• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran Ekonomi pada materi sistem dan alat pembayaran kelas X di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran Ekonomi pada materi sistem dan alat pembayaran kelas X di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman."

Copied!
317
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN

KELAS X DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN

Penelitian ini bertujuan mengembangkan Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, menggunakan pola pikir yang maksimal, menciptakan proses belajar yang aktif, proaktif dan menyenangkan pada pembelajaran Ekonomi di SMA Kelas X IPS.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur penelitian dan pengembangan produk terdiri dari analisis kebutuhan/masalah, tahap pengembangan produk, tahap uji coba dan revisi produk serta menghasilkan produk massal, dan penyempurnaan laporan akhir. Validasi produk dilakukan oleh dua dosen Pendidikan Ekonomi dan dua pelaksana Kurikulum 2013 di SMA. Uji Coba lapangan dilakukan satu kali yaitu di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan mencari skor rata-rata dan deskriptif.

(2)

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEETS FOR ECONOMIC SUBJECT ON THE MATERIAL SYSTEM AND THE PAYMENT OF THE TENTH CLASS IN SMA NEGERI 1 PRAMBANAN,

SLEMAN

This research aims to develop student working sheets to increase the quality of student learning in applying the maximum way of thinking, creating the active, learning process and pleasant learning process on economic subject the tenth grade students of social science class in Senior High School.

This research is a research and development. The procedure of research and development consists of need analysis/problems, the planning stages of product development, the initial product design phase and product revision, producing massal product and refinement of the final report. Validation was performed by two economic lecturers and two doers of 2013 Curriculum of Senior High School. Field trials were carried out in one that is in the tenth class of social sciences department of SMA Negeri 1 Prambanan. The techniques of data collection were observation, interviews, questionnaires, documentation and test. Data were analyzed by looking for mean and descriptive scores.

(3)

i

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI

SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN KELAS X

DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Fiberniat Lahagu

NIM: 121324016

PRORAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjaga, melindungi dan

menolongku pada waktu kesesakkan.

2. Orang tuaku Elia Lahagu dan Amerina Lase yang selalu menyayangi,

mendoakan dan memotivasi sepanjangan perjalanan hidupku.

3. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

4. Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Barat yang sudah ambil bagian dalam

membiayai kuliahku hingga selesai.

5. Kedua kakakku Aperius Lahagu dan Sotiani Lahagu yang selelu

memberikan dorongan kepadaku untuk tetap maju dalam dunia pendidikan.

6. Kedua adikku Eferin Lahagu dan Yurniwati Lahagu yang sudah menjadi

semangat aku menjalani hidupku.

7. Keluarga Bapak Gembala Sidang Gereja Kemenangan Iman Indonesia

Cabang Yogyakarta yang selalu membimbing aku dalam hati nurani untuk

menerapkan ilmu sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus Kristus.

8. Sahabatku Yupinter Laoli yang sudah menemani aku dan memotivasi

untuk terus bertahan menyelesaikan kuliahku.

(7)

v

MOTTO

Bersyukur itu, memberi kehidupan.

Maka engkau akan berhasil, jika engkau

melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan

dan hukum-hukum yang diperintahkan Tuhan

kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan

teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan tawar

hati.

(1 Tawarikh 22 : 13)

Tetapi orang yang rendah hati akan mewarisi

negeri dan bergembira karena kesejahteraan

yang berlimpah-limpah.

(8)
(9)
(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI SISTEM DAN ALAT PEMBAYARAN

KELAS X DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN, SLEMAN

Penelitian ini bertujuan mengembangkan Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, menggunakan pola pikir yang maksimal, menciptakan proses belajar yang aktif, proaktif dan menyenangkan pada pembelajaran Ekonomi di SMA Kelas X IPS.

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Prosedur penelitian dan pengembangan produk terdiri dari analisis kebutuhan/masalah, tahap pengembangan produk, tahap uji coba dan revisi produk serta menghasilkan produk massal, dan penyempurnaan laporan akhir. Validasi produk dilakukan oleh dua dosen Pendidikan Ekonomi dan dua pelaksana Kurikulum 2013 di SMA. Uji Coba lapangan dilakukan satu kali yaitu di Kelas X IPS 3 SMA Negeri 1 Prambanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dilakukan dengan observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan mencari skor rata-rata dan deskriptif.

(11)

ix ABSTRACT

THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKING SHEETS FOR ECONOMIC SUBJECT ON THE MATERIAL SYSTEM AND THE PAYMENT OF THE TENTH CLASS IN SMA NEGERI 1 PRAMBANAN,

SLEMAN

This research aims to develop student working sheets to increase the quality of student learning in applying the maximum way of thinking, creating the active, learning process and pleasant learning process on economic subject the tenth grade students of social science class in Senior High School.

This research is a research and development. The procedure of research and development consists of need analysis/problems, the planning stages of product development, the initial product design phase and product revision, producing massal product and refinement of the final report. Validation was performed by two economic lecturers and two doers of 2013 Curriculum of Senior High School. Field trials were carried out in one that is in the tenth class of social sciences department of SMA Negeri 1 Prambanan. The techniques of data collection were observation, interviews, questionnaires, documentation and test. Data were analyzed by looking for mean and descriptive scores.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugerah dan

pernyertaan-Nya yang sungguh luar biasa, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini sebagai syarat kelulusan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

dengan tepat pada waktunya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi

ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari orang-orang di sekitar penulis

dan beberapa pihak yang telah terlibat. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Sanata Dharma atas sumbangsih yang telah diberikan

selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis menjalani proses belajar dan

mengajar di bangku perkuliahan.

2. Wakil Rektor IV dan semua staff yang telah menuntun dan memberikan

arahan kepada penulis untuk tetap semangat dan juga yang sudah banyak

membantu penulis dalam hal keuangan.

3. Pemerintah Kabupaten Nias Barat yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melanjutkan jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi sehingga

saya memperoleh gelar sarjana.

4. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Kepala Program Studi Pendidikan Ekonomi,

segenap Dosen dan seluruh Staff Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, atas sumbangsih yang telah diberikan selama penyusunan Skripsi

ini dan selama penulis menjalani proses belajar dan mengajar dibangku

(13)

xi

5.

Dr. Teguh C. Dalyono, M.S.

selaku dosen Pembimbing Skripsi yang

telah sabar menuntun dan meluangkan waktu untuk membimbing penulis

dalam menyusun dan menyelesaikan Skripsi.

