• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DI POLINDES NATAI KERBAU KECAMATAN PANGKALAN BANTENG KABUPATE KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. A DI POLINDES NATAI KERBAU KECAMATAN PANGKALAN BANTENG KABUPATE KOTAWARINGIN BARAT KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
378
0
0

Teks penuh

Lieni Lestari, SST., M.Tr., Keb., selaku konsultan I yang telah memberikan pengarahan sehingga laporan tugas akhir dapat diselesaikan. Dwi Suprapti, S.Tr.Keb., M.Kes., selaku Konsultan II yang telah memberikan pengarahan sehingga laporan tugas akhir ini dapat diselesaikan.

DAFTAR SINGKATAN

DAFTAR LAMPIRAN

LATAR BELAKANG

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum
    • Tujuan Khusus
  • Manfaat Penulisan .1 Manfaat Teoritis .1 Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis
  • Ruang Lingkup .1 Sasaran .1 Sasaran
    • Tempat
    • Waktu
    • Sumber Data
  • Sistematika Penulisan

Berdasarkan uraian data diatas, penulis tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuum of care) dengan memberikan pendampingan selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan KB kepada Ny. A di Polindes Desa Natai Kerbau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat dengan menggunakan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan Varney 7 dan dokumentasi SOAP.

PENDAHULUAN

Data sekunder berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium, hasil USG, register pemeriksaan, skrining persalinan, partograf dan K4 KB, serta pendataan di lokasi penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

TINJAUAN KASUS

PEMBAHASAN

PENUTUP

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teori Kehamilan .1 Pengertian Kehamilan

  • Fisiologi Kehamilan
  • Tanda dan Gejala Kehamilan
  • Perubahan Fisiologis Kehamilan
  • Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III dan Penatalaksanaannya Menurut Romauli (2018) ketidaknyamanan ibu hamil pada trimester
  • Tanda dan Bahaya Kehamilan Trimester III
  • Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester III
  • Penatalaksanaan Kehamilan

Ibu hamil sebaiknya menambah minimal 180 kkl (kilokalori) per hari pada trimester 1, 2 dan 3 hingga mencapai 300 kkl/hari, sedangkan ibu sebaiknya menambah 20 gram/hari untuk kebutuhan protein selama hamil. ibu dan janin (Astuti, 2017). Salah satu jenis vaksinasi untuk ibu hamil adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.

Gambar 2.5   Placenta
Gambar 2.5 Placenta

Tinjauan Teori Persalinan .1 Pengertian persalinan .1 Pengertian persalinan

  • Tanda-tanda persalinan
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
  • Kebutuhan dasar ibu bersalin a. Nutrisi
  • Tanda bahaya persalinan

Fleksi sangat penting karena dengan fleksi diameter terkecil kepala janin dapat melewati panggul dan berlanjut ke dasar panggul. Selain untuk mengurangi ketegangan dan nyeri, posisi tertentu justru akan membantu proses penurunan kepala janin sehingga persalinan dapat berlangsung lebih cepat (selama tidak ada kontraindikasi dari kondisi pasien). Jika pasien masih dalam tahap 1 awal, ambulasi melalui jalan kaki seperti ke toilet akan membantu menurunkan kepala janin.

Catat penurunan terus menerus kepala janin dari 0-5 dan tandai dengan lingkaran (O) pada garis waktu yang sesuai.

Tabel 2.7   Penatalaksaan Kala I
Tabel 2.7 Penatalaksaan Kala I

Tinjauan Teori Bayi Baru Lahir .1 Pengertian Bayi Baru Lahir

  • Ciri-ciri bayi baru lahir
  • Penatalaksanaan bayi baru lahir

Saat tali pusat dipotong, maka akan terjadi pengurangan akumulasi O2 dan CO2 dalam darah bayi, yang akan merangsang pusat pernafasan untuk memulai nafas pertama. Hal yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat adalah menjaga agar tali pusat bayi tetap kering dan bersih (Ambarwati, 2014). Setelah ibu memberikan oksitosin, tali pusar dipotong dengan satu tangan untuk melindungi perut dan alat kelamin bayi.

Setelah bayi lahir dan tali pusar dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu untuk melakukan proses IMD selama 1 jam.

Tabel 2.10   Dejarat Icterus  Derajat
Tabel 2.10 Dejarat Icterus Derajat

Tinjauan Teori Nifas .1 Pengertian nifas .1 Pengertian nifas

  • Tahapan masa nifas
  • Perubahan fisiologis masa nifas
  • Perubahan psikologis masa nifas
  • Penatalaksanaan masa nifas

Vagina juga berperan sebagai saluran keluarnya sekret yang berasal dari rongga rahim selama masa bersalin, yang disebut Lochia (Walyani, 2015). Usus (BAB) biasanya tertunda dalam 2 sampai 3 hari setelah kelahiran karena enema prenatal, obat nyeri selama persalinan. Selain tidak menjaga kebersihan dan perawatan yang baik selama masa bersalin, faktor lain yang dapat memicu infeksi, seperti bekas luka akibat solusio plasenta, laserasi alat kelamin, termasuk episiotomi pada perineum atau dinding vagina dan leher rahim.

Asuhan kebidanan pada masa bersalin adalah asuhan yang diberikan kepada pasien sejak saat setelah kelahiran anak sampai dengan kondisi tubuh kembali seperti sebelum hamil (Aprilianti, 2016).

Tabel 2.11   Involusi Uterus
Tabel 2.11 Involusi Uterus

Tinjauan Teori Keluarga Berencana .1 Pengertian .1 Pengertian

  • Jenis-jenis kontrasepsi

Hamil atau diduga hamil, perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya, endometriosis, tuberkulosis (kecuali yang sedang mengonsumsi rifampicin) dan fibroid rahim, karena progestin memicu pertumbuhan fibroid rahim (Affandi, 2015). Usia reproduksi, nifas dan tidak menyusui, setelah abortus atau keguguran, tekanan darah <180/110 mmHg (Prawirohardjo, 2015). Usia subur, menyusui, setelah aborsi dan tanpa infeksi yang terlihat, wanita dengan risiko rendah PMS (kontraindikasi Saifudin.

Sedangkan kontraindikasi relatif adalah obesitas yang berlebihan dan riwayat laparotomi sebelumnya (Asih, Oesman. 2) Metode operasi pria (MOP) (a) Definisi.

Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan Menurut Tujuh Langkah Hellen Varney dan Pendokumntasian SOAP

  • Manajemen Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney 2007 Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari tujuh Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari tujuh

Langkah I : Pengumpulan Data Dasar

Profesi diperlukan untuk mendeteksi dan mengukur tingkat aktivitas ibu yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Bagaimana menu makanannya, frekuensi makannya, jumlahnya per hari hingga juga mengetahui bagaimana pasien memenuhi kebutuhan cairannya selama ini. Ini dilakukan untuk memeriksa aktivitas seksual klien, dan digunakan untuk mendeteksi keluhan aktivitas seksual yang mengganggu serta mempelajari frekuensi dan keluhan (Aspiani, 2017).

Untuk mengetahui BB dengan cara membandingkan berat badan sebelum dan selama hamil, apakah sesuai atau tidak (Mufdlilah, 2017).

LILA

Untuk mengetahui kemungkinan panggul sempit (terutama yang pendek) tinggi badan normal ≥ 145 cm (Mufdlilah Berat. Pemeriksaan fisik merupakan cara untuk mendeteksi gejala atau gangguan kesehatan yang dialami pasien (Jannah, 2013). a) Kepala : Seperti bentuk kepala , warna rambut, cerah atau tidak. Payudara: Simetris atau tidak, hiperpigmentasi areola atau tidak, kolostrum keluar atau tidak, puting menonjol atau tidak, ada massa/tumor atau tidak. i) Abdomen : Ada bekas operasi atau tidak, ada benjolan abnormal, ada striae gravidarum, ada linea nigra atau linea alba. j) Ekstremitas: Simetris, tanpa edema.

Pemeriksaan yang dilakukan harus memeriksa kadar protein urin untuk mengetahui apakah ibu mengalami preeklampsia atau tidak, serta pemeriksaan glukosa urin untuk mengetahui apakah ada diabetes selama kehamilan (Hani, et al. 2018).

Langkah II : Interprestasi Data Dasar

Pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali, karena ibu hamil sering mengalami anemia akibat kekurangan zat besi (Hani, et al. 2015). USG sebaiknya tidak terlalu sering dan wajar yaitu tiga kali, pertama kali pada awal kehamilan, kedua kali pada usia kehamilan 20 minggu dan ketiga kali sekitar 30 minggu persalinan (Walyani, 2015). Ab (Aborsi) : Digunakan untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami keguguran pada kehamilan sebelumnya atau tidak.

Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan (Implementasi) Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang

Langkah VII : Evaluasi

  • Dokumentasi SOAP
  • S ( Subyektif)
  • O (Objektif)
  • A (Analisis)
  • P (Penatalaksanaan)

Merupakan pendokumentasian manajemen asuhan kebidanan menurut Hellen Varney pada langkah dua, tiga dan empat, sehingga mencakup hal-hal sebagai berikut: diagnosis/masalah kebidanan, potensi diagnosis/masalah dan perlunya mengenali perlunya tindakan segera untuk mengantisipasi potensi diagnosis / masalah dan perlunya tindakan segera harus didefinisikan sesuai dengan kekuatan kebidanan termasuk: tindakan mandiri, tindakan bersama dan tindakan rujukan klien. Dokumentasi SOAP ini adalah pemberian asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dengan tujuan untuk mengatasi masalah pasien. Evaluasi juga harus dimasukkan dalam manajemen, yaitu interpretasi pengaruh tindakan yang diterapkan untuk menilai efektivitas perawatan/hasil pelaksanaan tindakan (Sari, 2015).

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Laporan Kasus
  • Lokasi dan Waktu .1 Lokasi .1 Lokasi
    • Waktu
  • Subjek Laporan Kasus .1 Populasi
    • Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data .1 Data Primer .1 Data Primer
    • Data Sekunder
  • Keabsahan Studi Kasus
    • Observasi
    • Wawancara
    • Studi Dokumentasi
  • Instrumen Studi Kasus
  • Alat dan Bahan
    • Antenatal care 1) Alat
    • Persalinan 1) Alat
    • BBL 1) Alat
    • Nifas 1) Alat
    • Wawancara
    • Studi Dokumentasi
  • Etika Penelitian
    • Hak Self Determination
    • Hak Privacy
    • Hak Anonymity dan Confidentiality

Populasi yang diambil dalam studi kasus ini adalah ibu hamil trimester III dengan UK 32-35 minggu di Polindes Natai Kerbau. Kriteria inklusi dalam studi kasus ini adalah usia 20-35 tahun, UK 32-35 minggu, skor Poedji Rochjati <10 dan kesediaan untuk berpartisipasi. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi adalah buku KIA, register ANC, hasil USG, hasil laboratorium dan skor Poedji Rochjati, lembar skrining persalinan, register persalinan dan partograf.

Dalam penyusunan laporan akhir ini, ada beberapa masalah etika yang mungkin muncul selama proses studi kasus yaitu.

TINJAUAN KASUS

  • Kunjungan I Antenatal Care I. PENGKAJIAN
  • IDENTIFIKASI DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL Tidak ada
  • IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada
  • INTERVENSI
  • IMPLEMENTASI
  • EVALUASI

Rasional : Ibu hamil trimester III membutuhkan kebutuhan gizi 300 k/kl, namun tidak boleh berlebihan. Rasional : Memberikan rasa nyaman pada ibu hamil terutama pada trimester ketiga kehamilan karena uterus membesar dan memperbaiki sirkulasi darah. Ibu hamil trimester III membutuhkan kebutuhan gizi sebesar 300 k/kl, namun tidak boleh berlebihan.

Anjurkan ibu untuk tidur dengan posisi yang paling nyaman dengan posisi miring ke kiri atau ke kanan untuk memberikan kenyamanan bagi ibu hamil terutama pada trimester ketiga, karena rahim yang semakin membesar dan memperlancar peredaran darah.

KUNJUNGAN ANTENATAL II

Anjurkan ibu untuk jalan-jalan rutin pagi atau sore hari selama 5-10 menit agar kepala janin cepat masuk ke pintu panggul. Hasil : Ibu memahami penjelasan yang diberikan oleh bidan dan ibu bersedia datang ke Polindes jika melihat tanda bahaya tersebut. Anjurkan ibu untuk kontrol kembali 1 minggu kemudian yaitu tanggal 23 April 2022 atau segera jika ada keluhan.

Hasil: Ibu mengerti dan siap memeriksa ulang setelah 1 minggu atau langsung jika ada masalah.

KUNJUNGAN ANTENATAL III

Asuhan Kebidanan Persalinan .1 Persalinan Kala I .1 Persalinan Kala I

  • Catatan Perkembangan Kala II
  • Catatan Perkembangan Kala III
  • Catatan Perkembangan Kala IV

Periksa tali pusat dan lakukan tindakan yang tepat jika terjadi kemudian segera lanjutkan proses melahirkan bayi. Hasil: Kepala bayi sudah keluar, terdapat 2 kali tali pusar melingkari leher bayi dan tali pusar terpotong diantara kedua sisi tali pusar. Setelah kedua bahu lahir, arahkan tangan Anda mulai dari kepala bayi yang berada di bawah menuju perineum, dan biarkan bahu belakang dan lengan lahir ke dalam tangan.

Hasil: Bayi banyak menangis, kulit kemerahan, gerakan aktif, skor APGAR 8/9 dan langkah pertama CPR HAIKAP telah dilakukan.

Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir .1 BBL .1 BBL

  • Kunjungan I BBL (6 Jam)
  • Kunjungan II BBL (7 Hari)
  • Kunjungan III BBL (14 Hari)

Asupan cairan: Bayi disusui setiap 2 jam (ASI) tanpa susu formula dan lama pemberian ASI ± 5-10 menit. e. Hasil: Ibu dan keluarga mengetahui tanda bahaya pada bayi baru lahir dan akan segera datang ke fasilitas kesehatan jika bayinya mengalami tanda bahaya tersebut. Bayi buang air kecil ± 6 kali sehari, warnanya agak kuning dan buang air besar ± 2 kali sehari (kadang 2 hari sekali) dengan konsistensi lembek, berwarna kuning dan berbau khas).

Bayi buang air kecil ± 5-6 kali sehari, warnanya agak kekuningan dan tinja ± 2 kali sehari (kadang-kadang setiap 2 hari sekali) dengan konsistensi lembek, berwarna kuning dan berbau khas).

Asuhan Kebidanan Postpartum .1 Kunjungan Nifas I (6 Jam) .1 Kunjungan Nifas I (6 Jam)

  • Kunjungan Nifas II (7 Hari)
  • Kunjungan Nifas III (14 Hari)
  • Kunjungan Nifas IV (42 Hari)

Hasil: Ibu makan makanan seimbang dan mau makan protein tinggi seperti telur, ikan, dll. Hasil : Rahim berkontraksi dengan baik, dapat dirasakan diatas simfisis, darah yang keluar hanya bercak darah, tidak ada cairan berbau menyengat. Hasil : Rahim berkontraksi dengan baik, hampir tidak teraba karena ukurannya mengecil dan harus ditekan sedikit untuk merasakannya, ibu mengatakan cairan yang keluar bukan darah, melainkan lendir putih kental seperti keputihan biasa, apakah tidak berbau dan tidak ada tanda-tanda infeksi pada jalan lahir.

Ibu ingin menggunakan pil KB yang dapat digunakan ibu menyusui sebagai KB setelah melahirkan e) Biasa/Tidak : Biasa f) Dismenore : Tidak ada g) FlourAlbus : Tidak ada.

Tabel 4.3 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Tabel 4.3 Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial Tidak ada

Identifikasi Kebutuhan Segera Tidak ada

Intervensi

Rasional : Agar ibu memahami secara detail tentang penggunaan alat kontrasepsi yang dipilih sehingga dapat memberikan efisiensi yang tinggi bagi ibu jika penggunaan alat kontrasepsi tepat. Rasional : Untuk meningkatkan pengetahuan klien tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan dan tidak menimbulkan penyesalan terhadap alat kontrasepsi yang digunakan. Rasional : Setiap tindakan medis yang mengandung resiko harus disertai dengan perjanjian medis yang ditandatangani oleh orang yang berhak memberikan persetujuan yaitu klien yang bersangkutan sadar dan sehat jasmani.

Implementasi

Menjelaskan kepada ibu pengertian KB progestin yaitu pil progestin/minipill/pil laktasi adalah alat kontrasepsi dalam bentuk pil yang mengandung sintesa hormon progesteron dalam dosis rendah. Menjelaskan cara kerja Pil Progestin untuk mencegah kehamilan dengan cara mencegah pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium dan dengan menebalkan lapisan serviks. Pil ini dapat digunakan untuk usia subur, sudah memiliki anak atau belum, menginginkan metode kontrasepsi yang sangat efektif selama menyusui, setelah melahirkan dan menyusui, setelah aborsi, memiliki tekanan darah (selama <110/180 mmHg) atau dengan darah masalah koagulasi.

Jelaskan efek samping dan cara penggunaan pil progestin Pil progestin dapat menyebabkan efek samping seperti mual dan muntah, kenaikan berat badan, bercak saat menstruasi dan payudara bengkak.

Evaluasi

  • Kehamilan (Antenatal Care)
    • Kunjungan Kehamilan I Menggunakan 7 Langkah Hallen Varney Kunjungan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 April 2022 di

Ibu dan keluarga mengetahui pro dan kontra pil progestin, sehingga ibu merasa yakin bahwa pil ini tidak mengganggu produksi ASI. Ibu dan keluarga mengetahui efek samping dari pil progestogen, dan jika terjadi efek samping pada ibu, ibu tidak merasa khawatir. Informed consent telah selesai dan ibu dengan persetujuan suaminya setuju untuk menggunakan pil KB progestogen.

Manajemen asuhan kebidanan yang diterapkan dalam kasus ini menggunakan manajemen 7 langkah Hallen Verney dan dokumentasi SOAP.

Gambar

Gambar 2.5   Placenta
Gambar 2.7   Pemeriksaan Leopold I
Gambar 2.9  Pemeriksaan Leopold III
Gambar 2.10  Pemeriksaan Leopold IV
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Umum Mampu menjelaskan dan memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan continuity of care pada ibu hamil di masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan