• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman burung Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone

N/A
N/A
Erina Rosmeliyani

Academic year: 2023

Membagikan "Keanekaragaman burung Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Satwa yang ada di taman nasional ini sebagian besar merupakan satwa khas/endemik Pulau Sulawesi. Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) merupakan taman nasional yang memiliki nilai keanekaragaman hayati tinggi dan luas daratan terluas di Pulau Sulawesi. Kawasan TNBNW mempunyai arti yang sangat penting dan strategis bagi bangsa Indonesia dalam menunjang kelangsungan dan keberhasilan pembangunan nasional.

MEGAPODIIDAE

Telur burung Maleo berukuran 5-6 kali lebih besar dibandingkan telur ayam, sedangkan ukuran tubuh burung Maleo tidak jauh berbeda dengan ukuran tubuh ayam kampung. Suhu tanah atau pasir yang ideal untuk penetasan telur burung maleo adalah antara 34 – 40oC (Gunawan, 1994).

MUSCICAPIDAE

Habitat burung Mandar Muka Biru berada di kawasan hutan tropis pada ketinggian sekitar 150-900 m dpl. Hingga tahun 2008, Daftar Merah IUCN menetapkan populasi burung Mandar Muka Biru berstatus “Rentan (VU)”.

PYCNONOTIDAE

Dalam bahasa Inggris, burung ini dikenal dengan nama White-Faced Cuckoo Pigeon, karena wajahnya yang putih. Habitat burung merpati hitam sulawesi berada di tepi hutan primer dan sekunder serta perkebunan pada ketinggian kurang lebih 1170 m dpl.

COLUMBIDAE

Yang perlu anda ketahui, burung pengiring pengantin jantan memiliki bulu berwarna merah tua di punggung atasnya. Selanjutnya burung pengantin jantan memiliki paruh berwarna kuning dengan corak hijau tua. Habitat burung Punai Pengantin terdiri dari hutan dataran rendah, semak belukar, kebun dengan pohon-pohon tinggi dan tepian hutan pada ketinggian sampai dengan 2500 m dpl.

Namun terkadang mereka terlihat berkumpul dan mencari makan bersama ratusan burung, termasuk jenis burung punai lainnya.

PSITTACIDAE

Habitat burung Kring-kring Bukit berada di kawasan tepi hutan lembab, hutan, kebun, dan hutan lumut di dataran rendah pada ketinggian hingga 2.000 m dpl. Burung Cincin Dada Kuning atau ili-ili atau dikenal di Minahasa dengan sebutan Kelit-kelit, mempunyai nama. Burung laut bercincin dewasa berdada kuning memiliki panjang tubuh sekitar 37 cm dengan bulu dominan berwarna hijau, dengan dada berwarna kuning.

Habitat burung kicau dada kuning adalah di kawasan hutan primer dan perkebunan di sekitar hutan pada ketinggian sampai 100 m dpl.

CUCULIDAE

Habitat biawak sulawesi berada di kawasan hutan primer dan sekunder, serta tidak jarang dijumpai di tepi hutan dan lahan budidaya. Habitat burung tuwur sulawesi adalah hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan, hutan tepi sungai dan hutan jarang di dataran rendah pada ketinggian sampai dengan 1590 m dpl. Secara umum wilayah sebaran burung tuwur sulawesi berada di Sulawesi, Talisei, Bangka, Lembeh, Manterawu, Kep.

Habitat burung skylark sulawesi adalah di hutan primer, hutan sekunder, hutan terbuka dan semak belukar pada ketinggian sampai 1100 m dpl.

CENTROPIDAE

Seringkali mencari makan di tanah atau terbang jarak pendek dengan terbang rendah di atas tumbuh-tumbuhan. Di Pulau Lombok, burung ini dapat ditemukan di taman wisata alam Kerandangan Lombok Barat dan di seluruh semak-semak persawahan dan tebing-tebing di tepi pantai. Semoga artikel singkat tentang deskripsi jenis burung Alang-alang, Lesser Coucal dan Centropus bengalensis kali ini bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman atau acuan pengamatan di lapangan.

