• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR - DPMPTSP - KALTIM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR - DPMPTSP - KALTIM"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Segala Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan penyusunan rencana investasi kawasan industri pariwisata di Pulau Derawan dan sekitarnya tepat pada waktunya. Laporan ini terdiri dari pendahuluan, kajian kebijakan, profil Pulau Derawan dan sekitarnya, arah pengembangan dan rekomendasi kegiatan pengembangan pariwisata.

Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan ..............................................................I-5 Gambar 3.1
Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan ..............................................................I-5 Gambar 3.1

BAB Pendahuluan

  • Latar Belakang
    • Maksud
    • Tujuan
  • Sasaran
  • Ruang Lingkup Pekerjaan 1. Lingkup Materi
    • Lingkup Kegiatan
  • Keluaran
    • Tahapan Persiapan
    • Tahapan Pengumpulan Data
  • Survey Pendahuluan
  • Survey Sekunder
    • Tahapan Inventarisasi dan Pengolahan Data
    • Tahapan Analisis dan Rencana
  • Bab 1 Pendahuluan
  • Bab 2 Kebijakan Terkait Rencana Pengembangan Investasi Kawasan Industri Pariwisata
  • Bab 3 Profil Obyek Wisata Pulau Derawan dan Sekitarnya
  • Bab 4 Potensi & Permasalahan Dalam Pengembangan Kepariwisataan Bab ini berisi tentang analisis potensi, peluang, permasalahan dan
  • Bab 5 Arahan Pengembangan Investasi Kawasan Industri Pariwisata Bab ini berisi tentang strategi pengembangan kawasan,

Tujuan penyusunan rencana pengembangan investasi industri pariwisata di Pulau Derawan dan sekitarnya adalah: Ruang lingkup kegiatan penyusunan rencana pengembangan investasi kawasan industri pariwisata di Pulau Derawan dan sekitarnya adalah.

Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan Sumber : RTRW Kabupaten Berau Tahun 2012-2032
Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan Sumber : RTRW Kabupaten Berau Tahun 2012-2032

BAB Kebijakan Terkait Rencana

Pengembangan Investasi Kawasan Industri Pariwisata

  • Kebijakan terkait Rencana Induk Pariwisata Nasional
  • Kebijakan Pariwisata terkait RPJPD Provinsi Kalimantan Timur 2005-2025
  • Kebijakan Pariwisata terkait RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023
  • Kebijakan Pariwisata terkait RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016-2036
  • Kebijakan Pariwisata terkait RIPP Provinsi Kalimantan Timur Kebijakan pariwisata terkait Rencana Induk Pengembangan Pariwisata
  • Kebijakan Pariwisata terkait RPJMD Kabupaten Berau
  • Rencana Tindak Pariwisata

Kabupaten Kutai Barat dimaksudkan untuk menjadi kawasan pengembangan pertanian menuju agribisnis berbasis kehutanan, perkebunan dan pertanian; pusat pengembangan transportasi darat yang dapat meningkatkan akses ke kawasan sekitar; pusat pengembangan perdagangan dan jasa, pendidikan (tinggi) dan kesehatan di perkotaan; pusat industri kecil; pusat pertambangan; Kabupaten Berau dimaksudkan untuk menjadi kawasan pengembangan berbasis agribisnis untuk kehutanan, perkebunan dan pertanian, perikanan; pengembangan transportasi darat yang dapat meningkatkan akses ke kawasan sekitar khususnya di Tanjung Selor, Kutai Timur dan Samarinda; Rencana aksi membagi strategi menjadi bagian-bagian yang dapat memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan rencana menuju sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk lebih mengoperasionalkan kebijakan dan strategi yang akan dilaksanakan, diperlukan rencana aksi pada tingkat pelaksanaan di lapangan (sektoral atau daerah). Rencana aksi pariwisata meliputi siapa, apa, dimana, kapan dan bagaimana mensukseskan kegiatan pariwisata. Penjabaran strategi tersebut menjadi rencana aksi pengembangan kawasan wisata unggulan, fungsional, terintegrasi antar kawasan dan saling menguntungkan.

Rencana aksi pengembangan pariwisata ini diharapkan mampu mendorong terwujudnya kedekatan visi dan persepsi, mengembangkan perilaku koordinasi, kerjasama dan koreksi diri para pelaku terkait. Hospitality merupakan kunci penting yang dapat menggabungkan keempat komponen di atas menjadi satu kesatuan wisata yang utuh. Daftar aset ini penting dalam menentukan potensi wisata yang ada atau potensial di wilayah studi.