6. Segenap Dosen dan seluruh Staff Karyawan Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, atas sumbangsih yang

telah diberikan selama penyusunan Skripsi ini dan selama penulis menjalani

proses belajar dan mengajar dibangku perkuliahan.

7. Ayah dan Ibu (Elia Lahagu dan Amerina Lase) yang selalu mendukung

penulis dalam doa, yang memberikan segenap kasih sayang, arahan dan

semangat juga dukungan moral dan materi.

8. Kakak-kakak dan Adik-adik (Abang Aperius Lahagu, Kak Sontiani Lahagu,

Adek Eferin Lahagu dan Adek Yurniwati Lahagu) yang telah mendukung dan

memberikan semangat serta dorongan.

9. Bpk/Ibu Siahaan selaku Gembala Sidang Gereja Kemenangan Iman Indonesia

(GKII) Cabang Yogyakarta, yang selalu menuntun dan membentuk penulis

dalam kerohanian juga selalu mendukung dalam pelayanan.

10.Teman-teman Kelompok Sel Sanata Dharma I (Nifa, Suardi, Fangki, Heri,

Risky, Gipson, Ica, Sintia, Reni dan Julvan) yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat untuk cepat selesai dan berhasil.

11.Teman-teman sepelayanan Gereja Kemenangan Iman Indonesia (GKII) yang

(14)
(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRAC... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xix

DAFTAR GAMBAR... xxi

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian... 8

(16)

xiv

F. Definisi Operasional... 10

G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Ekonomi... 14

1. Belajar... 14

2. Pembelajaran Ekonomi... 15

B. Media Pembelajaran... 15

1. Pegertian Media... 15

2. Fungsi Media Pembelajaran... 17

3. Manfaat Media Pembelajaran... 17

4. Klasifikasi Media Pembelajaran... 19

C. Lembar Kerja Siswa... 21

1. Pengertian LKS... 21

2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS... 23

3. Karakteristik LKS... 24

4. Macam-Macam LKS... 26

5. Unsur-unsur LKS Sebagai Bahan Ajar... 28

6. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS... 29

7. Langkah-Langkah Mengembangkan LKS... 31

D. Kurikulum 2013... 34

1. Pengertian Kurikulum 2013... 34

(17)

xv

3. Tujuan Kurikulum 2013... 40

4. Karakteristik Kurikulum 2013... 40

5. Pendidikan Karakter... 44

6. Pendekatan Saintifik... 51

7. Penilaian Autentik... 58

E. Kriteria Pengembangan LKS... 64

1. Kevalidan... 64

2. Kepraktisan... 65

3. Keefektifan... 65

F. Penelitian Terdahulu... 66

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 69

B. Prosedur Pengembangan Produk... 70

C. Subjek Penelitian... 77

D. Data yang dibutuhkan... 77

1. Data Kebutuhan Awal Pengembangan LKS... 77

2. Data Validasi Ahli... 79

3. Data Kevalidan LKS... 79

4. Data Kepraktisan... 79

5. Data Keefektifan LKS... 79

E. Teknik Pengumpulan Data... ... 80

(18)

xvi

2. Koesioner... 81

3. Dokumentasi... 81

4. Tes... 81

F. Instrumen Penelitian... 81

1. Lembar Pertanyaan Wawancara... 82

2. Lembar Validasi Ahli... 82

3. Lembar Validitas LKS... 82

4. Lembar Kepraktisan LKS... 83

5. Lembar Keefektifan LKS... 83

G. Analisis Data... 83

1. Analisis Kevalidan LKS Dari Validator... 84

2. Analisis Kevalidan LKS Dari Siswa ... 86

3. Analisis Kepraktisan LKS... 88

4. Analisis Keefektifan LKS... 89

H. Agenda Kegiatan ... 92

1. Waktu dan Tempat Penelitian... 92

2. Jadwal Penelitian... 92

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian... 94

1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Prambanan... 94

2. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Prambanan... 96

(19)

xvii

4. Sarana dan Prasarana... 97

5. Kondisi Siswa... 99

6. Kondisi Guru dan Tenaga Administrasi... 99

B. Deskripsi Hasil Analisis Kebutuhan... 100

1. Hasil Wawancara... 100

2. Hasil Analisis LKS yang Digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan... 101

C. Deskripsi Produk Awal Yang Dikembangkan... 109

D. Validasi LKS Oleh Validator... 112

1. Validasi LKS oleh Pakar Kurikulum 2013 dan Revisi Produk... 112

2. Validasi Dari Pelaksana Kurikulum 2013dan Revisi Produk... 118

3. Pembahasan Skor Rata-Rata Validitas Dari Validator... 122

E. Pelaksanaan Uji Coba Produk LKS... 123

F. Hasil Penelitian... 125

1. Hasil Kevalidan LKS... 125

2. Hasil Kepraktisan LKS... 127

3. Hasil Keefektifan LKS... 130

BAB V PEMBAHASAN A. LKS Dengan Kriteria Valid... 139

(20)

xviii

2. LKS Yang Direvisi... 140

B. LKS Dengan Kriteria Praktis... 149

1. Pembahasan Berdasarkan Instrumen Penelitian... 149

2. LKS yang Direvisi... 149

C. LKS Dengan Kriteria Efektif... 150

1. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Aktivitas Siswa... 150

2. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Respon Siswa... 151

3. Pembahasan Berdasarkan Data Instrumen Hasil Belajar Siswa... 152

4. LKS Yang Direvisi dengan Kriteria Efektif... 153

D. Kajian Produk Akhir/Massal... 153

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan... 155

B. Keterbatasan Peneliti... 158

C. Saran... 158

(21)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya... 28

Tabel 3.1 Kriteria Pengaktegorian Validitas Menurut Validator... 85

Tabel 3.2 Kriteria Pengkategorian Validitas LKSdari Perspektif Siswa... 87

Tabel 3.3 Kriteria Pengkategorian Kepraktisan LKS... 88

Tabel 3.4 Konversi Nilai Hasil Belajar... 90

Tabel 3.5 Kriteria Pengkategorian Keefektifan LKS... 91

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian... 92

Tabel 4.1 Jumlah Siswa Laki-laki dan Perempuan... 99

Tabel 4.2 Tenaga Kependidikan... 99

Tabel 4.3 Hasil Analisis Kevalidan LKS yang Digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan... 102

