• Tidak ada hasil yang ditemukan

KASUS PENYAKIT KARDIOVASKULAR 2022

N/A
N/A
Fudila Sa'diah

Academic year: 2023

Membagikan "KASUS PENYAKIT KARDIOVASKULAR 2022"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KASUS PENYAKIT KARDIOVASKULAR

1. Tn. X merupakan pensiunan polri berusia 56 tahun dengan LLA 24 cm dan Demispan 74 cm. Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan pusing berputar, muntah ±10 kali, dan nyeri pada perut. Pasien sudah mengalami DM sejak 2 tahun yang lalu. Saat ini pasien didiagnosa mengalami vertigo, hipertensi, diabetes mellitus, dan ischemic heart disease. Data laboratorium Hb 15,6 g/dl, Ht 45,9%, GDP 347 mg/dl, GD2PP 384 mg/dl, kolesterol 264 mg/dl, trigliserid 127 mg/dl, HDl 53 mg/dl, LDL 198 mg/dl.

Tekanan darah 152/100 mmHg, nadi 68x/menit, RR 28x/menit.

Pasien tidak memiliki riwayat alergi dan menghindari konsumsi jeroan, makanan bersantan, makanan yang asam, serta makanan manis (atas saran dari petugas kesehatan). Kebiasaan makan Tn. X SMRS Nasi 3x/hari sebanyak 3 sdm setiap kali makan, kentang rebus 1x/hari sebanyak 1 bh setiap kali makan, tempe goreng 1x/hari sebanyak 2 buah setiap kali makan, tahu goreng 3x/hari sebanyak 1 buah setiap kali makan, Daging sapi 1x/minggu sehari sekali sebanyak 1 potong setiap kali makan, Daging ayam 1x/minggu sehari sekali sebanyak 1 potong setiap kali makan , Ikan bandeng goreng 1x/hari sebanyak 1 ekor setiap kali makan , Putih telur rebus 1x/hari sebanyak 1 butir setiap kali makan, Sop Sayur 2x/minggu sehari sekali sebanyak 1 mangkok setiap kali makan, Tumis Jipang 2x/minggu sehari sekali sebanyak 1 mangkok setiap kali makan, Sayur Bayam 1x/minggu sehari sekali sebanyak 1 mangkok setiap kali makan, Tumis Terong 1x/minggu sehari sekali sebanyak 1 mangkok setiap kali makan, Apel 3x/minggu sehari sekali sebanyak 1 buah, Pear 3x/minggu sehari sekali sebanyak 1 buah, Teh manis 1x/hari dengan gula pasir sebanyak 1 sdm, Air putih sebanyak 6 ½ gelas sehari.

Asupan MRS sebagai berikut bubur nasi 3 sdm setiap kali makan, kubertu isi ayam (ayam, tepung panir, telur, minyak) ¼ P, semur tahu ½ P, susu 1 gelas, air putih 1 gelas. Buah tidak dikonsumsi karena mual. Tn X tidak membawa makanan dari luar.

Obat yang diberikan Pemasangan infus asering 20 tpm, injeksi ranitidine 2x1, injeksi ondansetron 2x1, asam folat 3x1, ISDN 3x1, betahistin 3x1, dan metformin 3x1.

2. Tn.S berusia 55 tahun, masuk ke RS dengan keluhan lemas, sesak napas sejak malam hari sebelum masuk rumah sakit yang makin lama makin memberat, meskipun jika tidur terlentang, serta merasakan mual, pusing dan nyeri sekujur tubuh. Sebelum menikah pasien memiliki riwayat sering mengkonsumsi obat warung (ultraflu) jika sedang sakit seperti flu atau pusing. Pasien didiagnosis gagal jantung kongestif dan

(2)

hipertensi stage 2. Pasien memiliki riwayat penyakit vertigo, hipertensi dan biasa berobat ke tenaga kesehatan. Awal masuk RS BB Tn.S 60 kg, TB 155 cm.

