• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Ilmiah Sistem dan Alat Pembayaran Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

N/A
N/A
bio nada

Academic year: 2023

Membagikan "Karya Ilmiah Sistem dan Alat Pembayaran Tugas Mata Pelajaran Ekonomi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Karya Ilmiah Sistem dan Alat Pembayaran

Tugas Mata Pelajaran Ekonomi

Guru Pembimbing: Retno Wulandari, SE.

Disusun Oleh Kirani Sisca Damayanti

X IPS 4 15 13661

SMA N 1 CEPU TAHUN AJARAN 2017/2018

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa yang telah memberkati sehingga karya tulis saya ini dapat terselesaikan .

Maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini untuk memenuhi upayah saya dalam mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang saya pelajari.

Pada kesempatan kali ini saya selaku penyusun atau penulis turut menyampaikan terimakasih kepada ibu Retno Wulandari S.E selaku guru pembimbing matapelajaran ekonomi yang ikut memberi masukan dan cara dalam menyusun karya tulis ini.

Saya selaku penulis menyadari bahwa karya tulis saya masih jauh dari kata sempurna.

Untuk itu saya selaku penulis mengharapkan keritik dan saran yang bersifat membangun sebuah kebaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini, akhir kata saya berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Cepu, 20 Februari 2018

Penulis

Kirani Sisca Damayanti

(3)

Daftar isi

Kata Pengantar ...

Daftar Isi ...

Pendahuluan ...

a. Latar belakang b. Rumusan masalah c. Tujuan karya ilmiah d. Manfaat karya ilmiah

Bab 1 ...

a. Sistem pembayaran b. Alat pembayaran

c. Evolusi sistem pembayaran

d. Peran bank indonesia dalam sistem pembayaran e. Uang sebagai alat pembayaran

f. Sistem moneter

g. Pengelolahan uang rupiah oleh bank Indonesia

Penutup ...

a. Kesimpulan b. Daftar Pustaka

(4)

Pendahuluan

a. Latar belakang

Dalam ekonomi pasar, banyak transaksi setiap hari atas inisiatif sejumlah besar pelaku ekonomi. Para pelaku ekonomi terdiri atas rumah tangga keluarga atau rumah tangga konsumen, rumah tangga produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri. Jika di pikir piir kita banyak melakukan transaksi ekonomi, misalnya membeli buku

pelajaran, pergi ketempat rekreasi, belanja kebutuhan dan berbagai aktifitas lainnya.

Dalam hal ini tentu kita juga membutuhkan sistem pembayaran. Dan hal ini lah yang akan kita bahas. Kira kira pa itu sistem pembayaran? Dan kira kira lat apa yang digunakan untuk melakukan pembayaran?

b. Rumusan masalah

1. Apa itu sistem pembayaran dan alat pembayaran?

2. Bagaiaman evolusi uang?

3. Bagaiaman cara mengelola uang?

4. Bagaimana peran bank terhadap sistem pembayaran?

5. Mengapa uang sebagai alat pemabyaran?

6. Apa itu sistem moneter?

c. Tujuan karya ilmiah

Memberi tahukan apa yang di maksud dengan sistem dan alat pembayaran

perkembangan sisem pembayaran dan yang menyangkut tentang ajaran sistem dan alat pembayaran.

d. Manfaat karya ilmiah

Menambah pengetahuan dan arti dalam sistem dan alat pembayaran, penggunaan, makna, fungsi dan asal usulnya.

(5)

Bab 1

a. Sistem Pembayaran

sistem pembayaran adalah suatu cara yang disepakati untuk menstransfer suatu nilai (value) antara pembeli dan penjual dalam suatu transaksi. Sistem pembayaran memfasilitasi

pertukaran barang atau jasa dalam suatu perekonomian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak kepiak lain. Hal ini telah dilakukan dengan media yang sangat beragam, dari yang paling sederhana pada media yang paling komplek.

Penggunaan media itu dibagi menajdi dua yaitu sistem pembayaran secara tunai dan non tunai.

1. sistem pembayaran tunai

Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai alat pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi di antara kedua belah pihak, baik individu, kelompok, lembaga, maupun negara. Sistem pembayaran tunai sudah sering terjadi di kehidupan sehari hari kita seperti uang untuk jajan di sekolah keperluan memebeli sayur di pasar.