Tabel 4.4 Hasil Analisis Kepraktisan LKS yang digunakan di SMA Negeri 1 Prambanan... 103

Tabel 4.5 Nilai siswa kelas X IPS 3 pada materi Sistem dan Alat Pembayaran... 104

(22)

xx

Tabel 4.7 Hasil Validitas Oleh Pakar B... 114

Tabel 4.8 Komentar Pakar A Kurikulum 2013... 117

Tabel 4.9 Komentar Pakar B Kurikulum 2013... 118

Tabel 4.10 Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Yono)... 118

Tabel 4.11 Data Validasi Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Rochmat)... 120

Tabel 4.12 Komentar Pelaksana Kurikulum 2013 (Bapak Yono)... 122

Tabel 4.13 Data Skor Total Oleh Semua Validator... 122

Tabel 4.14 Data Penilaian LKS Dengan Kriteria Valid Menurut

Persepsi Siswa... 126

Tabel 4.15 Hasil Penilaian Siswa Pada Kriteria Praktis... 128

Tabel 4.16 Data Penilaian LKS Dengan Kriteria Efektif Tentang

Aktivitas siswa... 130

Tabel 4.17 Data penilaian LKS dengan Kriteria efektif tentang respon

Siswa... 132

Tabel 4.18 Data Hasil Belajar Siswa Dalam Hal Tugas... 134

(23)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Langkah-Langkah Penyusunan LKS... 29

Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan Produk... 71

Gambar 4.1 Hasil Penelitian Dalam Bentuk Diagram Pie... 137

Gambar 5.1 Tampilan Penomoran LKS Sebelum Direvisi... 140

Gambar 5.2 Tampilan Penomoran LKS Setelah Direvisi... 141

Gambar 5.3 Tampilan Perintah Latihan Soal teka-teki silang Sebelum

Direvisi... 142

Gambar 5.4 Tampilan Perintah Latihan Soal teka-teki silang Setelah

Direvisi... 142

Gambar 5.5 Tampilan Perintah Latihan Soal Mengelompokkan Gambar

Sebelum Direvisi... 143

Gambar 5.6 Tampilan Perintah Latihan Soal Mengelompokkan Gambar

Setelah Direvisi... 143

Gambar 5.7 Tampilan penggunaan tanda baca pada LKS sebelum

(24)

xxii

Gambar 5.8 Tampilan penggunaan tanda baca pada LKS sebelum

Direvisi... 145

Gambar 5.9 Tampilan Gambar Pada LKS sebelumdirevisi... 146

(25)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian... 164

Lampiran 2 : Kuesioner... 167

Lampiran 3 : Hasil Wawancara... 176

Lampiran 4 : Contoh LKS Yang Digunakan di Sekolah... 179

Lampiran 5 : Hasil Penilaian LKS Yang Digunakan di Sekolah... 180

Lampiran 6 : Tabel Daftar Nilai Siswa... 190

Lampiran 7 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 192

Lampiran 8 : Lembar Validasi Oleh Validator... 212

Lampiran 9 : Transkrip Penilaian Instrumen Oleh Siswa... 229

Lampiran 10 : Foto-Foto Pelaksanaan Penelitian... 234

Lampiran 11 : Data TranskripJumlah Jawaban Siswa Pada Instrumen... 238

(26)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan

cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar (Syah, 2009:1). Sebagai

warga negara Indonesia pendidikan formal yang wajib ditempuh adalah wajib

belajar tahun dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga pendidikan

Sekolah Menengah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman.

Pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari merupakan

pendidikan bagi individu tersebut.

Pendidikan tentu harus ada yang namanya kurikulum dan mengikuti

perkembangan zaman kurikulum diubah dan dikembangkan. Kurikulum

pendidikan saat ini adalah diterapkan yang namanya Kurikulum 2013.

Berdasarkan pengamatan peneliti mulai dari tahun 2013 sampai sekarang ini,

beberapa sekolah bahkan hampir semua sekolah yang ada di Yogyakarta,

telah menerapkan Kurikulum 2013. Bahkan pada saat ini banyak guru-guru

mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk mengembangkan potensi dalam

mengajar dan melaksanakan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dimana guru

tersebut mengajar. Dalam Kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada

dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan

(27)

menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau dapat

menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran.

Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013, menuntut

pendidik dapat mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu

kegiatan belajar yang menyenangkan dengan menciptakan media/bahan

pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk alat yang

digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat membangkitkan minat

belajar siswa. Salah satu bahan/media pembelajaran yang digunakan adalah

media LKS.

Kebanyakan pendidik menyamakan LKS dengan buku siswa, namun

pada kenyataannya tidak demikian. Media LKS berbeda dengan buku siswa.

Buku siswa merupakan buku panduan siswa atau sumber belajar siswa yang

terkait dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa tersebut.

Salah satu buku siswa mata pelajaran yaitu Mandiri Ekonomi untuk SMA

Kelas X Kurikulum 2013 yang ditulis oleh Alam S.. Di dalam buku siswa

tersebut terdapat beberapa komponen-komponen yang dimuatkan oleh penulis,

diantaranya: 1) identitas buku siswa; 2) kata pengantar; 3) daftar isi; 4)

kompetensi inti; 5) kompetensi dasar; 6) materi pembelajaran; 7) soal-soal

evaluasi setiap bab; dan 8) daftar pustaka. Buku siswa masih terlihat sangat

umum, karena tidak mencatumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran

dan penilaian setiap tugas yang diberikan kepada siswa. Di dalam buku siswa

juga tidak mencantumkan langkah-langkah pelaksanaan tugas yang lebih

(28)

pelajaran yang dipelajari disetiap bab. Sementara Lembar Kerja Siswa berisi

sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan siswa dalam

menemukan konsep dalam suatu tema dan tidak terstruktur. LKS merupakan

media pembelajaran yang lebih cenderung dengan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran, petunjuk pelaksanaan tugas yang membantu siswa untuk lebih

cepat memahami materi pembelajaran. LKS dapat menciptakan suasana

belajar lebih produktif, menyenangkan, menarik minat siswa dan memberikan

motivasi kepada siswa. Dengan demikian, LKS penting dimiliki oleh siswa

karena LKS merupakan pelengkap dari pada buku siswa tersebut.

Belajar merupakan bentuk pengembangan diri dengan menggunakan

fasilitas yang memadai. Belajar merupakan bentuk perubahan pengetahuan

individu kearah yang lebih baik. Berbagai cara guru-guru lakukan untuk

mengajarkan peserta didik agar bisa menguasai semua materi pembelajaran.

