• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KATA PENGANTAR "

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Pendapatan Asli Daerah PAD
  • Pajak Daerah
  • Pajak Kendaraan Bermotor
  • Sistem Pemungutan Pajak
  • Dasar Hukum Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
  • Objek dan Bukan Objek Pajak Kendaraan Bermotor
  • Subjek Pajak Kendaraan Bermotor
  • Dasar Penggunaan, Tarif Dan Cara Perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor

Pajak Kendaraan Bermotor merupakan pajak atas kepemilikan kendaraan beroda dan gandeng yang digunakan untuk angkutan pada berbagai jalur darat dan digerakkan oleh suatu mesin yang fungsinya mengubah hasil energi dari bahan bakar menjadi tenaga penggerak. Subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang perseorangan atau badan hukum yang mempunyai penguasaan atas kendaraan bermotor. Peraturan daerah ini dapat bersifat seragam, mengatur tentang peraturan daerah tentang PKB, namun dapat pula tersendiri sebagai peraturan daerah tentang kendaraan bermotor.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2006 tentang Penghitungan Pokok Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2006. Peraturan Gubernur Pajak Kendaraan Bermotor sebagai peraturan daerah pelaksanaan pajak kendaraan bermotor di masing-masing provinsi. Subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang perseorangan atau badan hukum yang memiliki dan mengoperasikan kendaraan bermotor (ayat 1 pasal 4 UU PDRD).

Untuk dapat menghitung pajak progresif kendaraan bermotor, kita harus mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar perpajakan kendaraan bermotor. Khusus untuk kendaraan bermotor yang digunakan di luar jalan umum, termasuk alat berat, dan kendaraan yang digunakan di permukaan air, dasar pengenaan kendaraan bermotor adalah NJKB.

Tabel 2.1 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor
Tabel 2.1 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor

Kerangka Konseptual

Metode Pelaksanaan Penelitia

  • Alur Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Jenis dan Sumber Data
  • Teknik Analisis Data

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kualitatif sehingga data yang diperoleh merupakan data non numerik yang diperoleh dari sesi wawancara, dokumentasi dan kuesioner. 17 2. Tempat dan waktu penelitian. Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan di kantor Samsat wilayah Jeneponto yang beralamat di Jl. Kavling No.3 Kel, Empoang, Binamu, Kabupaten Jeneponto. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui observasi langsung yang dilakukan peneliti dengan tujuan mengumpulkan data yang berkaitan dengan jabatan peneliti.

Dalam penelitian ini data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari buku, majalah, artikel dan situs internet yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, menurut ahli (lexy j. Moeleong), teknik analisis data adalah kegiatan analisis dalam penelitian dengan cara menelaah data yang diperoleh dari instrumen seperti catatan, dokumen, gambar atau rekaman yang berkaitan dengan penelitian. Kegiatan ini dilakukan agar data lebih mudah dipahami dan dapat ditarik suatu kesimpulan.

Gambar 2.2  Alur Penelitian Identifikasi
Gambar 2.2 Alur Penelitian Identifikasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Samsat

Visi dan Misi

Struktur Orgsnisasi dan Job Description

Melaksanakan penyiapan teknis dalam rangka menunjang pelayanan penerimaan dan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah. i) Menyelenggarakan pelayanan penerimaan dan pemungutan pajak daerah. j) Melaksanakan fasilitasi pelayanan unggulan (SAMSAT) k) Melaksanakan konsultasi dengan pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UPT. Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala UPT dan memberikan saran untuk pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan dan... n) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tanggung jawabnya. 23. i) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum.. j) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan kemanusian dan hukum.. k) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi keuangan.. l) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi m) Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi.. n ) Mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan o) Mengkoordinasikan dan berkonsultasi dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya p) Menilai kinerja pejabat pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengelola pemanfaatan barang milik daerah. a) Ketepatan program kerja, bahan dan peralatan pemanfaatan barang milik daerah. Keakuratan pendataan dan laporan pelaksanaan penagihan. setiap bulan. n) Kelancaran koordinasi pemantauan, pengendalian dan evaluasi teknis pendataan dan kebijakan penagihan. Kelancaran tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan atasan s) Ketelitian dalam pengawasan penerimaan, penyetoran, pembukuan,. penyusunan laporan penerimaan dan tunggakan Pajak Daerah. a) Ketepatan program kerja, bahan dan peralatan penagihan dan pengawasan.

Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang ditujukan kepada pegawai Samsat wilayah Jeneponto. Pengumpulan data dimulai pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021. Dari data responden diatas muncul Reabilitas dan Daya Tanggap dari 4 responden yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki, hasilnya menunjukkan jumlah kedisiplinan pada jam kerja pada pertanyaan 1 sebanyak 64 poin yaitu, pertanyaan 2 68 poin, pertanyaan 3 68 poin, pertanyaan 4 80 poin. Hasil data di atas menunjukkan bahwa Reabilitas (keterbatasan) dan Daya Tanggap (Responsiveness) dari kuesioner pada poin 4 dan 5 mengenai pelayanan waktu kerja sesuai peraturan instansi cukup efektif terhadap keakuratan dan kedisiplinan pegawai Samsat Jeneponto. .

Dan dari hal di atas diperoleh hasil bahwa kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak dari kuisioner pada poin 1. Wajib Pajak cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pegawai atau petugas Samsat Jeneponto terutama dalam hal memberikan pemahaman mengenai langkah-langkah pembayarannya. dari PKB. Dari catatan responden di atas, mekanisme pemungutan pajak yang dilakukan petugas Samsat Jenepontoh sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebagaimana diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Kendaraan Bermotor untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut, terhitung sejak saat pendaftaran kendaraan bermotor, dibayar segera dimuka dari hasil pendaftaran kendaraan bermotor. 4. responden yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang Berdasarkan hasil tersebut, maka total penghitungan pajak penghasilan badan pelanggan pada Pernyataan 1 sebanyak 64 poin, dan pada Pernyataan 2 sebanyak 64 poin, pada Pernyataan 3 sebanyak 72 poin, dan pada Pernyataan 4 sebanyak 80 .titik.

