• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Upaya Menghadapi El Nino

N/A
N/A
Bidang Banglin

Academic year: 2023

Membagikan "Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Upaya Menghadapi El Nino"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

“Dalam Rangka Pelaksanaan Webinar Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) Cabang Jawa Barat”

Bandung, 18 Oktober 2023 Disampaikan Oleh : Ir. Bastari, M. Eng

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

(2)

2

OUTLINE

2

PRIORITASISASI PEMANFAATAN SDA PENGATURAN TATA TANAM IRIGASI

OPTIMALISASI SUMUR AIR TANAH PENGELOLAAN OPERASI BENDUNGAN

KEBIJAKAN DIRJEN SDA DALAM MENGHADAPI EL-NINO

GAMBARAN UMUM WS CITARUM

TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN

TAHUN 2023

(3)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

KEBIJAKAN DIRJEN SDA DALAM MENGHADAPI EL-NINO

PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2023

Prakiraan Awal Musim Kemarau 2023 akan terjadi pada bulan Maret, April, Mei (dominan), dan Juni, dengan total prediksi 61,52%.

Sumber : BMKG

ANALISIS PUNCAK MUSIM KEMARAU 2023

Puncak Musim Kemarau 2023 diprakirakan terjadi pada

Juni – November 2023

(4)

KEBIJAKAN DIRJEN SDA DALAM MENGHADAPI EL-NINO

KESIAPAN DITJEN SDA

DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN 2023

Kesiapan Tampungan Air

223 Bendungan

Volume Efektif 6,73 Miliar m3

Volume Pemantauan 4,37 Miliar m3

Source: Sinbad

114 Danau

Volume Efektif 21,84 Miliar m3

Volume Pemantauan 17,47 Miliar m3

3.464 Embung

Volume Efektif 262,89 Juta m3

Volume Pemantauan 170,56 Juta m3

Volume Efektif 60,02 Juta m3

Volume Pemantauan 48,02 Juta m3

332 Situ 8.213 Sumur Bor

Kapasitas 72,02 m3/d

Status: 06/08/2023

42 unit

Mobile Pump

26 unit

Alat Bor

172 unit

Excavator Standard

102 unit

Amphibious Excavator

132 unit

Dump Truck

5 unit

Mobil Pick Up

146 unit

Mesin Pompa

17 unit

Truck Trailer Mobil

Tangki

297 u nit

Ditjen. Cipta Karya

Mobil Tangki

17 u nit

Stand by di B/BWS

Kesiapan Alat Berat SDA

4

(5)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

KEBIJAKAN DIRJEN SDA DALAM MENGHADAPI EL-NINO

STRUKTURAL

1

2

Pembangunan sebanyak 13 bendungan lanjutan (on going) di Tahun 2023

Revitalisasi dan Pengelolaan 15 Danau Prioritas

3

4

Operasi & pemeliharaan daerah irigasi 3.015.345 Ha Operasi & Pemeliharaan 923 sungai

Operasi & Pemeliharaan 1.338 embung dan 317 situ 5

6 7

Rehabilitasi Jaringan Irigasi 412.541,51 Ha

Operasi dan Pemeliharaan Air Tanah dan Air Baku sebanyak 1.241 titik dengan rincian 143 titik sumur air tanah, 517 titik air baku, dan 581 titik irigasi air tanah 8

Pembangunan 37 sumur bor baru di 19 Provinsi

9

Rehabilitasi 25 sumur bor eksisting di 11 Provinsi NON-STRUKTURAL

1. PENGELOLAAN AIR DAN PEMBERDAYAAN PETANI

2. PENGELOLAAN AIR DARI WADUK

3. PENGELOLAAN AIR DARI SELAIN WADUK

4. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI &

KERJASAMA MULTIPIHAK

Pembangunan Sumur Bor Baru

Rehabilitasi Sumur Bor Eksisting

O&P Sumur Bor Eksisting Tota Sumur Bor Eksisting 8.213 unit

Sumber : Dit. ATAB

Dit. Bina OP

(6)

WS CILIWUNG CISADANE

WS. CIMANUK CISANGGARUNG

WS CISADEA-CIBARENO

WS CIWULAN-CILAKI

WS CITARUM

PETA WILAYAH SUNGAI CITARUM 19 DAS DI WILAYAH SUNGAI CITARUM

DAN 16 SUB DAS DI DAS CITARUM

6

GAMBARAN UMUM WS. CITARUM

(7)

