• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci: Fiqh, Jual Beli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kata Kunci: Fiqh, Jual Beli"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

Demikianlah penulis akan menyusun skripsi yang berjudul “Tinjauan Fiqih Jual Beli Seledri di Pasar Plaosan Magetan”. Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data terkait jual beli seledri di Pasar Plaosan Magetan.

Sistematika Pembahasan

Dalam skripsi ini penulis mengkaji tentang praktek jual beli seledri yang dilakukan oleh penjual dan pembeli di pasar Plaosan Magetan dengan menggunakan teori jual beli secara fiqh. Untuk itu penulis akan memaparkan wilayah penelitian yang dilanjutkan dengan praktek jual beli seledri di Pasar Plaosan Magetan dan praktek jual beli grosir seledri di Pasar Plaosan Magetan.

Prinsip-Prinsip Umum Dalam Transaksi

Dari ayat di atas, jika seseorang yang melakukan transaksi jual beli dengan jujur, maka ia akan memperoleh kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak jujur. Jual beli yang demikian dapat dikategorikan sebagai jual beli yang sah, namun dilarang untuk dilakukan, sekalipun oleh orang yang melakukannya.

Pengertian Jual Beli

Selain itu, intipati jual beli adalah perjanjian untuk menukar barang atau barang yang bernilai secara sukarela antara kedua belah pihak. Jual beli dalam pengertian umum adalah perjanjian untuk menukar sesuatu yang tidak berguna dan menyenangkan.

Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli dalam erti kata tertentu ialah ikatan pertukaran sesuatu yang tidak mendatangkan faedah dan bukan kelazatan yang mempunyai tarikan, pertukaran itu bukan emas dan perak, perkara itu dapat direalisasikan dan ada seketika (tidak tertunda) , ia bukan hutang yang baik atau perkara itu di hadapan pembeli atau tidak , perkara yang diketahui atau sudah diketahui terlebih dahulu hartanya. 25. Demikianlah kedudukan mereka kerana mereka berkata (berpendapat): Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

رزبلا هاور

Rukun dan Syarat Jual Beli 1. Rukun jual beli

Sedangkan menurut banyak ulama, rukun jual beli terdiri dari akad (ija>b dan qabu>l), 'aqid (penjual dan pembeli), ma'qud 'alaih (objek akad). Secara umum tujuan syarat-syarat jual beli antara lain untuk menghindari konflik antar manusia, untuk melindungi kesejahteraan orang yang mengadakan akad, dan untuk menghindari jual beli yang ghara>r (ada unsurnya). penipuan). ). Akad ini dapat dikatakan inti dari proses penjualan, karena tanpa adanya akad jual beli tidak dapat dikatakan sah.

Ijab tidak dapat dilihat karena berkaitan dengan hati manusia, namun indikasi kerelaan tersebut dapat dilihat dengan ijab kabul dan qabu>l antara kedua belah pihak.

هور

يذمَلاودوادوبا)

Ijab dalam jual beli dapat dilakukan oleh pembeli atau penjual, begitu pula qabu>l oleh penjual atau pembeli. Sedangkan ulama Malikiyah berpendapat bahwa pemisahan antara ijab kabul dan qabu>l tidak akan merugikan akad jual beli sepanjang terjadi sesuai dengan adat. Berdasarkan kondisi tersebut maka jual beli anak di bawah umur dan orang yang belum waras dianggap tidak sah menurut mayoritas ulama.

Apabila akad jual beli itu dilakukan karena adanya paksaan lahiriah atau batin, maka menurut sebagian besar ulama jual beli tersebut tidak sah. Sedangkan menurut ulama mazhab Syafi’i, jual beli yang didalamnya terdapat unsur kewajiban dianggap tidak sah.34.

لكم هاور)

Macam-Macam Jual Beli

Pembelian dan penjualan yang sesuai dengan ketentuan syariah pada asalnya, tetapi tidak sesuai dengan syariat sifatnya. Seperti jual beli yang dilakukan oleh orang yang muma>yyiz tetapi mereka bodoh sehingga menimbulkan konflik. Jual beli muqayadhah ialah jual beli dengan cara menukar barang dengan barang, seperti membeli pakaian dan kasut.