Berdasarkan mekanisme pemungutan pajak kendaraan bermotor, Samsat Jenempoto dari segi penerimaan pajak juga melakukan kegiatan door to door dari satu rumah ke rumah lainnya, agar semakin meningkat.

Tabel 3.1 Jumlah  Responden Pada Kantor Samsat Wilayah Jeneponto
Tabel 3.1 Jumlah Responden Pada Kantor Samsat Wilayah Jeneponto

PEMBAHASAN

Bayu Caroko (2015) mengatakan, merupakan suatu proses membantu wajib pajak dengan cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan hubungan internasional untuk menciptakan kepuasan dan kebersihan. Perwakilan perusahaan samsat pasti akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi wajib pajak, seperti menjelaskan alur atau tahapan proses pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bagi wajib pajak yang belum mengetahui sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor, petugas Samsat akan menjelaskan mekanisme pemungutan kendaraan bermotor secara detail.

Dalam membayar pajak kendaraan bermotor pasti ada wajib pajak yang belum mengetahui atau belum memahami sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor, maka disini peran tukang reparasi Samsat Jeneponto akan memberikan penjelasan mengenai proses pembayaran dan sanksi yang harus dikenakan oleh wajib pajak. membayar... a) Keakuratan data saat menghitung PDB. Dalam melakukan penghitungan PKB pasti wajib pajak akan mengalami kendala karena kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai persyaratan mengenai dokumen-dokumen yang harus dibawa oleh wajib pajak, misalnya: jika mengganti plat kendaraan dan tidak mengetahui persyaratannya, . Menurut Burton (2010), sistem penilaian resmi adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan kewenangan kepada pemungut pajak untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak.

Berdasarkan peraturan, pemerintah Jeneponto menggunakan kewenangan untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak. Kemudian bank akan memberitahukan besarnya pajak yang harus dibayar oleh masyarakat atau wajib pajak kendaraan bermotor setelah masyarakat membayar kepada bank. Wajib Pajak mendatangi kantor Samsat Jeneponto dan membawa dokumen lengkap berupa KTP dan STNK, kemudian menyetor berkas di loket satu, kemudian di loket dua, petugas menginput data dan menentukan jumlah atau nominal pembayaran PKB, kemudian Wajib Pajak dirujuk ke loket tiga untuk membayar di kasir, kemudian merujuk ke loket empat untuk divalidasi STNK oleh polisi, lalu menyerahkan kembali STNK yang sudah divalidasi tersebut kepada Wajib Pajak.

Mekanisme pembayaran pajak kendaraan adalah wajib pajak untuk membayar pajak kendaraan, wajib pajak harus melengkapi dokumennya yaitu dengan membawa KTP dan STNK kendaraannya. Sebelum membayar pajak kendaraan bermotor, wajib pajak harus menyetor berkasnya di loket 1 yaitu loket pendaftaran. Setelah menyerahkan berkas di loket 1 yaitu loket pendaftaran, selanjutnya Wajib Pajak melakukan pembayaran di kasir.

Kurangnya pemahaman wajib pajak mengenai mekanisme pemungutan pajak kendaraan bermotor menyebabkan terkadang ketika ingin membayar pajak kendaraan bermotor, banyak wajib pajak yang tidak membawa dokumen secara lengkap, dan wajib pajak terkadang malas dalam mengantri. “Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Perpajakan Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak” Jurnal Pajak, Part 1, 1 November 2015. Petugas SAMSAT selalu siap membantu Wajib Pajak menyelesaikan permasalahan apapun dengan cepat dan menjadi diselesaikan secara akurat.

Gambar 3.5 Alur Pembayaran Pajak Kendaraan
Gambar 3.5 Alur Pembayaran Pajak Kendaraan

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, namun masih banyak kendala yang dihadapi wajib pajak, antara lain kurangnya pemahaman terhadap proses pembayaran pajak kendaraan.

Saran

Pajak kendaraan bermotor dikenakan masa pajak selama 12 bulan berturut-turut terhitung sejak pendaftaran kendaraan bermotor Mardiasmo, (2002). Undang-Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009 tentang pajak dan pajak daerah. https://www.online-pajak.com/tangan-pajak-personal/pajak-region 18:04 14/April/. https://koinworks.com/blog/pajak-kendaraan-. https://koinworks.com/blog/pajak-kendaraan-. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/teknik-analisa-data-apa-how-dan-ragam- Jenisnya#:~:text=Teknik%20analisis%20data%20is%20method,problem%20pe pencarian%20itu%20sudah%20 selesai. Petugas menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan akurat mengenai hal-hal yang belum jelas terkait pajak kendaraan.

Penulis memulai pendidikan dasar di SD Impres 121 Balang Loe Balang pada tahun 2006 dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SMP NEGRI 6 BINAMU dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di SD Impres 121 Balang Loe Balang. jenjang yang lebih tinggi yang sama di Universitas Muhammadiyah Makassar mengambil Jurusan D-III Perpajakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Gambar

Tabel 2.1 Tarif Pajak Kendaraan Bermotor
Gambar 2.1 kerangka konseptual
Gambar 2.2  Alur Penelitian Identifikasi
Gambar 3.1 struktur organisasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Program Pemutihan E-SAMSAT, SAMSAT Keliling, Pemutihan PKB, Pembebasan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Dan Operasi Kepolisian Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak