Judul Skripsi: Penerapan Model Virtual Education dalam Pembelajaran Materi IPA Tata Surya Kelas VII MTs. Penerapan model virtual education dalam pembelajaran IPA pada materi tata surya di Kelas VII MTs Negeri 1 Sidenreng Rappang.
ABSTRAK
Latar Belakang Masalah
Toenlioe dan Agus Wedi menjelaskan dalam penelitiannya bahwa blended learning memungkinkan siswa untuk terus belajar dan mengikuti proses pembelajaran. Selain itu, metode pengajaran yang dilakukan guru kurang variatif (monoton), sehingga siswa kurang tertarik terhadap materi pelajaran yang dibahas atau disajikan.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Pengayaan karakter dan video animasi terbukti membantu siswa meningkatkan pemahaman konsep. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran Virtual memfasilitasi interaksi antara siswa dan materi pelajaran.
Tinjauan Teori 1. Konstruktivisme
Pendidikan virtual juga dapat mempengaruhi kecanduan siswa terhadap teknologi, sehingga dapat mempengaruhi psikologi siswa. Keberhasilan memperkenalkan pendidikan virtual ke dalam pembelajaran sangat bergantung pada disiplin diri dan tanggung jawab siswa terhadap proses pembelajaran.
Kerangka Pikir
Metode pengajaran virtual education dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap penguasaan materi IPA dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Dari tindakan yang dilakukan peneliti diharapkan tercapai keadaan akhir yaitu hasil pembelajaran IPA bagi siswa kelas VII Kemendikbud.
Hipotesis Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas. Menurut Kemmis dan Taggart, penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan praktiknya sendiri.49 Menurut Oja dan Smulyan, bentuk penelitian tindakan kelas dibagi menjadi empat, yaitu: (1) guru sebagai peneliti, (2) penelitian tindakan kelas kolaboratif, (3) konkuren terpadu dan (4) administrasi sosial eksperimental.
Subjek Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Prosedur Penelitian
Begitu pula dengan karakteristik subjek penelitian yang akan diteliti, permasalahan yang timbul dari pendidik dan model yang digunakan pendidik dengan tujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selama kegiatan pembelajaran, guru menerapkan langkah-langkah pembelajaran pendidikan virtual yang mengacu pada skenario pembelajaran yang dibuat. Observasi atau observasi adalah upaya mengamati pelaksanaan tindakan yaitu model pembelajaran virtual education untuk materi pembelajaran Tata Surya.
Pada fase ini kegiatan pembelajaran diamati dengan model pembelajaran virtual education yang berlangsung dengan menggunakan format observasi, mencatat sambil mengamati kegiatan dan hasil belajar, mendokumentasikan hasil pelatihan dan tugas siswa. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai dalam tindakan ini. Hal ini dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menemukan sistem lintas tata surya melalui model pembelajaran virtual education.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Dokumentasi juga merupakan catatan, foto atau potret peristiwa yang telah terjadi, sebagai pelengkap pengamatan yang telah dilakukan. Tes ini terbagi menjadi dua yaitu, pertama PreTest (Tes Awal) yaitu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui keterampilan awal peserta dalam proses pembelajaran sebelum melakukan model pembelajaran Virtual Education, dan yang kedua PostTest . (Ujian Akhir), yaitu kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengetahui sampai sejauh mana hasil belajar peserta didik pada pembelajaran yang ditawarkan melalui model pendidikan virtual.
Instrumen Penelitian
Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa dan guru. Observasi sangat penting dilakukan dan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan keseriusan, agar data yang diperoleh merupakan data yang benar-benar terjadi dan akurat.
Teknik Analisis Data
Mengenai indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar siswa yaitu rata-rata nilai pencapaian KKM sebesar 75 dan persentase siswa yang tuntas. minimal 85%.
Hasil Penelitian
Pengukuran hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan pertanyaan evaluasi kepada siswa (pertanyaan terdapat pada lampiran). Berdasarkan kriteria di atas maka gambaran atau grafik pencapaian hasil belajar IPA siswa pada Tingkat I adalah sebagai berikut: Namun masih ada sebagian siswa yang masih kurang antusias dalam proses dan malu-malu.
Selain itu, pada akhir siklus II dilakukan penilaian untuk melihat perilaku pencapaian hasil belajar siswa. Persentase ketuntasan siswa yang telah menyelesaikan KKM dari seluruh siswa juga mengalami peningkatan. Ada siswa yang mengganggu teman kerjanya karena merasa sudah selesai mengerjakan soal.
Pembahasan
Peningkatan hasil belajar IPA siswa pada siklus I disebabkan oleh adanya model virtual education yang peneliti gunakan untuk diterapkan pada materi tata surya. Persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 14,25%, dari 78,60% pada siklus I menjadi 92,85% pada siklus II. Selain siswa lebih aktif dan tertarik belajar, siswa juga dapat merasakan dan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
Jadi dari data yang dihasilkan pada siklus II ternyata sudah memenuhi keberhasilan penelitian, karena penggunaan model pendidikan virtual berhasil, yang ditandai dengan persentase siswa yang lulus sesuai KKM sebesar 92,85%, sehingga penelitian ini tercapai. tidak perlu melanjutkan ke siklus berikutnya. Sedangkan persentase siswa yang mempunyai nilai di atas KKM pada siklus I sudah mencapai 78,60% sehingga belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model virtual education mampu membuat siswa tertarik belajar guna meningkatkan pemahaman siswa tentang tata surya kelas VII G MTsN 1 Sidenreng Rappang.
