَّ:جِ7س8م7لا menjadi majrur karena adanya huruf jar ى8ل:إ.

2. Dijadikan mudhof ilaih (disandarkan pada isim lain pada idhofah) Contoh: :نWذَ8ؤ9م7لا 9ت7و8ص 8عَ8ف8ت7ر:ا

Kata :نWذَ8ؤ9م7لا adalah isim karena majrur, kata :نWذَ8ؤ9م7لا menjadi majrur karena mudhof ilaih pada kata 9ت7و8ص

3. Mengikuti isim yang majrur Contoh: Hل7ي:ل8جَ Hخٍ7ي 8شَ ى8ل:إ [تُ8ص7ن8أ

Kata Hل7ي:ل8جَ adalah isim karena majrur. Kata Hل7ي:ل8جَ menjadi majrur karena mengikuti kata di depannya yang majrur (sebagai na’at), yaitu kata Hخٍ7ي 8شَ

Sekarang perhatikan contoh pada kalimat basmalah di bawah ini:

: م7ي:حَ<رلا :ن8م7حَ<رلا :ه<للا : مـ7س:ب

Coba sekarang kita urai satu per satu.

Kata : مـ7س:ب adalah perpaduan antara huruf jar ب dengan kata مسا, sehingga menjadi isim majrur.

Kata :ه<للا adalah mudhof ilaih, sehingga menjadi isim majrur

Kata :ن8م7حَ<رلا dan : م7ي:حَ<رلا keduanya manjadi isim majrur karena mengikuti kata sebelumnya yang majrur.

Jadi kesimpulannya, semua kata pada kalimat basmalah tersebut adalah isim.

Tentang huruf jar akan dijelaskan dalam materi ini, sedangkan tentang idhofah dan na’at Insya Allah akan dijelaskan pada bagian lain.

Tanda Isim Kedua: 9ن7ي:و7ن<تلا

Tanda isim yang kedua yaitu bisa menerima harokat tanwin pada huruf terakhir dari kata tersebut, baik fathatain ـF, kasrotain ـH, maupun dommatain ـB.

vii

(8)

Perhatikan contoh di bawah ini, yang saya kutip dari Al Qur’an surat Al Ghaasyiyah ayat 2 sampai 5.

B ةِ8ع:شَا8خ Hذ:ئِ8م7و8يBهُو9جَ9و

﴿ ةٌ بَ صِ ابَ ةٌ بَ صِ ابَ ﴾٢ ٣

﴿ ةً بَ صِ ابَ اةً ابَ ىٰ بَ صْ بَ ﴾ ٤

﴿ ةٍ بَصِ اآ ةٍ صْ بَ صْ صِ ىٰ بَ صْ تُ ﴾

٥ ﴾

Semua kata pada ayat tersebut di atas yang pada huruf akhirnya berharokat tanwin (ditandai dengan warna merah) adalah kata isim.

| | | | | | | | Hةِ8ي:نآَ Hن7ي8ع Fةِ8ي:ما8حَ اFرا8ن Bةِ8ب:صا8ن Bةِ8ل:ما8ع Bةِ8ع:شَا8خ Hذ:ئِ8م7و8ي Bهُو9جَ9و Tanda Isim Ketiga: 9م <لَّالا8و 9فِ:ل8لأا

Tanda isim yang ketiga yaitu menerima atau bisa dimasuki partikel atau definitif لِا (al).

Contoh: isim Bم8ل8قَ bisa dimasuki partikel لِا menjadi 9م8ل8ق7ل8ا

Bم8ل8قَ artinya pulpen. Pulpen yang dimaksud masih bersifat umum, tidak mempunyai pengertian khusus. Alias sembarang pulpen.

9م8ل8ق7ل8ا artinya pulpen yang itu, bukan pulpen yang lain. Jadi mempunyai pengertian khusus.

Perhatikan kutipan dari Al Qur’an Surat At Taubah ayat 112 di bawah ini.

﴿ بَ صِ صِ صْ تُ!صْا "صِ#شِّ%بَ&بَ ' ۗ)صِ*بَ !ا +صِ&,تُ-تُ!صِ .بَو0تُ1صِا-بَ!صْا&بَ "صِ2بَصْ تُ!صْا صِ بَ .بَو3تُا*بَ !ا&بَ 4صِ&"تُ5صْ بَ!صْا%صِ .بَ&"تُصِ 6آ7صْا .بَ&,تُ8صِا*بَ !ا .بَو5تُ9صِا"*بَ!ا .بَو-تُ:صِا*بَ !ا .بَ&,تُصِ ا-بَ!صْا .بَ&,تُ%صِا5بَ!صْا .بَوتُ :صِا;*بَ!ا ١١٢﴾

Anda perhatikan pada kutipan ayat di atas, seluruh kata yang diberi warna merah adalah isim yang diberi partikel لِا.

Tanda Isim Keempat: :ضِ7ف8خَلا :فِ7و9ر9حَ

Tanda isim yang keempat ialah menerima atau didahului huruf khafd (huruf jar).

