• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman Jenis Anggrek di Hutan Sekunder

N/A
N/A
Amelia Fajrianti

Academic year: 2024

Membagikan "Keanekaragaman Jenis Anggrek di Hutan Sekunder"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KERAGAMAN HAYATI TANAMAN ANGGREK

Amelia Nur Fajrianti 23330735

(2)

Review Jurnal

Judul JENIS - JENIS ANGGREK (Orchidaceae) DI HUTAN SEKUNDER PADA AREAL IUPHHK HTI PT BHATARA ALAM LESTARI KABUPATEN MEMPAWAH

Nama Jurnal JURNAL HUTAN LESTARI (2018) Vol. 6 (3) : 499 – 509

Volume dan

Halaman Vol. 6 (3) : Hal 499 – 509

Tahun 2018

Penulis Sarinah, Ratna Herawatiningsih

Link Download https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/a rticle/view/26870/0

Reviewer Amelia Nur Fajrianti Tanggal

Reviewer 22 April 2024

(3)

Keanekaragaman hayati (biodiversity) adalah keanekaragaman makhluk hidup yang meliputi keseluruhan atau totalitas variasi genetik, spesies, dan ekosistem pada suatu wilayah.

Anggrek merupakan salah satu tumbuhan yang sangat unik, karena bunganya memiliki variasi warna dan bentuk yang beraneka ragam sehingga menarik perhatian banyak orang.

Dibanding dengan tumbuhan berbunga lainnya, anggrek mempunyai anggota jenis terbanyak di alam. Habitat anggrek tersebar dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Di seluruh dunia, jumlah anggrek diperkirakan 20.000 sampai 30.000 spesies yang berasal dari sekitar 700 genus (Shuttleworth et al., 1970).

Definisi

(4)

Metode Penelitian

Penelitian ini mengunakan metode eksplorasi dan

koleksi flora dengan menjelajah seluruh kawasan

dari sudut ke sudut dengan mengunakan panjang

jalur pengamatan baik dari tepi sungai sampai pada

tingkat ketinggian yang dapat mewakili ekosistem

maupun vegetasi pada lokasi yang diteliti (Rugayah

dkk, 2004). Metode identifikasi dengan mengamati

morfologi seperti bentuk daun, bentuk batang,

bentuk bulp dan bentuk akar anggrek.

(5)

Hasil dan Pembahasan

• Hasil penelitian ditemukan 7 genus anggrek yaitu: Bromheadia, Bulbophyllum, Flickingeria, Dendrobium, Liparis, Coelogyne, Plocogtottis.

Genus terbanyak adalah Bulbophyllum dengan jumlah 4 jenis dan genus paling sedikit berjumlah 6 jenis yaitu: Bromheadia, Flickingeria, Coelogyne, Plocogtottis, Dendrobium, Liparis.

• Jenis-jenis anggrek yang ditemukan kebanyakan tumbuh pada pohon (epifit), selain itu juga ditemukan tumbuh di tanah (teresterial). Jumlah jenis anggrek yang ditemukan dalam penelitian ini jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manik (2016) di kawasan Hutan Lindung desa Sekendal yaitu14 genus, paling banyak ditemukan pada jalur pengamatan yaitu 6 genus anggrek Coelogyne dan 4 genus dari Bulbophyllumserta 4 genus Dendrobium dengan jalur dan ketinggian yang berbeda.

(6)

Tabel Habitat Anggrek di PT. Bhatara Alam Lestari Kabupaten Mempawah

(7)

Perbedaan Anggrek berdasarkan genus yaitu:

1. Flickingeria sp memiliki satu bulb, satu daun dan memiliki batang untuk regenerasi pertumbuhan selanjutnya. Anggrek ini bersifat simpodial dan tumbuh secara epifit.

2. Bromheadia Finlaysoniana memiliki batang dan tidak memiliki bulb.

Anggrek ini bersifat simpodial dan tumbuh epifit. Ciri khusus anggrek tersebut memiliki batang yang kuat dan daun yang keras, oleh sebab itu anggrek ini biasa disebut anggrek bambu.

