PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kedudukan Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara terjadi setelah PPKI menetapkan Pembukaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945. Dengan disahkannya pembukaan tersebut maka Pancasila pun diangkat kedudukannya atau masukan konstitusi dipersepsikan sebagai dasar negara. Kedudukan Pancasila sebagai dasar (filsafat) negara ini mempunyai tiga (tiga) implikasi, yaitu implikasi politik, etika, dan hukum bagi kehidupan bernegara.
Pancasila merupakan unsur pokok pembukaan UUD 1945, yang kemudian dituangkan dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai norma hukum dasar negara. UUD 1945 sebagai norma hukum dasar negara dijabarkan secara hierarkis dalam undang-undang dan seterusnya dalam peraturan hukum di bawahnya. Pembahasan ini terkait dengan implikasi hukum dari dasar negara Pancasila, yaitu sebagai sumber norma hukum negara.
Hukum dasar negara Indonesia yaitu UUD 1945 pada hakikatnya merupakan norma hukum yang bersumber dari Pancasila.
Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Makna Pancasila Dasar Negara
- Makna Pancasila sebagai Dasar Negara
Darji Darmodiharjo (1981) mengatakan Pancasila adalah dasar negara, dalam pengertian ini sering disebut landasan filosofis negara. Kedudukan dan fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara adalah pemahaman hukum-konstitusional Pancasila. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan dasar filsafat negara (fundamental state Philosophy/philosofische gondröss) dan ideologi negara (Staatsidee).
Penjelasan lebih lanjut, Pancasila sebagai dasar negara nantinya akan dituangkan dalam norma hukum yang berpuncak pada UUD 1945. Menurut Ketut Rinjin (2010), Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai tiga makna dan tiga tingkatan, yaitu. Hal ini sesuai dengan kedudukan Pancasila sebagai dasar falsafah hidup, prinsip spiritual bernegara, dan ideologi bangsa.
Berdasarkan pengertian kedua dan ketiga di atas, Pancasila sebagai dasar negara mempunyai pengaruh dalam menerjemahkan nilai-nilai Pancasila ke dalam norma hukum di Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila sebagai dasar negara berimplikasi pada menjadikan Pancasila sebagai sumber hukum di Indonesia.
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
- Merupakan Tertib Hukum Tertinggi
- Sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang Terperinci
Sila pertama tertuang dalam alinea ketiga kalimat pembuka UUD 1945 yang berbunyi: “Atas karunia Allah SWT dan dilatarbelakangi oleh keinginan luhur untuk menghayati kehidupan berbangsa yang merdeka, dengan ini bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya.” Sila keempat tersebut tertuang dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: “…rakyat berpedoman pada kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,…”. Pembukaan UUD 1945 memuat hal-hal mendasar negara, yaitu tujuan negara, bentuk pemerintahan, dan asas-asas spiritual negara yang pada hakikatnya menjadi dasar pembentukan negara.
Pembukaan UUD 1945 berada pada tingkat ketertiban hukum yang tertinggi dan memberikan faktor mutlak bagi adanya ketertiban hukum di Indonesia. Sesuai dengan pendapat Notonagoro, Pembukaan UUD 1945 merupakan norma dasar negara yang berbentuk tertulis dan berkedudukan di atas UUD 1945. Dalam tatanan hukum terdapat tatanan hukum yang mana UUD 1945 (sebagian pasalnya) bukan merupakan tatanan hukum tertinggi.
Tidak dapat diubah dengan cara hukum karena perubahan pembukaan UUD 1945 berarti perubahan Negara Kesatuan Republik Indonesia akibat proklamasi 17 Agustus 1945. Sedangkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat memuat pembentukan pemerintahan Republik Indonesia, yang meliputi antara lain.
Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
- Penjabaran Sila Pertama Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
- Penjabaran Sila Kedua Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
- Penjabaran Sila Ketiga Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
- Penjabaran Sila Keempat Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
- Penjabaran Sila Kelima Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD 1945
Jadi Pembukaan UUD 1945 merupakan rincian deklarasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dari teks proklamasi bangsa Indonesia. Kebebasan berserikat dan berkumpul, mengutarakan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditentukan dengan undang-undang. Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan diatur dengan peraturan perundang-undangan.
