• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1) KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TROMBOSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUD M

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1) KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN DAN TROMBOSIT PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RSUD M"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan jenis kelamin, jumlah kasus baru tuberkulosis pada tahun 2017 lebih tinggi 1,4 kali lipat pada laki-laki dibandingkan perempuan. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, total kasus TBC di wilayah Solok sebanyak 147 kasus pada laki-laki dan 102 kasus pada perempuan. Total kasus TBC di Kota Solok adalah 31 kasus pada pria dan 18 kasus pada wanita.

Untuk jumlah kasus baru TB BTA+ di Kabupaten Solok terdapat 115 kasus laki-laki dan 82 kasus perempuan. Dan di Kota Solok terdapat 16 kasus laki-laki dan 12 kasus perempuan (Profil Dinas Kesehatan, 2017).

Rumusan Masalah

Anemia pada pasien TB paru disebabkan oleh penekanan eritropoiesis (pematangan eritrosit), defisiensi besi dan sindrom malabsorpsi. Trombositosis tuberkulosis paru merupakan indeks hematologis yang penting dan fitur reguler dalam penilaian prognostik penyakit. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat angka kejadian semua jenis kasus TB dan kasus baru TB paru BTA positif dapat diketahui angka kejadian semua jenis TB sebesar 131,65 per 100.000 jiwa atau sekitar 6.852 kasus semua jenis TB.

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Peneliti

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Institusi

TINJAUAN PUSTAKA

Tuberkulosis

  • Definisi Tuberkulosis
  • Struktur Mycobacterium Tuberculosis
  • Patofisiologis
  • Gejala- Gejala Klinis
  • Diagnosis
  • Cara Penularan

Bakteri ini sulit untuk diwarnai karena memiliki kandungan lipid yang sangat tinggi dan pewarna tidak dapat menembus lapisan lilin (Kurniawan & Sahli, 2017). Batuk atau bersin bakteri TBC akan menghasilkan airborne droplet nuklei dimana sifat bakteri TBC di udara bebas bertahan 1-2 (tergantung sinar ultraviolet/UV, ventilasi dan kelembaban di udara lembab dapat bertahan hingga berhari-hari berbulan-bulan). Penularan bakteri tuberkulosis paling sering terjadi pada malam hari, karena sifat bakteri tuberkulosis tidak tahan terhadap sinar ultraviolet.

Bakteri tuberkulosis terhirup oleh orang sehat, kemudian menempel pada saluran dan jaringan pernapasan dan dapat masuk ke dalam alveoli. Bakteri tuberkulosis yang berada di dalam makrofag akan mengalami proliferasi dan akhirnya proliferasi ini akan menyebabkan makrofag lisis. Limfosit T CD4 merupakan sel yang berperan penting dalam respon imun, sedangkan limfosit T CD8 berperan penting dalam perlindungan terhadap tuberkulosis.

Peran limfosit T CD4 adalah untuk merangsang pembentukan fagolisosom pada makrofag yang terinfeksi dan mengekspos bakteri ke lingkungan yang sangat asam.Selain limfosit T CD4, mereka juga menghasilkan oksida nitrat yang dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada bagian kuman dari sel. dinding ke DNA. Selain merangsang makrofag untuk membunuh bakteri TB, sel limfosit T CD4 juga merencanakan pembentukan granuloma dan nekrosis kaseosa. Darah yang dikeluarkan dalam dahak bervariasi, ada yang berupa bercak bercak darah, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah yang sangat banyak.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan bakteri tuberkulosis yang memiliki arti sangat penting dalam menegakkan diagnosis. Pagi (P): Pada pagi hari kedua, dahak diambil di rumah dan pot sampel dibawa dan diberikan kepada petugas kesehatan. Selama (S): Saliva dikumpulkan dari petugas kesehatan selama pengiriman sampel saliva kedua, dan sampel saliva ketiga akan dikumpulkan oleh tim medis.