Namun, disana juga ada berbagai kesulitan yang harus ditempuh dan dijalani.

Terkadang materi pembelajaran atau buku pembelajaran yang dipakai oleh

guru untuk mengajar, kurang bisa di ikuti oleh peserta didik dikarenakan

pemahaman peserta didik satu persatu berbeda-beda. Dalam hal itu

seharusnya sekolah atau guru-guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa)

yang praktis dan mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Sebagai tambahan

panduan peserta didik, yaitu LKS untuk memahami dan memperkuat

pemahaman siswa tentang mata pelajaran Ekonomi khususnya materi Sistem

(29)

Selama ini beberapa sekolah membeli LKS dari penerbit yang

diperjual-belikan cenderung tidak menarik dan tidak inovatif sehingga tidak

mampu mendorong siswa untuk tertarik mempelajarinya. Pengalaman peneliti

pada saat praktek lapangan guru yang ada di sekolah, dimana sekolah tempat

peneliti praktek belum menggunakan LKS. Khususnya mata pelajaran

Ekonomi belum menggunakan media LKS yang diberikan kepada siswa

sebagai tempat kegiatan siswa belajar dan memudahkan untuk mempelajari

berbagai materi dalam pelajaran Ekonomi. Pendidik diharapkan kreatif untuk

mengkreasi LKS yang sesuai, menarik dan menambah pengetahuan siswa

mempelajarinya.

Penggunaan LKS oleh pendidik diharapkan dapat meminimalkan

perannya dalam hal mengajar, tetapi lebih mengaktifkan peserta didik, dan

memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan. Media LKS

dapat memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengerjakan tugas-tugas

dan latihan-latihan berdasarkan materi yang diajarkan. Dalam hal ini, peserta

didik diharapkan dapat melatih kemandiriannya dalam belajar. Namun,

beberapa hal yang diharapkan tersebut, selama ini masih belum tercapai. Pada

saat peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada Ibu Dra. Kristina

S.S., sebagai guru Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan terkait dengan

penggunaan LKS sebagai media pembelajaran. LKS yang selama ini

digunakan sebagai media pembelajaran sangat sederhana bahkan hanya

berupa soal-soal evaluasi pembelajaran. Di SMA Negeri 1 Prambanan telah

(30)

pendidik lebih sedikit daripada peran siswa atau guru hanya sebagai fasilitator

saja. Harapan dari penerapan Kurikulum 2013 tersebut di SMA Negeri 1

Prambanan masih belum tercapai, maka dengan itu pengembangan LKS

diharapkan dapat menjawab harapan Kurikulum 2013 untuk meningkatkan

kualitas belajar siswa.

Langkah-langkah pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yaitu

pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah

menuntut siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas sesuai

dengan prosedur atau langkah-langkah yang sudah ditetapkan.

Langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik dikenal dengan mengamati,

menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring atau berkomukasi di

dalam kelas. Untuk mencapai semua prosedur pembelajaran tersebut

dibutuhkan salah satu media pembelajaran. Media pembelajaran yang

digunakan adalah salah satunya LKS. Dengan menggunakan LKS, tujuan

pembelajaran dari pendekatan saintifik akan tercapai sesuai dengan yang

diharapkan.

Peneliti mencoba memberikan gambaran karakteristik tentang Lembar

Kerja Siswa yang baik yaitu : 1) LKS mampu mengaktifkan siswa dalam

proses pembelajaran baik dalam desain, meringkas materi maupun menyusun

langkah-langkah pelaksanaan tugas; 2) LKS mampu mengembangkan konsep

pembelajaran; 3) LKS mampu melatih siswa dalam menemukan konsep

pembelajaran dan mengembangkan keterampilan; 4) LKS mampu menarik

(31)

dan 5) LKS mampu memberikan pemahaman tentang pembelajaran kepada

siswa. Media pembelajaran LKS yang baik jika diterapkan akan memberikan

hasil yang baik kepada siswa dalam hal pembelajaran.

Peneliti ketika melakukan wawancara, peneliti sempat menanyakan

tekait pembelajaran Ekonomi. Pembelajaran Ekonomi biasanya dikenal

dengan abstraktif, penjelasan yang menggunakan kata-kata yang menuntut

peserta didik harus benar-benar memahami pelajaran agar dapat dimengerti.

Berbeda dengan pelajaran yang cenderung hitung-hitungan atau belajar

angka-angka, yang hasilnya tetap dan pasti, tetapi pembelajaran ekonomi

lebih kepenyusunan dan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat sesuai

dengan pemahaman-pemahaman konsep yang peserta didik lakukan dan

terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tingkat kesulitan

memahami materi pembelajaran Ekonomi lebih tinggi dari pada pembelajaran

yang cenderung angka-angka.

Mengatasi masalah-masalah di atas, dapat diatasi dengan

mengembangkan media pembelajaran salah satunya adalah LKS. Pentingnya

pengembangan LKS pada Kurikulum 2013 yang sekarang ini sedang

dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah seluruh pelosok tanah air,

menjadikan siswa lebih cepat menemukan konsep pembelajaran dan

menggunakan pola pikir dengan maksimal dalam mengembangkan

pengetahuan yang dimiliki dan dipelajari lewat lembaga pendidikan. Oleh

karena itu, peneliti ingin memberikan sesuatu masukan yang bermanfaat

(32)

digunakan untuk pemahaman siswa dan pengayaan materi. Hal inilah yang

mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan LKS Mata Pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran Kelas X di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan,

sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif?

2. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi

Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan,

sudah memenuhi kriteria valid?

3. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi

Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan,

sudah memenuhi kriteria praktis?

4. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi

Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan,

sudah memenuhi kriteria efektif?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem

(33)

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu:

1. Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X SMA memiliki banyak materi yang

terbagi dalam beberapa kompetensi dasar. Peneliti memilih salah satu

topik materi pembelajaran dengan kompetensi dasar yaitu

“mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran”.

2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa mengacu pada Kurikulum 2013.

3. Pemilihan tempat penelitian oleh peneliti yaitu: SMA Negeri 1

Prambanan, karena SMA Negeri 1 Prambanan sudah menerapkan

Kurikulum 2013.

4. Lembar Kerja Siswa dikembangkan dengan tiga (3) Kriteria kelayakan

penggunaan media pembelajaran LKS yaitu valid, praktis dan efektif

yang akan dijelaskan pada definisi operasional.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri

1 Prambanan sudah memenuhi kriteria valid, paraktis dan efektif.

2. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran

Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah

memenuhi kriteria valid.

3. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran

Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah

(34)

4. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran

Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah

memenuhi kriteria efektif.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi sistem

pembayaran dan alat pembayaran.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap pembelajaran Ekonomi. Manfaat tersebut adalah:

1. Bagi siswa

a. Meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terkhusus dalam

pembelajaran ekonomi.

b. Memudahkan siswa memahami konsep ekonomi dan mampu bekerja

sama atau berkolaborasi dengan siswa yang lain.

2. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan mengenai pembuatan perangkat pembelajaran

yaitu LKS yang relevan dengan metode yang diterapkan.

b. Sebagai langkah awal dan pengalaman peneliti untuk memberikan

pelayanan kepada siswa apabila peneliti mengajar sebagai pendidik

(35)

3. Bagi guru

a. Lembar Kerja Siswa yang dihasilkan dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran ekonomi.

b. Dapat memotivasi guru untuk menciptakan Lembar Kerja Siswa

lainnya untuk diterapkan pada materi pembelajaran yang lain.

4. Bagi sekolah

a. Memberikan sumbangan yang baik kepada sekolah dalam

meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran ekonomi.

b. Sebagai modal melakukan pembelajaran ekonomi di kelas.

F. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah:

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak yang berupa

lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk

pelaksanaan tugas baik secara teoretis maupun secara praktis yang

mengacu pada kompetensi dasar pembelajaran dasar yang harus dicapai

oleh siswa dengan bergantung pada bahan ajar yang dilakukan.

2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah serangkaian proses

untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat berupa Lembar Kerja

Siswa (LKS).

3. LKS dengan kriteria valid adalah lembar kerja siswa yang memenuhi

beberapa kriteria yaitu:

(36)

b. Kedalaman isi yang kontekstual;

c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan konsep; dan

d. Memiliki bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan sistematis.

4. LKS dengan kriteria praktis adalah lembar kerja siswa yang sudah

memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Dapat diterapkan dan digunakan di lapangan dengan sedikit revisi

atau tanpa revisi dari para ahli atau validator;

b. Dapat diterapkan dalam proses pembelajaran;

c. Ukuran besar kecilnya LKS harus sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa; dan

d. LKS memudahkan siswa menemukan konsep pembelajaran.

5. LKS dengan kriteria efektif adalah lembar kerja siswa sudah memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa;

b. Dapat direspon oleh siswa dengan respon positif;

c. Dapat meningkatkan kreativitas siswa; dan

d. Dapat mejadikan siswa lebih proaktif dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

6. Subtema “Sistem Pambayaran dan Alat Pembayaran” adalah subtema yang memuat tentang Kompetensi Dasar dan topik pembelajaran yang

(37)

G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Unsur-unsur LKS disusun lengkap yang terdiri dari:

a. Identitas LKS terdiri dari:

1) Satuan pendidikan;

2) Kolom Nama Siswa;

3) Kelas/Semester;

4) Tema/Subtema; dan

5) Mata pelajaran terkait.

b. Petunjuk umum terdiri dari:

1) Petunjuk penggunaan LKS; dan

2) Alokasi waktu pengerjaan LKS.

c. Tujuan pembelajaran atau indikator dari kompetensi dasar materi

yang ada dalam LKS pada mata pelajaran terkait.

d. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri dari

kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas dan

langkah-langkah kerja.

e. Kegiatan melakukan penilaian dan refleksi.

2. LKS disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas dan

sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

(38)

4. LKS disusun mengintegrasikan hanya satu mata pelajaran yaitu mata

pelajaran Ekonomi untuk SMA.

5. LKS disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

6. LKS disusun dengan tampilan yang menarik, dan kreatif agar

(39)

14 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran Ekonomi 1. Belajar

Syah (2009:68) berpendapat bahwa belajar adalah tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai

hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan

proses kognitif. Selanjutnya Reber dalam Syah (2009:66) mengemukakan

dua defenisi belajar. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi

yang relatif langgeng sebagai hasil yang diperkuat. Sedangkan Sardiman

(2010:21) berpendapat bahwa belajar adalah usaha mengubah tingkah

laku. Belajar akan membawa perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan,

tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, watak, dan

penyesuaian diri. Dengan demikian belajar merupakan rangkaian kegiatan

jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia

seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Beberapa para ahli di atas tentang pengertian belajar, peneliti

menyimpulkan bahwa belajar adalah tahapan proses perolehan

pengetahuan dan perubahan perilaku bagi siswa untuk menuju

(40)

2. Pembelajaran Ekonomi

Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan

lingkungan sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik.

Kemudian disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan

terencana yang dilakukan pendidik untuk membelajarkan peserta didik

(Kunandar, 2011:293). Mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata

pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat

dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan

alat pemuas kebutuhan yang terbatas jumlahnya.

Pelajaran ekonomi juga sangat berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari, dengan itu menggunakan LKS dapat memudahkan peserta didik

menemukan konsep dan memahami materi tersebut, sehingga tidak terjadi

kesalahan saat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan

pembelajaran Ekonomi adalah kemampuan (kompetensi) atau

keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka

mempelajari bahasan tertentu dalam setiap kali pembelajaran berakhir.

B. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang

memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi

dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication

(41)

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta

instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional

(Asnawir dan Usman, 2002:11).

Gerlach & Ely dalam Arsyad (2002:3), mengatakan bahwa media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual atau verbal. Gagne dalam Sadiman (2003:6)

menyatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar,

sementara itu Briggs dalam Sadiman (2003:6) berpendapat bahwa media

adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang

siswa untuk belajar. Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan

Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat

mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala benda yang

dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang

(42)

2. Fungsi Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan

pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang

dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran

menurut Asnawir dan Usman (2002:24):

1) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu

memudahkan mengajar bagi guru.

2) Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi

lebih konkrit).

3) Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat

berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).

4) Semua indra siswa dapat diaktifkan.

5) Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar.

3. Manfaat Media Pembelajaran

Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan

Ahmad Rivai (1991:3) adalah:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik.

3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

(43)

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran.

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Encyclopedia of Education Research dalam Hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian siswa.