Jual beli muthlak adalah jual beli suatu barang dengan sesuatu yang disepakati sebagai alat tukarnya, misalnya uang. Jual beli air mani hewan, seperti mengawinkan domba jantan dengan betina untuk menghasilkan keturunan.

هاور

ىراخبلا)

Jual beli dengan mukha>dharah adalah menjual buah-buahan yang belum layak panen, seperti menjual rambutan yang masih hijau, mangga yang masih kecil, dan lain-lain. Jual beli dengan mula>mmasah yaitu jual beli dengan cara disentuh, misalnya seseorang menyentuh sehelai kain dengan tangannya pada malam atau siang hari, maka sentuhan tersebut berarti telah membeli kain tersebut. Hal ini dilarang karena mengandung penipuan dan kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak.

Jual beli dengan muna>badzah adalah jual beli dengan cara melempar, seperti kata orang : “lemparkan kepadaku apa yang kamu punya, maka aku akan melemparkan kepadamu apa yang aku punya”. Jual beli muza>banah adalah menjual buah basah dengan buah kering, seperti menjual beras kering dengan beras basah, yang takarannya dalam kiloan sehingga merugikan pemilik beras kering tersebut.

ىراخبلا هاور)

Hikmah Khiya>r

Khiya>r dapat melakukan akad jual beli sesuai prinsip Islam yaitu kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Terhindar dari unsur penipuan baik dari penjual maupun pembeli, karena ada kehati-hatian dalam proses jual beli. Khiya>r dapat menjaga hubungan baik dan menjalin kasih sayang antar umat karena penyesalan di satu sisi dapat menimbulkan kemarahan, iri hati, dendam dan akibat buruk lainnya.63.

Gambaran Umum Pasar Plaosan Magetan 1. Letak dan Keadaan Pasar Plaosan Magetan

Tidak hanya masyarakat sekitar Plaosan yang berkunjung, masyarakat luar Plaosan juga banyak yang berkunjung untuk membeli sayur mayur karena tempat grosirnya lebih murah dibandingkan pasar lain di sekitar kecamatan Plaosan, kabupaten Magetan. Kelembagaan pasar Plaosan Magetan dan pasar di Kabupaten Magetan dikelola oleh Dinas Pasar. Masyarakat sekitar Pasar Plaosan Magetan sebagian besar berprofesi sebagai petani dan juga pemilik sawah.

Perekonomian masyarakat sekitar Alun-Alun Plaosan Magetan masih bertumpu pada sektor pertanian. Keadaan sosial keagamaan di sekitar Alun-alun Plaosan Magetan berbeda-beda, namun sebagian besar masyarakat di sekitar Alun-Alun Plaosan Magetan menganut agama Islam.

Jual Beli Seledri Berair di Pasar Plaosan Magetan

Pihak-pihak yang melakukan transaksi jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan adalah para petani yang secara sah memiliki seledri yang dijadikan sebagai objek jual beli. Dalam jual beli, untuk mengetahui berapa banyak yang dijadikan sebagai objek jual beli, maka harus dilakukan penimbangan. Dalam praktek jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan, kuantitasnya ditentukan dengan cara menimbang seledri yang dicampur dengan air atau air.

Dalam praktek jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan yang dilakukan oleh penjual yaitu petani dan pembeli yaitu pedagang sayur merupakan hal yang pertama kali dilakukan. Setelah itu, pedagang menimbang seledri tersebut untuk mengetahui berat seledri tersebut.70 Setelah mengetahui berat seledri, selanjutnya yang dilakukan adalah negosiasi antara petani dan petani.