UPAYA CITARUM HARUM DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN METROPOLITAN CEKUNGAN BANDUNG

GAMBARAN UMUM WS. CITARUM

Wilayah Sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km

2

.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 04/ Prt/M/2015 Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah Sungai

PENERIMA MANFAAT SUMBER DAYA AIR GEOGRAFIS

Total Potensi Air

13 milyar m

3

/tahun

Potensi air termanfaatkan

7.5 milyar m

3

/tahun (57.9%)

Belum termanfaatkan

5.45 milyar m

3

/tahun (42.1%)

Total Potensi Air di wilayah sungai Citarum adalah sebesar 13 milyar m3/tahun. Potensi air yang sudah dimanfaatkan sebanyak 7.5 milyar m3/tahun (57.9%) dan yang belum dimanfaatkan 5.45 milyar m3 /tahun (42.1%). Curah hujan tahunan rata-rata bervariasi dari 1000 mm di daerah pesisir dan 4 0 0 0 mm di daerah pegunungan di bagian atas dari DAS. Hampir 70% dari curah hujan tahunan terjadi selama musim hujan.

Luas Wilayah Sungai Citarum

±11.325 km

2

14

wilayah administrasi Kabupaten/Kota

Secara Geografis Wilayah Sungai Citarum terletak pada 106°

51’36” - 107° 51’ BT dan 7° 19’ - 6° 24’LS. Luas Wilayah Sungai Citarum±11.325 Km2 mencakup 14 wilayah administrasi Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat, yaitu:

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor, Kabupaten Indramayu,Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi.

3 KAWASAN STRATEGIS NASIONAL

JABODETABEKPUNJUR 3 Kawasan Aglomerasi:

Bogor-Puncak-Cianjur Purwakarta-Subang -Karawang Cekungan Bandung

Terdapat Kawasan Perkotaan JABODETABEKPUNJUR (Perpres No. 60 Tahun 2020), Cekungan Bandung dan Kawasan REBANA (Cirebon- Patimban-Kertajati) serta 3 Kawasan Aglomerasi yaitu Bogor-Puncak- Cianjur, Purwakarta-Subang-Karawang, Cekungan Bandung (Perpres No. 45 Tahun 2018).

FISIK & LINGKUNGAN PERMASALAHAN SUNGAI CITARUM

Wilayah Sungai Citarum digambarkan dalam bentuk morfologi yang dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu bagian hulu, tengah dan hilir. Bagian hulu nampak seperti cekungan raksasa yang lebih dikenal sebagai Cekungan Bandung, dengan elevasi berkisar antara 625-2.600 mdpl. Bagian tengah morfologi bervariasi antara dataran (elevasi 250-400m dpl), perbukitan bergelombang lemah (elevasi 200-800 mdpl), perbukitan terjal (elevasi 1.400 - 2400 mdpl) dan morfologi tubuh gunung api. Sedangkan di bagian hilir lebih didominasi oleh dataran. Iklim WS Citarum, sebagaimana umumnya wilayah di Jawa Barat, memiliki iklim tropis monsoon dengan suhu dan kelembaban udara yang relatif konstan sepanjang tahun. Iklim tropis monsoon dicirikan dengan terjadinya dua musim, yaitu musim hujan dan kemarau.

SUNGAI STRATEGIS NASIONAL

Sungai Citarum ditetapkan sebagai salah satu sungai dengan status Sungai Strategis Nasional di Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.04 Tahun 2015. Wilayah Sungai Citarum merupakan Wilayah Sungai yang pengelolaannya harus tetap memperhatikan kebutuhan air baku Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Irigasi522.861 ha

Kewenangan : Pusat 271.374 ha

(DI. Jatiluhur, DI. Cipancuh, DI.

Cileuley, DI. Leuwinangka, DI.

Cikaranggeusan, DI.

Cipamingkis, DI. Cihea, DI.

Ciletuh)

Provinsi 32.875 ha Kab/kota 79.345 ha Desa 102.045 ha

Listrik 2.631 MW Reduksi Banjir DAS Citarum 14.45%

DAS Cipunagara 51.28 %

Air Baku WS Citarum59.61 m3/det Metropolitan Bandung 13,85 m3/det

Lahan Kritis (Agak Kritis, Kritis, Sangat Kritis) 712.847 ha(63%) Daerah Rawan Banjir 15.720 ha

Defisit Air Baku WS.

