• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHAMILAN 37 MINGGU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEHAMILAN 37 MINGGU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNUNG SAMARINDA "

Copied!
238
0
0

Teks penuh

Pelayanan kebidanan komprehensif adalah pelayanan kebidanan yang diberikan secara komprehensif mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal hingga keluarga berencana. Pelayanan obstetri komprehensif adalah pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas,.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik dengan asuhan kebidanan komprehensif yang berjudul Asuhan Kebidanan Komprehensif ge.

Tujuan

Mewujudkan bidan yang terampil, profesional dan mandiri yang mampu memberikan pelayanan obstetri komprehensif dengan COC mulai dari pelayanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi. Dapat menghasilkan atau menjadi bahan acuan pertimbangan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengenai pelayanan obstetri komprehensif sesuai standar pelayanan obstetri.

Ruang Lingkup

SISTEMATIKA PENULISAN Judul Judul

Menafsirkan data untuk diproses lebih lanjut menjadi masalah atau diagnosis yang diidentifikasi secara spesifik dan kebutuhan layanan kesehatan. Langkah ini merupakan pengembangan permasalahan atau diagnosa yang teridentifikasi pada saat ini dan dapat diprediksi serta diperlukan pelayanan kesehatan.

Konsep Dasar Teori Kehamilan

Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan badan serta banyak minum air putih untuk meningkatkan produksi kandung kemih. Sebaiknya ibu hamil buang air kecil terlebih dahulu jika akan memasuki keadaan tidak dapat buang air kecil dalam waktu lama (misalnya mengendarai kendaraan dalam jarak jauh).

Tabel 2.1 Pola Kesehatan Kehamilan
Tabel 2.1 Pola Kesehatan Kehamilan

Konsep Dasar Persalinan 1. Pengertian Persalinan

Pada kala III dilakukan penatalaksanaan aktif seperti pemberian suntikan oksitosin, peregangan tali pusat terkontrol, dan pemijatan fundus uteri (JNPK-KR, 2008). Lakukan rangkaian tali pusar ke ibu dan letakkan klip di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klip pertama. Saat kontraksi, pegang tali pusar dengan tangan kanan sambil menekan lembut rahim pada bagian dorsal kranial dengan tangan kiri.Jika rahim tidak segera berkontraksi, mintalah ibu atau keluarga untuk merangsang puting susu.

Tabel 2.7 Pola Fungsional Kesehatan Persalinan
Tabel 2.7 Pola Fungsional Kesehatan Persalinan

Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

Apabila bayi tidak bernapas, megap-megap atau lemah, segera lakukan perlawanan pada bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008). Inisiasi menyusu dini, memberikan bayi kepada ibu sesegera mungkin, kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk kehangatan, retensi panas pada bayi baru lahir dan keterikatan pada menyusui (Saifuddin, 2011). Menurut Saifuddin (2011), tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui normal atau tidaknya aktivitas bayi dan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang diperlukan bayi baru lahir.

Tabel 2.8  Apgar Score
Tabel 2.8 Apgar Score

Konsep Dasar Masa Nifas 1. Pengertian masa nifas

Keputihan dapat dibedakan berdasarkan waktu dan warnanya, antara lain (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013): . a) Lochea Rubra/merah (Kruenta). Anjurkan ibu untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau besar, anjurkan ibu untuk mengganti pembalut minimal dua kali sehari, dan anjurkan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kemaluan. Anjurkan ibu untuk menjaga payudaranya tetap bersih dan kering serta memakai bra yang mendukung.

Konsep Dasar Neonatus

Dengan masuknya susu, mekonium mulai menggantikan tinja tradisional yang berwarna coklat kehijauan pada hari ketiga dan keempat (Kristiyanasari, 2012). Bentuk pelayanan tersebut antara lain pelayanan kesehatan dasar pada bayi baru lahir (resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan eksklusif, pencegahan infeksi mata, tali pusat, perawatan kulit dan imunisasi), pemberian vitamin K dan konseling pada bayi baru lahir di rumah sakit. rumah dengan menggunakan buku KIA (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009). Menurut Kementerian Kesehatan RI (2009) dalam Sanjaya (2015), kunjungan bayi baru lahir bertujuan untuk meningkatkan akses bayi baru lahir terhadap pelayanan kesehatan dasar agar kelainan atau permasalahan yang terjadi pada bayi dapat terdeteksi sedini mungkin.

Konsep Dasar Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana (KB)

Nomenklatur Diagnosa Kebidanan

SUBJEK DAN KERANGKA KERJA PELAKSANAAN STUDI KASUS

Rancangan Study Kasus yang Berkesinambungan dengan COC a. Rancangan Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam proposal studi kasus ini sesuai dengan metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif, menurut (Arikunto. 2012). Penulis menggunakan dokumentasi yang berkaitan dengan judul Laporan Tugas Akhir ini, seperti: rekam medis klien berupa buku KIA, literatur, dll. Analisis data yang digunakan adalah menjadikan data tersebut sebagai sumber informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Etika Penelitian

Setiap individu berhak dan mampu menentukan nasib sendiri, mempunyai nilai dan kehormatan/martabat serta berhak memperoleh informed consent. Prinsip ini menekankan pada pencegahan terjadinya risiko dan melarang penciptaan bahaya selama perawatan. Tanggung jawab pengasuh adalah memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko, termasuk kerugian fisik, emosional, psikologis, sosial dan finansial.

