PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
EVA YULINA, S.Psi, M.Psi eva.siregar87@gmail.com
Karakteristik Anak Usia Dini
(AUD)
Dia Anak Dilihat dari usia (kronologis), pendapat tentang batasan usia cenderung berkisar antara 0 sampai 6 tahun, seperti yang dijadikan dasar oleh program PADU (PAUD). Pandangan ini memberikan arah terhadap pentingnya program pendidikan anak usia dini yang harus menjadi perhatian keluarga dan lembaga terkait lainnya.
National Association for the Education of Young Children (NAEYC): membagi anak usia dini menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8 tahun. Menurut definisi ini anak usia dini merupakan kelompok manusia yang berada pada proses
pertumbuhan dan perkembangan.
Anak usia dini, dilihat dari rentang usia menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ialah anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Anak usia dini menurut undang-undang ini berada pada rentang usia lahir sampai usia taman kanak-kanak.
KARAKTERISTIK ANAK USIA DINI
1. Karakteristik Umum Anak Usia Dini
Para ahli neuroscience
Mengemukakan bahwa, anak sejak dilahirkan telah memiliki milayaran sel neuron yang siap dikembnagkan.
Pada saat ini pertumbuhan sel
jaringan otak terjadi sangat pesat, dan sampai pada usia 4 tahun
(golden age) 80% jaringan otaknya telah tersusun. Jaringan tersebut
akan berkembang dengan optimal jika ada rangsangan dari luar berupa
pengalaman-pengalaman yang dipelajari oleh anak.
Sebaliknya jaringan sel akan mati jika kurang menerima rangsangan atau rangsangannya tidak tepat.
Oleh karena itu, orang tua dan
pendidik perlu memahami tentang perkembangan anak, agar dapat
memberikan pengalaman yang sesuai
dan dibutuhkan dalam perkembangan
anak
karakteristi k
Masih mudah Unik
frustasi Egosentris
Aktif dan Energik
Rasa ingin tahu yang kuat dan
antusias
Eksploratif dan berjiwa petualang
Spontan
Senang dan kaya dengan
fantasi
(M. Solehuddin dan Ihat Hatimahdalam M. Ali (Ed.), 2007: 1097-1098)
Secara umum, masa ini memiliki karakteristik atau sifat-sifat antara lain:
Menurut Yelon dan Weinstein (1997: 15-17), Karakteristik Perkembangan anak usia dini sbb:
Aspek Usia 1-3 Usia Sekolah
1. Fisik 1. Sangat aktif 2. Belajar
merangkak,berjalan, lari,memanjat,makan sendiri, bermain balok dan menggaruk
1. Sangat aktif
2. Dapat mengoordinasikan mata dan tangan, melempar, menangkap, loncat, melompat, menggambar, dan menulis 3. Dapat belajar berbagai keterampilan tangan sederhana
2. Mental 1. Perkembangan bahasa dari menangis ke bicara 2. Belajar konsep-konsep,
seperti: warna, satu dan banyak
3. Memandang benda sebagai sesuatu yang dapat berperilaku
1. Egosentris, belum memahami pandangan atau perasaan orang lain
2. Perkembangan bahasa: dapat berbicara dalam bentuk kalimat, perbendaharaan bahasanya sudah bertambah banyak, dan sangat tertarik dengan kisah-kisah
3. Memiliki kesulitan untuk berpikir abstrak
3. Sosial 1. Mulai senang bermain di luar rumah
2. Menyenangi anak-anak yang lain, tetapi belum bisa
bermain dengan mereka
1. Mulai menghormati otoritas 2. Sudah dapat mengikuti aturan
3. Sudah dapat berteman, meskipun belum mempunyai teman yang tetap
4. Emosional 1. Dapat merespons terhadap kasih sayang dan persetujuan 2. Masih tergantung kepada
orang tua
3. Berkembangnya beberapa bentuk pernyataan perasaan dari yang sebelumnya hanya dengan menangis
1. Dapat merespon terhadap kasih sayang dan persetujuan
2. Mulai memerhatikan tipe-tipe orang, baik yang terkait dengan jenis kelamin,peranan maupun kemampuannya
3. Dapat merespon kegiatan rutin dengan baik 4. Dapat mengekspresikan semua emosinya
Respon orang dewasa (orang tua atau guru)
1. Memberikan perlindungan tanpa bersikap “over
protection”
2. Berbicara dengan anak dan merespons pembicaraannya 3. Memberikan kesempatan
untuk aktif bergerak dan bereksploitasi
4. Memberikan penghargaan kepada perilaku anak yang baik
1. Menanamkan sikap tanggung jawab dan independen 2. Menjawab pertanyaan anak
3. Memberikan berbagai objek fisik untuk dieksploitasi
4. Memberikan pengalaman berinteraksi sosial melalui bekerja dengan kelompok kecil
5. Membuat program-program kegiatan, seperti menyanyi dan menari
6. Melakukan berbagai kegiatan untuk mengembangkan bahasa anak, seperti: bercerita tentang kisah-kisah, membuat klasifikasi
(benda-benda atau hal lain), mendiskusikan masalah-masalah sederhana dan membuat peraturan
Menurut Balitabang Diknas (2002), Karakteristik setiapAspek perkembangan bagi anak usia dini sbb:
Aspek
Usia 0 - 12 Bulan 1 - 3 Tahun 4 - 6 Tahun
1. Fisik 1. Motorik halus
• memegang,menggambil dan melempar benda
• Memegang botol susu dalam mulutnya
• Bertepuk tangan 2. Motorik kasar
• Mengangkat kepala
• Membalikkan badan
• Merangkak
• Duduk dan berdiri
• Berjalan sendiri beberapa langkah
1. Motorik halus
• Mencorat-coret dengan alat tulis dan menggambar
bentuk-bentuk
sederhana(garis dan lingkaran tak beraturan)
• Bermain dengan balok 2. Motorik kasar
• Dapat berjalan dengan lancar
• Mencoba memanjat
ketinggian(kursi,meja/tangga )
1. Motorik Halus
• Dapat mengurus sendiri
• Belajar menggunting
• Menjahit sederhana
• Melipat kertas sederhana 2. Motorik Kasar
• Berlari dengan cepat
• Naik tangga
• Melompat di tempat
• Dapat bangun dari tidur tanpa berpegangan
2. Bahasa 1. Menangis 2. Mengoceh
3. Bereaksi ketika namanya di panggil
1. Mengucapkan kalimat terdiri dari dua kata
2. Dapat menggunakan bahasa isyarat
3. Mengerti perintah
sederhanaDapat menyebut nama dirinya
4. Dapat menggunakan
kalimat tanya (seperti “apa ini?”)