Citarum 29,2 m3/dt Defisit Air Baku Metropolitan Bandung 23,4 m3/dt

Sumber : Pola Pengelolaan SDA WS Citarum, 2023 Sumber : Pola Pengelolaan SDA WS Citarum, 2023

(8)

GAMBARAN KEKERINGAN DI WS. CITARUM

Sumber : BBWS CITARUM, 2023

q ANALISIS CURAH HUJAN AGUSTUS 2023 PADA WILAYAH SUNGAI CITARUM UMUMNYA MASUK KRITERIA CURAH HUJAN RENDAH (0 - 50 MM/BULAN), UNTUK KABUPATEN CIANJUR, KABUPATEN BANDUNG BARAT, KABUPATEN PURWAKARTA, KOTA CIMAHI, DAN KOTA BOGOR CURAH HUJAN BULANAN 20 – 50 MM, SEDANGKAN UNTUK KABUPATEN INDRAMAYU, KABUPATEN SUBANG, KABUPATEN KARAWANG, KABUPATEN BEKASI, KABUPATEN BANDUNG, DAN KOTA BANDUNG CURAH HUJAN BULANAN 0 – 20 MM DENGAN SIFAT HUJAN PADA WILAYAH SUNGAI CITARUM DOMINAN BAWAH NORMAL (0 – 85 %), UNTUK KABUPATEN CIANJUR, KABUPATEN BANDUNG BARAT, KABUPATEN SUMEDANG, KABUPATEN BANDUNG, KOTA CIMAHI DAN KOTA BANDUNG SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL (50 – 85 %), UNTUK KABUPATEN INDRAMAYU, DAN KABUPATEN SUBANG SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL (30 – 50%), SEDANGKAN UNTUK KABUPATEN BEKASI, KABUPATEN KARAWANG, KABUPATEN PURWAKARTA, KABUPATEN SUMEDANG, DAN KOTA BOGOR SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL (0 – 30 %).

q PREDIKSI CURAH HUJAN BULANAN JULI, AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2023

1) AGUSTUS 2023 UMUMNYA KATEGORI RENDAH (0 – 50 MM/BULAN).

2) SEPTEMBER 2023 UMUMNYA KATEGORI RENDAH (0 – 100 MM/BULAN).

3) OKTOBER 2023 UMUMNYA KATEGORI RENDAH (0 – 100 MM/BULAN)

PETA RAWAN KEKERINGAN

8

(9)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

GAMBARAN KEKERINGAN DI WS. CITARUM

Peta Sebaran Kejadian Kerawanan Kekeringan Berdasarkan Survey Lapangan

(10)

Peta Sebaran Kejadian Kekeringan Periode Agustus 2023 10

GAMBARAN KEKERINGAN DI WS. CITARUM

10

(11)

Peta Sebaran Kejadian Kekeringan Periode Agustus 2023 KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

GAMBARAN KEKERINGAN DI WS. CITARUM

(12)

KEBIJAKAN BBWS CITARUM DALAM MENGHADAPI EL-NINO

KESIAPAN BBWS CITARUM

DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN 2023

Kesiapan Tampungan Air

11 Bendungan

Volume 5750.05 Juta m3 29 Embung

Volume 8.83 Juta m3

Volume 4748.3 Juta m3

197 Situ 234 Sumur Bor

Kapasitas 1.638 lps

Status: 12/10/2023

1 unit

Mobile Pump

4 unit

Excavator Standard

3 unit

Amphibious Excavator

6 unit

Dump Truck

5 unit

Mobil Pick Up 34 unit

Pompa Portable

1 unit

Truck Trailer Mobil Flood

Pump

2 u nit

Kesiapan Alat Berat SDA

1 unit

Amphibious Excavator Superlong

3 unit

Excavator Long Arm

1 unit

Crane

1 unit

Bulldozer 2 unit

Wheel Loader

3 unit

Pompa Gandeng

1 unit

Water Master 1 unit

Mobil Tanki Air

12

(13)

STRUKTURAL

NON-STRUKTURAL

PENGELOLAAN AIR DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PETANI

PENGELOLAAN AIR DARI WADUK DAN NON WADUK

COLLABORATIVE APPROACH DIIRINGI KOMITMEN YANG KUAT DARI SEMUA PIHAK UNTUK SUKSESNYA PENYEDIAAN AIR BAKU

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

KEBIJAKAN BBWS CITARUM DALAM MENGHADAPI EL-NINO

1 2

Pembangunan sebanyak 2 bendungan lanjutan (on going) di Tahun 2023

3 4

Operasi & Pemeliharaan 45 sungai

Operasi & Pemeliharaan 5 embung dan 70 situ 5

Rehabilitasi Jaringan Irigasi 158.318 Ha

Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Air Tanah Air Baku 16 Unit

Penyediaan Air Baku Waduk dan Non Waduk 5,47 m3/det

6

(14)

PENGELOLAAN OPERASI BENDUNGAN

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK (RTOW)

• RTOW Kaskade Citarum dibuat setiap tahun.

Hanya melibatkan stakeholder terkait: BBWS Citarum, P2B, Saguling, Cirata, PJT II, BMKG, BRIN dan BHLK;

• Memperhatikan informasi cuaca dan musim dari BMKG dan BRIN;

• Menetapkan Batas Operasi Normal Atas (BONA), Batas Operasi Normal Bawah (BONB) dan Batas Operasi Normal (BON) berdasarkan data debit historis yang ada;

• Selalu meminimalkan “conflict” dengan cara melakukan Optimasi Produksi Listrik masing2 waduk berbasis “Equal Sharing” dan

mempertimbangkan “constraint” masing2 waduk.

SAAT KEMARAU (El NINO)

1. Air Keluar Waduk Djuanda dihimbau untuk dikurangi, hemat (Hedging). Diupayakan agar air mencukupi sampai akhir Oktober

2. Jika setelah dihitung volume air di 3 waduk tidak mencukupi sampai bulan Oktober maka dalam rapat TKPBKC diputuskan untuk menambah volume air waduk melalui Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) 3. TMC dapat dilaksanakan pada akhir musim hujan

atau pada awal musim hujan

14 TKPBKC

Monitoring dan Evaluasi operasi bendungan

dikoordinasikan oleh tim TKPBKC setiap awal bulan

(15)

PETA KETERSEDIAAN

TAMPUNGAN BENDUNGAN

Sumber Data : TKPBKC

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

PENGELOLAAN OPERASI BENDUNGAN

Waduk Saguling Waduk Cirata

Waduk Djuanda

Status : 30 September 2021 DATA TEKNIS

TMA NORMAL

(16)

PENGATURAN TATA TANAM IRIGASI

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

PERAN UNIT PENGELOLA IRIGASI (UPI)

• Menerima laporan kekeringan dari masyarakat Petani/P3A/GP3A/IP3A dan melakukan verifikasi ke lapangan, serta membuat laporan kejadian bencana kekeringan & tindaklanjut penanganannya;

• Memberikan masukan mengenai pengubahan rencana tata tanam, pengubahan pola tanam, pengubahan jadwal tanam, dan pengubahan jadwal pemberian/pembagian air dalam hal terjadi

perubahan ketersediaan air pada sumber air;

• Melaksanakan Sosialisasi dan himbauan kepada masyarakat Petani/P3A/GP3A/IP3A terkait

perubahan jadwal pemberian/pembagian air, penghematan air, serta meminimalisasi konflik rebutan air, oleh Tim Penyuluhan dan Pengamanan Irigasi;

• Monitoring jadwal pelaksanaan Giring Gilir Air dalam pembagian air di lapangan;

• Melaksanakan koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait serta petugas lapangan (PJT II, Dinas SDA, Pengamat, Juru, POB, PPA, Pekarya, dll)

• Efisiensi penggunaan air melalui sistem pergiliran/gilir giring dalam penggunaan air

• Pemberdayaan kepada para petani dalam bentuk meminimalisir kebocoran air di sepanjang jaringan irigasi

• Mempertimbangkan pola rencana dan tata tanam cukup untuk sampai dengan musim tanam I mulai bulan Oktober 2023

16

PERMASALAHAN

• Mayarakat petani masih belum menepati jadwal tanam

• Masih adanya prasarana yang belum optimal atau membutuhkan perbaikan berkala atau rehabilitasi

• Masih adanya kekurangan personil khususnya juru pengairan

PENANGANAN

(17)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

OPTIMALISASI SUMUR AIR TANAH

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

PETA OVERLAY SIFAT HUJAN & INFRASTRUKTUR AIR BAKU DAN SUMUR WS. CITARUM (OKTOBER 2023)

1

Jumlah Mata Air 4 28 lps

2

Jumlah Mata Air 11 77 lps 3

Jumlah Mata Air 20 140 lps 4

Jumlah Mata Air 2 14 lps

Kabupaten Bandung Kabupaten Subang Kabupaten Sumedang

AIR BAKU

Kabupaten Bandung Barat

1

Jumlah Sumur 58 196 lps

2

Jumlah Sumur 7 49 lps

3

Jumlah Sumur 91 637 lps

4

Jumlah Sumur 30 210 lps

5

Jumlah Sumur 35 245 lps

6

Jumlah Sumur 34 238 lps

7

Jumlah Sumur 30 210 lps

Kabupaten Sukabumi Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Bandung Barat