Ada dua macam huruf khafd, yaitu:

Huruf jar: 9م <لَّالا ،9فِ8اكُلا ،9ءَا8بلا ، <ب9ر ،ي:ف ،ى8ل8ع ،7ن8ع، ى8ل:ا ،7ن:م Huruf Qasam (Sumpah): 9ءَا<تلا ،9ءَا8بلا ،9وا8ولا

Huruf Jar

Huruf jar adalah huruf yang menyebabkan isim yang mengikutinya dibaca majrur (huruf isim terakhir berharokat kasrah).

Huruf jar yang sama sampaikan di sini ada sembilan, yaitu: ،ي:ف ،ى8ل8ع ،7ن8ع، ى8ل:ا ،7ن:م لِ ،ك ، 8ب ، <ب9ر

viii

(9)

Di bawah ini saya kutip ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits sebagai contoh. Huruf jar ditandai dengan warna biru dan isim yang mengikutinya dengan warna merah.

Surat/Hadits Ayat Al-Qur’an/Hadits Huruf Jer An Nur: 43

Hد8ر8ب 7ن:م ا8هي:ف Hلِا8ب:جَ 7ن:م :ءَا8م<سلا 8ن:م 9لِWزَ8ن9ي8و 7ن:م

dari

Yunus: 25 H مي:ق8ت7س9م Hطا8ر:ص eى8ل:إ 9ءَا 8شَ8ي 7ن8م ي:دَّ7ه8ي8و: م 8لَّا<سلا :را8د eى8ل:إ و9ع7دَّ8ي 9ه<للا8و ى8ل:ا ke

Lukman: 33 اFئِ7ي 8شَ :هُ:دَّ:لا8و 7ن8ع Hزَا8جَ 8و9ه Bدو9ل7و8م 8لا8و :هُ:دَّ8ل8و 7ن8ع Bدَّ:لا8و ي:زَ7جِ8ي 8لا اFم7و8ي ا7و 8شَ7خا8و 7ن8ع

dari

Al Baqarah: 259

ا8ه:شَو9ر9ع eى8ل8ع Bةِ8ي:وا8خ 8ي:ه8و Hةِ8ي7ر8قَ eى8ل8ع <ر8م ي:ذ<لا8ك 7و 8أ ى8ل8ع

di atas Lukman: 16

:ضِ7ر8 7لأا ي:ف 7و8أ :تا8وا8م<سلا ي:ف 7و8أ Hةٍ8ر7خَ8ص ي:ف 7ن9كُ8ت8ف Hلِ8د7ر8خ 7ن:م Hةِ<ب8حَ 8لِا8ق7ث:م 9كُ8ت 7ن:إ ا8ه<ن:إ <ي8ن9ب ا8ي 9ه<للا ا8ه:ب :ت 7أْ8ي

ي:ف di dalam

HR Bukhari & Muslim :ةٍ8ر:خ 7لْآا ي:ف Bةِ8ي:را8ع ا8ي7ن[دَّلا ي:ف Hةِ8ي:سا8ك <ب9ر <ب9ر banyak/sedikit

Faathir: 25

:ري:ن9م7لا :با8ت:كُ7لا:ب8و :ر9ب[زَلا:ب8و :تا8نWي8ب7لا:ب 7م9ه9ل9س9ر 7م9ه7ت8ءَا8جَ

:ب dengan Shaad: 28

:را<جِ9ف7لا8ك 8ني:ق<ت9م7لا 9ل8ع7جِ8ن 7م 8أ :ضِ7ر87لأا ي:ف 8ني:دَّ:س7ف9م7لا8ك :تا8ح:لا<صلا او9ل:م8ع8و او9ن8مآَ 8ني:ذ<لا 9ل8ع7جِ8ن 7م8أ ix

(10)

8ك seperti

Al Munaafikun: 8

8نو9م8ل7ع8ي 8لا 8ني:ق:فا8ن9م7لا <ن:كُe8ل8و 8ني:ن:م7ؤ9م7ل:ل8و :ه:لو9س8ر:ل8و 9ةٍ<زَ:ع7لا :ه<ل:ل8و :لِ

untuk

Huruf Qasam

Huruf Qasam adalah huruf yang digunakan pada kalimat sumpah. Isim yang mengikuti huruf qasam dibaca majrur (huruf terakhir berharokat kasrah).

Huruf qosam ada tiga, yaitu: huruf و, huruf ب dan huruf ت.

Ketiga huruf itu berarti: demi

Di bawah ini saya kutip ayat-ayat Al-Qur’an sebagai contoh. Huruf Qasam beserta isim yang mengikutinya diberi warna merah.