Tabel 3.1. Visi Misi dan Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Berau Tahun 2016-2021
Tabel 3.1. Visi Misi dan Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Berau Tahun 2016-2021

BAB Profil Kawasan Industri

Pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya

Administrasi Wilayah Kabupaten Berau

Kabupaten Berau terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Utara. Hingga tahun 2015, wilayah administrasi Kabupaten Berau terbagi menjadi 13 kecamatan dengan total 100 desa dan 10 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Berau merupakan yang ketiga di provinsi Kalimantan Timur dengan luas daratan 2.173.519 Ha atau 17% dari total luas daratan provinsi Kalimantan Timur.

Kabupaten Berau merupakan salah satu pintu gerbang pembangunan di provinsi Kalimantan Timur bagian utara yang memiliki potensi sumber daya alam tak terbarukan yang besar, yaitu batu bara. Wilayah Berau terletak tidak jauh dari garis khatulistiwa dengan posisi antara 116° sampai 119° Bujur Timur dan 1° Lintang Utara sampai 2°33' Lintang Selatan. Selain itu, Kabupaten Berau juga memiliki 31 pulau kecil dan wilayah laut yang luas dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.

Daerah irigasi di Kabupaten Berau dibagi menjadi 2 (dua) kewenangan yaitu kewenangan tingkat kabupaten dan kewenangan tingkat kabupaten. Sedangkan di Provinsi Kalimantan Timur, kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat hanya terdapat di Kabupaten Berau dan Kutai Timur dengan luas total 1.867.676 ha atau 12 persen dari total luas karst di Indonesia. Kecepatan angin di Kabupaten Berau hanya sekitar 3-5 knot dengan tekanan udara tertinggi di bulan Oktober mencapai 1.012,9 mb.

Tabel 3.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Berau
Tabel 3.1. Wilayah Administrasi Kabupaten Berau

Kondisi Demografi Kabupaten Berau

Kecamatan Tanjung Redeb merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu sebanyak 67.816 jiwa (29,19%), hal ini dapat dimaklumi mengingat Kecamatan Tanjung Redeb merupakan ibu kota Kabupaten Berau dengan pusat pemerintahan dan perekonomian yang alami di kecamatan ini.

Kondisi Perekonomian Kabupaten Berau

Produk Domestik Regional Bruto berdasarkan harga berlaku menurut bidang usaha di Kabupaten Berau (Miliar Rupiah. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau menunjukkan tren naik-turun, menjadi -1,70 persen pada tahun 2016, meningkat menjadi 3 pada tahun 2017, 01 persen dan kembali menurun secara signifikan di tahun 2018 hingga terjadi kontraksi. Laju pertumbuhan ekonomi tersebut berdampak signifikan terhadap gejolak ekonomi di wilayah Berau, sehingga pemerintah daerah harus sangat mewaspadai fenomena pertumbuhan ekonomi yang negatif tersebut.

Hal ini terutama disebabkan oleh pulihnya kondisi perekonomian global, khususnya dalam pembangunan dan pengadaan listrik dan gas yang semakin meningkat. Laju pertumbuhan ekonomi menurut bidang usaha tertinggi selama setahun terakhir diduduki oleh sektor konstruksi dengan kisaran pertumbuhan 9,82 persen dan sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 7,80 persen.

Tabel 3.6. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Berau (miliar rupiah), 2015-2019
Tabel 3.6. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Berau (miliar rupiah), 2015-2019

Kondisi Infrastruktur Kabupaten Berau

Administrasi Wilayah Kecamatan Pulau Derawan

Jumlah penduduk Kabupaten Pulau Derawan tahun 2019 sebanyak 9.229 jiwa meningkat dari tahun sebelumnya tahun 2018 sebanyak 9.081 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,74 persen. Kepadatan penduduk di kecamatan Pulau Derawan adalah 2,39 per km2, dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah desa Pulau Derawan dengan luas 8,06 per km2 dibandingkan dengan kepadatan penduduk terendah di desa Paget dengan 1,41 per km2.