5. Mengerti larangan “jangan”
1. Menyebutkan nama,
jenis kelamin, umur, dan alamat rumah
2. Berbicara lancar dengan kalimat sederhana
3. Dapat menggunakan dan menjawab pertanyaan
“apa”, ”mengapa”,
“dimana”, “berapa”,
“bagaimana”, dan
“kapan”.
4. Senang mendengarkan dan menceritakan
kembali cerita
sederhana
3. Kognitif (daya cipta)
1. Mengamati mainan 2. Mengenal dan
membedakan wajah ayah dan ibu
3. Memasukan banda ke dalam mulut
1. Mulai mengenal benda milik sendiri
2. Mulai mengenal konsep warna dan bentuk
3. Meniru perbuatan orang lain
4. Menunjukan rasa ingin tahu yang besar dengan banyak bertanya
5. Mengenal makhluk hidup
1. Dapat menggunakan konsep waktu
2. Dapat mengelompokan benda dengan berbagai cara (warna,ukuran, bentuk)
3. Mengenal bermacam- macam rasa, bau, suara, ukuran dan jarak
4. Mengenal sebab akibat 5. Dapat melakukan uji coba
sederhana
6. Mengenal konsep bilangan 7. Mengenal bentuk- bentuk
geometri
8. Mengenal alat untuk mengukur
9. Mengenal penambahan dan pengurangan dengan
benda-benda-benda
4. Sosial- Emosi
1. Membalas senyuman orang lain.
2. Menangis sebagai reaksi terhadap perasaannya yang tidak nyaman.
3. Tertawa dan menjerit karena gembira.
4. Mengenal wajah anggota keluarga.
1. Dapat berinteraksi sosial dengan anggota keluarga, atau berkomunikasi dengan orang-orang yang sudah dikenal.
2. Menunjukan reaksi emoasi yang wajar (marah, senang, sakit, takut).
1. Tenggang rasa 2. Bekerja sama
3. Dapat bermain atau bergaul dengan teman 4. Dapat berimajinasi
5. Mulai belajar berpisah dari orang tua
6. Mengenal dan mengikuti aturan
7. Merasa puas dengan prestasi yang diperoleh 8. Menunjukan reaksi
emosi yang wajar
5. Seni --- --
1. Dapat bertepuk tangan 2. Melakukan gerakan
mengikuti irama musik 3. Bernyanyi dengan
bimbingan orang tua atau guru
1. Meronce dengan manik- manik besar
2. Menggambar
bebasMewarnai gambar
3. Menganyam sederhana
6. Moral-Spritual --- 1. Dapat meniru ucapan doa-doa pendek
2. Dapat mengikuti gerakan- gerakan shalat
2. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Tabel. Priode Praoperasional
Periode Deskripsi
praoperasional
1. Mampu berpikir dengan menggunakan simbol (symbolic function). Kemampuan ini merupakansubtahap pertama pada praoperasional, yang terjadi kira-kira antara usia 2-4 tahun. Pada tahap ini, anak dapat mengembangkan kemampuan untuk membayangkan secara mental suatu objek (seperti manusia, rumah, hewan dll) yang tidak ada.
2. Berpikirnya masih dibatasi oleh persepsinya. Anak meyakini apa yang dilihatnya dan hanya fokus pada satu atribut/dimensi terhadap satu objek dalam waktu yang sama. Cara berpikir mereka bersifat memusat. Perhatiannya terpusat kepada satu karakteristik dan mengesampingkan karakteristik yang lainnya.
3. Berpikirnya masih kaku belum fleksibel. Cara berpikirnya terfokus kepada keadaan awal atau akhir dari suatu transformasi (perubahan), bukan kepada transformasinya itu sendiri yang mengantarai keadaan tersebut.Contohnya: anak mungkin memahami bahwa dia lebih tua dari adiknya, tetapi mungkin tidak memahaminya, bahwa adiknya lebih muda dari dirinya