• Tidak ada hasil yang ditemukan

kedokteran gigis universitas sumatera utara

N/A
N/A
gaby

Academic year: 2023

Membagikan "kedokteran gigis universitas sumatera utara"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Berdasarkan skenario diatas, apakah bentuk dan jenis pelayanan Kesehatan yang dilakukan dokter gigi tersebut? Jelaskan!

Jawab:

Kemajuan dalam penggunaan komputer dan teknologi telekomunikasi juga berkembang dengan pesat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk layanan diagnostik digital untuk analisis serta perawatan di kedokteran gigi. Salah satu perkembangan dalam dunia Kedokteran Gigi adalah pemanfaatan teknologi komunikasi jarak jauh yang menjadi sebuah terobosan dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut di era modern yang kini disebut dengan Teledentistry

Teledentistry adalah layanan alternatif yang menggabungkan bidang kedokteran gigi dengan teknologi dan telekomunikasi yang melibatkan pertukaran informasi klinis dan gambar jarak jauh untuk konsultasi gigi dan perencanaan perawatan. Teledentistry memiliki kemampuan untuk meningkatkan akses kesehatan gigi dan mulut, dan menurunkan biayanya serta berpotensi untuk menghilangkan kesenjangan/pemerataan dalam perawatan kesehatan mulut antara masyarakat pedesaan dan perkotaan. Teledentistry juga dapat dimanfaatkan untuk edukasi dan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan gigi dan mulut.

Pada perkembangan saat ini, sebagian besar program teledentistry telah difokuskan pada manajemen jarak jauh, administrasi fasilitas jarak jauh, pembelajaran dan pendidikan berkelanjutan serta layanan konsultasi dan rujukan. Pemanfaatan teledentistry di bidang kedokteran gigi yang paling sering digunakan adalah pada bidang bedah mulut dan maksilofasial, penyakit mulut, ortodontik, serta kesehatan gigi preventif. Masih sedikit ditemukannya pemanfaatan teledentistry untuk bidang pedodontik, periodontik dan prostodontik, endodontik dan bidang spesialis gigi lainnya.

Berikut jenis-jenis teledentistry:

a. Telekonsultasi

Bentuk teledentistry yang paling umum dilakukan adalah telekonsultasi, pasien atau tenaga kesehatan lokal melakukan konsultasi dengan spesialis gigi dengan menggunakan telekomunikasi.

Telekomunikasi ini sangat penting untuk pasien yang secara fisik atau intelektual dalam kondisi tidak mampu, atau untuk pasien lanjut usia atau pasien yang berada di penjara

b. Telediagnosis

Telediagnosis menggunakan teknologi untuk bertukar gambar dan data ketika melakukan diagnosis suatu lesi oral. Sebagian besar lesi oral dapat didiagnosis dengan telediagnosis menggunakan foto dental sehingga mengurangi pemeriksaan klinis secara langsung, Sedangkan telediagnosis yang menggunakan telepon genggam/smartphone dapat untuk mendeteksi karies gigi juga terbukti efektif dan dianjurkan

(2)

c. Teletriase

Teletriase merupakan metode untuk meningkatkan perawatan kesehatan masyarakat dan penyampaian pendidikan kesehatan dengan menggunakan teknologi telekomunikasi. Teletriase melibatkan disposisi gejala pasien yang aman dan tepat waktu melalui ponsel oleh spesialis. Metode ini juga telah digunakan untuk memeriksa anak-anak yang ada di sekolah dan mengutamakan mereka yang memerlukan perawatan gigi tanpa harus melakukan perjalanan karena faktor sosio-ekonomi dan geografis di berbagai tempat.

d. Telemonitor

Monitoring pasien pasca perawatan gigi membutuhkan kunjungan secara berkala ke dokter gigi untuk melihat kemajuan dari hasil perawatannya. Penggunaan telemonitor dapat menggantikan kunjungan fisik berkala dengan kunjungan virtual untuk melihat hasil perawatan dan kondisi penyakitnya

Berdasarkan kasus pasien menghubungi dokter gigi langganannya untuk melakukan konsultasi via telepon untuk meminta pengobatan pada gigi geraham bawah kanan nya yang berlubang. Pada kondisi pasien yang berjarak jauh dari dokter gigi langganannya, maka dapat menggunakan teledentistry sebagai alat komunikasi jarak jauh oleh dokter gigi dengan pasiennya. Dimana komunikasi dengan pasien tidak membatasi ruang lingkupnya pada pertukaran informasi, melainkan menciptakan, memelihara hubungan dokter gigi-pasien dan menjaga hubungan berkelanjutan melalui hubungan kognitif dengan pasien, menegakkan diagnosis, membuat perencanaan dan consensus tentang pilihan perawatan, terutama menjaga kepatuhan pasien terhadap rencana perawatan. Maka bentuk dari layanan pada kasus diatas masuk ke dalam jenis telekonsultasi dan telediagnosis.1

Aplikasi teledentistry berbasis Internet of Things (IoT) memudahkan proses perekaman dari perangkat akuisisi data sampai data dapat tersimpan dalam RME (Rekam Medis Elektronik) sehingga dapat digunakan untuk melakukan telediagnosis dan telekonsultasi.2

Referensi:

1 Astoeti TE., Widyarman AS. Teledentistry. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. 1st Ed.

2020: 1-64.

2 Priambodo R. Rekam medis elektronik menggunakan sistem penyimpanan foto intraoral gigi untuk aplikasi teledentistry berbasis internet of things. J Inovtek Polbeng 2019; 4(2): 121-131.

Referensi

Dokumen terkait

suku India Tamil Malaysia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. berdasarkan

” Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Malaya terhadap Prosedur Penggunaan Radiografi Kedokteran Gigi dalam. Melakukan

Mandiri penuh, klien menyediakan peralatan dan dapat melakukan sendiri perawatan hygiene mulut.. Kemampuan perawatan

Untuk mengetahui distribusi tingkat pemanfaatan (utilization rate) pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan jenis diagnosis, dan jenis tindakan perawatan pasien

Kesimpulannya adalah tipe wajah dan bentuk lengkung gigi mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara didominasi oleh tipe wajah euryprosopic dengan bentuk

`Bagaimana ibu dalam melaksanakan Perawatan diri pada kehamilan meliputi pemenuhan nutrisi, perawatan payudara, perawatan gigi, kebersihan tubuh dan pakaian,

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perawatan gigi tiruan di Rumah Sakit Gigi Mulut (RSGM) Prodi Pendidikan Dokter Gigi (PSPDG) Fakultas Kedokteran (FK) Unsrat tahun

Kepaniteraan klinik merupakan kegiatan pembelajaran profesi yang dilakukan mahasiswa di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, dan dibimbing oleh