Daya Tarik Wisata Pulau Derawan dan sekitarnya

  • Kondisi Amenitas Wisata Pulau Derawan dan sekitarnya 1) Prasarana Umum
  • Kondisi Aksesbilitas Pulau Derawan dan sekitarnya

Kondisi Pulau Derawan dan sekitarnya cukup bervariasi tergantung letak geografis yang terdapat padang lamun. Ada beberapa pulau di sekitar Pulau Derawan yang berpotensi untuk dikembangkan diantaranya. Pulau Sangalaki merupakan pulau yang menempati sekitar setengah dari Pulau Derawan (± 10 Ha) dan pulau ini tidak berpenghuni secara permanen.

Tempat wisata atau daya tarik wisata di Pulau Derawan dan sekitarnya pada dasarnya didasarkan pada keunikan biota bawah laut di sekitar Pulau Derawan, Pulau Maratua, Pulau Sangalaki dan Pulau Kakaban. Atraksi lain yang bisa dikembangkan adalah Budaya Bajau di Pulau Derawan dan Pulau Maratua. Kondisi fasilitas umum di Pulau Derawan dan sekitarnya terdiri dari fasilitas kesehatan, keamanan, tempat ibadah, bank, pembuangan limbah dan SPBU.

Fasilitas wisata di Pulau Derawan dan sekitarnya meliputi akomodasi, tempat makan dan minum, serta informasi wisata. Kondisi infrastruktur di Pulau Derawan dan sekitarnya terbagi menjadi tiga yaitu transportasi udara, transportasi darat dan transportasi laut. Jalan provinsi Kalimantan Timur di Pulau Derawan dan sekitarnya melalui Tanjung Redeb-Tanjung Batu, Kelay, Segah dan Biduk-Biduk, dengan kondisi jalan yang baik.

Gambar 3.5. Peta Pulau Derawan Sumber : RTRW Kabupaten Berau 2012-2032
Gambar 3.5. Peta Pulau Derawan Sumber : RTRW Kabupaten Berau 2012-2032

Analisis Potensi Pengembangan

Investasi Kawasan Industri Pariwisata

Analisis Jumlah Wisatawan Pulau Derawan dan sekitarnya

Penambahan pemandu wisata bawah air tidak hanya membutuhkan sumber daya manusia tetapi juga fasilitasi tambahan untuk melatih warga Pulau Derawan dan sekitarnya menjadi pemandu wisata bersertifikat. Pemandu wisata yang berasal dari luar Pulau Derawan dan sekitarnya dapat masuk dan membawa tamu tanpa didampingi oleh pemandu wisata lokal, meskipun penduduk sebaliknya memiliki batasan untuk memenuhi persyaratan pemandu wisata lokal bersertifikat. Perlu adanya pemberdayaan setiap pemangku kepentingan dalam kerangka tata kelola dan pengelolaan Pulau Derawan dan sekitarnya.

Popularitas Pulau Derawan dan sekitarnya sebagai destinasi wisata dengan daya tarik wisata bawah laut yang menawan. Infrastruktur pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya saat ini sudah mencukupi kebutuhan pokok wisatawan. Sehingga penambahan frekuensi penerbangan ke Pulau Derawan dan sekitarnya dapat menekan harga yang harus dibayar wisatawan.

Saat ini infrastruktur di Pulau Derawan dan sekitarnya terbagi menjadi tiga, yaitu transportasi udara, transportasi laut, dan transportasi darat. Harga booking tiket di bandara menuju Pulau Derawan dan sekitarnya terbilang cukup mahal dibandingkan dengan harga tiket di luar negeri. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) merupakan metode analisis yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman serta kendala yang harus diperhatikan dalam suatu proses pengembangan investasi pengembangan industri pariwisata di Pulau Derawan dan lingkungannya.

Tabel 4.2. Analisis Faktor Strategi Internal
Tabel 4.2. Analisis Faktor Strategi Internal

Isu strategis Pengembangan Kepariwisataan Pulau Derawan dan sekitarnya

Namun, dalam banyak kasus yang terjadi justru sebaliknya, pariwisata telah menggusur mata pencaharian/pekerjaan tradisional masyarakat sebelum lapangan kerja baru tercipta. Dan bahkan jika pariwisata menciptakan lapangan kerja, komunitas lokal, termasuk perempuan, mungkin tidak memenuhi syarat untuk banyak posisi yang ada. Pertanyaan ini merujuk pada partisipasi masyarakat dalam kegiatan pariwisata yang dapat menciptakan pemerataan pendapatan ekonomi, dimana kegiatan pariwisata didukung, dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan langsung dampak dan manfaatnya.

