• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KEADAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KEADAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2021

KELOMPOK 10:

1. AULIYA JAVANISA (195030901111016)

2. NADYA PUTRI PARAMITASARI (195030901111003)

(2)

2

MOTTO

(3)

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul Keadaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Selain itu, paper ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Keadaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Shobaruddin, Dr. Drs., MA selaku dosen mata kuliah Keadaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami menyadari, paper yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan paper ini.

Malang, 8 April 2021

Penyusun

(4)

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

MOTTO ... 2

KATA PENGANTAR ... 3

DAFTAR ISI ... 4

BAB 1 PENDAHULUAN ... 5

1.1 Latar Belakang ... 5

1.2 Tujuan Penulisan ... 5

1.3 Metode Penulisan ... 6

BAB II PEMBAHASAN ... 7

2.1 Kondisi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ... 7

Pendekatan Sistem untuk Hasil Pendidikan yang Lebih Baik (SABER) ... 8

2.2 Alat SABER-EMIS ... 9

Domain Kebijakan SABER-EMIS ... 9

Menilai Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ... 10

Mengevaluasi dan Membandingkan EMIS ... 10

Pendekatan dan Metodologi ... 10

Penggunaan Alat SABER-EMIS ... 11

2.3 Alasan di Balik Alat SABER-EMIS ... 11

Nilai Tambah Dari EMIS ... 11

Kebutuhan Untuk Benchmark ... 12

BAB III PENUTUP ... 15

3.1 Kesimpulan ... 15

3.2 Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 17

(5)

5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal sekolah, yaitu TK, SD, SMP, dan SMA.

SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni. SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang sesuai dengan standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas Pendikan Daerah dapat dilakukan dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol. Dalam menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.

Menilai keadaan pendidikan di suatu negara menuntut informasi tentang masukan, sumber daya, tata kelola, operasi dan hasil dari sistem pendidikannya. Sebuah informasi manajemen pendidikan system (EMIS) menyediakan data yang sistematis dan berkualitas dalam lingkungan pendukung yang terstruktur dengan baik yang memfasilitasi pemanfaatan informasi yang dihasilkan dalam perencanaan dan dialog kebijakan. Untuk memenuhi tuntutan tersebut maka pemerintah akan mengimplementasikan strategi pendidikan yang baru yaitu Pendidikan Sistem untuk Hasil Pendidikan yang lebih baik (SABER). SABER dirancang untuk membantu pemerintah secara sistematis memeriksa dan memperkuat kinerja sistem pendidikan mereka sehingga semua anak dan remaja dapat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup. Inisiatif tersebut didasarkan pada premis itu sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan membutuhkan informasi yang dapat ditindaklanjuti.

1.2 TUJUAN PENULISAN

Tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk mengetahui kondisi sistem informasi manajemen pendidikan, untuk mengetahui Pendekatan Sistem untuk Hasil Pendidikan yang Lebih Baik (SABER), untuk mengetahui alat SABER-EMIS, untuk mengetahui Domain Kebijakan SABER-EMIS, untuk mengetahui Menilai Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, untuk memahami Mengevaluasi dan Membandingkan EMIS, untuk memahami Pendekatan dan Metodologi, untuk memahami Penggunaan Alat SABER-EMIS, untuk mengetahui Alasan di

(6)

6

Balik Alat SABER-EMIS, untuk mengetahui Nilai Tambah Dari EMIS, dan untuk memahami Kebutuhan Untuk Benchmark.

1.3 METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam paper ini adalah kualitatif dengan analisis deskriptif.

Dengan menggunakan metode kualitatif ini, penulis mendapatkan data dan informasi yang mendukung penulisan melalui penelusuran pustaka dan pencarian sumber-sumber yang relevan.

Data yang telah ditemukan tersebut akan dianalisis oleh penulis menggunakan analisis deskriptif, dengan tujuan membuat gambaran akurat tentang keadaan suatu subjek atau objek serta menyajikan informasi dasar dari subyek atau obyek yang akan dibahas.

(7)

7

BAB II PEMBAHASAN

2.1 KONDISI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dalam era sekarang perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam dunia pendidikan dan paling dibutuhkan, dikarenakan sistem informasi manajemen pendidikan merupakan faktor pendukung kemajuan lembaga pendidikan formal dan informal. Oleh sebab itu, dalam upaya implementasi dan penerapan sistem informasi manajemen pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan adanya kinerja pegawai sendiri dengan manual. Peningkatan mutu dan layanan publik terkait manajemen informasi pendidikan sekolah yang berkualitas dalam proses pelayanan terhadap sekolah tersebut juga tentu harus diperhatikan sehingga perlu diterapkannya sistem informasi manajemen ini untuk menjadi salah satu faktor penting dari mutu pendidikan dan tentunya itu juga membantu guru, pegawai administrasi dalam meningkatkan mutu disekolah tersebut.

Saat ini seluruh dunia memasuki era digital. Era digital merupakan era komunikasi dan informasi berbasis teknologi komputer. Sejalan dengan berkembangnya teknologi digital, informasi kini menjadi sebuah sumber daya yang sangat penting. Sebagai individu, hampir seluruh waktu kita habiskan untuk mencari, menyimpan, atau bertukar informasi (Muhammad Anshar Akil, 2013:5). Hendaknya disadari, kini informasi menjadi sumber daya yang sangat penting bagi organisasi. Oleh Karena itu, salah satu tuntutan utama bagi semua organisasi profesional adalah pengelolaan informasi yang semakin efektif sehingga organisasi itu dapat mencapai tujuannya.

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, menumbuhkan kesadaran dari berbagai pihak bahwa perkembangan dan terobosan teknologi informasi akan terus berlanjut di masa depan.

Hal ini menjadi tantangan dan ujian bagi setiap organisasi agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Optimalisasi sumber- sumber daya berkenaan dengan pemberdayaan sekolah merupakan alternatif yang paling tepat untuk mewujudkan suatu sekolah yang mandiri dan memiliki keunggulan tinggi.

Menilai keadaan pendidikan di suatu negara menuntut informasi tentang masukan, sumber daya, tata kelola, operasi dan hasil dari sistem pendidikannya. Sebuah informasi manajemen pendidikan system (EMIS) menyediakan data yang sistematis dan berkualitas dalam lingkungan pendukung yang terstruktur dengan baik yang memfasilitasi pemanfaatan informasi yang dihasilkan dalam perencanaan dan dialog kebijakan. Data ini disebut Pendekatan Sistem untuk Pendidikan Yang Lebih Baik atau System Approach For Better Education Results (SABER).

(8)

8

Pendekatan Sistem Untuk Hasil Pendidikan Yang Lebih Baik (SABER)

Untuk mendukung implementasi Strategi Pendidikan 2020, Pembangunan Manusia Bank Dunia Jaringan / Pendidikan meluncurkan inisiatif Pendekatan Sistem untuk Hasil Pendidikan yang Lebih Baik (SABER) di awal 2011. SABER dirancang untuk membantu pemerintah secara sistematis memeriksa dan memperkuat kinerja sistem pendidikan mereka sehingga semua anak dan remaja dapat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup. Inisiatif tersebut didasarkan pada premis itu sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan membutuhkan informasi yang dapat ditindaklanjuti.

SABER mengisi kesenjangan yang ada dalam ketersediaan data kebijakan, informasi, dan pengetahuan tentang faktor yang mungkin mempengaruhi kualitas pendidikan dan tentang variabel yang dapat diubah untuk meningkatkan kualitas ini untuk memahami bagaimana SABER mengkonseptualisasikan sistem pendidikan. SABER menggunakan alat diagnostik baru dan data kebijakan untuk memungkinkan pemerintah mengevaluasi kebijakan melalui lensa standar berbasis bukti global, membantu mereka menentukan jenis perubahan dan kebijakan yang dapat dilakukanditerapkan untuk meningkatkan pembelajaran. Akibatnya, basis pengetahuan yang dikembangkan pembuat kebijakan dan warga di seluruh dunia dapat memanfaatkan untuk mengidentifikasi reformasi yang diperlukan untuk meningkatkan hasil pembelajaran. SABER ini inisiatif untuk memberikan standar praktik yang baik yang dapat digunakan oleh negara-negara untuk menilai diri mereka sendiri sebagai alat tolak ukur. SABER berfokus pada domain kebijakan tertentu yang terkait dengan setiap domain adalah saat ini dalam fase pengembangan dan penggunaan yang berbeda. Negara memilih domain kebijakan SABER mereka menemukan yang paling berharga dan relevan dan bekerja sama dengan Bank Dunia untuk menerapkan perangkat SABRE dalam pendidikan mereka sistem.

SABER telah diterapkan di lebih dari 110 negara dan hasilnya telah dianalisis oleh Bank Dunia, 2014. Bank Dunia, 2014 Menganalisis kekuatan dan kelemahan aplikasi ini mengungkapkan kesenjangan informasi dan data ketersediaan. Meningkatkan kualitas data pendidikan merupakan prioritas penting yang dapat ditindaklanjuti bagi pembuat kebijakan.

Adanya informasi dan / atau data tentang suatu sistem pendidikan akan menjadikan SABER lebih efektif. Dengan demikian, domain EMIS dipandang sebagai enabler penting dari Inisiatif SABER.

Adapun tujuan keseluruhan dari EMIS adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, yang secara umum didefinisikan sebagai termasuk kesiapan siswa untuk belajar, kondusifitas lingkungan belajar, relevansi pembelajaran konten, keterampilan dan pelatihan guru, dan hubungan antara hasil pendidikan siswa dan mereka partisipasi positif dalam masyarakat. Oleh karena itu, kualitas pendidikan tidak hanya berkaitan dengan input seperti sekolah kehadiran, tetapi

(9)

9

juga dengan proses pendidikan misalnya, metode pengajaran dan keluaran seperti keaksaraan dan berhitung. Sedangkan Konferensi Dunia Pendidikan untuk semua yang diadakan di Jomtien, Thailand (1990), mengidentifikasi kualitas pendidikan sebagai prasyarat untuk mencapai pemerataan, kualitas pendidikan ini disorot berdampak positif pada pembangunan ekonomi dan sosial.

2.2 ALAT SABER-EMIS

SABER adalah suatu program yang mempunyai tujuan untuk membantu negara mengidentifikasi bagaimana mereka dapat meningkatkan data pengumpulan, dan mengelola sistem dan penguunaan data dalam pengambilan keputusan dan dapat menunjang suatu alat yang mempunyai karakteristik yang berbeda dari sistem pendidikan. SABER dirancang untuk membantu pemerintah secara sistematis memeriksa dan memperkuat kinerja sistem pendidikan mereka sehingga semua anak dan remaja dapat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk hidup.

Domain Kebijakan SABER-EMIS

Domain kebijakan SABER-EMIS bertujuan untuk membantu negara mengidentifikasi bagaimana mereka dapat meningkatkan data pengumpulan, data dan manajemen sistem, dan penggunaan data dalam pengambilan keputusan meningkatkan elemen yang berbeda dari sistem Pendidikan. Sebuah manajemen pendidikan sistem informasi bertanggung jawab memproduksi dan memantau statistik pendidikan dalam sistem pendidikan. EMIS memiliki struktur multifaset, terdiri dari pengaturan teknologi dan kelembagaan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan data dalam sebuah sistem Pendidikan. Sangat penting untuk melacak perubahan, memastikan kualitas data dan pelaporan yang tepat waktu untuk perencanaan dan pengelolaan, dan untuk memfasilitasi pemanfaatan informasi dalam pengambilan keputusan yang dibuat oleh pembuat kebijakan. Efektivitas sistem tergantung pada keberlanjutannya, akuntabilitasnya, dan efisiensi. EMIS yang sukses adalah kredibel dan operasional dalam perencanaan dan dialog kebijakan. Domain kebijakan bertujuan untuk menghilangkan miskonsepsi yang sering dipegang oleh pemangku kepentingan pendidikan, yaitu, bahwa EMIS hanyalah database atau sistem Teknologi Informasi (TI). Komponen EMIS yang tidak hanya memandu pengumpulan, pemeliharaan, dan penyebaran data, tetapi mereka juga memimpin transformasi data menjadi statistik yang digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan. Di Kenyataannya, EMIS adalah sistem yang ada dalam sistem pendidikan yang lebih besar.

(10)

10

Menilai Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

SABER ‐ EMIS menilai sistem informasi pendidikan dengan tujuan menginformasikan dialog tentang kebijakan terkait dengan statistik dan indikator pendidikan, serta membantu negara- negara memantau kemajuan secara keseluruhan terkait dengan masukan, proses, dan hasil pendidikan. Domain kebijakan menjalankan peran ini di beberapa cara:

1. SABER ‐ EMIS mengelola seperangkat alat, termasuk kuesioner dan rubrik untuk informan kunci, dan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif (divalidasi oleh dokumen hukum) untuk menilai kesehatan sistem informasi.

2. SABER ‐ EMIS mengklasifikasikan dan menganalisis berbasis sistem informasi manajemen pendidikan yang ada pada empat bidang kebijakan.

3. SABER ‐ EMIS membuat laporan negara dan produk pengetahuan lainnya dengan tujuan meningkatkan sistem pendidikan suatu negara.

Mengevaluasi dan Membandingkan EMIS

SABER ‐ EMIS mengidentifikasi empat bidang kebijakan inti yang dimiliki bersama oleh sistem data pendidikan dan kebutuhannya dinilai:

1. Lingkungan pendukung: Penilaian kebijakan yang dimaksudkan dalam kaitannya dengan keberlanjutan infrastruktur dan sumber daya manusia yang dapat menangani pengumpulan, pengelolaan, dan akses data.

2. Tingkat kesehatan sistem: Penilaian sejauh mana proses dan struktur mendukung komponen sistem manajemen informasi yang komprehensif.

3. Data berkualitas: Penilaian sejauh mana sistem EMIS mengumpulkan secara akurat, dengan aman menyimpan, dan menghasilkan informasi yang berkualitas tinggi dan tepat waktu.

4. Pemanfaatan untuk pengambilan keputusan: Penilaian realitas implementasi sistem dan pemanfaatan informasi EMIS dalam pengambilan keputusan.Untuk setiap sistem data pendidikan yang diperiksa, SABER ‐ EMIS menilai kemajuan di bidang ini menggunakan skala empat tingkat (laten, muncul, mapan, dan maju).

Pendekatan dan Metodologi

Alat ini mengadaptasi alat analisis khususnya seri Organisasi Internasional untuk Standardisasi ISO 9000, Kerangka Penilaian Kualitas Data Pendidikan (Ed-DQAF), dan Berfokus pada Pemanfaatan Evaluation (UFE) untuk mengevaluasi EMIS area kebijakan yang disebutkan di atas. Temuan ini evaluasi dianalisis menggunakan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman) untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem EMIS. Hasilnya, SABER ‐ EMIS adalah diagnosis berbasis bukti alat untuk mengevaluasi kualitas data dan sistem itu sendiri dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Itu mengikuti pendekatan indikator

(11)

11

untuk fokus pada elemen-elemen sistem yang dapat diamati dan dinilai untuk suatu evaluator dengan pengetahuan tentang struktur dan konvensi badan yang bertanggung jawab atas statistik.

Itu bertujuan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, dan aspek kunci EMIS yang paling penting untuk diperbaiki

Penggunaan Alat SABER-EMIS

Alat ini dimaksudkan untuk digunakan oleh pembuat kebijakan pendidikan pemerintah untuk menilai bidang kebijakan yang relevan ke EMIS suatu negara dan kemudian membandingkannya dengan praktik terbaik internasional. Bukti alat kerangka kerja berbasis juga diharapkan untuk digunakan oleh pemangku kepentingan sistem pendidikan untuk mengevaluasi tujuan kebijakan di balik EMIS yang mengatur kualitas data, pemantauan, dan pemanfaatannya dalam pengambilan keputusan.

2.3 ALASAN DI BALIK ALAT SABER-EMIS Keuntungan dari EMIS

Sistem manajemen informasi pendidikan memberikan pengetahuan kepada pemangku kepentingan pendidikan tentang status sistem pendidikan secara keseluruhan dan hasil pembelajaran dalam suatu negara. Dengan menggunakan file EMIS, pemerintah dapat menganalisis dan memanfaatkan data untuk meningkatkan sistem pendidikan mereka. Kualitas pendidikan, masalah pendidikan yang berisiko tinggi, semakin menjadi fokus kebijakan pendidikan. Meskipun EMIS telah memainkan peran penting dalam upaya global untuk mencapai pendidikan universal cakupan, satu bukti yang tersedia dari nilai tes dengan jelas menunjukkan bahwa cakupan universal tidak cukup untuk menghasilkan populasi yang berpendidikan. Oleh karena itu, upaya harus bergeser ke menghasilkan pendidikan yang lebih berkualitas (Mourshed, Chijioke, dan Barber 2010). EMIS membantu menghasilkan komponen bernilai tambah berikut untuk meningkatkan kualitas pendidikan:

1. Data : Data dan statistik pendidikan terkait diperlukan untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas. Prestasi pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada mutu statistik yang menginformasikan perumusan kebijakan, perencanaan pendidikan, proses manajemen dan pemantauan (Makwati,Audinos, dan Lairez 2003, 9). Adanya data dan sistem untuk mengumpulkan, memelihara, dan melaporkan itu menghasilkan pengetahuan tentang keadaan pendidikan di suatu negara. Namun, informasi yang andal, relevan, dan mudah diakses tentang sekolah, guru, pendaftaran, dan hasil pendidikan masih kurang di banyak negara. Selain itu, sedikit negara telah menerapkan langkah-langkah jaminan kualitas untuk memeriksa kualitas, akurasi, validitas, keandalan, dan kegunaan data yang dikumpulkan oleh EMIS masing-masing.

(12)

12

2. Pengeluaran yang efisien : Sistem informasi memungkinkan negara menjadi hemat biaya dan efektif perencanaan pendidikan mereka.

3. Sistem data yang dilembagakan : Ketika dilembagakan dan dipandu oleh visi dan strategis yang jelas perencanaan, EMIS membantu pembuat kebijakan mengelola sistem pendidikan untuk menghasilkan keluaran yang berkualitas. Sayangnya, banyak negara telah menginvestasikan sumber daya untuk membangun manajemen pendidikan sistem informasi, tetapi sistem ini seringkali tidak dilembagakan, tidak memiliki visi yang membimbing, dan tidak dimasukkan ke dalam proses perencanaan strategis.

4. Kebijakan berdasarkan data : Sistem informasi manajemen pendidikan dimaksudkan untuk membantu ahli pemerintah merancang dan mengimplementasikan kebijakan. Sayangnya, sebagian besar negara belum merumuskan kebijakan tentang bagaimana menggunakan data EMIS dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Bahkan di Negara ketika sistem informasi dilembagakan, mereka hampir tidak digunakan untuk memandu kebijakan pendidikan (UNESCO 2003).

5. Investasi cerdas : Salah satu rekomendasi yang dibuat oleh Bank Dunia Pendidikan 2020 Strategi adalah berinvestasi dengan cerdas. Satu dimensi nilai tambah dari EMIS adalah memberdayakan keputusan pembuat keputusan pengeluaran yang cerdas, berdasarkan data dan analitik investasi yang terbukti berkontribusi dalam pembelajaran (Bank Dunia 2011).

Kebutuhan Tolak Ukur

Ada kebutuhan kritis akan alat yang dapat menilai sistem informasi pendidikan yang ada di suatu Negara atau menentukan apakah negara perlu membuat sistem baru untuk menghasilkan hal tersebut di atas komponen nilai tambah. Alat seperti itu akan didasarkan pada bidang praktik terbaik dan pembelajaran, seperti diidentifikasi oleh komunitas internasional, terutama yang terkait dengan empat bidang kebijakan yang dijelaskan dalam makalah ini. Sistem benchmarking juga memungkinkan pembuat kebijakan untuk mengukur kualitas EMIS mereka juga bagaimana sistem pendidikannya dibandingkan dengan sistem lain secara internasional. Saat ini, kesenjangan data menghambat kemampuan negara-negara untuk melakukan pengambilan keputusan berdasarkan data kebijakan pendidikan.

Data penting seringkali tidak tersedia dan data yang tersedia seringkali sulit digunakan. Ini masalah global yang membatasi kemampuan pemerintah dan komunitas internasional untuk memantau kemajuan pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) pendidikan dasar universal dan Pendidikan untuk Semua tujuan. EMIS di tingkat negara harus menjadi mekanisme utama secara sistematis memantau kemajuan menuju dan mendorong akuntabilitas untuk mencapai tujuan ini. Namun di beberapa negara belum ada sistem informasi atau indikator yang

(13)

13

terkait dengan MDGs dan tujuan pendidikan lainnya tidak dilacak secara sistematis. Pemantauan pendidikan internasional statistik, terlebih lagi, mengandaikan adanya sistem manajemen pendidikan yang andal dan lengkap di tingkat negara (Cassidy 2006). Saat MDGs mendekati titik puncaknya pada tahun 2015, peningkatan penekanan pada kualitas pendidikan, pembangunan, dan kinerja menghadirkan pembuat kebijakan di tingkat negara dengan banyak kebijakan pilihan.

Untuk mengulangi, produksi dan penyebaran statistik pendidikan berkualitas tinggi sangat penting untuk itu perencanaan sektor pendidikan yang efektif, serta memantau kemajuan menuju pendidikan nasional dan global target. Dengan kata lain, informasi merupakan inti dari kemajuan pendidikan.

Selain itu, efisiensi dalam sistem pendidikan diperlukan untuk mencapai pembelajaran untuk semua. Untuk melacak indikator internasional, data EMIS nasional harus dimasukkan ke dalam database regional dan internasional lainnya di secara sistematis, komprehensif, terintegrasi, dan disajikan dengan baik. Basis data gratis dan terbuka tersedia untuk negara-negara di seluruh dunia dalam upaya memanfaatkan data besar untuk menginformasikan kebijakan pendidikan yang meningkatkan hasil pembelajaran. Misalnya Bank Dunia yang dirubah Situs web EdStats adalah portal statistik pendidikan pertama yang menyajikan semua indikator pendidikan yang tersedia untuk umum pada satu platform. 3 Situs web ini mencakup statistik pendidikan umum dari UNESCO Institute for Statistics (UIS), data survei cluster indikator ganda dari UNICEF, dan kelas awal data, ditambah data survei demografi dan kesehatan dari USAID dan lembaga lain, termasuk SABER di tim Bank Dunia. Platform baru lainnya termasuk visualisasi data The World We Want, yang menggabungkan data besar pada berbagai masalah pembangunan, termasuk pendidikan.

Platform online yang lebih datar ini Memanfaatkan hasil konsultasi dan diskusi pada agenda pasca 2015 untuk melibatkan pengambil kebijakan masalah yang penting bagi konstituennya masing- masing.

Efek yang diharapkan dari benchmarking EMIS adalah perubahan kebijakan yang meningkatkan kualitas pendidikan dan, pada akhirnya, merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pergeseran kebijakan pendidikan dari fokus pada akses universal untuk fokus pada pendidikan berkualitas universal secara empiris didukung oleh penelitian, yang menunjukkan bahwa kualitas pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi (Hanushek dan Wobman 2007). Sebagai komponen kunci dari mobilitas sosial dan ekonomi, pendidikan adalah yang terdepan kontributor pengentasan kemiskinan jangka panjang (van der Berg 2008). EMIS adalah elemen penting dari sebuah sistem pendidikan yang memungkinkan pembuat kebijakan untuk melakukan modifikasi kritis pada sistem untuk meningkatkan kualitas

(14)

14

pendidikan. Pembandingan dapat mengungkapkan pelajaran penting tentang jenis perubahan dibutuhkan dalam kebijakan dan institusi pendidikan, seperti:

1. Pembelajaran harus diukur dan dilaporkan secara teratur;

2. Guru harus dipilih dengan baik, ditugaskan, diberi insentif secara sistematis, dan dibayar dengan baik;

3. Sekolah harus memiliki otonomi operasional untuk membuat perubahan yang meningkatkan efisiensi penggunaan keuangan dan sumber daya manusia; dan

4. Sekolah dan sistem pendidikan secara keseluruhan harus dapat mempertanggungjawabkan target yang mereka tuju ditugaskan untuk mencapai.

(15)

15

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dalam era sekarang perkembangan sistem informasi manajemen pendidikan merupakan aspek yang paling penting dalam dunia pendidikan dan paling dibutuhkan, dikarenakan sistem informasi manajemen pendidikan merupakan faktor pendukung kemajuan lembaga pendidikan formal dan informal. Oleh sebab itu, dalam upaya implementasi dan penerapan sistem informasi manajemen pendidikan tidak bisa dilepaskan dengan adanya kinerja pegawai sendiri dengan manual. Peningkatan mutu dan layanan publik terkait manajemen informasi pendidikan sekolah yang berkualitas dalam proses pelayanan terhadap sekolah tersebut juga tentu harus diperhatikan sehingga perlu diterapkannya sistem informasi manajemen ini untuk menjadi salah satu faktor penting dari mutu pendidikan dan tentunya itu juga membantu guru, pegawai administrasi dalam meningkatkan mutu disekolah tersebut.