SuratAyat Al-Qur’an Huruf Jer Al Fajr: 1-4

﴿ "صِ<صْ=بَ!صْا&بَ

١

﴿ "ةٍ#صْبَ >ةٍابَ!بَ&بَ ﴾

﴿ "صِصْ وبَ!صْا&بَ ?صِ=صْ#*بَ!ا&بَ ﴾٢ ٣

﴿ "صِ صْ @بَ اAبَاBصِ Cصِصْ*بَ !ا&بَ ﴾

٤ ﴾

و

Al An’am: 109

7م:ه:نا8م7ي8أ 8دَّ7ه8جَ :ه<للا:ب او9م8س7قَ8أ8و

ب

Al Anbiyaa: 57 8ني:ر:ب7دَّ9م او[ل8و9ت 7ن 8أ 8دَّ7ع8ب 7م9كُ8ما8ن7ص8أ <ن8دَّي:ك88لأ :ه<للا8ت8و ت

Contoh Menentukan Isim

Sebagai penutup materi hari ini, saya memberikan contoh bagaimana cara menentukan isim dalam sebuah kalimat (di sini saya kutip dari ayat Al Qur’an).

Tanda-tanda Isim Isim Ayat Al-Qur’an 9ضِ7ف8خَ7لا 7لِأ : م8س8ق7لا 9فِ7ر8حَ :نيWتلا

x

(11)

:نو9ت7ي<زَلا8و :نيWتلا8و :نيتلا

١

9ضِ7ف8خَ7لا 7لِأ : م8س8ق7لا 9فِ7ر8حَ :نو9ت7ي<زَلا [ر8جِ7لا 9ن7ي:و7ن<تلا Wر8جِ7لا 9فِ7ر8حَ Hةِ 8شَي:ع

Hةِ8ي:ضِا8ر Hةِ 8شَي:ع ي:ف 8و9ه8ف :ةِعراقلا

٧

[ر8جِ7لا 9ن7ي:و7ن<تلا Hةِ8ي:ضِا8ر B. Fi’Il

Fi’il adalah suatu kata dalam ilmu nahwu yang menujukkan suatu makna tertentu, dimana fi’il terikat dengan waktu. Fi’il secara bahasa dikenal juga dengan kata kerja (perbuatan).

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa fi’il merupakan suatu kata yang menunjukan sebuah pekerjaan atau perbuatan tertentu dan berkaitan dengan waktu.

8ل8ك8أ ـ 8ل8ت8قَ ـ 8سَ8ل8جَ ـ 8ب8ر8ضِ ـ 8بِ8ت8ك ـ 8ر8ص8ن Contoh Fi’il

Secara umum, fi’il dapat dibagi menjadi 3, yaitu fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr.

Pembagian Fi’il

Fi’il Madhi, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan pada waktu lampau (yang telah terjadi). Contoh: 8لِا8قَ

Fi’il mudhori’, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan waktu sekarang atau akan datang. Contoh: 9لِ7و9ق8ي

Fi’il amr, adalah suatu kata kerja yang menunjukan keterangan perintah atau suruhan tertentu yang waktunya bisa sekarang atau akan datang. Contoh: 7ل9قَ

Macam-Macam Fi’il dan Contohnya

Berdasar waktu berlangsungnya fi’il bisa dipisah jadi 3 yakni fi’il madhi, fi’il mudhori’, dan fi’il amr, berikut penuturannya:

1. Fi’il Madhi (Kata Kerja Lampau)

xi

(12)

Macam-macam fi’il yang pertama adalah fi’il madhi atau digunakan untuk kata kerja lampau. Pengertian Fi’il Madhi ialah satu tipe kata kerja yang memperlihatkan satu tipe tugas atau kejadian yang terjadi pada periode lalu. Di dalam Bahasa Indonesia fi’il madhi dikenal juga dalam kata kerja lalu.

Contoh Fi’il Madhi

Ciri-Ciri Fi’il madhi contohnya ialah biasanya pada huruf asli kata kerjanya memiliki kandungan huruf “a”, misalkan kata 8بِـ8تـ8ك (sudah menulis), 8أ8رــ8قَ (sudah membaca).

Berikut beberapa ciri fi’il madhi yang lain:

Ada huruf alif pada awal ( أ)

Kemudian Ada huruf nun pada awal ( ن) Lalu Ada huruf ya’ pada awal ( ي) Ada huruf ta’ pada awal ( ت) Bentuk-Bentuk Fi’il Madhi

Di dalam Bahasa Arab fi’il madhi memiliki 14 wujud sesuai jumlahnya aktor (dhamir) dari satu tugas atau perstiwa. Di dalam fi’il dhamir bisa berperan sebagai aktor (fa’il).

Berikut contoh 14 dhamir yang diambil dari kata 8بِـ8تـ8ك (kataba):

8بِ8ت8ك 8وـ9ه Dia (lk) sudah menulis Bentuk asli tanpa peralihan اـ8ب8ت8ك اـ8م9ه Keduanya (lk) sudah menulis + ا pada huruf paling akhir 7وـ9ب8ت8ك 7مـ9ه Mereka (lk) sudah menulis + 7وـ9ــ pada huruf paling akhir

7تُـ8ب8ت8ك 8يـ:ه Dia (pr) sudah menulis + 7تُـ pada huruf paling akhir ا8تـ8ب8ت8ك اـ8م9ه Keduanya (pr) sudah menulis + ا8ـََتـ pada huruf paling akhir 8نـ7ب8ت8ك <نـ9ه Mereka (pr) sudah menulis + 8نـــ7 pada huruf paling akhir