Berdasarkan data IUCN Red List, populasi burung Sulawesi mempunyai status “Risiko Rendah (LC)”.

TYTONIDAE

Dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Speckled Boobook atau Oriental Hawk Owl atau Speckled Hawk Owl. Habitat burung cerek coklat adalah kawasan hutan di sepanjang sungai, hutan terbuka dan kawasan lahan budidaya yang banyak pepohonan. Belum ada informasi pasti mengenai makanan utama burung punggung coklat, namun burung hantu ini memilikinya.

Data IUCN Red List menyebutkan bahwa populasi burung punggung coklat pada akhir tahun 2013 berada pada status “Ancaman Rendah”.

STRIGIDAE

Menurut Wikipedia, subspesies celepuk jenis ini hanya ada 3, yaitu manadensis (hidup di Kepulauan Sulawesi), mendeni (hidup di Kepulauan Banggai), dan kalidupae (hidup di pulau tersebut. Menurut data Red List IUCN, celepuk jenis ini Populasi burung hantu celepuk Sulawesi berstatus “Low Risk (LC)” Ciri-ciri umum: Terdapat jumbai bulu telinga, pita tenggorokan berwarna putih, kerah leher berwarna merah berkarat, tidak ada warna putih pada kedua sayap maupun ekor.

Spesies ini menyerupai katak kuning, namun memiliki warna kuning yang terbatas pada tenggorokan hingga kloaka.

PASSERIDAE

Ngengat rawa (Lonchura malacca) merupakan salah satu spesies burung pemakan biji kecil yang termasuk dalam famili Estrildidae. Ia termasuk dalam anggota suku Ploceidae. Swamp Bondole berasal dari India dan Sri Lanka tetapi kini telah diperkenalkan. ke Australia, Hispaniola, Honduras, Jamaika, Jepang, Kuba, Portugal, Puerto Riko, Hawaii, dan Venezuela. Ngengat rawa sering terlihat berkelompok besar terbang atau hinggap di atas bibit rumput.

Sesuai dengan namanya rawa bondol. mereka kebanyakan menghuni rawa-rawa atau padang rumput berawa, atau hutan di sekitar persawahan.

HALCYONIDAE

A. monachus hanya terdapat di wilayah Sulawesi Utara dan Tengah, termasuk pulau Manaotua dan Lembeh. Burung ini endemik Indonesia; penyebarannya hanya terbatas di pulau Sulawesi, Lembeh, Siau dan Sangihe. Burung ini memakan makanan di laut, sehingga jarang ditemukan jauh dari laut, dimana ia memakan ikan, udang dan serangga besar.

CEKAKAK SUNGAI

Burung pekakak sungai (bahasa Latin = Todirhamphus chloris) adalah salah satu spesies burung dalam famili Alcedinidae, dari genus Todirhamphus.

ALCEDINIDAE

Habitat ikan lamprey Tiong Sulawesi adalah di kawasan hutan rawa, tepi hutan, savana, hutan sekunder tinggi dan lahan budidaya. Kisaran burung Tiong-Lampu Sulawesi terdapat di Pulau Sulawesi dan sekitarnya seperti Bangka, Lambeh, Manterawu, Munda dan Burung. Data IUCN Red List menunjukkan bahwa hingga awal tahun 2014, status populasi burung ekor ringan Sulawesi berada pada status “Low Risk (LC)”.

Di TNBNW, burung jenis ini dapat ditemukan di beberapa tempat, termasuk di lokasi pengamatan Hungayono.

CORACIIDAE

BUCEROTIDAE

Kangkareng Sulawesi hidup di hutan primer, dataran rendah, perbukitan dan tepi hutan pada ketinggian 700-1.100 meter di atas permukaan laut. Sebagai pemakan buah, burung ini hidup berkelompok hingga puluhan individu dan hinggap di pohon beringin (Ficus spp). Burung ini juga dapat ditemukan di kawasan TNBNW Julang Sulawesi, biasanya terbang di atas dan di sekitar kanopi dalam kelompok kecil yang terpisah, namun terkadang berkelompok hingga lima puluh individu atau lebih.

