• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Jenis Laporan Kasus

Studi kasus asuhan kebidanan komprehensif Pada Ny. A usia 33 tahun G2P1A0 di Polindes Natai Kerbau Kecamatan Pangkalan Banteng Kabupaten Kotawaringin Barat dengan menggunakan jenis metode studi penalaahan kasus (Case Study) dengan cara mengkaji suatu permasalahan di unit tunggal.

Unit tunggal disini berarti satu orang, yang berarti studi kasus ini dilakukan kepada seseorang ibu dalam menjalani masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB (Notoatmodjo, 2012). Unit yang menjadi kasus tersebut secara mendalam di analisis baik dari segi yang berhubungan dengan kasus tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Dilakukan analisis yang mendalam menggunakan beberapa aspek yang cukup luas serta penggunaan metode pemecahan masalah 7 langkah Hellen Varney dan catatan perkembangan SOAP.

3.2 Lokasi dan Waktu 3.2.1 Lokasi

Lokasi merupakan tempat dimana peneliti akan melakukan studi kasus dalam rangka mendapatkan data-data yang akurat (Moleong, 2017).

Studi kasus ini dilakukan di Polindes Natai Kerbau Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah.

3.2.2 Waktu

Waktu adalah jangka waktu yang dibutuhkan peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan selama kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2012). Studi kasus dimulai sejak klien menandatangani lembar persetujuan (Informed Consent) dilakukannya Asuhan

Kebidanan Komprehensif mulai tanggal 10 April 2022 sampai dengan Juli 2022.

3.3 Subjek Laporan Kasus 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya atau merupakan keseluruhan subjek yang diteliti (Sugiyono, 2016). Populasi yang diambil pada Studi Kasus ini adalah ibu hamil trimester III dengan UK 32-35 minggu di Polindes Natai Kerbau.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah serta karakteristik yang terdapat di populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel dengan mempertimbangkan hal tertentu (Sugiyono, 2016).

Kriteria inklusi pada studi kasus ini adalah usia 20-35 tahun, UK 32-35 Minggu, skor Poedji Rochjati <10 dan bersedia berpartisipasi.

Sedangkan kriteria ekslusi pada studi kasus ini yaitu usia <20 tahun atau

>35 tahun, UK <28 Minggu, skor Poedji Rochjati >10 dan tidak bersedia berpartisipasi. Adapun sampel pada penelitian ini yang memenuhi kriteria inklusi adalah Ny. A usia 33 tahun UK 32 Minggu, skor Poedji Rochjati ≤10 dan bersedia berpartisipasi menjadi sampel penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyono, 2016). Data primer diperoleh dengan cara : a. Observasi

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional terhadap unsur-unsur

yang tampak dalam suatu gejala dalam objek suatu penelitian (Widoyoko, 2014). Observasi pada studi kasus ini dilakukan selama

±3 bulan pada Ny.A di Polindes Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ini dilakukan secara lengkap seperti keadaan umum, tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki (head to toe), pemeriksaan leopold dan pemeriksaan dalam (vagina toucher). Pemeriksaan ini dilakukan dengan inspeksi yaitu dengan melihat, auskultasi yaitu dengan mendengar, perkusi yaitu dengan mengetuk dan palpasi yaitu dengan meraba.

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti denggan subjek yang diteliti (Andra, 2018). Menurut Sugiyono (2016) Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dari responden. Wawancara dilakukan pada Ny.A, keluarga dan tenaga kesehatan di Polindes Natai Kerbau Kecamatan Pangkalan Banteng. Data yang didapatkan dari hasil wawancara adalah biodata, keluhan, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, nifas dan KB yang lalu dan sekarang serta kebiasaan ibu sehari-hari.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang menunjang untuk mengidentifikasi masalah dan untuk melakukan tindakan. Menurut Sugiyono (2018) Data sekunder merupakan sumber data tidak langsung yang dapat diperoleh melalui orang lain atau melalui dokumen. Pada data sekunder ini penulis melakukan pengumpulan data mulai dari Register ANC, USG, buku KIA dan Hasil Pemeriksaan Laboratorium di Polindes Natai Kerbau, Kecamatan Pangkalan Banteng.

3.5 Keabsahan Studi Kasus

Triangulasi data yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan triangulasi sumber dan teknik :

3.5.1 Observasi

Dengan pemeriksaan fisik inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi, dan pemeriksaan penunjang.