8تُـ7ب8ت8ك 8تُـ7ن8ا Kamu (lk) sudah menulis + 8تُـــ7 pada huruf paling akhir اـََم9ت7ب8ت8ك اـ8م9ت7ن8ا Kalian (lk) sudah menulis + اـ8م9تـــ7 pada huruf paling akhir 7مـ9ت7ب8ت8ك مـ9ت7ن8ا Kalian (lk) sudah menulis + 7م9تـــ7 pada huruf paling akhir

:تُـ7ب8ت8ك :تُـ7ن8ا Kamu (pr) sudah menulis + :تُــ7 pada huruf paling akhir

xii

(13)

ا8م9ت7ب8ت8ك اـ8م9ت7ن8ا Kalian (pr) sudah menulis + اـ8م9تـ7 pada huruf paling akhir 8q<نـ9ت7ب8ت8ك <نـ9ت7نا Kalian (pr) sudah menulis + <نـ9تــ7 pada huruf paling akhir

9تُـ7ب8ت8ك اـ8ن8ا Saya sudah menulis + 9تُـــ7 pada huruf paling akhir ا8نـ7ب8ت8ك 9ن7ح8ن Kami, kita sudah menulis + اـ8نــ7ـ Pada huruf paling akhir 2. Fi’il Mudhari (7عْ:راــ8ضـ9م7لا 9لـ7عـ:ف)

Macam-macam fi’il selanjutnya adalah fi il Mudhari. Fi il Mudhari ialah salah satu tipe kata kerja yang memperlihatkan satu tipe tugas atau kejadian yang terjadi atau bisa terjadi.

Contoh Fi’il Mudhari Ada huruf alif pada awal ( أ) Lalu Ada huruf nun pada awal ( ن) Kemudian Ada huruf ya’ pada awal ( ي) Ada huruf ta’ pada awal ( ت)

3. Fi’il Amar (Kata Perintah)

Macam-macam fi’il terakhir adalah fi’il amar atau yang biasa digunakan untuk kalimat perintah. Fi’il amar ialah satu tipe kata di dalam Bahasa Arab yang memberikan ke sebuah perintah tertentu untuk lakukan satu tugas.

Contoh Fi’il Amar

Ciri cirinya biasanya memiliki huruf akhir sukun atau rofa’ di saat memberi perintah ke tipe (fail) lelaki

Contoh: 7م9ه7ن:م 8كُ8ع:ب8ت 7ن8م8ف 7بِ8ه7ذَا 8لِا8قَ

Huruf awalannya Alif dengan baris kasroh atau fathah

Biasanya huruf pada akhirnya berharokat jer (kasroh) di saat memberi perintah ke Tipe Dapat di masuki oleh wawu jamak (yang memperlihatkan ke lebih dari 1).

Tanda-Tanda Fi’il

Setelah memahami tanda-tanda isim, maka bagaimanakah dengan tanda-tanda fi’il?

Ibnu Ajurruum berkata:

:ةِ8ن:كا<سل8ا :ثِي:ن7أْ<تل8ا :ءَا8ت8و 8فِ7و8س8و :نيWسلا8و ،7دَّ8ق:ب 9فِ8ر7ع9ي 9ل7ع:ف7لا8و : Fi’il dapat diketahui dengan:

xiii

(14)

Didahului 7دَّ8قَ

Didahului 8سَ

Didahului 8فِ7و8س Diakhiri Ta Ta’nits (7ت)

Kalau Anda sedang membaca kalimat Bahasa Arab kemudian menemukan salah satu tanda tersebut, atau kata itu menerima salah satu tanda di atas, maka dipastikan kata itu adalah fi’il. Mudah bukan.

Didahului 7دَّ8قَ

Huruf 7دَّ8قَ artinya “sungguh“. Huruf 7دَّ8قَ ini merupakan tanda untuk fi’il madhi dan fi’il mudhari (tidak masuk untuk fi’il amr).

Huruf 7دَّ8قَ mempunyai arti:

Makna tahqiq (menyatakan) dan taqrib (mendekatkan). Makna ini khusus untuk fi’il madhi.

Makna taqlil (menyedikitkan) dan taksis (memperbanyak). Makna ini khusus untuk fi’il mudhari.

Huruf 7دَّ8قَ yang masuk pada fi’il madhi harus memenuhi empat syarat berikut:

Kata harus positif Kata harus bisa ditasrif

Harus berupa kalam ikhbar (pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri).

Tidak ada pemisah antara huruf 7دَّ8قَ dengan kata setelahnya Untuk jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.