3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar

siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan

berusaha sendiri di kalangan siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama

melalui gambar hidup.

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu

perkembangan kemampuan berbahasa siswa.

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara

lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak

dalam belajar.

Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media

(44)

perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan

materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat

meningkatkan prestasi siswa.

4. Klasifikasi Media Pembelajaran

Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002:4) mengemukakan bahwa

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain:

buku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut

ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi

Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:

1) Media berbasis manusia

Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan

untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.

Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah

sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan

pembelajaran.

2) Media berbasis cetakan

Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun

dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku

kerja/latihan/Lembar Kerja Siswa, jurnal, majalah, dan lembar

(45)

3) Media berbasis visual

Media berbasis visual (image atau perumpamaan)

memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar.

Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat

ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat

memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia

nyata.

4) Media berbasis Audio-visual

Media visual yang menggabungkan penggunaan suara

memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah

satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual

adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media

yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape,

televisi.

5) Media berbasis komputer

Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda

dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai

manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama

Computer-Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya

meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau

(46)

Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran.

Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran

lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.

C. Lembar Kerja Siswa 1. Pengertian LKS

Menurut Melawati dalam Prastowo (2011:204) LKS bukanlah

singkatan dari Lembar Kegiatan Siswa melainkan Lembar Kerja Siswa,

yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta

didik diharapkan dapat mempelajari bahan ajar tersebut secara mandiri.

Sementara, Majid (2009:176) mengungkapkan bahwa lembar kerja siswa

(student work sheet) merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang

harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja ini berisi petunjuk dan

langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas yang diberikan oleh

guru kepada siswanya. Tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dapat

berupa tugas teori dan atau tugas praktek. Tugas teoretis misalnya tugas

membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat rangkuman yang

selanjutnya dipresentasikan, sedangkan tugas praktek dapat berupa kerja

laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei tentang harga bawang

merah dan bawang putih dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat atau

(47)

Tim Penyusun Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Dirjen

Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas (2004:23) menjelaskan

bahwa lembar kerja siswa merupakan lembaran-lembaran yang berisi

tugas yang harus dikerjakan siswa. Jadi, dari kedua pendapat ahli di atas,

ditemukan kesamaan bahwa lembar kerja siswa merupakan

lembaran-lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

Trianto (2010:212) mengatakan bahwa “lembar kegiatan siswa

merupakan lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan

kegiatan terprogram”. Depdikbud dalam Trianto (2010:212) menjelaskan

bahwa lembar kegiatan siswa merupakan alat belajar siswa yang memuat

berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa secara aktif. Kegiatan

yang diberikan dapat berupa pengamatan, eksperimen, dan pengajuan

pertanyaan. Belawati (2003:322) mengemukakan bahwa LKS bukan

merupakan “Lembar Kegiatan Siswa”, akan tetapi Lembar Kerja Siswa”.

LKS merupakan media pembelajaran yang sudah dikemas sedemikian

rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi pembelajaran

yang terdapat dalam LKS tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa

akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan

materi. Selain itu, dalam LKS, siswa dapat menemukan arahan yang

terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.

Berdasarkan beberapa uraian beberapa ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa

(48)

petunjuk-petunjuk/panduan pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

didik untuk memahami materi yang dipelajari dan memecahkan masalah

tersebut dengan yang mengacu pada kompetensi yang harus dicapai.

Dengan adanya upaya seorang guru membuat LKS sendiri maka

LKS yang diciptakan dapat menarik, efektif, sesuai dengan kebutuhan

peserta didik. Oleh karena itu, maka perlu ada pengembangan LKS untuk

meningkatkan hasil belajar, memberi kemudahan dalam belajar,

meminimalisir terjadinya resiko-resiko tersebut, sehingga menjadi LKS

yang valid, praktis dan efektif.

2. Fungsi, Tujuan dan Manfaat LKS

Sesuai dengan penjelasan mengenai kajian tersebut di atas maka

ada beberapa yang menjadi fungsi, tujuan dan manfaat LKS (Prastowo,

2011:205-207), berikut:

a. Fungsi LKS

1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan siswa, namun lebih

mengaktifkan siswa;

2) Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami

materi yang disampaikan;

3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih;

dan

(49)

b. Tujuan LKS

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk memberi

interaksi dengan materi yang diberikan;

2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa

terhadap materi yang diberikan;

3) Melatih kemandirian belajar siswa; dan

4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta

didik.

c. Manfaat LKS

1) Memancing siswa terlibat secara aktif dalam proses

pembelajaran;

2) Membantu siswa dalam mengembangkan konsep;

3) Melatih siswa dalam menemukan dan mengembangkan

keterampilan proses;

4) Melatih siswa untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis;

5) Mempercepat proses pembelajaran; dan

6) Bagi guru menghemat waktu mengajar.

3. Karakteristik Lembar Kerja Siswa

Trianto (2010:212) menjelaskan bahwa lembar kegiatan siswa

dibagi dalam dua karakteristik, yaitu:

a. Lembar kegiatan yang berisi sarana untuk melatih,

mengembangkan keterampilan siswa dalam menemukan konsep

(50)

b. Lembar kegiatan siswa yang dirancang untuk membimbing siswa

dalam suatu proses pembelajaran tanpa bimbingan guru dan lembar

kegiatannya terstruktur.

Dalam menyusun lembar kegiatan siswa, ada beberapa kriteria yang

harus ditentukan yaitu:

a. Mengacu pada kurikulum;

b. Mendorong siswa untuk belajar dan bekerja;

c. Bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa; dan

d. Tidak dikembangkan untuk menguji konsep-konsep yang sudah di

ujikan guru dengan cara duplikasi.

Ibrahim dalam Trianto (2010:213) mengungkapkan bahwa dalam

mengembangkan LKS harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu:

persyaratan pedagogik, konstruksi, dan teknis. Pertama, persyaratan pedagogik adalah lembar kegiatan siswa yang dibuat harus berdasarkan

asas-asas pembelajaran yang efektif, seperti memberi proses

menemukan konsep dan petunjuk mencari tahu. Kedua, persyaratan konstruksi adalah dalam mengembangkan LKS, harus menggunakan

bahasa yang mudah dipahami yang sesuai dengan usianya,

menggunakan struktur kalimat yang sederhana dan pendek, serta jelas.