2. sistem pembayaran non tunai

Sistem pembayaran non tunai melibatkan perantara agar dana tersebut dapat benar benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke pihak penerima. Jika kedua belah pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang sama, proses perpindahan dana lebih sederhana. Bank tersebut vukup melakukan proses pemindah bukuan dari rekenng satunya ke

(6)

rekening lainnya. Namun ,tidak demikian halnya jika kedua belah pihak merupakan nasabah bank pada bank yang berbeda. Untuk hal itu bank memerlukan suatu lembaga lain yang dinamakan kliring (jasa penyelesaian utang piutang dilakukan dengan cara menyerahkan warkat warkat yang akan diselesaiakn transaksinya di lembaga penyelesaian.

Komponen komponen yang membangun sistem pembayaran terdiri dari:

1. regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen sistem pembayaran

2. infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran 3. penyelenggaraan adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh

transaksi ang trjadi di penggunaannya.

4. instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh para pengguna dalam melakukan transaksi.

5. pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran.

Sistem pembayaran terdiri atas subsistem yang secara garis besar disebut pengantar sistem pembayaran yaitu:

1. kebijakan 2. kelembagaan 3. alat pembayaran 4. mekanisme operator 5. infrastruktur operasional 6. perangkat hukum

sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu pembayaran nilai besar dan pembayaran nlai kecil.

1. pembayran nilai besar (high value payment system)

a. bank indonesia real time gross settlement (BI-RTGS)

(7)

b. bank indonesia Structur Scripless Securities settiement (BI-SSSS) 2. pembayaran nilai kecil

a. alat pembayaran menggunakan kartu (APMK) 1. Kartu kredit

2. kartu ATM/ Debit

3. kartu pembayaran (prepaid) 4. uang elektronik (e-money)

b. kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU) diselenggarakan oleh industri (bank dan non-bank)

c. sistem kriling nasional bank indonesia (sknbi)

Risiko dalam sistem pembayaran dan pengendaliannya

Perkembangan teknologi dalam berbagai bentuk memang memberi kemudahan, kecepatan dan kelancaran sistem pembayaran. Di balik itu ada juga ketergantungannya. Misalnya ketergantungan sistem transfer dana elektronik terhadap kehandalan insfrastruktur jaringan komunikasi. Kinerja yang kurang baik dari jaringan komunikasi dapat menimbulkan resiko operasional. Gangguan operasional juga berpotensi lambatnya mekanisme settlement dana.

Timbulya risiko likuiditas. Risiko ini terjadi karena pihak yang berutang tidak dapat memenuhi kewajiban pada waktunya. Akibatnya, ikuiditas pihak lain terpengaruh. Pada gilirannya risiko likuiditas dapat meningkat menjadi risiko kredit. Dan hal yang paling ditakuti adalah risiko sistemik.

Dan karena risiko risiko itu bank indonesia memiliki tugas sebagai operator, regulator, dan pengguna sistem pembayaran mempunyai kewajiban sebagai berikut.

1. merumuskan dan menetapkan kebijakan, baik yang dituangkan dalam bentuk regulasi atau bentuk lainnya.

2. Memberikan izin penyelenggara sistem pembayaran.

(8)

3. Konsultasi dan fasilitas pada penyelenggara sistem pembayaran.

4. Pengawasan (oversight)terutama kepada penyelenggara sistem pembayaran untuk menilai kesesuaian sistem yang dikelolanya dengan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia di bidang sistem pembayaran.

5. Melakukan sosisalisasi dan edukasi.

b. Alat pembayaran

alat pembyaran digunakan utuk memperlancar berkembangnya kegiatan ekonomi, pembayran atas transaksi keuangan digunakan suatu alat pembayaran, yang terdiri atas alat pembayaran tunai dan alat pembayaran non-tunai.

a. alat pembayarn tunai

alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal (uang kertas atau logam) yang terdiri atas nominal Rp100,Rp200 , Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000 dan Rp1000000. Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut berperan penting dalam lalulintas pembayaran di transaksi sehari hari yang memiliki nilai kecil. Dalam masyarakat sekarang pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uag giral.