9لِا8ث:م7لا 9ةِ8ل 8لا<دَّلا 9ل7ع:ف7لا ةِملَّاعلا

﴿ ا3بَا9*بَDبَ صْ بَ Eبَبَ 1صْاFبَ ,صْGبَ

٩

﴿ ا3بَاH*بَ+بَ صْ بَ IبَاJبَ ,صْGبَ&بَ ﴾ ١٠

:سَمشَلا﴾ ٩

١٠-

9قُ7ي:ق7ح<تلا ي:ضِا8م7لا7دَّ8قَ

9ةٍ 8لَّا<صلا :تُ8ما8قَ 7دَّ8قَ :دَّ:جِ7س8م7لا ي:ف :ر:ئِا8ع <شَلا:م7ي:ق9م 9لِ7و8قَ : 9بِ7ي:ر7ق<تلا 9ل7ي:خَ8ب7لا 9دو9جِ8ي 7دَّ8قَ8و 9بو9ذ8كُ7لا 9ق9دَّ7ص8ي 7دَّ8قَ 9كُ7ي:كُ 7شَyتلا , 9عْ:را8ض9م7لا

:ةٍرقبلا ۖ:ءَا8م<سلاي:ف 8كُ:ه7جَ8و 8بِ[ل8ق8ت eى8ر8ن 7دَّ8قَ ' ۖ ١٤٤

xiv

(15)

9ر7ي:ث7كُyتلا

:بازَحَلأا 7م9كُ7ن:م 8ني:قَWو8ع9م7لا 9ه<للا 9م8ل7ع8ي 7دَّ8قَ

١٨ 9قُ7ي:ق7ح<تلا Didahului 8سَ

“8سَ” artinya “akan“. Huruf “8سَ” ini merupakan huruf istiqbal dan hanya digunakan untuk fi’il mudhari. Namanya juga “akan” jadi tidak mungkin digunakan untuk fi’il madhi.

Perhatikan contoh kutipan ayat Al-Qur’an di bawah ini:

:سَا<نلا 8ن:م 9ءَا8ه8ف[سلا 9لِو9ق8ي8س (Al Baqarah: 142) 8سَ : Huruf istiqbal

9لِو9ق8ي : Fi’il mudhari 8نو9م8ل7ع8ي8س <لَّا8ك (An Naba: 4) 8سَ : Huruf istiqbal 8نو9م8ل7ع8ي : Fi’il mudhari Didahului 8فِ7و8س

Sama seperti huruf “8سَ“, kata “8فِ7و8س” ini artinya juga “akan“. Bedanya dengan “8سَ“, kata “8فِ7و8س” ini digunakan untuk waktu yang lebih lama daripada “8سَ“. Kata “8فِ7و8س” juga termasuk huruf istiqbal dan hanya digunakan untuk fi’il mudhari.

Perhatikan contoh di bawah ini:

اFرا8ن 7م:هي:ل7ص9ن 8فِ7و8س ا8ن:تا8يآ:ب او9ر8ف8ك 8ني:ذ<لا <ن:إ (An Nisa: 56) 7م9ه8رو9جَ9أ 7م:هي:ت7ؤ9ي 8فِ7و8س 8كُ:ئِe8لو9أ (An Nisa: 152)

Pada contoh di bawah ini, kata “8فِ7و8س” didahului huruf “lam”:

ا}ي8حَ 9جُ8ر7خ9أ 8فِ7و8س8ل [تُ:م ا8م ا8ذَ:إ8أ 9نا8س7ن: 7لْإِا 9لِو9ق8ي8و (Maryam: 66) eى8ضِ7ر8ي 8فِ7و8س8ل8و (Al Lail: 21)

Diakhiri Ta Ta’nits (7ت)

Ta ta’nits tidak memiliki arti khusus, hanya huruf tambahan saja. Ta ta’nits ini merupakan ciri fi’il madhi. Dan ta’ yang berharakat sukun ini adalah huruf yang

xv

(16)

menunjukkan bahwa apa yang disandarkan kepadanya merupakan fi’il yang dalam bentuk muannats. Ta ta’nis sakinah ini dikhususkan untuk fi’il madhi saja.

Perhatikan contoh di bawah ini:

Bمي:ق8ع Bزَو9جِ8ع 7تُ8لا8قَ8و ا8ه8ه7جَ8و 7تُ<كُ8ص8ف Hةٍ<ر8ص ي:ف 9ه9ت8أ8ر7ما :تُ8ل8ب7قَ8أْ8ف (Adz Dzariyat: 29) ا8ه7ي8قَا8س 7ن8ع 7تُ8ف 8شَ8ك8و Fةِ<جِ9ل 9ه7ت8ب:س8حَ 9ه7ت8أ8ر ا<م8ل8ف (An Naml: 44)

Ta ta’nits yang aslinya berharokat sukun, bisa berubah menjadi berharokat kasroh karena bertemunya dua sukun. Perhatikan contoh di bawah ini:

Bمي:ق8ع Bزَو9جِ8ع 7تُ8لا8قَ8و ا8ه8ه7جَ8و 7تُ<كُ8ص8ف Hةٍ<ر8ص ي:ف 9ه9ت8أ8ر7ما :تُ8ل8ب7قَ8أْ8ف (Adz Dzariyat: 29)

<ن:ه7ي8ل8ع 7جُ9ر7خا :تُ8لا8قَ8و (Yusuf: 31) :زَي:زَ8ع7لا 9ت8أ8ر7ما :تُ8لا8قَ (Yusuf: 51) Tanda Fi’il Amr

Fi’il amr ditandai dengan dua hal:

Menunjukkan atas permintaan.

Bisa menerima ya mukhotob (ى).

