KEBIJAKAN DEVIDEN KEBIJAKAN DEVIDEN
ANDI IRMAWATI NIM C0122136 ANDI IRMAWATI
NIM C0122136
TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
DOSEN PENGAMPUH : NOVIA SANDRA DEWI, S.E, M.M TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN
DOSEN PENGAMPUH : NOVIA SANDRA DEWI, S.E, M.M
PENGERTIAN KEBIJAKAN DEVIDEN PENGERTIAN KEBIJAKAN DEVIDEN
Kebijakan dividen adalah keputusan perusahaan mengenai bagaimana dan berapa banyak laba bersih yang akan dibagikan kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen.
Kebijakan ini merupakan salah satu aspek penting dalam
manajemen keuangan perusahaan dan dapat
memengaruhi nilai perusahaan, perilaku investor, dan struktur
modal.
TEORI KEBIJAKAN DEVIDEN
TEORI KEPUASAN DIVIDEN (DIVIDEND CLIENTELE THEORY)
TEORI KEPUASAN DIVIDEN (DIVIDEND
CLIENTELE THEORY)
TEORI SIGNAL (SIGNALING THEORY) TEORI SIGNAL (SIGNALING THEORY)
HIPOTESIS TRADE-OFF (TRADE-OFF HYPOTHESIS) HIPOTESIS TRADE-OFF (TRADE-OFF HYPOTHESIS)
Teori ini menyatakan bahwa investor memiliki preferensi dividen yang berbeda- beda. Perusahaan dengan basis investor yang lebih tua dan lebih menyukai pendapatan berkelanjutan cenderung membagikan dividen yang lebih tinggi.
Teori ini menyatakan bahwa terdapat trade-off antara dividen dan investasi. Perusahaan yang membagikan dividen lebih tinggi memiliki lebih sedikit dana untuk diinvestasikan kembali, yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaan.
Teori ini menyatakan bahwa dividen dapat digunakan sebagai sinyal informasi tentang prospek masa depan perusahaan. Perusahaan dengan prospek cerah di masa depan cenderung membagikan dividen yang lebih tinggi untuk menarik investor dan meningkatkan harga saham.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN
Laba: Laba bersih perusahaan merupakan sumber utama dividen. Perusahaan dengan laba yang tinggi memiliki lebih banyak fleksibilitas untuk membagikan dividen yang lebih tinggi.
Peluang Investasi: Perusahaan dengan banyak peluang investasi yang menguntungkan cenderung membagikan dividen yang lebih rendah dan menginvestasikan kembali laba untuk pertumbuhan.
Struktur Modal: Perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi cenderung lebih berhati-hati dalam membagikan dividen untuk menjaga stabilitas keuangan.
Kebijakan Pemerintah: Beberapa negara memiliki regulasi yang membatasi jumlah dividen yang dapat dibagikan oleh perusahaan.
Preferensi Investor: Perusahaan perlu mempertimbangkan preferensi investor dalam menentukan kebijakan dividen.
“DEADLINE”
Dividen Kas: Pembayaran dividen yang paling umum, di mana perusahaan mendistribusikan uang tunai kepada pemegang saham.
Dividen Saham: Pembayaran dividen di mana perusahaan menerbitkan saham baru kepada pemegang saham yang ada secara proporsional dengan kepemilikan mereka.
Dividen Properti: Pembayaran dividen dalam bentuk aset non-tunai, seperti real estate atau produk perusahaan.
Dividen Scrip: Pembayaran dividen dalam bentuk surat berharga yang dapat diuangkan di masa depan.
JENIS-JENIS DIVIDEN
JENIS-JENIS DIVIDEN
Dampak Positif
1. Meningkatkan Arus Kas yang Stabil:
Dividen memberikan arus kas yang stabil kepada pemegang saham, yang dapat meningkatkan daya tarik investasi dan mendorong investor untuk membeli saham perusahaan. Arus kas yang stabil juga dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek keuangan perusahaan di masa depan.
2. Menandakan Keuntungan dan Stabilitas:
Pembayaran dividen yang konsisten dapat menunjukkan bahwa perusahaan memiliki keuntungan yang stabil dan mampu menghasilkan arus kas yang cukup untuk membagi keuntungan dengan pemegang saham. Hal ini dapat meningkatkan persepsi investor terhadap kesehatan keuangan perusahaan dan mendorong mereka untuk membeli saham.
3. Mengurangi Risiko Investasi:
Dividen bertindak sebagai jaring pengaman bagi investor, terutama bagi investor yang berfokus pada pendapatan. Dividen dijamin terlepas dari kinerja pasar saham, sehingga dapat mengurangi risiko investasi bagi pemegang saham. Hal ini dapat menarik investor yang lebih konservatif dan meningkatkan permintaan saham.
DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP
HARGA SAHAM
DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
MENGURANGI DANA UNTUK INVESTASI
MENGURANGI DANA UNTUK INVESTASI MENANDAKAN KURANGNYA PELUANG PERTUMBUHAN
MENANDAKAN KURANGNYA PELUANG PERTUMBUHAN
Pembayaran dividen yang tinggi dapat mengurangi dana yang tersedia untuk diinvestasikan kembali dalam bisnis.
Beberapa investor mungkin menginterpretasikan kebijakan dividen yang tinggi sebagai sinyal bahwa perusahaan memiliki sedikit peluang pertumbuhan yang menarik.
DAMPAK NEGATIF DAMPAK NEGATIF
MENINGKATKAN BEBAN PAJAK MENINGKATKAN BEBAN PAJAK
Dividen dikenakan pajak penghasilan bagi pemegang saham. Bagi perusahaan dengan tingkat pajak yang tinggi, pembayaran dividen yang tinggi dapat meningkatkan beban pajak dan mengurangi profitabilitas bersih, yang berpotensi menurunkan harga saham.
DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
DAMPAK KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang konsisten antara kebijakan dividen dan harga saham. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
Efisiensi Pasar: Pasar modal yang efisien dengan cepat mencerminkan informasi tentang dividen dan profitabilitas perusahaan, sehingga dampak dividen terhadap harga saham mungkin kecil atau bahkan tidak ada.
Preferensi Investor yang Berbeda: Investor memiliki preferensi yang berbeda-beda terkait dividen. Beberapa investor lebih menyukai dividen yang tinggi, sementara yang lain lebih memilih agar perusahaan menginvestasikan kembali labanya untuk pertumbuhan. Hal ini dapat membuat dampak dividen terhadap harga saham menjadi netral.
Informasi Lainnya yang Lebih Penting: Investor mungkin lebih fokus pada informasi lain tentang perusahaan, seperti prospek pertumbuhan, struktur modal, dan manajemen, daripada hanya pada kebijakan dividen. Hal ini dapat membuat dampak dividen terhadap harga saham menjadi netral.