b. alat pembayaran non-tunai

alat pembayaran non-tunai adalah ala pembayaran dengan tidak menggunkaan uang kartal (uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (CEK/BG), APMK (Alat Pembayaran Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Kenyataan bahwa pembayran non-tunai sudah sering di pakai memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayran nontunai yang dilakukan

Dalam proses transaksi pembayaran nontunai kejujuran sangat penting. Untuk itu, kita perlu membiasakan diri untuk selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan

Biasakanlah

(9)

bank maupun lembaga lain selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana, penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir (settlement) sudah tersedia dan berlangsung di Indoneia. Transaksi pembayaran non-tunai dengan nilai besar diselenggarakan bank indonesia melalui sstem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan sistem kliring.

c. Evolusi sistem pembayaran

sistem pembayaran mengikuti tahapan perkembangan ekonomi. Tahap evolusi sistem pembayaran di mulai dengan Barter. Dari sistem Barter ini ernyata memiliki sebuah

kesulitan, yaitu kesulitan untuk mempertemukan kedua belah pihak yang saling

membutuhkan dan menentukan ukuran perbandingan antar barang yang ditukarkan. Oleh karenanya, manusia berusaha untuk menentukan suatu barang sebagai alat tukar. Dan alat tukar yang mulai dikenal adalah uang komoditas yaitu barang yang diterima secara umum sebagai alat tukar. Barang itu tetap memiliki nilai meskipun tidak sedang digunakan sebagai uang. Contohnya logam mulia, merica, tembakau, kulit hewan, garam, dsb.

Meski begitu uang komoditas juga memiliki kekuarang yaitu 1. Tidak berlaku secara universal

2. Tidak memiliki nilai yang stabil

3. Tidak bisa dibagi sesuai dengan kebutuhan

4. Banyak jenis uang komoditas yang besar, berat atau tidak nyaman untuk dibawa.

dan karena kelemahan itu uang komoditas berevolusi hingga situasi yang kita lihat sekarang.

Dan sekarang uang filsafat lah yang menggantikannya. Uang filsafat adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagai alat pembayaran yang sah. Uang filsafat

melibatkan pengaturan secara hukum dan negara dapat mengubah sesuai dengan keinginan.

Kelemahan uang kertas dan uang logam adalah mudah dicuri dan cukup berat untuk di bawa dalam jumlah besar, untuk masalah ini digunakan cek dalam sistem pembayaran.

Cek adalah printah dari seseorang ke bank tempat dia memiliki rekening untuk mengirim uang dari rekeningnya ke rekening orang lain ketika orang tersebut menyetorkan cek yang diterimanya. Dengan adanaya cek, transaksi ekonomi dapat terjadi tanpa ada sejumlah uang besar. Kelebihan cek. Dengan cek pembayaran yang saling membatalkan dapat diselesaiakn

(10)

dengan pembatalan cek tanpa perpindahan uang secara fisik, pembayaran transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan mudah, cek memeberikan bukti pembelian dengan nyaman. Meski begitu kita juga bisa mengalami kesulitan dengan cek. Pertama, kita tidak dapat melakukan pembayaran dengan cepat dengan orang di lokasi yang berbeda. Selain itu biaya administrasi juga mahal.kesulitan kesulitan ini mulai teratasi dengan perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi tidak hanya menggantikan cek namun juga dengan uang tunai dengan e-money . bentuk pertama e- money adalah kartu debit. Kartu debit memungkinkan konsumen memebeli barang dan jasa secara langsung dengan memindahkan dana secara elektronik dari rekening pembeli ke rekening penjual. Pembayaran elektronik semakin berkembang seiring perkembangan e-commerce.

3 Contoh sistem e-commerce.

Sistem pembayaran Keterangan Contoh

Dompet digital (digital wallet)

Piranti lunak untuk

menyimpan informasi kartu kredit dan informasi lainnya yang digunakan dalam pengisisan formulir dan pembayaran barang melalui jaringan internet.

MSN Wallet Master Pass Wallet

Uang tunai digital (e-cash) Mata uang digital yang dapat digunakan untuk pembayaran

ClearBit

Cek Digital (digital checking)

Cek elektronik dengan tanda tanagn digital untuk

pengaman

E-Check

d. peran bank indonesia dalam sistem pembayaran

peran bank Indoensia dalam sisem pembayaran di indonesia bertujuan untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal, tak hanya itu peran

(11)

bank Indoensia menjaga stabilitas nilai tukar uang itu juga termasuk peran bank Indoensia.