Perhatikan contoh di bawah ini:

8كُ:ب7ن8ذ:ل 7ر:ف7غَ8ت7سا8و

Dan mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad: 19) :كُ:ب7ن8ذ:ل ي:ر:ف7غَ8ت7سا8و (Yusuf: 29)

اFن7ي8ع يWر8قَ8و ي:ب8ر 7شَا8و ي:ل9كُ8ف (Maryam: 26)

8ني:ع:كا<رلا 8عَ8م ي:ع8ك7را8و ي:دَّ9جِ7سا8و :كُWب8ر:ل ي:ت9ن7قَا 9م8ي7ر8م ا8ي (Ali Imron: 43) C. HARF

Harf ( Bفِ7ر8حَ ) adalah kata-kata yang tersusun atas satu atau beberapa huruf yang tidak dapat berdiri sendiri. Biasanya harf berhubungan dengan dhomir yang digunakan.

Harf tidak akan memiliki makna kecuali jika terhubung dengan isim (kata keterangan) seperti mudzakkar dan muannats atau fi’il (kata kerja).

Istilah Bahasa Indonesia untuk jenis kata ini adalah ‘kata hubung’ seperti ‘dan’ (8و), ‘di’

(7ي:ف ), atau ‘jika’ (7ن:إ ). Selain digunakan sebagai penghubung antar kata, kata ini juga dapat dipakai sebagai kata tugas.

xvi

(17)

Jenis-jenis Harf

Terdapat empat jenis harf yang akan dijelaskan dalam artikel ini: Harf jar, ‘athaf, nawashib, dan jawazim.

Keempat harf ini dibedakan menurut tipe kata yang disandingkan dengannya.

Ada yang hanya bersanding dengan fi’il madhi, mudhari dan amar atau isim saja, dan ada pula yang bisa bersanding dengan keduanya. Berikut penjelasannya.

Harf Jar

Harf jar (رجَ) adalah huruf atau kata sambung yang hanya dapat bersambung dengan isim.

Biasanya harf ini digunakan untuk menunjukkan arah, posisi, perbandingan, dan keterangan waktu suatu benda.

Berikut beberapa contoh harf jar dan contohnya:

نم (‘min’= dari) رئِازَجِلا نم انأ Anaa min aljazayr Saya berasal dari

Aljazair.

اهتفرغ نم يتأْت ءَايلع ‘Aliya ta’ti min gharafatiha ‘Aliya datang dari

kamarnya.

روبنصلا نم هُايملا قُفدَّتتTatadafaq al-mii’ah min al-shanbuur Air mengalir dari keran.

نع (‘’an’ = dari, tentang) ةِيلبقتسملا كُتطخ نع ثدَّحت Tahadats ‘an khathatika

al-mustaqbliyati Bicara tentang masa depanmu

ميهاربإ نيد نع ثدَّحتت Tatahaddats ‘an diini ibraahim Dia (pr) berbicara tentang agama Ibrahim.

كُلذَ نع ثدَّحتت لا كُلضف نم. Min fadhlik, laa tatahaddats ‘an dzaalik Saya mohon, jangan bicarakan tentang hal itu.

ىلإ (‘ilaa’ = ke) ةِطحملا ىلإ بِهاذَ انأ ‘Anaa dzaahibun ilal mahatthati Saya

pergi ke stasiun.

قوسلا ىلإ بِهاذَ وه Huwa dzaahibun ilal sawq Dia (lk) akan pergi ke

pasar.

xvii

(18)

اكُيرمأ ىلإ اهتلئِاع تُكرتTarakta ‘aaliyatuhaa ilaa ‘Amrikaa Dia (pr) meninggalkan keluarganya ke Amerika.

ىلع (‘’alaa’ = di atas) يسأر ىلع ةِعبقلا عَضِأ ‘Adh’a alqabi’at ‘ala ra’si

Aku memakai topi di kepala.

؟ةِلواطلا ىلع ماعطلا تُعضِو له Hal wadha’at at-tha’aam ‘alat-thaawlah?

Apakah kamu sudah meletakkan makanan di atas meja?

ةِنازَخَلا ىلع قودَّنصلا عَضت Tadh’at alshunduuq ‘alal khazaanat Dia (pr)

meletakkan kotak di atas cabinet.

يف (‘fii’= di dalam) ةِجَلَّاثلا يف بِيلحلا عَضي خلأا Al akh yadha’ul-haliba fits- tsallaajah. Saudara lelakiku meletakkan susu di dalam kulkas.

يبلقَ يف امئِاد هللا Allah dayyimaan fii qalbii Allah SWT selalu di

hatiku.

ينهذَ يف ءَيشَ دَّجَوي لا Laa yujad syai’un fii dzihinii Tidak ada apa apa di dalam pikiranku.

ب (bi’= dengan, karena) اوفشَ ، هللا نذَإب Biidznillah, syafwaa Dengan izin Allah, sembuh.

حجَان انأ ، ملأا بِحَ بِبسبBisabab hubbul’ummi, anaa najih Karena cinta

ibuku, aku sukses

ءَطبب برشَأ Asyrabu bibuth’in Aku minum dengan pelan

لِ (‘La’ = untuk) سَانلل مهعفنأ سَانلا ريخKhayrunnaas anfa’uhum linnaas Sebaik-

baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.