3. Dendrobium Crumenatum memiliki batang dan tidak memiliki bulb pada setiap jenis anggrek ini tidak memiliki bulb tetapi memiliki batang.

4. Coelogyne sp. anggrek ini memiliki bulb didalam setiap bulb memiliki dua daun. Ciri khusus yang mencirikan anggrek ini memiliki daun yang menyerupai daun palem.

(8)

Perbedaan Anggrek berdasarkan genus yaitu:

4. Plocoglottis Lowiianggrek ini memiliki ciri khusus tempat tumbuh secara teresterial, semua jenis anggrek ini tumbuh secara teresterial dan memiliki satu bulb dua daun yang menyerupai palem dan memiliki kelenjar minyak pada permukaan daun, dan pada dasar daun berwarna ungu.

5. Liparis sp. anggrek ini memiliki satu bulb dan dua daun disetiap bulbnya. Ciri khusus anggrek ini memiliki daun yang berdaging, tidak seperti Coelogyne dan Plocoglottis yang tidak berdaging dibagian daun.

6. Bulbophyllum semua jenis anggrek ini memiliki bulb dan hanya memiliki satu daun. Ciri khususnya memiliki satu bulb dan satu daun yang berdaging

(9)

ANGGREK DI HUTAN SEKUNDER PADA AREAL IUPHHK HTI

PT BHATARA ALAM LESTARI KABUPATEN MEMPAWAH

Flickingeria sp Bromheadia finlaysonian

a

Dendrobiumcrumenatum Coelogyne sp.

Plocoglottis Lowii Coelogyne verucosa Liparis sp. Bulbophyllum sp.1 Bulbophyllum sp. 2

Bulbophyllum purpuracens

Bulbophyllum macranthum

(10)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo , including infographics & images by Freepik

1. Terdapat 11 jenis anggrek yaitu: Bromheadia finlaysoniana, Bulbophyllum sp 2, Bulbophyllum macranthum, Bulbophyllum purpurances, Bulbophyllum sp 1, Flickingeria sp, Coelogyne verucosa, Dendrobium crumenatum, Liparis sp, Coelogyne sp, Plocogtottis lowii.

2. Anggrek epifit di temukan lebih dominan dan lebih beragam dengan jumlah 29 individu dari 8 jenis anggrek epifit, bila di bandingkan jenis anggrek teresterial yang hanya berjumlah 20 individu dari 3 jenis anggrek.

Kesimpulan

(11)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo , including infographics & images by Freepik

Thanks!

Do you have any questions?

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “ Eksplorasi Keanekaragaman Anggrek Pada Kawasan Hutan Gimikya Kabupaten Mappi Papua Sebagai Sumber Belajar Materi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung (termasuk jenis penting) di areal hutan tanaman pinus yang dipengaruhi oleh faktor- faktor lanskap (bentuk

Judul Penelitian : Keanekaragaman Jenis dan Pendugaan Cadangan Karbon yang Tersimpan pada Hutan Sekunder dan Tambak di Desa Pulau Sembilan, kecamatan Pangkalan Susu,

Berdasarkan analisis data kuantitatif secara umum dapat disimpulkan bahwa areal tutupan dominan pohon buah di hutan tembawang ampar memiliki keanekaragaman jenis vegetasi (flora)

Skripsi dengan judul “Analisis Keanekaragaman Anggrek (Orchidaceae) Kawasan Hutan lindung Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek Sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian lanjutan keanekaragaman jenis jamur makro pada areal hutan alam primer dan hutan bekas terbakar di

Indeks keanekaragaman jenis burung pada areal pemukiman memiliki indeks keanekaragaman yang lebih besar dari habitat hutan, namun perbedaan tersebut tidak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung (termasuk jenis penting) di areal hutan tanaman pinus yang dipengaruhi oleh faktor- faktor lanskap (bentuk