Hemoglobin

  • Definisi Hemoglobin
  • Pembentukan Hemoglobin
  • Fungsi Hemoglobin
  • Sintesis Hemoglobin
  • Kadar Hemoglobin
  • Struktur Hemoglobin
  • Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin
  • Penyebab Penurunan Kadar Hemoglobin

Hemoglobin adalah komponen penting dari sel darah merah, yang memainkan peran yang sangat penting dalam pengangkutan oksigen dan karbon dioksida. Seiring bertambahnya usia sel darah merah, mereka menjadi lebih keras dan lebih rapuh, akhirnya pecah. Besi dilepaskan dari heme dan sebagian besar diangkut oleh transferin plasma ke sumsum tulang untuk pembentukan sel darah merah baru (Sadikin, 2014).

Hemoglobin di luar sel darah merah memiliki fungsi selain membawa oksigen, sebagai antioksidan dan sebagai pengatur metabolisme zat besi. Tingkat hemoglobin adalah jumlah total hemoglobin dalam pembuluh darah perifer dan juga menggambarkan jumlah sel darah merah dalam darah. Pengukuran kadar hemoglobin digunakan untuk mengetahui secara tidak langsung kemampuan darah dalam membawa oksigen ke sel-sel tubuh.

Beberapa makanan yang tinggi zat besi antara lain bayam merah, beras merah, hati sapi, kacang hijau, kacang mete, kacang kedelai, kerang, oncom, salmon, tuna, telur bebek, dan tempe. Bayi yang baru lahir memiliki kadar hemoglobin yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak dan orang dewasa. Kadar hemoglobin tampaknya menurun dari usia 50 tahun ke atas, tetapi dalam berbagai kondisi, kadar hemoglobin turun drastis pada anak-anak karena kebutuhan mereka yang lebih besar akan zat besi untuk pertumbuhan.

Oleh karena itu, wanita memiliki kebutuhan zat besi lebih banyak dibandingkan pria (Estridge et al, Adiwijayanti, 2015). Hingga 95% timbal yang masuk ke dalam tubuh akan didistribusikan dalam darah yang terikat pada sel darah merah. Timbal memiliki waktu paruh dalam darah kurang dari 25 tahun, dalam jaringan lunak 40 hari, dan dalam tulang 25 hari.

Trombosit

  • Definisi Trombosit
  • Pembentukann Trombosit
  • Fungsi Trombosit
  • Struktur Trombosit
  • Nilai Rujukan
  • Trombositosis
  • Trombositopenia
  • Masalah Klinis

Menurut Harjo (2011) Pemeriksaan jumlah trombosit merupakan salah satu komponen darah yang ada dalam tubuh manusia yang berperan penting dalam pembentukan gumpalan darah. Trombosit adalah keping darah yang berasal dari sitoplasma megakariosit, yaitu sel berukuran besar yang terdapat di dalam sumsum tulang dan memiliki banyak inti. Jika ada rangsangan pada sumsum tulang atau peningkatan kebutuhan hemostasis, produksi trombosit dapat meningkat hingga 7-8 kali lipat.

Trombosit yang baru terbentuk cenderung lebih besar dan memiliki sifat hemostatik yang lebih baik daripada trombosit sirkulasi yang lebih tua (Hoffrand et al, 2012). Trombosit berfungsi membentuk blok terhadap cedera vaskular dengan cara menempel pada dinding pembuluh darah yang rusak (adhesi), melekatkan trombosit pada trombosit (agregasi), sehingga terjadi penggumpalan dan reaksi pelepasan (sekresi) trombosit (Gilang Ngraha, 2015). Trombosit yang mengalami adhesi dan agregasi akan mengalami perubahan bentuk, perubahan struktural dan fungsional tersebut akan disertai dengan reaksi biokimia yang terjadi selama aktivitas trombosit disertai pelepasan molekul yang akan berperan dalam hemostasis (Gilang Ngraha, 2015).

Adhesi dan agregasi trombosit sebagai respons terhadap cedera vaskular Trombosit menempel pada jaringan ikat subendotel yang terpapar setelah cedera vaskular. Prostasiklin adalah penghambat kuat agregasi trombosit dan mencegah pengendapan trombosit pada endotelium vaskular normal (Hoffbrand, 2012). Penyebabnya adalah suatu kondisi dalam tubuh yang merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak trombosit atau penyakit lainnya.

Pada sebagian besar kasus, jumlah trombosit pasien akan kembali normal setelah penyebab trombositosis teratasi (Setyanto DB, Rahajoe NN, 2014). Dalam kasus yang jarang terjadi, jumlah trombosit bisa sangat rendah jika turun di bawah 10.000 trombosit per mikroliter, menyebabkan pendarahan internal yang fatal. Jumlah trombosit yang sangat rendah mungkin tidak menimbulkan gejala, tetapi juga dapat menyebabkan perdarahan hebat dan dapat berbahaya bagi penderitanya.

METODE PENELITIAN

  • Jenis/Desain Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
    • Waktu Penelitian
    • Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Persiapan Alat
    • Persiapan Bahan
    • Prosedur Pengambilan Darah Vena
    • Prosedur pemeriksaan Hematology Analyzer
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data
  • Analisis Data

Natsir Solok yang disajikan secara deskriptif dalam bentuk persentase dan disajikan dalam bentuk tabel disertai narasi. Dari Tabel 4.1.1 diketahui jumlah pasien TB paru yang menjalani pemeriksaan hemoglobin dan trombosit di RS M.Natsir Solok pada tahun 2021 sebanyak 17 laki-laki (57%) dan 13 perempuan (43%). Dari Tabel 4.1.3 terlihat frekuensi dan persentase hemoglobin pada penderita tuberkulosis paru, ada 8 orang (27%) yang hasil hemoglobinnya sesuai dengan nilai normal dan sebanyak 22 orang (73%) dengan hasil kurang. dari nilai normal (anemia).

Dari tabel 4.1.4 terlihat frekuensi dan persentase trombosit pada penderita tuberkulosis paru terdapat 20 orang (67%) sesuai nilai normal dan sebanyak 10 orang (33%) melebihi nilai normal. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kasus TB paru lebih banyak pada laki-laki (57%) dibandingkan pada perempuan (43%). Hal ini sejalan dengan pernyataan Hiswani yang dikutip oleh WHO (2014), bahwa penderita tuberkulosis paru cenderung lebih banyak pada laki-laki dibandingkan perempuan.

Pada jenis kelamin laki-laki penyakit ini lebih tinggi karena merokok, alkohol, menurunkan daya tahan tubuh dan lebih mudah terpapar kuman tuberkulosis paru. Pada penderita tuberkulosis positif, dimana pada kategori 1+ kadar hemoglobin cenderung naik menjadi normal, awalnya terjadi penurunan kadar hemoglobin. Pada kategori ini jumlah bakteri Mycobacterium Tuberculosis lebih sedikit sehingga proses inflamasi tidak seperti kategori 2+ dan 3+ yang jika mengacu pada interpretasi hasil IUALTD (2012), lebih banyak bakteri yang menginfeksi tuberkulosis. pasien.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lasut (2014) yang melaporkan bahwa penurunan kadar hemoglobin disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang merupakan patogenesis umum dari anemia dan hemoglobin yang rendah. Disarankan agar semua penderita TB Paru yang sedang berobat menjalani pemeriksaan rutin selain pemeriksaan hemoglobin dan trombosit yaitu pemeriksaan darah lengkap, rontgen, jumlah leukosit, jumlah sel CD4 dan pemeriksaan seperti pemeriksaan fungsi hati (SGOT/ SGPT), sehingga pasien tersebut dapat mengetahui kesehatan tubuhnya. Korelasi antara karakteristik individu dan kadar timbal dalam darah serta dampaknya terhadap kadar hemoglobin bagi pencetak di kawasan Megamammil Ciputat tahun 2015.”

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Data yang diambil adalah hasil pemeriksaan darah (kadar hemoglobin dan jumlah trombosit) berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Pembahasan

Penelitian ini sejalan dengan Hiswani (2004) bahwa penderita tuberkulosis banyak ditemukan pada usia muda atau produktif berkisar antara 15-64 tahun. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduk usia produktif banyak menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak energi, ditambah dengan kurang istirahat juga dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan rentan terhadap penyakit TBC. Selain itu, lingkungan yang sangat dekat dan sering menjalin komunikasi dengan banyak orang yang mungkin terkena tuberkulosis, sehingga dimungkinkan untuk tidak tertular atau terpapar bakteri tuberkulosis, karena penularan tuberkulosis sendiri dapat terjadi melalui tetesan dahak (droplet). nukleus), ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Peningkatan jumlah trombosit dapat disebabkan oleh reaksi tubuh yang berlebihan melalui berbagai kondisi seperti alergi, serangan jantung, latihan fisik, kekurangan zat besi, kekurangan vitamin, dan infeksi tuberkulosis, reaksi ini menyebabkan pelepasan sitokin yang meningkatkan trombosit. produksi. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lasut (2014), melaporkan bahwa peningkatan kadar trombosit pada beberapa kasus infeksi dan inflamasi, sering dijumpai trombositosis reaktif sebagai respon terhadap sistem inflamasi. Jakarta: Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

34. Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin dan Kepadatan Telapak Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru di Desa Wori Kecamatan Wori Jurnal Komunitas dan Kedokteran Tropis, 2015: 58. Perbedaan Hasil Hitung Trombosit Metode Apusan Darah Tepi dengan Autohematology Analyzer di : Instalasi Laboratorium Patologi Klinik FK UNAND RSUP Sangah Denpasar, Program Studi Analis From Difference to Analyzer.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Setelah dilakukan penelitian yaitu untuk melihat gambaran nilai hemoglobin dan trombosit pada pasien tuberkulosis paru di RS M.Natsir Solok yang dilakukan pada bulan Maret-Agustus 2021 sebanyak 30 sampel maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: .

Gambar

Tabel  4.1.3  Distribusi  frekuensi  hasil  pemeriksaan  kadar  hemoglobin  padapenderita TB Paru Di RSUD M.Natsir Solok

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran kondisi fisik rumah pasien penderita penyakit tuberkulosis paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Karanganyar yang

Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil penderita tuberkulosis paru klinis terhadap pasien tuberkulosis paru di RSU Siti Hajar Medan.. Jenis penelitian yang digunakan

Data dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui gambaran status gizi pada penderita Tuberkulosis (TB) Paru yang menjalani rawat inap di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

Pemeriksaan kadar IFN- γ dapat digunakan dalam kegiatan skrining untuk mendeteksi secara dini penularan pada kontak serumah de- ngan penderita tuberkulosis paru, sebagai pilot

Untuk menentukan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu DNA penderita tuberkulosis paru pada penelitian sebelumnya yang

Pada bab ini akan diuraikan hasil tentang gambaran indeks eritrosit pada penderita tuberkulosis (TBC) paru pada usia 15-55 tahun studi di Pukesmas Mojoagung Jombang yang dilaksanakan

Populasi adalah semua penderita TB paru di wilayah kerja PRM Kabupaten Aceh Besar, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah semua pasien TB paru aktif yang

Hasil pemeriksaan Kadar Hemoglobin, Jumlah Leukosit dan nilai Laju Endap Darah pada penderita Tuberkulosis paru di RSUD kolonel Abundjani Bangko berdasarkan nilai rata-rata yang di