Program-program pembangunan dan pemberdayaan yang hanya berorientasi pada pembangunan fisik dan infrastruktur seringkali menyebabkan turunnya kohesi dan nilai gotong royong dalam masyarakat. Penguatan Kelompok Masyarakat dan Kemasyarakatan merupakan agenda utama pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kapasitas, tata kelola dan nilai-nilai luhur masyarakat. Berkaitan dengan kondisi fisik kawasan yang rentan terhadap berbagai jenis bencana (seperti gempa bumi, tanah longsor, serangan hama penyakit, gagal panen, kekeringan, dan lain-lain), maka masalah mitigasi bencana perlu mendapat perhatian khusus sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat. keamanan.

Ini termasuk pemetaan bahaya dan penilaian bahaya dan sosialisasi/konseling dalam upaya penyebaran informasi manajemen bencana untuk melindungi mata pencaharian dan sumber daya pariwisata yang ada. Pemilihan tema ekowisata berbasis pendidikan di Pulau Derawan dan sekitarnya harus didukung oleh berbagai kondisi yang saling mendukung antar komponen pariwisata yang ada. Pada akhirnya, pengembangan ekowisata di dalam dan sekitar kawasan Pulau Derawan diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan dan pertumbuhan kawasan strategis pariwisata Kabupaten Pulau Derawan pada khususnya dan Daerah Berau pada umumnya.

BAB Arahan Pengembangan Kawasan

Industri Pariwisata

  • Perumusan Pengembangan Pariwisata
  • Kebijakan dan Strategi Pengembangan Investasi Kawasan Industri Pariwiata
  • Pengembangan Produk Wisata
  • Pengembangan Transportasi dan Infrastruktur
  • Pengembangan pasar dan pemasaran
  • Pengembangan Teknologi
    • Program Pengembangan Investasi Kawasan Industri Pariwiata

Berdasarkan hasil kajian, usulan visi pengembangan investasi pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya dirumuskan sebagai berikut. Pengembangan beberapa klaster daya tarik wisata di dalam dan sekitar kawasan industri pariwisata Pulau Derawan. Meningkatkan konektivitas destinasi di dalam kawasan industri pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya dengan pusat kawasan dan pintu gerbang kawasan melalui pengembangan jalur-jalur yang sangat mudah diakses.

Optimalisasi sarana dan prasarana transportasi Kawasan Industri Pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya, termasuk arahan menuju Pulau Derawan dengan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin. Mengevaluasi kinerja jaringan transportasi dan infrastruktur yang ada di kawasan industri pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya serta merumuskan skenario pengembangan. Baik pemerintah maupun swasta khususnya membutuhkan investasi untuk mendukung pengembangan pariwisata di dalam dan sekitar kawasan industri pariwisata Pulau Derawan.

Meningkatkan kerjasama promosi investasi dengan sektor lain di Kawasan Industri Pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya, khususnya dengan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kabupaten Berau atau Provinsi Kalimantan Timur. Rencana pengembangan investasi Kawasan Industri Pariwisata di Pulau Derawan dan sekitarnya, telah dirumuskan berdasarkan kebijakan dan strategi kepariwisataan daerah yang terbagi menjadi dua bagian yaitu. Kawasan Industri Pariwisata Pulau Derawan dan sekitarnya terdiri dari beberapa pulau, dimana pola perjalanannya mengunjungi beberapa pulau sekaligus selama masa kunjungan.

BAB Penutup

Agar kelangsungan sarana wisata ini tetap bertahan dengan identitasnya sebagai sarana wisata/ekowisata berbasis alam, maka kelestarian alam dan lingkungan di sekitar sarana serta upaya pelestariannya harus selalu dijaga. Untuk meningkatkan investasi di bidang ekowisata, kegiatan investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi khususnya sektor pariwisata. Fasilitas pelayanan dan/atau perizinan bagi perusahaan penanaman modal untuk memperoleh hak atas tanah, fasilitas pelayanan keimigrasian dan fasilitas perizinan impor;

Gambar

Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan ..............................................................I-5 Gambar 3.1
Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan ..............................................................I-5 Gambar 3.1
Gambar 1.1. Peta Lokasi Kegiatan Sumber : RTRW Kabupaten Berau Tahun 2012-2032
Tabel 1.1. Kebutuhan data penunjang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dibidang perekonomian contohnya seperti pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) industri alas kaki di Kota Mojokerto yaitu Usaha Dagang Perdana dan

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan teknik analisis data adalah Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitiang ini