Burung ini mempunyai paruh tajam yang digunakan untuk mencari serangga dan ulat di batang pohon serta membangun sarang dengan cara mematuknya. Burung ini memiliki bulu berwarna coklat hingga abu-abu dan biasanya terlihat berpasangan saat mencari makan.

PICIDAE

Talaud Pitta (E. inspeksiulata) untuk Kepulauan Talaud, Siao Pitta (E. palliceps) untuk Pulau Siau dan Sangihe Pitta (E. caeruleitorques). Burung yang warnanya sangat indah ini merupakan burung pemalu yang sering terlihat berjalan dan melompat-lompat di lantai hutan mencari serangga kecil. Ia memiliki ciri khas suara yang mirip dengan burung hantu. Burung ini dapat ditemukan di seluruh jalur pengamatan di Taman Nasional Bogana Nani Wartabone, khususnya jalur Hungayono, Bolonsio, dan Tambun.

PITTIDAE

Panjang badan 22 – 25 cm. Jantan: umumnya berwarna abu-abu tua, muka dan tenggorokan berwarna hitam atau abu-abu, tepi sayap dan bulu sekunder. Betina: tubuh bagian atas berwarna abu-abu dengan tepi sayap dan bulu sekunder berwarna abu-abu muda, tubuh bagian bawah berwarna kuning hingga berbunga-bunga.

CAMPEPHAGIDAE

Ciri-ciri umum : Umumnya berwarna abu-abu, agak kebiruan, tali kekang dan dagu berwarna hitam, iris berwarna abu-abu mutiara atau kuning pucat. Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, burung jenis ini banyak dijumpai di jalur observasi resor Hongaria, Bolonsio, dan Lolanan. Dan burung Srigunting Jambul Rambut merupakan salah satu burung Srigunting yang memiliki kecerdasan tinggi dalam merekam dan menirukan suara burung lainnya.

Beberapa jenis burung ini memiliki jambul berupa bulu panjang mirip rambut di bagian mahkotanya.

DICRURIDAE

Iris matanya berwarna putih, bulu di bagian samping kepala juga akan melebar saat mode bernyanyi atau bertarung membuat burung ini terlihat semakin mengintimidasi. Pudang Rumbai Hitam – Salah satu jenis burung penyanyi yang mempunyai suara yang cukup merdu dan bervariasi. Burung ini mempunyai habitat di hutan terbuka, hutan sekunder, perkebunan, perkampungan, tersebar hingga ketinggian 1600 meter.

Burung ini dapat ditemui di seluruh tempat pengamatan di Taman Nasional Bogani Nani dengan kicauannya yang khas dan penampilannya yang selalu bersih.

ORIOLIDAE

Burung dari keluarga Oriolidae dan genus Oriolus yang nama ilmiahnya Oriolus Chinensis atau Black-naped Oriole dalam bahasa Inggris merupakan jenis burung yang mempunyai wilayah sebaran terluas di Indonesia. Burung ini merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi dan sering ditemukan di semak-semak di dasar hutan, bergerak cepat dan mengeluarkan kicauan yang merdu. Burung ini termasuk jenis burung pemakan buah-buahan lunak, mengkudu, ficus, pepaya, kumbang, serangga dan kadang memakan kadal dan bangkai hewan yang sudah mati, habitatnya di hutan, tepi hutan, tepian sungai, tersebar pada ketinggian 1000 m. di atas permukaan laut.

Burung ini jarang ditemukan dan kurang umum ditemui di hutan primer, hutan yang sudah rusak dan didominasi oleh tegakan bambu dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.

TURDIDAE

Burung inipun cukup sulit untuk diamati, tercatat hanya ada dua lokasi pengamatan yang sering kita jumpai yaitu di lokasi pengamatan Hungayono dan Bolonsio. Burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga berukuran kecil dan mempunyai habitat di hutan dataran rendah, hutan sekunder.

MONARCHIDAE

Sering terlihat bertengger di pucuk-pucuk dahan, kelompok burung pemakan serangga ini terkadang terlihat berburu di area terbuka dan biasa ditemui di jalur pengamatan Muarausian, Bolonsio, serta Toraut dan Tambun.