Negara ini mempunyai bank sentral yang susunan, kedudukan, wewenang, tanggung jawab dan independensinya diatur dengan undang-undang.
Implementasi Pancasila dalam Kebijakan Negara
- Membudayakan Pancasila dalam Aspek Kehidupan Politik
- Membudayakan Pancasila dalam Aspek Kehidupan Ekonomi
- Membudayakan Pancasila dalam Aspek Kehidupan Sosial-Budaya
- Membudayakan Pancasila dalam Aspek Kehidupan Pertahanan dan
Demokrasi Sosial berarti demokrasi yang terjalin dalam hubungan antar warga negara dan/atau warga negara. Demokrasi Pancasila dalam arti sempit didasarkan pada sila keempat Pancasila, yaitu demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan. Dengan demikian, demokrasi Pancasila dalam arti sempit adalah pengambilan keputusan yang berpedoman pada kebijaksanaan.
Negara, dalam hal ini pemerintah, tidak boleh membiarkan tanggung jawab hanya dengan sekedar memberikan bantuan dan dukungan kepada lembaga legislatif atau yudikatif untuk memajukan Pancasila, termasuk UUD 1945. Termuat dalam UUD 1945. Padahal, normatif sistem perekonomian Indonesia sudah mempunyai normatif tersendiri. dasar, yaitu sistem perekonomian yang berdasarkan Pancasila.
Dalam sistem ekonomi Pancasila, pemerintah dan masyarakat berpihak pada kepentingan ekonomi (kepentingan) rakyat guna mewujudkan pemerataan sosial dalam kesejahteraan dan kesejahteraan. Ini adalah sistem ekonomi kerakyatan yang demokratis yang melibatkan semua orang dalam proses produksinya dan hasilnya dapat disaksikan oleh seluruh anggota masyarakat. Aturan sistem ekonomi Pancasila yang menekankan sila keempat menjadi semboyan baru yang diperjuangkan sejak reformasi.
Sistem perekonomian kerakyatan merupakan salah satu subsistem perekonomian Pancasila yang diharapkan mampu memperkecil akses terhadap kehidupan ekonomi liberal.Sistem perekonomian Pancasila berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 adalah sebagai berikut. 1,2,3 UUD 1945 merupakan rumusan asli sejak mulai berlaku oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan belum mengalami perubahan sampai sekarang. Upaya pembudayaan Pancasila dalam aspek kehidupan perekonomian yaitu melalui kajian, diskusi dan lapangan mengenai ekonomi Pancasila dan penerapannya di Indonesia baik di tingkat nasional maupun di wilayah regional sistem ekonomi Pancasila yang bermoral, manusiawi, nasionalis, mulai dari memberi makan . Demokrasi dan keadilan apabila dilaksanakan secara benar dalam setiap kebijakan dan program akan turut mewujudkan keselarasan dan keselarasan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, karena pada dasarnya UUD 1945 dalam pembukaannya menekankan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. kesejahteraan umum.
Aktualisasi sosial budaya dari aspek keagamaan, karena masih banyaknya kasus perselisihan yang dipicu oleh perbedaan keyakinan agama. Pengembangan Pancasila di bidang sosial budaya dengan menjadikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan sosial budaya. Penanaman Pancasila dalam Aspek Kehidupan Pertahanan dan Keamanan Ekspresi baru pertahanan dan keamanan muncul pada masa Orde Baru ketika pemerintahan Ekspresi baru pertahanan dan keamanan muncul pada masa Orde Baru ketika pemerintah menggabungkan unsur angkatan darat, laut, dan udara sebagai satu kesatuan. serta kepolisian Indonesia di Angkatan Bersenjata Republik.. Indonesia memunculkan istilah gatra baru yaitu pertahanan dan keamanan yang disingkat pertahanan dan keamanan.
Bangsa Indonesia yang memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 bertekad untuk mempertahankan, memelihara, dan menegaskan kemerdekaan, kedaulatan, dan kebangsaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pengembangan Pancasila di bidang pertahanan dan keamanan dilakukan dengan menjadikan Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan dan keamanan.
PENUTUP
Kesimpulan