(51)

4. Macam-macam Lembar Kerja Siswa

Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang

dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Prastowo (2014:272)

mengemukakan 5 jenis LKS yaitu sebagai berikut:

a. LKS yang Penemuan (membuat siswa menemukan konsep materi

pembelajaran)

Sesuai dengan prinsip konstruktivisme, seseorang akan

belajar jika seseorang tersebut aktif mengkonstruksi pengetahuan

didalam otaknya. Ini merupakan salah satu karakteristik

pembelajaran teori. LKS jenis ini memuat apa yang harus

dilakukan siswa, meliputi: melakukan, mengamati, dan

menganalisis. Rumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan

siswa kemudian mintalah siswa untuk mengamati fenomena hasil

kegiatannya, dan berilah pertanyaan analisis yang membantu siswa

mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan

dibangun siswa dalam benaknya.

b. LKS yang Aplikatif-Integratif (membuat siswa menerapkan dan

mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan)

Suatu pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan

konsep, siswa selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang

telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini

contoh LKS yang membantu siswa menerapkan cara mengatur

(52)

memberikan tugas kepada mereka untuk bertanya dan menonton

video, kemudian meminta mereka berlatih melakukan transaksi

pembelian kepada sesama teman sekelas, misal tentang keperluan

sekolah. Dengan siswa dilatih untuk bertransaksi dari yang paling

penting kepada yang kurang penting. Kemudian bagaimana

sistemnya, uang apa yang dipakai, dan dapat membuat siswa

mengerti menggunakan uang yang ada dengan baik dan benar.

c. LKS yang Penuntun (berfungsi sebagai penuntun belajar)

LKS penuntun berisi pertanyaan atau jawabannya ada di

dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS tersebut jika siswa

tersebut membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini ialah

membantu siswa mencari, menghafal, dan memahami materi

pembelajaran yang terdapat di dalam buku.

d. LKS yang Penguatan (berfungsi sebagai penguatan)

LKS penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari

topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS

penguatan lebih menekankan dan mengarahkan kepada pendalaman

dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku

ajar.

e. LKS yang Praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum)

Petunjuk pratikum dapat digabungkan dalam kumpulan LKS.

Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini petunjuk praktikum

(53)

Jenis lembar kerja siswa yang dikembangkan dalam penelitian ini

adalah jenis lembar kerja siswa yang penemuan (membuat siswa

menemukan suatu konsep) dan lembar kerja siswa yang

Aplikatif-Integratif (membuat siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai

konsep yang telah ditemukan).

5. Unsur-unsur LKS sebagai bahan ajar

Dilihat dari strukturnya, LKS merupakan bahan ajar yang lebih

sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku.

Berikut unsur LKS dipandang dari struktur dan formatnya.

Tabel 2.1

Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya No Struktur LKS Format LKS

1 Judul Judul

2 Petunjuk belajar, Kompetensi dasar yang akan dicapai

3 Kompetensi dasar dan Indikator atau materi pokok,

Waktu penyelesaian

4 Informasi pendukung, Bahan/peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas 8 - Laporan yang harus dikerjakan Sumber: (Prastowo, 2011:207-208)

Dengan memahami struktur dan format LKS di atas sudah

sangat jelas bahwa seorang guru tidak cukup hanya mengajar dan

membuat bahan ajar, namun diperlukan juga yang namanya LKS yang

membantu siswa untuk memahami materi pembelajaran. Namun dalam

(54)

khusus untuk menjadikan LKS itu menarik dan bisa mendukung siswa

dalam pembelajaran.

6. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS

Lembar Kerja Siswa kreatif dan inovatif akan menciptakan

proses pembelajaran yang menyenangkan dan harapan semua peserta

didik. Peserta didik akan lebih tertantang untuk membuka lembar demi

lembar halamannya. Menurut Diknas dalam Prastowo (2011:212)

langkah-langkah penyusunan LKS adalah sebagai berikut:

(55)

a. Melakukan Analisis Kurikulum

Sebelum membuat LKS langkah awal yang dilakukan adalah

menganalisa kurikulum. Analisa kurikulum dimaksudkan untuk

menentukan materi-materi yang akan dibuat bahan ajar LKS.

Analisis ini dilakukan dengan cara melihat materi pokok,

pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan. Selanjutnya

memperhatikan kompetensi yang mesti dimiliki oleh siswa.

b. Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS yang

harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi

ini dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.

c. Menentukan Judul-Judul LKS

Judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-kompetensi dasar,

materi-materi pokok, pengalaman belajar yang terdapat dalam

kurikulum. Satu kompetesi dasar bisa dijadikan satu judul jika

cakupan kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Bila kompetensi

dasar itu terlalu besar dan bisa diuraikan menjadi beberapa materi

pokok (MP) mendapatkan maksimal 4 MP, namun jika lebih dari 4

MP maka harus dipikirkan kembali apakah kompetensi dasar itu

perlu dipecah, kemudian dijadikan kedalam beberapa judul LKS.

d. Penulisan LKS

Untuk menulis LKS ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

(56)

kompetensi dasar, kita dapat melakukan rumusan langsung dari

kurikulum yang berlaku, seperti kompetensi inti diturunkan dari

Kurikulum 2013. Kedua, menentukan alat penilaian. pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana

penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat

penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan

Penilaian Acuan Pokok (PAP) atau Criterion Referenced Assessment. Ketiga, menyusun materi. Penyusunan materi LKS perlu memperhatikan:1) kompetensi dasar yang akan dicapai, 2)

informasi pendukung, 3) sumber materi, dan 4) pemilihan kalimat

yang jelas dan tidak ambigu. Keempat, memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS meliputi enam komponen, yakni judul,

petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai,

informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta

penilaian.

7. Langkah-langkah Mengembangkan LKS

LKS yang baik adalah LKS yang kaya manfaat. LKS tersebut

hendaknya mampu menjadi sebagai bahan ajar yang menarik bagi

peserta didik sehingga peserta didik terdorong untuk untuk belajar keras

dan belajar cerdas. Untuk membuat LKS tersebut kita perlu

memperhatikan desain pengembangan dan langkah-langkah

(57)

a. Menentukan Desain Pengembangan LKS

Menurut Belawati dalam Prastowo, (2011:216) ada 2 faktor yang

perlu diperhatikan pada saat mendesain LKS, yaitu tingkat

kemampuan membaca peserta didik dan pengetahuan peserta didik.

Batasan mendesain LKS hanyalah imajinasi seorang pendidik.