ARTAMIDAE

Habitatnya di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone tempat burung jalak api hidup di kawasan hutan terbuka, hutan primer dan juga di hutan sekunder. Saat mencari makan di hutan, burung jalak sangat menyukai buah-buahan sebagai makanan pokoknya. Selain itu, burung ini juga terkadang memakan serangga kecil seperti semut, belalang, dan jangkrik.

Tingkah laku kunang-kunang saat memakan buah atau serangga cukup tergesa-gesa.

STURNIDAE

Burung ini mempunyai warna jingga kemerahan yang mencolok pada bagian atas kepala hingga tepi paruhnya yang dekat dengan area hidung, berwarna hitam keabu-abuan, sayapnya berwarna kuning zaitun tua hingga menutupi bagian atas ekor, kedua kakinya. berwarna kuning tua mirip kunyit yang ukurannya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu besar. Sebaran burung di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ini dapat ditemukan di seluruh lokasi pengamatan 11 resort. Burung Mutiara Raja Sulawesi merupakan salah satu jenis burung penyanyi yang disebut juga dengan Myna Sulawesi.

Di lokasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, habitat aslinya berada di pinggiran hutan dan kawasan terbuka, meskipun burung ini terkadang terlihat di dalam hutan.

ZOSTEROPIDAE

Umumnya burung pekakak mutiara juga dapat ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya di wilayah Sulawesi dan Maluku serta di pulau-pulau kecil sekitarnya. Ciri khas dari Sulawesi King Warbler juga dibedakan dari suaranya, mirip dengan Beetle Warbler atau Camperling. Dapat ditemukan di pinggiran kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan di seluruh lokasi Observasi Resort.

NECTARINIIDAE

Burung matahari Sriganti (bahasa Latin: Nectarinia jugularis) merupakan salah satu jenis burung dari famili Nectariniidae, dari genus Nectarinia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar dari Benalu, Mengkudu, Pepaya, Dadap, serangga kecil, laba-laba dan mempunyai habitat di halaman belakang. Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar bunga Loranthus, Musa, Hibiscus, serangga, ulat, laba-laba, buah gorse dan di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone habitatnya di lahan terbuka, semak belukar.

Burung ini merupakan jenis burung pemakan nektar dan serangga serta mempunyai habitat di semak-semak, perkebunan, hutan.

DICAEIDAE

Luasnya bervariasi, mulai dari hutan primer, hutan sekunder, tepi hutan, dan taman kota. Pada laki-laki, bagian atas berwarna gelap gulita, dan bagian bawah berwarna abu-abu (krem) dengan bintik merah besar di dada dan garis hitam di perut. Jenis burung ini dapat ditemukan hampir di seluruh pinggiran kawasan TNBNW di lokasi Muarapusian, Lombongo, Tambun dan Toraut.

DAFTAR REFERENSI

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan dengan menggunakan uji Hutcheson menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dalam keanekaragaman jenis burung antara habitat tertutup dan habitat terbuka

penelitian, membandingkan keanekaiagaman jenis burung pada habitat hutan primer, hutan sekunder d'an kebun di ryGC, serta mengkaji penggunaan vegetasi secara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis burung di sekitar hutan pantai Sukamade Taman Nasional Meru Betiri dan mengetahui besamya indeks keanekaragaman jenis

Rendahnya penemuan jenis burung di lokasi Anak Sungai Sibau karena pendeknya jalur pengamatan serta karakter sungainya yang merupakan sungai kecil.. Penemuan jenis burung

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Prevab Taman Nasional Kutai, baik melalui perjumpaan langsung maupun rekaman suara ditemukan 22 spesies burung dari

Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai keanekargaman jenis burung pada blok pasir banteng, pada observasi kegiatan yang dilakukan meliputi pengamatan langsung

Rendahnya penemuan jenis burung di lokasi Anak Sungai Sibau karena pendeknya jalur pengamatan serta karakter sungainya yang merupakan sungai kecil.. Penemuan jenis burung

Indeks keanekaragaman jenis burung pada areal pemukiman memiliki indeks keanekaragaman yang lebih besar dari habitat hutan, namun perbedaan tersebut tidak