Hasil Pengkajian dan Perencanaan Asuhan Komprehensif

Riwayat penyakit sebelumnya : 1) Penyakit jantung : tidak ada 2) Hipertensi : tidak ada 3) Liver : tidak ada. Kiri: tidak ada edema b) Kaki kanan: tidak ada edema Kiri: tidak ada edema b) Varises Kanan: tidak ada Kiri: tidak ada c) Turgor: baik, kembali setelah 2 detik. Beritahukan kepada KIE mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester ketiga, seperti tekanan darah tinggi, pendarahan dari jalan lahir, ketuban pecah dini, penglihatan kabur dan pembengkakan pada wajah, tangan dan kaki.

EVALUASI

DOKUMENTASI KEBIDANAN (KEHAMILAN : KUNJUNGAN PERTAMA)

Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi sedang, jenis makanan nasi, lauk pauk, sayur mayur dan kadang bergantian dengan buah-buahan, serta air putih 4-5 gelas besar per hari dan susu ibu hamil 2 gelas. Mata : tidak terdapat edema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak pucat, sklera tampak putih. Pemberian KIE nutrisi pada kehamilan trimester III yaitu tetap makan 3 kali sehari namun porsinya lebih besar dibandingkan sebelum hamil dan konsumsi nasi, protein hewani dan nabati serta sayuran hijau, mencukupi kebutuhan cairan minimal 8 gelas a hari.

DOKUMENTASI KEBIDANAN KEHAMILAN (KUNJUNGAN KE – 2)

Kaji tanda bahaya kehamilan pada ibu setelah dilakukan konseling pada kunjungan kehamilan sebelumnya. Memberikan KIE mengenai alat kontrasepsi yaitu jenis alat kontrasepsi, pengertian masing-masing alat kontrasepsi, cara kerja masing-masing alat kontrasepsi, manfaat penggunaan masing-masing alat kontrasepsi, dan efek samping penggunaan masing-masing alat kontrasepsi. H/ Setelah dilakukan penyuluhan tentang kontrasepsi, ibu berencana menggunakan kontrasepsi IUD setelah melahirkan, namun ibu ingin membicarakan hal tersebut terlebih dahulu dengan suaminya.

DOKUMENTASI KEBIDANAN KEHAMILAN (KUNJUNGAN KE – 3)

Berikan KIE tentang jalannya persalinan yaitu persalinan diawali dengan nyeri ulu hati yang semakin sering dan berkepanjangan dari perut hingga pinggang disertai lendir berdarah, rasa ingin buang air besar atau ingin mengejan, dan selaput ketuban pecah H/ Ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan cukup baik. Memberikan KIE pada inisiasi menyusu dini yaitu setelah bayi lahir, bayi diletakkan di atas payudara ibu secara skin to skin selama 1 jam tanpa bantuan untuk mencari puting susu ibu, agar ibu belajar menyusui sendiri. Memberikan KIE tentang ASI Eksklusif yaitu pentingnya ASI Eksklusif, manfaat ASI Eksklusif bagi ibu dan bayi, cara memperbanyak ASI dan tanda-tanda bayi mendapat cukup ASI.

DOKUMENTASI KEBIDANAN PERSALINAN (KALA I) Oleh : Salsabila Nurwahida

Mata : tidak terdapat eedema pada kelopak mata, konjungtiva tidak tampak pucat, sklera tampak putih. Tidak terlihat edema, varises, jaringan parut, fistula, kondiloma akuminata, atau bartholinitis. Pemeriksaan USG tanggal 6 Januari 2020 dengan hasil usia kehamilan 40 minggu, janin bagian paling bawah adalah kepala dan sudah masuk.

DOKUMENTASI KEBIDANAN PERSALINAN (KALA II) Oleh : Salsabila Nurwahida

DOKUMENTASI KEBIDANAN PERSALINAN (KALA III) Oleh : Salsabila Nurwahida

DOKUMENTASI KEBIDANAN PERSALINAN (KALA IV) Oleh : Salsabila Nurwahida

DOKUMENTASI KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

  • DOKUMENTASI KEBIDANAN NIFAS (KUNJUNGAN PNC KE – 1)

Payudara : tidak tampak melepuh, tidak terasa keras, terdapat hiperpigmentasi pada areola, terdapat pembesaran kelenjar susu, dan produksi ASI banyak. 7. Genitalia: terdapat sekret lochea rubra berwarna merah, terdapat bekas jahitan pada perineum, tidak terlihat tanda-tanda infeksi pada luka perineum, seperti kemerahan, oedema, hematoma dan cairan berbau busuk pada luka perineum, tidak terlihat adanya jaringan parut, tidak terlihat adanya fistula. Potensi masalah: nyeri pada luka panas, infeksi pada luka panas Perlu tindakan segera: tidak ada.