دلَّابلل لَّاطب Bathalan lilbilaad Pahlawan bagi negara.

راونلأا فِلالْآ ءَابرهكُلا Alkahrabaa’ lilalafil’anwaar Listrik untuk seribu cahaya.

ك(‘Ka’ = seperti) [ل8ضِ8أ 7م9ه 7ل8ب:ما8ع7ن8 7لأا8ك 8كُ:ئِe8لو9أ Ulaa ika kal an’aami bal hum adhollu Mereka itu seperti binatang ternak namun lebih hina.

ىسنأ لِأ اك ركاذلا سَيل و Wa laysadz-dzakara kal unsaa Dan tidaklah

lelaki itu seperti perempuan.

ىتحَ (‘Hatta’= hingga) يتسردَّم ىلع لصحَأ ىتحَ يعم ءَايلع ‘Aliya ma’ii

hatta ahshil ‘alaa madrasari Aliya bersamaku hingga aku sampai di sekolahku.

xviii

(19)

رهظلا ىتحَ هُرظتنأ Antazhiruhu hattazh-zhuhr Aku menantinya (lk)hingga zuhur.

Harf ‘Athaf

Harf ‘athaf adalah huruf yang dapat disambungkan dengan isim atau fi’il. Biasanya harf ini bersifat menghubungkan dua benda atau dua kalimat majemuk

Kalimat majemuk yang disambungkannya dapat memiliki hubungan setara, urutan, perbandingan, atau sebab-akibat.

Contoh Harf ‘athaf ;

و(‘wa’= dan)يئِاذحَو يتبيقحَ يه هُذه hadhih hi haqibatay wahadzayiy Ini adalah tasku dan sepatuku.

ءَادَّعس نحنو لِافنركُلا ىلإ نوبهاذَ نحن nahn dhahbwn ‘iilaa alkrnfal wanahn sueada’ Kami pergi ke carnival dan kami senang.

فِ(‘fa’= maka) امهازَريم بأو ءَايلع ةٍدَّلاو نإف ،ازَريم مع نبا يه ةِيلع تُناك اذَإ

ناوخأ ‘iidha kanat aliat hiya abn ‘am mirza , fa’iin walidatan alya’ wa’aba

miriza huma ‘akhwanJika Aliya adalah sepupu Mirza maka ibu Aliya dan Ayah Mirza adalah saudara

حابصلا اذهف ، قرشَلا ىلإ سَمشَلا تُناك اذَإ ‘iidha kanat alshams ‘iilaa alshrq , fihdha alsabah Jika matahari di sebelah timur, maka hari sudah pagi مث (‘tsumma’= kemudian) ةِبتكُملا ىلإ مث ، ىفشَتسملا ىلإ انبهذَ dhahabna ‘iilaa almustashfaa , thuma ‘iilaa almaktaba Kami pergi ke rumah sakit, kemudian ke toko buku

تُكُب مث ةِلكُشَملا ميرم ينتربخأ ‘akhbaratni maryam almushkilat thuma bakat Maryam menceritakan masalahnya kepadaku kemudian Ia menangis

نكُل (‘lakun’= tetapi)كُلذَ بِحَأ ينكُل ، هلوقت ام مهفأ لا انأ ‘ana la ‘afham ma taquluh , lakani ‘uhibu dzlk Aku tidak paham apa yang kamu katakana, tapi aku menyukainya.

يل نكُلو ، كُتبيقحَ تُسيل اهنا anaha laysat haqibatak , walakun li Ini bukan tasmu, tapi milikku.

لا(‘laa’= bukan/ tidak) مهفا لا Laa afham Saya tidak paham.

كُل لِوقَا اذَام فِرعا لا Laa a’rif maa dzaa aqul-laka Aku takt ahu mau mengatakan apa padamu.

xix

(20)

Harf Nawashib

Harf nawashib berarti kata sambung yang dipakai untuk menyatakan keterangan tujuan atau peruntukan suatu kata kerja.

Huruf ini hanya dapat bersambung dengan fi’il saja. Berikut adalah contohnya:

نأ (‘an’= untuk) ةِسردَّملا ىلإ بِهذت نأ بِجِي رثكأ كُسفنب ينتعت نأ بِجِي yajb ‘an ta’tani binafsik ‘akthar yjb ‘an tadhhab ‘iilaa almadrasa Kamu harus lebih memperhatikan dirimu Kamu harus pergi ke sekolah.

نل (‘lan’= tidak akan) ىرخأ ةٍرم كُلذَ رركأ نل ىرخا ةٍرم كُجِعزَا نل lan az-‘ajak maratan ‘ukhraa lan ‘ukarir dhlk maratan ‘ukhraa Aku tidak akan mengganggumu Aku tidak akan mengulanginya lagi

اFذَ:إ (‘idza’= jika begitu) اذَإ ةِطرشَلاب لِاصتلاا كُيلع بِجِي ، كُلذك رملأا ناك اذَإ بِهذن فِوس ، كُلذك رملأا ناك ‘iidha kan al’amr kadzalik , yajba ‘alayk alaitisal bialshurta ‘iidha kan al’amr kdhlk , sawf nadhhab Jika begitu, kamu harus menghubungi polisi Jika begitu, kami akan pergi

Harf Jawazim

Harf jawazim mengacu pada kata sambung yang sifatnya ‘negatif’. Kata ganti ini mengacu pada keterangan non-afirmatif, pertanyaan evaluatif, bahkan larangan seperti

‘belum’, ‘tidak’, ‘jangan’.