Menilai keadaan pendidikan di suatu negara menuntut informasi tentang masukan, sumber daya, tata kelola, operasi dan hasil dari sistem pendidikannya. Sebuah informasi manajemen pendidikan system (EMIS) menyediakan data yang sistematis dan berkualitas dalam lingkungan pendukung yang terstruktur dengan baik yang memfasilitasi pemanfaatan informasi yang dihasilkan dalam perencanaan dan dialog kebijakan. Data ini disebut Pendekatan Sistem untuk Pendidikan Yang Lebih Baik atau System Approach For Better Education Results (SABER).

Semua berharap dengan adanya SABER-EMIS ini membawa perubahan kebijakan yang meningkatkan kualitas pendidikan dan, pada akhirnya, merangsang pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pergeseran kebijakan pendidikan dari fokus pada akses universal untuk fokus pada pendidikan berkualitas universal secara empiris didukung oleh penelitian, yang menunjukkan bahwa kualitas pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi 3.2 Saran

Setelah kita tahu dari penjelasan diatas bahwa sesuai dengan keadaan manajemen system informasi pendidikan saat ini, maka dari itu penting untuk lembaga pendidikan agar segera menerapkan system informasi yang sesuai dengan lembaga pendidikan saat ini agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara maksimal. Selain itu, lembaga pendidikan harus memiliki sistem pendataan yang baik, tepat dan akurat guna memberikan pelayanan mutu yang baik dan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan aplikasi SABER-EMIS ini.

Dari hasil penyusunan paper ini diharapkan bisa menjadi acuan dan gambaran bagi penyusun selanjutnya untuk mengkaji lebih mendalam hasil penelitian ini atau dengan tujuan verifikasi sehingga dapat memperkaya temuan-temuan penelitian baru. Selain itu harapan kami

(16)

16

untuk penulis lain yang hendak menulis topic yang sama yaitu agar menjelaskan secara rinci dari definisi SABER-EMIS, cara implementasi penggunaan alat tersebut di Indonesia serta keuntungan daripada penggunaan alat tersebut. Kami selaku penyusun dari paper ini mohon maaf sebesar- besarnya kepada seluruh pembaca paper jika ada kekurangan dalam penulisan serta penjelasan paper yang kurang lengkap. Kami menyadari akan hal itu. Kami berharap dengan adanya paper yang kami susun ini pembaca akan lebih mendapat ilmu tentang alat SABER-EMIS untuk dapat diterapkan dalam Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang ada di Indonesia.

(17)

17

DAFTAR PUSTAKA

Husein Abdul, H., 2014. What Matters Most for Education Management Information Systems: A Framework Paper. Saber Working Paper Series Number 7. World Bank Group

Nopredi Basrul., 2019. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Universitas Negeri Padang Ramadina Evi., 2017. Pengelolaan Education Management Information System (EMIS) Dalam

Pengambilan Keputusan. Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1.

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)

Aziz Fuadi., 2014. Pengambilan Kebijakan Berbasis Education Management Information System (EMIS). Jurnal Pendidikan Islam: Volume IIII, Nomor 1

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor kecanggihan teknologi, partisipasi manajemen, dan kemampuan teknik pemakai sistem informasi akuntansi

Salah satu sumbangan terbesar adalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ( Educational Management Information System/ EMIS), yang berfungsi menyediakan informasi

1) Hakikat Sistem Informasi Manajemen Sekolah, menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber- sumber yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sumber daya integrasi sistem informasi internal, integrasi sistem informasi eksternal, manajemen biaya internal

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) Mengetahui implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukoharjo, (2) Mengetahui

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan

Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat usabilitas dari aplikasi Sistem Informasi Manajemen Koperasi (SIMK) terutama dalam dimensi

Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di SDN 1 Barongan Kudus Sistem Manajemen Peserta Didik 01 Sistem Manajemen Kurikulum 02 03 Pokok Pembahasan 04 Sistem