3.5.2 Wawancara

Dengan data wawancara pasien, keluarga dan tenaga kesehatan yang dilampirkan dalam betuk foto (dilampirkan), dan video pemeriksaan.

3.5.3 Studi Dokumentasi

Dengan menggunakan buku KIA, register ANC, Persalinan, Nifas, register bayi, hasil USG, hasil Laboratorium dan skor Poedji Rochdjati, , K4 KB, Partograf dan penapisan persalinan (dilampirkan).

3.6 Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur suatu kejadian yang sedang diamati (Sugiyono, 2016). Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, pemeriksaan fisik, wawancara dan studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan sesuai dengan KEPMENKES No. 983/MenKes/SKVIII/2007 yang berisi pengkajian data subyektif, obyektif, analisa dan penatalaksanaan serta catatan perkembangan.

3.7 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam studi kasus ini mulai dari kehamilan hingga Keluarga Berencana adalah sebagai berikut:

3.7.1 Antenatal care 1) Alat

Tensimeter, stetoskop, thermometer, handscoon, jam tangan, pita LILA, pita centimeter, timbangan dewasa, pengukur tinggi badan, Doppler.

2) Bahan

jelly, selimut, tisu dan bantal.

3.7.2 Persalinan 1) Alat

Tensimeter, stetoskop, thermometer, handscoon, jam, pita centimeter, timbangan dewasa, doppler. partus set terdiri dari klem tali pusat (2 buah), setengah kocher, gunting tali pusat, gunting episiotomi dan oksitosin 10 unit). Resusitasi set terdiri dari nasal aspiration, oksigen, sungkup, lampu, meja resusitasi dan 3 helai kain bersih. Heacting set terdiri dari benang, jarum heacting, bak instrumen, pinset anatomis, spuit, gunting benang dan lidokain (1%).

2) Bahan

Selimut, jelly, tisu, kassa, kain bersih, underpad, pakaian ibu, celana dalam, pembalut, korset, kain bersih dan handuk ibu.

3.7.3 BBL 1) Alat

Timbangan berat badan bayi, thermometer, jam, handscoon, pen light, pita centimeter dan spuit 1 cc.

2) Bahan

Kassa, salep mata, vitamin K, dan HB-0, baju bayi, topi bayi, kain bersih, kaos tangan dan kaos kaki bayi.

3.7.4 Nifas 1) Alat

Tensimeter, stetoskop, handscoon dan jam.

2) Bahan Kassa 3.7.5 KB

1) Alat

Tensimeter, stetoskop.

2) Bahan

Lembar balik KB, Lembar K4 dan minipil.

3.7.6 Wawancara

Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara adalah format asuhan kebidanan 7 Langkah Hallen Varney, Pendokumentasian SOAP dan Bolpoin.

3.7.7 Studi Dokumentasi

Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan studi dokumentasi adalah buku KIA, register ANC, hasil USG, hasil Laboratorium dan skor Poedji Rochdjati., lembar penapisan persalinan, register persalinan dan partograf.

3.8 Etika Penelitian

Dalam penyususan laporan tugas akhir ini ada beberapa masalah etik yang mungkin terjadi selama proses pengambilan studi kasus yaitu :

3.8.1 Hak Self Determination

Dalam menyusun laporan tugas akhir ini, dengan memberikan kesempatan kepada ibu untuk membuat keputusan secara sadar, bebas dari paksaan untuk berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam penelitian ini atau untuk menarik diri dari penelitian.

3.8.2 Hak Privacy

Memberikan kesempatan pada klien untuk menentukan waktu dan situasi dimana klien terlibat. Klien berhak untuk melarang agar informasi yang didapat tidak boleh dikemukakan kepada umum.

3.8.3 Hak Anonymity dan Confidentiality

Hal Anonymity adalah penggunaan kerahasiaan nama dalam studi kasus.

Confidentiality adalah pencegahan bagi mereka yang tidak berkepentingan, yang ingin mengetahui secara umum data, hak dan kerahasiaan klien. Seseorang dapat mencapai informasi secara umum apabila telah disebutkan atau telah mendapat perizinan dari pihak yang berkaitan. Dalam laporan tugas akhir ini peneliti berjanji untuk menjaga kerahasiaan klien dibuktikan dengan penggunaan nama inisial.

123

BAB IV