Dalam pasal 8 UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang bank Indonesia di sebutkan bahwa bank Indonesia mempunai tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas bank Indonesia tersebut, ditentukan dalam pasal 15 Nomor 23 Tahun 1999, bahwa dalam rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang untuk melakukan hal hal berikut.

1. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa sistem pembayaran.

2. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan tentang kegiatannya

3. Menetakan penggunaan alat pembayaran

Keteranagan bahwa kewenanagan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indoensia dilakukan oleh bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Dan karena itu Bank Indonesia mengacu dalam empat prinsip kebijakan sistem pembayaran yakni, keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.

Berikut peran bank Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri atas 1. Peran Bank Indonesia sebagai Operator

2. Peran Bank Indonesia sebagai Regulator 3. Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator

4. Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator 5. Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna

Penyelenggara sistem pembayaran nontunai

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan lazim diguanakan. Proses transaksi nontunai dengan nilai besar diselenggarakan bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement)dan sistem kliring. SKN-BI DAN BI-SSSS.

e.uang sebagai alat pembayaran

(12)

1) pengertian uang

R.J. Thomas mengatakan bahwa “money is something that is readily and generally accepted by public in payment for goods, services and other valuable assets and for the payment for debts”. Artinya uang adalah suatu benda yang dengan mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang, jasa dan barang barang lainnya, serta untuk pembayaran utang.

Sir Dennis Holme Robertson mengatakan bahwa “money is something accepted in payment for goods” artinya uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk

mendapatkan barang.

Dari definisi yang ditemukan para ahli itu dapat disimpulkan bahwa uang mempunyai ciri dapat diterima umum, dapat digunakan sebagai alat tukar, dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

2) fungsi uang

Fungsi uang dibagi menjadi dua macam yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.

a. Fungsi asli atau fungsi primer

a. Sebagai alat tukar umum (medium of exchange) yaitu uang berfungsi sebagai alat untuk pertukaran dan mengatasi kesulitan dalam pertukaran secara natural (barter) b. Sebagai satuan hitung (unit of account) yaitu uang berfungsi untuk menentukan

nilai dari suatu barang atau jasa, serta untuk menentukan besarnya harga.

b. Fungsi turunan atau fungsi sekunder

1. Sebagai alat pembayaran (means of payment) uang berfungsi untuk melakukan pembayaran berbagai transaksi, misal pembayaran pajak, iuran, dsb.

2. Sebagai pembayaran utang (standard of deferred payment) uang berfungsi untuk melakukan dan menentukan pembayaran kewajiban atau diguanakan untuk standar pembayaran uang.

3. Menimbun kekayaan artinya uang dapat disimpan terlebih dahulu, yang nantinya akan mempermudah dalam pertukaran di masa mendatang.

4. Sebagai alat pekmbentuk modal dan pemindah modal (transfer of value) yaitu uang berfungsi untuk menambah atau memperbesar modal usaha, baik

dipergunakan sendiri maupun dipinjamkan kepada orang lain yang membutuhkan modal tersebut.

(13)

5. Sebagai ukuran harga atau pengukur nilai (standard of value) , berfungsi sebagai alat untuk menentukan harga barang atau jasa yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan.

3) jenis uang

1) berdasarkan bahan a. Logam

b. Kertas

2) berdasarkan lembaga atau badan pembuat c. Uang kartal

d. uang giral 3) berdasarkan nilai

a) Uang bernilai penuh (full bodied money)

b) uang tidak bernilai penuh (representative full bodied money) atau uang bertanda (token money)

4) uang berdasarkan kawasan/ daerah berlakunya

a) uang domestik yaitu uang yang berlaku hanya di suatu negara tertentu, di luar negara tersebut mungkin berlaku dan mungkin tidak berlaku b) uang internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam satu

negara \, tetapi juga berlaku dan diakui di berbagai negara di dunia.

Terdapat tuju mata uang dunia di pasar valuta asing. Dolar amerika (USD), Poundsterling Dolar (GPB), Euro Dolar (EUR), Swiss Franc (CHF), Japanese Yen (JPY), Australian Dolar (AUD), Canadian Dolar (CAD)

c) uang Unifikasi yaitu uang yang berlaku di seluruh negara.

4) syarat uang

Alat penukar yang dapat disebut sebagai uang, harus memiliki syarat syarat berikut ini:

1. digemari atau diterima oleh umum (acceptability) 2. mudah disimpan dan tidak lekas rusak (durability) 3. mudah disimpan dan dipindah tangankan (portability) 4. dapat dibagi bagi dan tidak mengurangi nilai (devisibility)

(14)

5. memiliki nilai yang stabil atau tetap (stability of value) 6. jumlah memenuhi kebutuhan (uniformity)

5) Unsur pengaman rupiah

Agar uang sulit dipalsukan, perlu ada unsur pengamannya.

a. Unsur pengaman yang terbuka (overt security features). Pengaman yang dapat dilihat oleh msayarakat dengan mata telanjang, perabaan tangan, dan peralatan sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet

b. Unsur pengaman yang tidak terbuka (covert security features). Pengaman yang hanya dapat dideteksi dengan alat atau mesin

6) Teori Uang

Uang memiliki beberapa teori yaitu teori nilai uang dan teori perubahan nilai uang.

Teori nilai uang meliputi teori barang dan golongan nominalitas. Sedangkan teori perubahan nilai uang meliputi teori kuantitas, transaksi, teori pendapatan dan teori persediaan yang kas.

Teori Uang

Nilai Uang Perubahan Nilai Uang

• Teori kuantitas

• Teori transaksi

• Teori pendapatan

• Teori persediaan kas

Teori

Nominalis Teori

Barang

(15)

7) Penawaran dan permintaan

a. Permintaan uang (demand of money)

permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh

masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan tertentu.

Dalam analisis John Maynard Keynes, masyarakat melakukan permintaan uang dipengaruhi oleh tiga hal

1. Permintaan uang untuk tujuan transaksi 2. Permintaan uang untuk berjaga jaga 3. Permitaan uang untuk tujuan spekulasi

Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan uang

1. Adanya keinginan untuk memegang uang atau motif memgang uang (motif transaksi, motif berjaga jaga dan motif spekulasi)

2. Ekspektasi (perkiraan/ ramalan masa yang akan datang) 3. Tinggi rendahnya tingkat bunga

4. Adanya investasi atau pengembangan usaha sehingga membutuhkan dana/ uang

5. Tingkat harga yang berlaku di pasar

b. Penawaran uang (supply of money)

Adalah sejumlah uang tertentu yang disediakan oleh pemerintah atau bank untuk dpat dimiliki oleh masyarakat.

Faktor yang mempengaruhi penawaran uang

1. Kebutuhan pemerintah, untuk memenuhi anggaran, untuk menekan tingkat inflasi (kenaikan harga) dan untuk menambah jumlah uang yang beredar

2. Selera masyarakat

(16)

3. Sistem perbankan yang berlaku (sistem pembayaran dan kebijakan moneter)

4. Tingkat haraga barang

8) Standar mata uang

Standar mata uang adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat satuan hitung.

Dengan kata lain, standar uang menunjukan hubungan suatu jenis uang dengan suatu benda tertentu. Standar uang yang digunakan dapat berupa logam dan kertas.

1. Standar logam (metallic standard)

Adalah suatu penetapan logam tertentu sebagai standar dalam keuangan. Logam tersebut dapat berupa emas atau perak. Standar logam dapat dibedakan atas beberapa sistem.

a. Sistem standar tunggal b. Sistem standar kembar c. Sistem standar pincang 2. Standar kertas

Apabila suatu negara beredar uang kerats dalam jumlah tidak terbatas, dan uang itu tidak dijamin atau tidak bisa ditukar dengan emas maka negara tersebut menganut standar kertas. Standar ini lah yang banyak dianut oleh negara negara dewasa ini.

9) Jenis jenis alat pembayaran nontunai

Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat.

Transaksi pembayaran nontunai memiliki dua arus proses: aliran instrumen fisik dan aliran dana. Kedua arus dapat berbeda dalam waktu dan arah. Berdasarkan alat pembayaran, alat alat pembayaran dapat dikelompokan atas alat pembayaran untuk credit transfer dan alat pembayaran untuk debid transfer.