Huruf ini hanya dapat bersambung dengan fi’il saja. Berikut adalah contohnya:

مل (‘lam’ = belum, tidak) :با8ت:كُ7لا :ل7ه8أ 7ن:م او9ر8ف8ك 8ني:ذ<لا :ن9كُ8ي 7م8ل lam yakuni alladziina kafaruu min ahli alkitaabi… Tidaklah yakin orang-orang kafir dari ahli kitab…

7دَّ8لو9ي 7م8ل8و 7دَّ:ل8ي 7م8لLam yalid wa lam yuu lad Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan

7م8ل8أ (‘alam’= bukankah) :لي:ف7لا :با8ح7ص8أْ:ب 8كُ[ب8ر 8ل8ع8ف 8فِ7ي8ك 8ر8ت 7م8ل8أ Alam tarakai fafa’ala rabbuka biashaabil fiil Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?

لهابن مكُيتأْي ملأAlam ya’tikum nabaahul… Bukankah telah sampai padamu

kabar…

xx

(21)

لِ (‘laa’= jangan) بِضغَت لا Laa taghdhab jangan marah ةٍرشَابم رظنت ا

سَمشَلا ىلإ la tanzur mubasharatan ‘iilaa alshams jangan menatap langsung ke

arah matahari

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka dapat kita simpulkan bahwa fi'il adalah kata kerja, isim adalah kata benda dan setiap kata selain kata kerja, dan huruf disini adalah setiap huruf hijaiyah yang memiliki arti. sedangkan jumlah ismiyah adalah kalimat yang di awali dengan kalimat isim, dan jumlah fi'liyah adalah jumlah yang diawali dengan kalimat fi'il.

xxi

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ilmu nahwu Bahasa Arab,Talqis Nurdianto Ic,Ma

santrimifabogor.blogspot.com

http://santrimifabogor.blogspot.com › ...

Tanda-Tanda Harf - SANTRI MIFA BOGOR

haloedukasi.com

https://haloedukasi.com › harf-dala...

Harf dalam Bahasa Arab: Pengertian - Jenis dan Contohnya

nahwushorof.abdussalam.com

https://nahwushorof.abdussalam.com › ...

Al-Jurrumiyyah 003: Tanda-Tanda Isim - Belajar Nahwu Shorof Online

ilmusaktiku.com

https://www.ilmusaktiku.com › pen...

Pengertian Kalimah (9ةِ8م:ل8كُ7لا) dalam Ilmu Nahwu - Belajar Bahasa ...

ngajisalafy.com

https://www.ngajisalafy.com › men...

Mengenal 16 Macam Kalimat Isim Beserta Contohnya

darussalambogor.ac.id

http://darussalambogor.ac.id › artikel

Nahwu 2: al-Kalimatu-l-'Arabiyah (kata dalam bahasa arab)

xxii

(23)

ilmusaktiku.com

https://www.ilmusaktiku.com › mac...

Macam-Macam Fi'il dan Contohnya - Kaidah Bahasa Arab

NOMINA (ISIM)

xxiii

Referensi

Dokumen terkait

Nah, dalam bahasa Arab, jika kita ingin bisa menyusun sebuah kalimat sempurna yang dimengerti oleh orang lain, maka kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu..

ٍِ /man/ memiliki kedudukan sebagai mubtada karena kedudukannya berada di awal, kemudian fungsi isim syarat ٍِ /man/ tidak menjazamkan karena fi‟il syaratnya

Nah, dalam bahasa Arab, jika kita ingin bisa menyusun sebuah kalimat sempurna yang dimengerti oleh orang lain, maka kita harus belajar ilmu Nahwu dan ilmu Shorof terlebih dahulu..

Analisis Dhomir mustatir jawazan (kata ganti yang bisa dimahalkan seperti isim dhohir dan terdapat pada fi‟il mudhori‟ yang ghoibah) berupa َّ ُ فَغْؼُ ر

12 AL-ASMA’: Pengenalan Isim dalam Bahasa Arab Makna Kalimat Umar ٌر َم ُع Utsman ٌ ناَمثْع ُ Hamzah ٌة َزْمَح Nama benda dan semua nama benda yang tidak bersambung dengan ta’

Sebagai ilmu yang membahas aturan ilmu alat dalam bahasa Arab, Ilmu Shorof tidak dapat dipisahkan dengan Ilmu Nahwu sebagaimana perkataan sebagian ulama : َاه ْوُبَأ ُوْحَّنلا َو ِم

Makalah tentang Konsep Dasar Kalimat

Makalah tentang Konsep Dasar Kalimat