• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang

Pendidikan pada umumnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar (Syah, 2009:1). Sebagai warga negara Indonesia pendidikan formal yang wajib ditempuh adalah wajib belajar tahun dimulai dari pendidikan Sekolah Dasar hingga pendidikan Sekolah Menengah untuk menjawab kebutuhan dan tantangan zaman. Pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari merupakan pendidikan bagi individu tersebut.

Pendidikan tentu harus ada yang namanya kurikulum dan mengikuti perkembangan zaman kurikulum diubah dan dikembangkan. Kurikulum pendidikan saat ini adalah diterapkan yang namanya Kurikulum 2013. Berdasarkan pengamatan peneliti mulai dari tahun 2013 sampai sekarang ini, beberapa sekolah bahkan hampir semua sekolah yang ada di Yogyakarta, telah menerapkan Kurikulum 2013. Bahkan pada saat ini banyak guru-guru mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 untuk mengembangkan potensi dalam mengajar dan melaksanakan Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah dimana guru tersebut mengajar. Dalam Kurikulum 2013, pemerintah menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik (scientific approach). Pendekatan saintifik juga mengasah keterampilan siswa dalam mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring atau dapat menghubungkan keterkaitan pada semua mata pelajaran.

Penerapan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013, menuntut pendidik dapat mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan. Salah satu kegiatan belajar yang menyenangkan dengan menciptakan media/bahan pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Salah satu bahan/media pembelajaran yang digunakan adalah media LKS.

Kebanyakan pendidik menyamakan LKS dengan buku siswa, namun pada kenyataannya tidak demikian. Media LKS berbeda dengan buku siswa. Buku siswa merupakan buku panduan siswa atau sumber belajar siswa yang terkait dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari oleh siswa tersebut. Salah satu buku siswa mata pelajaran yaitu Mandiri Ekonomi untuk SMA Kelas X Kurikulum 2013 yang ditulis oleh Alam S.. Di dalam buku siswa tersebut terdapat beberapa komponen-komponen yang dimuatkan oleh penulis, diantaranya: 1) identitas buku siswa; 2) kata pengantar; 3) daftar isi; 4) kompetensi inti; 5) kompetensi dasar; 6) materi pembelajaran; 7) soal-soal evaluasi setiap bab; dan 8) daftar pustaka. Buku siswa masih terlihat sangat umum, karena tidak mencatumkan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan penilaian setiap tugas yang diberikan kepada siswa. Di dalam buku siswa juga tidak mencantumkan langkah-langkah pelaksanaan tugas yang lebih kontekstual dikarenakan tugas-tugas yang ada masih terkait dengan materi

pelajaran yang dipelajari disetiap bab. Sementara Lembar Kerja Siswa berisi sarana untuk melatih, mengembangkan keterampilan siswa dalam menemukan konsep dalam suatu tema dan tidak terstruktur. LKS merupakan media pembelajaran yang lebih cenderung dengan langkah-langkah kegiatan pembelajaran, petunjuk pelaksanaan tugas yang membantu siswa untuk lebih cepat memahami materi pembelajaran. LKS dapat menciptakan suasana belajar lebih produktif, menyenangkan, menarik minat siswa dan memberikan motivasi kepada siswa. Dengan demikian, LKS penting dimiliki oleh siswa karena LKS merupakan pelengkap dari pada buku siswa tersebut.

Belajar merupakan bentuk pengembangan diri dengan menggunakan fasilitas yang memadai. Belajar merupakan bentuk perubahan pengetahuan individu kearah yang lebih baik. Berbagai cara guru-guru lakukan untuk mengajarkan peserta didik agar bisa menguasai semua materi pembelajaran. Namun, disana juga ada berbagai kesulitan yang harus ditempuh dan dijalani. Terkadang materi pembelajaran atau buku pembelajaran yang dipakai oleh guru untuk mengajar, kurang bisa di ikuti oleh peserta didik dikarenakan pemahaman peserta didik satu persatu berbeda-beda. Dalam hal itu seharusnya sekolah atau guru-guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang praktis dan mudah untuk dipahami oleh peserta didik. Sebagai tambahan panduan peserta didik, yaitu LKS untuk memahami dan memperkuat pemahaman siswa tentang mata pelajaran Ekonomi khususnya materi Sistem dan Alat Pembayaran.