Kabupaten Bandung Kabupaten Indramayu

Kabupaten Cianjur

SUMUR

(18)

a. Terdapat 1 paket pekerjaan pembangunan sumur air tanah di pusdiklatpassus

batujajar (2022-2023)

b. Pekerjaan antisipasi kekeringan di Cugenang Cianjur

c. Terdapat 32 kegiatan OP Air Tanah dan Air Baku untuk sumur air tanah, air baku, dan irigasi air tanah

OPTIMALISASI SUMUR AIR TANAH UNTUK AIR BAKU

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

18

Pembangunan Sumur Air Tanah di Cianjur

(19)

PETA SEBARAN

LOKASI SUMUR

Sumber Data : OP III Balai Besar Wilayah Sungai Citarum

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

OPTIMALISASI SUMUR AIR TANAH

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

(20)

UU 17/2019 Pasal 8

20 UU 17/2019 Pasal 44

UU 17/2019

”Prioritas Hak Rakyat Atas Air”

Bagian Kedua Hak Rakyat Atas

1. Hak rakyat atas air yang dijamin pemenuhannya oleh negara sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 merupakan kebutuhan pokok minimal sehari – hari

2. Selain hak atas rakyat atas air yang dijamin pemenuhannya oleh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) negara memprioritaskan hak atas air sebagai berikut :

a. Kebutuhan pokok sehari – hari b. Pertanian rakyat, dan

c. Penggunaan SDA untuk kebutuhan usaha guna memenuhi kebutuhan pokok sehari – hari melalui SPAM 3. Dalam hal ketersediaan air tidak mencukupi untuk prioritas pemenuhan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2) pemenuhan air untuk kebutuhan pokok sehari – hari lebuh diroiritaskan dari yang lainnya

4. Dalam hal ketersediaan air mencukupi, setelah urutan prioritas pemenuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) urutan prioritas selanjutnya adalah :

a. Penggunaan SDA guna memenuhi kegiatan bukan usaha untuk kepentingan publik dan b. Penggunaan SDA untuk kebutuhan usaha lainnya yang telah ditetapkan izinnya.

1) Penggunaan SDA sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 ayat (2) huruf c untuk kebutuhan usaha dan kebutuhan bukan usaha dilakukan berdasarkan izin.

2) Izin penggunaan SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan memperhatikan fungsi Kawasan dan kelestarian lingkungan hidup.

3) Izin penggunaan SDA sebagaimana dimasksud pada ayat(1) diberikan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

4) Izin penggunaan SDA sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat disewakan atau dipindahtangankan baik Sebagian maupun seluruhnya.

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

PRIORITASISASI PEMANFAATAN SDA

(21)

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DALAM UPAYA MENGHADAPI EL NINO/KEKERINGAN

TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA

UPAYA ANTISIPASI DAMPAK BENCANA KEKERINGAN TAHUN 2023

MANFAAT TMC:

• Dimanfaatkan untuk membasahi lahan gambut, untuk menjaga kelembabannya supaya tidak kering

• Dapat mengatasi masalah kabut asap akibat karhutla

• Dapat mengatasi kekeringan pada wilayah tertentu

RENCANA PELAKSANAA TMC

• Rencana TMC di seluruh DAS Citarum TA. 2023 akan dilaksanakan pada bulan November 2023 dengan dukungan anggaran dari sharing 3 Pengelola Waduk Saguling, Cirata dan Djuada;

• TMC di laksanakan

bekerjsama dengan BRIN, BMKG dengan dukungan pesawat TNI AU dan PT.

Smart Aviation sebagai operator TMC swasta;

• Posko pelaksanaan TMC 2 berlokasi di Husein.

EVALUASI TMC TAHUN 2021 :

• Pelaksanaan TMC telah berhasil menambah volume waduk sekitar 270 juta

m3 untuk Saguling, 201 juta m3 untuk Cirata, dan 59 juta m3 untuk Djuanda

walaupun belum dapat menaikkan TMA ketiga waduk hingga BON (Batas

Operasi Normal)

(22)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CITARUM

ALAMAT : JALAN INSPEKSI CIDURIAN SOEKARNO – HATTA STA 5600 BANDUNG

TERIMA KASIH

22

Referensi

Dokumen terkait

Governance  Targets by 20___ According to Audit Recommendation • Updating vision, mission and objectives of the programs • Updating documentation and maintenance procedures • Add