Credit transfer adalah perintah penempatan dana dari pengirim ke penerima melalui jalur transfer dana dari bank pengirim ke bank penerima dan dimungkinkan melalui bank lain sebagai intermediary. Debid Transfer adalah sistem transfer dana dimana perintah transfer debit dibuat atau diotoritaskan oleh pihak yang memiliki dana.

(17)

Ada tiga bentuk pembayaran yang diguanakn untuk menagih dana 1. Media pembayaran berbasis kertas

2. Media pembayaran elektronik 3. Pembayaran berbasis kartu

f. sistem moneter

sistem moneter mengatur penentu tingkat kurs mata uang suatu negara dalam sistem keuangan internasional. Sistem tersebut ditentukan oleh intervensi pemerintah dan fleksibilitas tingkat kurs terhadap mekanisme pasar.

Ada empat sistem standar kurs yang tengah atau pernah dipakai oleh negara negara di dunia, yaitu standar emas, sistem krus tetap dan terkendali (adjustable peg exchange rate system) , sistem krus mengambang bebas (free floating exchange rate system) , dan sistem kurs mengambang terkendali (managed floating exchange rate system).

g. pengelolahan uang rupiah oleh bank

salah satu tugas bank Indonesia adalah mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Daam melaksanaka tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, bank Indonesia berwenang melakukan pengolahan uang rupiah yang meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan uang rupiah.

Pada peraturan UU Nomor 14 ayat 7 PBI tahun 2012 tentang pengolahan uang rupiah, dinyatakan bahwa bank Indonesia menetapkan macam uang rupiah untuk setiap pecahan uang rupiah yang di keluarkan.

Ciri uang rupiah kertas paling sedikit memuat hal hal berikut

1.

Gambar lambang negara “garuda pancasila”

2.

Frasa “negara kesatuan republik indonesia”

(18)

3.

Frasa”bank Indoensia”

4.

Sebutan pecahan dalam angka dan huruf sebagai nilai nominalnya.

5.

Tanda tangan pemerintah dan bank indonesia

6.

Nomor seri pecahan

7.

Dst

Ciri khusus uang rupiah adalah memiliki fungsi sebagai pengaman yang terdapat pada desain, bahan dan teknik cetak.

Kegiatan pengedaran uang rupiah dilakukan melalui kegiatan layanan kas dan distribusi uang rupiah. Kegiatan pengedaran uang yang kas terdiri dari penyetoran, penarikan, dan penukaran.

Bank Indoensia dapat menetapkan uang rupiah tidak sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah negara kesatuan republik Indonesia dengan cara mencabut dan menarik uang rupiah yang ditetapkan

Selain itu bank Indonesia melaksanakan pemusnahan terhadap hal hal berikut 1. Uang rupiah tidak layak edar

2. Uang rupiah yang masih layak edar yang dengan pertimbangan tertentu tidak lagi mempunyai manfaat ekonomis dan/atau kurang diminati oleh masyarakat

3. Uang rupiah yang sudah tidak berlaku

Kesimpulan

Bahwa sistem dan alat pembayaran begitu penting bagi kehidupan dan karena mereka yang memiliki kekurangan dan kelebihan diharapkan masyarakat untuk menggunakan dengan

(19)

sebagik baiknya. Kemungkinan besar pula bahwa sistem dan alat pembayaran berkembang di kemudian hari kalian yang menggunakannya diharapkan jangan semena mena memakai dan selalu menjaga agar apa yang dimiliki tidak hilang.

Daftar pustaka

1. Buku paket ekonomi kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh esis 2. Fotokopi yang berasal dari bu Retno

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian ini adalah Ada perbedaan prestasi belajar antara metode pemberian tugas dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur Jurusan Jurusan

Hal tersebut ditunjukkan oleh: (1) hasil Penilaian Lembar Kerja Siswa yang sebelumnya digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan belum memenuhi kriteria kelayakan pengembangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), kas adalah mata uang kertas atau logam baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang

Alasan guru menggunakan alat evaluasi bentuk tes adalah untuk mempermudah dalam mengetahui kemampuan dalam kemajuan dan kemunduran hasil belajar siswa serta