Sedangkan menurut Prastowo (2011:216) batasan umum yang

dijadikan pedoman saat mendesain LKS adalah sebagai berikut:

1) Ukuran

Ukuran yang digunakan dapat mengakomodasi kebutuhan

pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa. Contohnya, jika

ingin membuat bagan maka kertas A4 lebih baik dari pada

kertas A5.

2) Kepadatan

Halaman pendidik harus mengusahakan agar halaman tidak

terlalu dipadati dengan tulisan. Sebab, halaman yang terlalu

padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian.

3) Penomoran

Pemberian nomor akan mencegah timbulnya kesulitan bagi

siswa untuk memahami materi secara keseluruhan. Dengan

adanya penomoran, siswa akan mampu mengatasi kesulitan

untuk menentukan judul, subjudul, dan anak subjudul dari

(58)

4) Kejelasan

Hasil cetakan tulisan LKS yang memuat materi dan intruksi

yang dihasilkan haruslah jelas dibaca siswa untuk membuat

kenyamanan dalam membacanya.

b. Pengembangan Isi LKS

Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat

digunakan secara maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran, perlu menempuh empat langkah, yaitu:

1) Menentukan tujuan pembelajaran yang akan diuraikan dalam

LKS di tahap ini, desain LKS ditentukan mengacu pada tujuan

pembelajaran yang akan dicapai. Perhatikan ukuran, kepadatan

halaman, penomoran halaman, dan kejelasan.

2) Pengumpulan materi, didalamnya terdapat ringkasan materi dan

tugas yang ditentukan harus sejalan dengan tujuan

pembelajaran. Bahan yang dimuat dalam LKS dapat

dikembangkan sendiri atau dengan memanfaatkan materi yang

sudah ada. Selain itu, perlu ditambahkan pula ilustrasi atau

bagan yang dapat memperjelas penjelasan naratif yang

disajikan.

3) Penyusunan elemen atau unsur-unsur langkah ini adalah tahap

untuk mengintegrasikan desain (hasil dari tahap pertama)

(59)

4) Pemeriksaaan dan penyempurnaan setelah melakukan tiga

langkah tersebut, LKS yang dihasilkan belum bisa diberikan

kepada siswa namun hal yang terakhir yang dilakukan adalah

pemeriksaan dan penyempurnaan LKS. Ada empat variabel

yang harus dicermati pada langkah ini, yaitu:

a) Kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang

berangkat dari kompetensi dasar.

b) Kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran.

c) Kesesuaian elemen atau unsur-unsur dengan tujuan

pembelajaran

d) Kejelasan penyampaian.

Untuk menyempurnakan LKS yang dihasilkan dapat

dilakukan dengan mengevaluasi sebelum dan sesudah diberikan

kepada siswa. Sebelum LKS dicetak diperlukan evaluasi dari para

ahli, kemudian dilakukan revisi, dan LKS bisa diberikan kepada

siswa untuk diujicobakan. Komentar dari siswa setelah

mengerjakan LKS dijadikan masukan untuk mengembangkan LKS

yang dihasilkan agar lebih baik.

D. Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum 2013

Kunandar (2014:15) menjelaskan bahwa Indonesia sebagai

(60)

organisme, negara Indonesia lahir, tumbuh, berkembang, dan

mempertahankan kehidupannya untuk mencapai apa yang dicita-citakan

di awal kelahirannya. Cita-cita luhur tersebut tercantum dalam UUD

1945 alinea ke empat, yakni melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Dalam rangka mewujudkan kondisi di atas pemerintah melalui

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan terus melakukan pembaruan

dan inovasi dalam bidang pendidikan. Salah satunya adalah pembaruan

dan inovasi dalam bidang kurikulum, yakni lahirnya Kurikulum 2013.

Hidayat (2013:113) mengemukakan bahwa orientasi Kurikulum 2013

adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi

sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

peradaban dunia.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Permendikbud)

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum

adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

(61)

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi

kurikulum, pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kurikulum 2013 yang

diberlakukan mulai tahun ajaran 2013-2014 memenuhi kedua dimensi

tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor

sebagai berikut:

a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi

pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu

kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar

pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,

standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian

pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan

penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia

produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif

(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia

(62)

penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun

2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu

tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan

agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat

ditransformasikan menjadi sumber daya manusia yang memiliki

kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak

menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus

globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah

lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan

industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di

tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup

masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi

masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat

di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).

Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran

kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta

mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan

(63)

International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak

menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan

TIESS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi

uji yang ditanyakan di TIESS dan PISA tidak terdapat dalam

kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir

sebagai berikut:

1) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi

pembelajaran berpusat pada siswa. siswa harus memiliki

pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki

kompetensi yang sama;

2) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-siswa) menjadi

pembelajaran interaktif (interaktif

guru-siswa-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara

jejaring (siswa dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari

mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui

internet);

4) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari

(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan

Gambar

Tabel 2.1 Bahan Ajar LKS Sesuai Struktur dan Formatnya
Gambar 2.1 langkah-langkah penyusunan LKS (Prastowo, 2011:212)
Gambar 3.1 Bagan Langkah-Langkah Prosedur Pengembangan Produk
Tabel 3.1 Kriteria Pengkategorian Validitas LKS Menurut Validator
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk membatasi permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini, maka penulis hanya membatasi permasalahan pada proses transaksi penjualan mulai dari pemesanan,

Terlepas dari faktor tersebut, ada dua tujuan utama penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang inklusif yaitu memberikan kesempatan kepada anak yang memiliki kelainan

Umi Masngudi yah 2013 Perbedaan Metode Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Visual Terhadap Kreativitas Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Ngantru Tulungagung

Untuk barang bukti kejahatan memerlukan ahli forensik yang profesionalisme yaitu memiliki ilmu forensik yang didapatkan baik dari pendidikan formal maupun informal serta memiliki

Ada empat level dalam satu one pager , yaitu level 1 yang merupakan skenario business as usual ; level 2 merupakan skenario dengan rencana proyek maupun kebijakan

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol buah Sirsak ( Annona Muricata L.) pada Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) tikus putih

Setelah dilakukan penelitian terhadap kadar sisa klorin pada sampel air PDAM di Perumnas Talang Kelapa Palembang berdasarkan jarak sebanyak 25 sampel, jarak 50 m dari bak penampungan