Saran
34; Penerapan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran materi tata surya untuk meningkatkan hasil belajar siswa." Jurnal Pendidikan Sains Indonesia (Indonesian Journal of Science Education. 34; Efektivitas penggunaan video dan animasi pengayaan kelas terhadap pemahaman konsep siswa." Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan 3.4 (2020).34;Pengembangan Profesi Pendidik Daring: Pendekatan Otentik.” Lingkungan Pembelajaran Otentik di Perguruan Tinggi.
34; Pengembangan media pembelajaran tata surya berbasis virtual reality untuk siswa kelas 6 SD dengan evaluasi kepuasan pengguna terhadap unsur multimedia.” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK. 34; Makalah Pengembangan Karya Siswa (LKS) Berbasis Sutradara Inkuiri dengan materi laboratorium tata surya virtual di sekolah menengah.” Fisika Inovasi Pendidikan 5.3 (2016). 34; Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Dilihat dari Keterampilan Komunikasi Siswa.” Jurnal Pijar MIPA Internet .
Kompetensi Inti
- KI-1 Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya
- KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya,
- KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar & Indikator
- Menyajikan karya tentang dampak rotasi dan revolusi
Siswa dapat dengan tepat dan tepat mengidentifikasi ciri-ciri anggota tata surya serta dampak rotasi dan revolusi bumi terhadap kehidupan. Siswa dapat dengan baik dan benar mensimulasikan pembentukan siang dan malam, fase-fase bulan dan proses terjadinya gerhana. Siswa dapat mengumpulkan informasi secara baik dan tepat mengenai gerhana bulan dan matahari serta dampaknya terhadap pasang surut air laut.
Siswa mampu menyusun laporan tertulis mengenai pengaruh rotasi dan revolusi Bumi dan Bulan terhadap kehidupan serta mendiskusikannya dengan baik dan benar bersama teman-temannya.
Materi Pembelajaran 1. Sistem Tata Surya
Korona tampak seperti mahkota berwarna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan saat terjadi gerhana matahari total. Ada dua jenis pasang surut yaitu pasang purnama dan pasang Nepal. a) Pasang surut bulan purnama dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan terjadi pada saat Bulan purnama. Sebab, dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari yang mempunyai arah atau arah yang sama.
Fase-fase bulan adalah sebagai berikut. a) Bulan Baru terjadi ketika posisi Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Saat bulan baru, sisi bulan yang menghadap matahari tampak terang dan sisi bulan yang menghadap bumi tampak gelap. Hasilnya, kita bisa melihat bulan berbentuk cembung. e) Bulan purnama terjadi ketika seluruh bagian bulan terkena sinar matahari jika dilihat dari bumi.
Metode Pembelajaran
Dimana posisi bulan berada di antara matahari dan bumi, dan ketiganya terletak pada satu garis. Guru Menginformasikan dan memberikan gambaran kecil tentang subtema yang akan diajarkan yaitu tentang “Sistem Surya”. Siswa diminta secara mandiri mengamati video yang ditayangkan dan guru menjelaskan apa yang ada dalam video tersebut.
Ajukan pertanyaan kepada siswa tentang Tata Surya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan antusiasme siswa. Dengan bantuan orang tua, siswa diberi tugas untuk menuliskan kembali apa yang telah dipelajarinya.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
- Kompetensi Inti
- KI-1 Menghargai dan Menghayati ajaran agama yang dianutnya
- KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya,
- KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Skor 3, jika tiga soal dapat dijawab dengan benar oleh siswa Skor 2, jika dua soal dapat dijawab dengan benar oleh siswa Skor 1, jika hanya satu soal yang dapat dijawab oleh siswa dengan benar. AI-4 Penyajian pengetahuan faktual dan anak sehat, serta tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak.
Kompetensi Dasar & Indikator
AI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, sahabat, guru, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, sahabat, guru dan tetangga serta cinta tanah air. AI-3 Pemahaman pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, bertanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mengamati, bertanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk Tuhan dan aktivitasnya, serta benda-benda yang ditemuinya di rumah, di sekolah, dan di atas. tempat bermain.
Materi Pembelajaran 5. Sistem Tata Surya
Korona tampak seperti mahkota berwarna keabu-abuan yang mengelilingi Bulan saat terjadi gerhana matahari total. h) Planet dalam. Sebagaimana Bumi berputar dan berputar mengelilingi Matahari, Bulan juga berputar dan berputar mengelilingi Bumi. a) Bentuk bulan. Gerhana terjadi ketika posisi Bulan dan Bumi menghalangi sinar matahari sehingga baik Bumi maupun Bulan tidak menerima sinar matahari.
Guru menginformasikan dan memberikan gambaran kecil tentang subtopik yang akan diajarkan yaitu tentang “Tata Surya”ِ. Secara mandiri, siswa diminta mengamati video melalui virtual reality kemudian menjelaskan tentang tata surya.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 3. Penilaian Pengetahuan (Kognitif)
Dengan bantuan orang tua, siswa diberi tugas untuk menuliskan apa yang telah dipelajarinya. dipimpin oleh salah satu siswa. Penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar 3. Skor 75-84, apabila siswa menjawab lebih dari 15 soal dengan benar. Antara matahari dan asteroid b. Antara Matahari dan Mars c. Antara matahari dan bumi d. Antara Matahari dan Jupiter.
Suhu di Bulan dapat berubah dengan sangat cepat b. Langit di Bulan terlihat lebih cerah c. Bunyi tidak dapat merambat ke bulan d. Tidak ada kehidupan di bulan.