Jual Beli Seledri Borongan di Pasar Plaosan Magetan

Alasan pedagang sebagai pembeli memberikan tindakan pengurangan/pemotongan sisik seledri adalah karena petani sebagai penjual mencelupkannya terlebih dahulu ke dalam air/waduk air sebelum menjual seledrinya, sehingga air pada seledri tersebut bertambah. Sebelumnya, dia tidak mengetahui adanya penipuan yang dilakukan para petani, karena dalam proses jual beli, para petani tidak membeberkan kondisi kualitas seledri tersebut. Faktor penyebab daun seledri berbintik adalah pada masa panen yang bukan panen pertama, waktu panennya 7-10 hari dari panen sebelumnya, namun petani memanen seledri paling lambat pada hari ke 10 sehingga seledri tersebut daun. . dinodai.

Mereka menganggap menjual seledri dengan sistem bungkuk lebih mudah, tidak membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Dari situlah bermula penjualan seledri dengan sistem bengkok yang diikat dengan tali rafia dan dibawahnya ditutup dengan kantong yang dipotong rapi untuk langsung dipasarkan dan dijual ke pasar Plaosan di Magetan menjadi

Tinjauan Fiqh Terhadap Jual Beli Seledri di Pasar Plaosan Magetan

Sudut pandang dalam akad jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan dilakukan secara langsung yaitu secara lisan. Penjual seledri yang melakukan jual beli di pasar Plaosan Magetan adalah para petani yang secara sah memiliki seledri yang dijadikan sebagai objek jual beli. Para pihak yang terlibat dalam praktek jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan pada umumnya telah memenuhi syarat untuk mengadakan suatu perjanjian jual beli.

Dengan demikian, jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan kepada petani yang tidak jujur ​​terhadap objek jual belinya adalah tidak sesuai dengan fiqh. Pada saat jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan, seledri yang dijual sudah tercampur air dan tidak ada unsur penipuan.

Tinjauan Fiqh Terhadap Jual beli Seledri Borongan di Pasar Plaosan Magetan

Dengan demikian, jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan sudah sesuai dengan fiqh meskipun benda yang diperjualbelikan tercampur air atau mengandung air untuk menjaga kualitas seledri agar tetap baik dan tidak layu. Hal-hal mengenai hitungan, takaran, timbangan dan mutu barang jual beli harus diketahui oleh kedua belah pihak. Seperti yang telah dijelaskan pada bab III tentang pelaksanaan jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan.

Adapun petani yang tidak jujur ​​terhadap barang jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan adalah para petani yang mencampuradukkan barang jual beli seledri. Namun dalam praktek jual beli di pasar Plaosan terdapat beberapa penjual yaitu petani yang menjual atau meracik seledri yang baik dan rusak yaitu daun seledri yang ternoda.

لكم هاور

Kesimpulan

Jual beli seledri di pasar Plaosan Magetan sesuai dengan fiqih meskipun barang dagangannya dicampur atau mengandung air demi menjaga kualitas seledri agar tetap baik dan tidak layu. Jual beli seledri dalam jumlah besar di pasar Plaosan Magetan, bagi petani yang tidak jujur ​​yaitu dengan mencampurkan sayuran kualitas baik dengan sayuran kualitas buruk atau jerawatan dan menyembunyikan sayuran yang cacat, maka jual beli tersebut dilarang secara fiqh dan tidak sah karena mengandung unsur ghara> r atau penipuan jual beli (tadlis). Sedangkan bagi petani yang jujur ​​dan jujur ​​mengenai kondisi seledri, maka jual beli seledri secara grosir di pasar Plaosan Magetan adalah sah menurut fiqh.

Saran-Saran

A'yunina, Qurrata “Ulasan Etika Bisnis Islam Seputar Jual Beli Buah Kemasan Di Terminal Anjuk Ladang Kecamatan Anarianti, Endah” Review Hukum Islam Tentang Praktek Jual Beli Daun Cengkih Di Dusun Nglegok Desa Jurug, Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo”.

Referensi

Dokumen terkait

Jual beli dengan persyaratan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan yakni para pengrajin yang membeli bahan baku dalam pembuatan capil