DOKUMENTASI KEBIDANAN NIFAS (KUNJUNGAN PNC KE – 2)

Ekstremitas: refleks patela (+), tidak ada edema, tidak ada varises, turgor baik, pengisian ulang kail baik dalam waktu 2 detik, tidak ada tanda Homan. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan pola makan seimbang selama masa persalinan untuk memperlancar proses penyembuhan luka perineum, tanpa pantangan makanan kecuali ibu alergi, perbanyak makan makanan yang mengandung protein untuk membantu penyembuhan luka, perbanyak makan sayur, buah , dan minum air putih minimal 8 gelas untuk memperlancar buang air besar. Pemberian KIE pada tanda bahaya pasca melahirkan yaitu perdarahan pasca melahirkan, tekanan darah tinggi.

DOKUMENTASI KEBIDANAN NIFAS (KUNJUNGAN PNC KE – 3)

Payudara: tidak terlihat gelembung, tidak sulit disentuh, kelenjar susu membesar, ASI banyak. Alat Kelamin: keluar cairan lochea alba berwarna putih kekuningan, jahitan tampak di perineum dan jahitan tampak kering. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga yaitu hasil pemeriksaan masih dalam batas normal.

DOKUMENTASI KEBIDANAN NEONATUS (KUNJUNGAN KE – 1)

Kepala : ubun-ubun teraba, tidak ada cedera kepala pasca melahirkan seperti caput succedaneum dan hematoma kepala. Punggung: tidak ada kelainan tulang belakang, tidak ada meningokel, tidak ada spina bifida. Tungkai: Kedua tungkai tampak sama panjang, pergerakan tungkai bebas, tidak ada edema tungkai, tidak ada sindaktili atau polidaktili.

DOKUMENTASI KEBIDANAN NEONATUS (KUNJUNGAN KE – 2)

Perut : tidak ada pembesaran hati, tali pusat putus pada hari ke 5, pusar tampak kering setelah tali pusat putus. Pemberian KIE terhadap tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu kemungkinan terjadinya infeksi, penyakit kuning, diare dan masalah pemberian ASI. Penyelenggaraan KIE berkaitan dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi untuk mencegah berbagai penyakit pada bayi.

DOKUMENTASI KEBIDANAN NEONATUS (KUNJUNGAN KE – 3)

Memberikan KIE tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir dan menilai adanya tanda bahaya pada bayi yaitu kemungkinan terjadinya infeksi, badan bayi tampak kuning, diare dan bayi tidak mau menyusu. Pemberian KIE terkait ASI on demand minimal 1 – 2 jam pemberian ASI agar tumbuh kembang bayi optimal dan mencegah stunting. Pemberian KIE untuk menjaga kehangatan tubuh bayi yaitu memandikan bayi dengan air hangat, segera mengganti pakaian bayi bila diperlukan.

DOKUMENTASI KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA (KUNJUNGAN KB)

  • Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan
  • Asuhan Kebidanan Pada Persalinan
  • Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
  • Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
  • Asuhan Kebidanan Pada Neonatus
  • Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana

Pada saat kunjungan Post Natal Care (PNC) atau KF1 tanggal 13 Januari diperoleh data yaitu ibu sedang dalam masa nifas hari ke 2. Dengan palpasi pada bagian perut didapatkan hasil kontraksi uterus yang teraba. , TFU 3 jari di bawah pinggang. Hal ini sesuai dengan teori menurut (Wiknjosastro, 2011) yaitu perubahan pada rahim dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk merasakan TFU setelah janin lahir pada ketinggian fundus uteri setinggi pinggang. , setelah plasenta lahir setinggi fundus uteri 2 (dua) jari di bawah pinggang. Pada saat kunjungan PNC atau KF2 yang kedua tanggal 17 Januari 2020 diperoleh data yaitu ibu sedang dalam masa nifas hari ke 6. Pada palpasi uterus, hasil menunjukkan kontraksi uterus teraba, TFU ½ pusat – simfisis.

Keterbatasan Pelaksanaan Asuhan

M 12/12 – 26/12/2019, penulis mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada masa kehamilan ge. Pada tanggal 11 Januari 2020, penulis belum mampu memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. M 13/1/2020 – 2/7/2020, penulis mampu melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif pada masa nifas dan neonatal ge.

SARAN

  • Bagi Penulis
  • Bagi Institusi Pendidikan

Gambar

Tabel 2.1 Pola Kesehatan Kehamilan
Tabel 2.7 Pola Fungsional Kesehatan Persalinan
Tabel 2.8  Apgar Score
Gambar 3. 1 Kerangka Kerja Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Bagi Penulis Penulis dapat mempraktikan teori yang telah diperoleh sebelumnya dan kemudian diaplikasikan secara langsung dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif mulai dari