Selama ini beberapa sekolah membeli LKS dari penerbit yang diperjual-belikan cenderung tidak menarik dan tidak inovatif sehingga tidak mampu mendorong siswa untuk tertarik mempelajarinya. Pengalaman peneliti pada saat praktek lapangan guru yang ada di sekolah, dimana sekolah tempat peneliti praktek belum menggunakan LKS. Khususnya mata pelajaran Ekonomi belum menggunakan media LKS yang diberikan kepada siswa sebagai tempat kegiatan siswa belajar dan memudahkan untuk mempelajari berbagai materi dalam pelajaran Ekonomi. Pendidik diharapkan kreatif untuk mengkreasi LKS yang sesuai, menarik dan menambah pengetahuan siswa mempelajarinya.

Penggunaan LKS oleh pendidik diharapkan dapat meminimalkan perannya dalam hal mengajar, tetapi lebih mengaktifkan peserta didik, dan memudahkan peserta didik memahami materi yang disampaikan. Media LKS dapat memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan berdasarkan materi yang diajarkan. Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat melatih kemandiriannya dalam belajar. Namun, beberapa hal yang diharapkan tersebut, selama ini masih belum tercapai. Pada saat peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada Ibu Dra. Kristina S.S., sebagai guru Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan terkait dengan penggunaan LKS sebagai media pembelajaran. LKS yang selama ini digunakan sebagai media pembelajaran sangat sederhana bahkan hanya berupa soal-soal evaluasi pembelajaran. Di SMA Negeri 1 Prambanan telah menerapkan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dalam penerapannya peran

pendidik lebih sedikit daripada peran siswa atau guru hanya sebagai fasilitator saja. Harapan dari penerapan Kurikulum 2013 tersebut di SMA Negeri 1 Prambanan masih belum tercapai, maka dengan itu pengembangan LKS diharapkan dapat menjawab harapan Kurikulum 2013 untuk meningkatkan kualitas belajar siswa.

Langkah-langkah pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah menuntut siswa untuk mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas sesuai dengan prosedur atau langkah-langkah yang sudah ditetapkan. Langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik dikenal dengan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membentuk jejaring atau berkomukasi di dalam kelas. Untuk mencapai semua prosedur pembelajaran tersebut dibutuhkan salah satu media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan adalah salah satunya LKS. Dengan menggunakan LKS, tujuan pembelajaran dari pendekatan saintifik akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Peneliti mencoba memberikan gambaran karakteristik tentang Lembar Kerja Siswa yang baik yaitu : 1) LKS mampu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran baik dalam desain, meringkas materi maupun menyusun langkah-langkah pelaksanaan tugas; 2) LKS mampu mengembangkan konsep pembelajaran; 3) LKS mampu melatih siswa dalam menemukan konsep pembelajaran dan mengembangkan keterampilan; 4) LKS mampu menarik minat siswa untuk aktif dan produktif dalam mengikuti proses pembelajaran;

dan 5) LKS mampu memberikan pemahaman tentang pembelajaran kepada siswa. Media pembelajaran LKS yang baik jika diterapkan akan memberikan hasil yang baik kepada siswa dalam hal pembelajaran.

Peneliti ketika melakukan wawancara, peneliti sempat menanyakan tekait pembelajaran Ekonomi. Pembelajaran Ekonomi biasanya dikenal dengan abstraktif, penjelasan yang menggunakan kata-kata yang menuntut peserta didik harus benar-benar memahami pelajaran agar dapat dimengerti. Berbeda dengan pelajaran yang cenderung hitung-hitungan atau belajar angka-angka, yang hasilnya tetap dan pasti, tetapi pembelajaran ekonomi lebih kepenyusunan dan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat sesuai dengan pemahaman-pemahaman konsep yang peserta didik lakukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini tingkat kesulitan memahami materi pembelajaran Ekonomi lebih tinggi dari pada pembelajaran yang cenderung angka-angka.

Mengatasi masalah-masalah di atas, dapat diatasi dengan mengembangkan media pembelajaran salah satunya adalah LKS. Pentingnya pengembangan LKS pada Kurikulum 2013 yang sekarang ini sedang dikembangkan dan dilaksanakan di sekolah-sekolah seluruh pelosok tanah air, menjadikan siswa lebih cepat menemukan konsep pembelajaran dan menggunakan pola pikir dengan maksimal dalam mengembangkan pengetahuan yang dimiliki dan dipelajari lewat lembaga pendidikan. Oleh karena itu, peneliti ingin memberikan sesuatu masukan yang bermanfaat dalam perangkat pembelajaran yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dapat

digunakan untuk pemahaman siswa dan pengayaan materi. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Pengembangan LKS Mata Pelajaran Ekonomi pada Materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran Kelas X di SMA Negeri 1 Prambanan, Sleman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif?

2. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria valid?

3. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria praktis?

4. Apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan, sudah memenuhi kriteria efektif?

5. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran di SMA Negeri 1 Prambanan?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah yaitu:

1. Mata Pelajaran Ekonomi di kelas X SMA memiliki banyak materi yang terbagi dalam beberapa kompetensi dasar. Peneliti memilih salah satu topik materi pembelajaran dengan kompetensi dasar yaitu “mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran”.

2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa mengacu pada Kurikulum 2013. 3. Pemilihan tempat penelitian oleh peneliti yaitu: SMA Negeri 1

Prambanan, karena SMA Negeri 1 Prambanan sudah menerapkan Kurikulum 2013.

4. Lembar Kerja Siswa dikembangkan dengan tiga (3) Kriteria kelayakan penggunaan media pembelajaran LKS yaitu valid, praktis dan efektif yang akan dijelaskan pada definisi operasional.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah LKS mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Prambanan sudah memenuhi kriteria valid, paraktis dan efektif.

2. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria valid.

3. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria praktis.

4. Untuk mengetahui apakah hasil pengembangan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran sudah memenuhi kriteria efektif.

5. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan LKS mata pelajaran Ekonomi pada materi sistem pembayaran dan alat pembayaran.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap pembelajaran Ekonomi. Manfaat tersebut adalah:

1. Bagi siswa

a. Meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terkhusus dalam pembelajaran ekonomi.

b. Memudahkan siswa memahami konsep ekonomi dan mampu bekerja sama atau berkolaborasi dengan siswa yang lain.

2. Bagi peneliti

a. Menambah wawasan mengenai pembuatan perangkat pembelajaran yaitu LKS yang relevan dengan metode yang diterapkan.

b. Sebagai langkah awal dan pengalaman peneliti untuk memberikan pelayanan kepada siswa apabila peneliti mengajar sebagai pendidik di masa depan.

3. Bagi guru

a. Lembar Kerja Siswa yang dihasilkan dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran ekonomi.

b. Dapat memotivasi guru untuk menciptakan Lembar Kerja Siswa lainnya untuk diterapkan pada materi pembelajaran yang lain.

4. Bagi sekolah

a. Memberikan sumbangan yang baik kepada sekolah dalam meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran ekonomi.

b. Sebagai modal melakukan pembelajaran ekonomi di kelas.

F. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah:

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas baik secara teoretis maupun secara praktis yang mengacu pada kompetensi dasar pembelajaran dasar yang harus dicapai oleh siswa dengan bergantung pada bahan ajar yang dilakukan.

2. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah serangkaian proses untuk menghasilkan bahan ajar yang bermanfaat berupa Lembar Kerja Siswa (LKS).

3. LKS dengan kriteria valid adalah lembar kerja siswa yang memenuhi beberapa kriteria yaitu:

b. Kedalaman isi yang kontekstual;

c. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan konsep; dan d. Memiliki bahasa yang jelas, mudah dimengerti dan sistematis.

4. LKS dengan kriteria praktis adalah lembar kerja siswa yang sudah memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Dapat diterapkan dan digunakan di lapangan dengan sedikit revisi atau tanpa revisi dari para ahli atau validator;

b. Dapat diterapkan dalam proses pembelajaran;

c. Ukuran besar kecilnya LKS harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa; dan

d. LKS memudahkan siswa menemukan konsep pembelajaran.

5. LKS dengan kriteria efektif adalah lembar kerja siswa sudah memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa;

b. Dapat direspon oleh siswa dengan respon positif; c. Dapat meningkatkan kreativitas siswa; dan

d. Dapat mejadikan siswa lebih proaktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

6. Subtema “Sistem Pambayaran dan Alat Pembayaran” adalah subtema yang memuat tentang Kompetensi Dasar dan topik pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa yang dimuatkan dalam LKS.

G. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut: 1. Unsur-unsur LKS disusun lengkap yang terdiri dari:

a. Identitas LKS terdiri dari: 1) Satuan pendidikan; 2) Kolom Nama Siswa; 3) Kelas/Semester; 4) Tema/Subtema; dan 5) Mata pelajaran terkait. b. Petunjuk umum terdiri dari:

1) Petunjuk penggunaan LKS; dan 2) Alokasi waktu pengerjaan LKS.

c. Tujuan pembelajaran atau indikator dari kompetensi dasar materi yang ada dalam LKS pada mata pelajaran terkait.

d. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan yang dilengkapi dengan tugas dan langkah-langkah kerja.

e. Kegiatan melakukan penilaian dan refleksi.

2. LKS disusun dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat, jelas dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

4. LKS disusun mengintegrasikan hanya satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran Ekonomi untuk SMA.

5. LKS disusun berdasarkan Kurikulum 2013.

6. LKS disusun dengan tampilan yang menarik, dan kreatif agar menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan produktif.

14

Dokumen terkait