Pasien memiliki kebiasaan makan 3 kali/sehari dengan lauk yaitu telur 2-3 kali/minggu, ayam 1x/minggu, daging dan ikan 1-2 kali/minggu, tahu tempe 3-4 kali/minggu, buah pisang, pepaya, jeruk, jambu 2-3 kali/minggu, dan sayur 3 kali/hari. Pasien jarang mengkonsumsi mie instan, sosis, nugget dan hanya sesekali makan gorengan jika sang istri sedang membuat gorengan sendiri. Konsumsi air putih

>8 gelas/hari, teh 2-3 kali/minggu dan susu 3-4 kali/minggu. Sebelum masuk RS, pasien mengkonsumsi nasi 2 centong (siang) 1 centong (malam), sayur bayam 5 sdm, ikan laut ½ potong, dan tahu bacem 1 potong.

Pasien adalah seorang pengusaha angkot sekaligus sopir angkot yang tinggal bersama istri dan anak nya. Sebelum menjadi seorang pengusaha angkot, pasien adalah seorang pelaksana proyek yang sering merokok dan terbawa sampai sekarang. Tn.S jarang melakukan olahraga karena jika berjalan sedikit sudah tidak kuat (napas tidak stabil) dan lebih sering bersantai dirumah atau bekerja sebagai sopir. Suhu tubuh pasien 370C, tekanan darah 170/100 mmHg, nadi 130 x/mnt, respiratory rate 24x/mnt.

Data biokimia sebagai berikut ureum 29 mg/dl, kreatinin 1,5 mg/dl, Na 138 mEq/L, Cl 104 mEq/L, K 3,2 mEq/L, Ca 8,76 mg/dl, GDS 99 mg/dl, Hb 13,3 g/dl, Ht 39,2%, asam urat 9,5 mg/dl, eritrosit 4,21 juta/uL. Obat yang dikonsumsi roxemid, digoxin dan fargoxin, paracetamol, spironolactone, ramipril, kalipar, isosorbid dinitrat, omeprazole.

3. Tn. K berusia 52 tahun seorang PNS, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemas, mual, suhu tubuh 38oC, serta BAB yang berwarna hitam sebanyak 3 kali. Diagnosis medis Tn K yaitu melena dan anemia dengan riwayat Congestive Heart Failure (CHF). Pemeriksaan fisik klinis menunjukkan : tekanan darah 89/48 mmHg, nadi 139 kali/menit, suhu 38oC, dan RR 26 kali/menit. Pemeriksaan antropometri didapatkan berat badan 45 kg, LiLA 22 cm, tinggi lutut 46 cm. Berat badan Tn.K 6 bulan yang lalu 58 kg. Hasil lab menunjukkan : ureum 23,1 mg/dl, kreatinin 0,7mg/dl, hemoglobin 7,6 gr/dl, hematokrit 22,3%, SGOT 19 u/l, SGPT 20 u/l, natrium 127 mEq/L.

Pola makan pasien sebelum masuk rumah sakit yaitu makan sebanyak 3 kali sehari dengan makanan utama nasi. Biasanya Tn K dapat menghabiskan 1 centong nasi, lauk 1 potong ayam atau ikan, serta sayur setiap makan. Sayur yang paling sering dikonsumsi Tn K yaitu sayur sawi. Pasien jarang mengonsumsi buah, teh maupun

(3)

kopi. Setiap makan pasien selalu minum air putih dan dapat menghabiskan 6 gelas dalam sehari. Sedangkan sehari sebelum masuk rumah sakit, Tn K mengonsumsi sarapan dengan bubur nasi sebanyak 2 centong beserta dengan gula jawa cair dan minum air gula yang dibuat menggunakan 2 sendok makan gula pasir. Pada siang hari, Tn K mengonsumsi nasi sebanyak 1 centong dengan lauk gurami goreng sebanyak setengaah ekor dan bening sawi sebanyak setengah gelas. Tn. K tidak memiliki alergi apapun dan dapat menerima jenis makanan tanpa adanya pantangan makanan.

Selama perawatan di rumah sakit, Tn K mendapatkan infus RL 60 tpm, ranitidin 2x1, omeprazol 2x1, serta asam tranex 3x500 mg. Tn. K juga mendapatkan tranfusi darah sebanyak 1 kantong. Tn. K dan keluarga belum pernah mendapatkan edukasi gizi tentang penyakit dan diet yang sesuai dengan penyakitnya.

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi makan merupakan jumlah makanan dalam sehari-hari yang dilakukan berulang kali dalam mengkonsumsi makanan baik makanan utama maupun makanan selingan. Frekuensi makan