• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI TRI AFENI.pdf - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "SKRIPSI TRI AFENI.pdf - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Judul: Contoh Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Non Sampel pada Materi Pemanasan Global untuk Siswa Kelas VII SMPN 05 Seluma. Skripsi berjudul Pengembangan Modul Sample Non-Example Science Pada Materi Pemanasan Global Untuk Siswa Kelas VII SMPN 05 disusun oleh Tri Afeni, NIM. Tri Afeni, September 2020, Judul Skripsi “Pengembangan Contoh Modul Pembelajaran IPA Berbasis Non Contoh Pada Materi Pemanasan Global Untuk Kelas VII SMPN 05 Seluma”.

Para ahli menilai modul pembelajaran IPA berdasarkan materi non keteladanan yang sesuai tentang pemanasan global 90% dan 88,75%, (ahli bahasa) 89,3%.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Kajian Teori

  • Modul Pembelajaran a) Pengertian Modul
  • Pembelajaran Example Non Example

Model pembelajaran example non-example bertujuan untuk mendorong siswa belajar secara kritis dengan memecahkan masalah yang disajikan dalam gambar-gambar contoh yang telah disiapkan sebelumnya. Model pembelajaran example non-example merupakan langkah untuk menyiasati. Model keteladan bukan keteladanan juga diterapkan dalam metode pengajaran rasul sebagaimana disampaikan dalam Alquran. Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran example non-example adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media gambar Media gambar digunakan untuk membantu guru dalam proses belajar mengajar membandingkan situasi dengan kondisi nyata dan pendekatan belajar mengajar. proses akan lebih komunikatif dan menarik. A.

Pengaruh Model Pembelajaran Example Non Example Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII MT.s.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan rancangan pengembangan multimedia interaktif (2) mendeskripsikan kevalidan hasil pengembangan multimedia interaktif dan (3) mengetahui keefektifan penggunaan multimedia pembelajaran interaktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa berorientasi mata pelajaran saintifik. contoh teladan non teladan siswa kelas VIII SMPN 5 Mendoyo. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya ulas adalah desain modul metode pembelajaran, model noncontoh, dan bahan yang digunakan serta tujuan penelitian. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya ulas adalah desain modul pembelajaran, model noncontoh, dan bahan yang digunakan serta tujuan penelitian. 20.

Galih Roby Mahendra (Disertasi 2016) dengan judul Mengembangkan Model Teladan Non Teladan dengan Make a Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya kaji adalah desain modul pembelajaran, model contoh-bukan contoh dan bahan yang digunakan serta tujuan penelitian. Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Contoh Bukan Contoh Isi Pembelajaran PPKN Kelas III SDN Mangkang Kulon 02 Kota Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan desain dan komponen media video animasi model example not example konten PPkn III SDN Mangkang kulon 02. Pengembangan model example not example dengan make A match untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV. Skripsi (Karangrayun Grobogan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Keguruan). model pembelajaran contoh noncontoh dan bahan yang digunakan serta tujuan penelitian. 22.

Pengembangan media pembelajaran video animasi contoh noncontoh isi pembelajaran PPKN kelas III SDN Mangkang Kulon 02 Kota Semarang. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan saya kaji adalah desain modul pembelajaran, contoh model noncontoh dan bahan yang digunakan serta tujuan penelitian.

Kerangka Berfikir

  • Jenis Metode Penelitian
  • Populasi Dan Sample Penelitian
  • Model Pengembangan Dan Prosedur Pengembangan

Dengan modul media pembelajaran berupa buku ini, siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran materi pemanasan global di kelas. R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kinerja produk tersebut. Penelitian analisis kebutuhan digunakan untuk membuat produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk tersebut dengan berperan sebagai media pembelajaran bagi siswa pada materi pemanasan global diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.

Dalam penelitian ini waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian pengembangan modul pembelajaran IPA pada materi pemanasan global berbasis contoh dan contoh untuk siswa kelas VII SMPN 05 Seluma. Pengertian penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall (1983) adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan35. Tahapan proses penelitian dan pengembangan biasanya membentuk siklus yang konsisten untuk menghasilkan produk tertentu sesuai kebutuhan, melalui langkah-langkah awal desain produk, uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, diuji ulang, ditingkatkan hingga akhirnya produk yang dianggap ideal Pada dasarnya, Borg dan Gall -model bagian dari pengembangan penelitian (R&D), yang memiliki keunggulan.

Dapat menghasilkan produk/model yang memiliki nilai validasi tinggi karena telah melalui serangkaian uji coba di lapangan dan telah divalidasi oleh para ahli. Kesepuluh langkah tersebut akan dipersempit oleh peneliti untuk disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan yang dilakukan. Pada langkah ini peneliti mengumpulkan data yang terkumpul, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan perencanaan produk.

Dalam hal ini peneliti mulai merancang media pembelajaran berupa contoh tanpa contoh modul pembelajaran. Hal ini dilakukan setelah dilakukan uji produk, kemudian dilakukan koreksi terhadap analisis data yang terkumpul.

Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian yang telah dibatasi oleh peneliti.
Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian yang telah dibatasi oleh peneliti.

Instrumen Pengumpulan Data

  • Angket Validasi Modul Pembelajaran IPA Berbasis Example Non Example

Angket penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data minat siswa, angket validasi produk diberikan kepada ahli materi, ahli media, dan ahli pembelajaran. Angket validasi ini terdiri dari 3 angket validasi untuk ahli isi, ahli bahasa dan ahli media/desain. Urutan penulisan instrumen validasi adalah judul penuntun yang didalamnya terdapat tujuan evaluasi pertanyaan dari peneliti, kolom penelitian, saran, kesimpulan dan tanda tangan validator, angket validasi merupakan data kuantitatif yang dapat diolah menjadi persentase penyajian dengan menggunakan Skala likert sebagai skala pengukuran.

Angket validasi ahli materi digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produk ditinjau dari kebenaran konsep yang digunakan. Angket validasi linguistik digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produk ditinjau dari kebenaran bahasa yang digunakan. Angket kepraktisan digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap modul pembelajaran IPA berdasarkan contoh noncontoh.

Angket ini akan berisi tanggapan siswa mengenai kemudahan penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran, serta daya tarik dan manfaat modul pembelajaran IPA, contoh bukan contoh. Kumpulan angket yang akan disajikan oleh siswa diisi selama uji lapangan yang akan mengevaluasi kelayakan bagian pelaksanaan dan pengembangan bahan ajar tersebut. Angket tanggapan guru diisi saat dilakukan uji coba lapangan yang akan menilai kelayakan modul untuk bahan ajar.

Pemilihan font, ukuran dan spasi yang tepat, memudahkan siswa dalam membaca modul. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi dari guru dan siswa tentang modul pembelajaran yang digunakan dan keterbatasan selama ini dalam proses belajar mengajar pemanasan global di SMP Negeri 05 Seluma.

Metode Analisis Data

  • Hasil Analisis Kebutuhan Modul Pembelajaran IPA
  • Proses Pembuatan Modul Pembelajaran IPA
  • Uji Validasi

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA tentang pemanasan global untuk siswa kelas VII SMPN 05 Seluma. Hasil utama penelitian pengembangan ini adalah modul pembelajaran IPA berbasis contoh materi pemanasan global noncontoh untuk kelas VII. Tahapan pengembangan produk awal ini adalah penyusunan ikhtisar isi modul pembelajaran IPA pemanasan global untuk kelas VII.

Modul pembelajaran berbasis contoh bukan contoh materi pemanasan global untuk kelas VII disusun dan dikonsultasikan dengan tahap selanjutnya. Penilaian validator terhadap modul pembelajaran pengembangan produk berdasarkan contoh materi pemanasan global kelas non example yang dirangkai menghasilkan data hasil uji validitas produk. Validasi yang dilakukan oleh ahli bahasa digunakan untuk menilai modul pembelajaran berdasarkan contoh materi pemanasan global kelas noncontoh untuk siswa kelas VII.

Asesmen awal ahli bahasa terhadap modul pembelajaran berbasis contoh bukan contoh untuk materi kelas pemanasan global ditunjukkan pada Tabel 4.3 di bawah ini. Berdasarkan hasil validasi bahasa tahap kedua modul contoh pembelajaran pemanasan global berbasis noncontoh untuk kelas VII diperoleh hasil 4,46 dan 4,2. Hasil rata-rata di atas menunjukkan bahwa modul pembelajaran berbasis example not example sebagai media pembelajaran IPA materi pemanasan global kelas VII layak digunakan sebagai bahan ajar.

Validasi yang dilakukan oleh ahli materi digunakan untuk mereview produk Modul Pembelajaran Materi Pemanasan Global Kelas VII. Komponen penyempurnaan memiliki nilai 4,67, hal ini berarti modul pembelajaran berbasis misalnya materi pemanasan global non keteladanan sebagai media pembelajaran IPA materi pemanasan global memiliki nilai kesesuaian yang baik dengan perkembangan ilmu pengetahuan, terkini/terkini dan referensi saat ini. Komponen berwawasan kontekstual diberi nilai 5. Artinya, modul pembelajaran sebagai media pembelajaran IPA tentang pemanasan global memiliki nilai yang sangat baik.

Penilaian ahli desain pertama untuk modul pembelajaran berbasis contoh pada materi pemanasan global untuk kelas VII dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 3.2 Kreteria Kelayakan 28
Tabel 3.2 Kreteria Kelayakan 28

Hasil Rata-rata Validasi Ahli Desain

Uji Keperaktisan Modul Pembelajaran IPA

Sampel Modul Pembelajaran IPA Non Contoh Materi Pemanasan Global Kelas VII yang telah direvisi selanjutnya diberikan kepada siswa dan guru di SMPN 05 Seluma untuk menguji respon mereka terhadap sampel Modul Pembelajaran IPA Non Contoh Materi Pemanasan Global. Materi yang disajikan dalam modul membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran yang ditunjukkan pada indikator kompetensi dasar. Dengan kriteria penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut: Skor 1 jika kelayakan modul pembelajaran (SK) sangat buruk, Skor 2 jika.

2 Rancangan isi modul pembelajaran menarik dan kreatif 4.6 3 Huruf yang digunakan sesuai dan mudah dibaca 4 4 Gambar yang disajikan sangat jelas dan menarik 4.6 5 Bahasa yang digunakan mudah saya pahami 4.6. Rata-rata nilai respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis contoh materi pemanasan global noncontoh untuk siswa kelas VII. Nilai rata-rata respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA contoh bukan contoh berbasis materi pemanasan global untuk kelas VII adalah 4,49 dan nilai tanggapan guru adalah 5 maka modul ini dapat dikatakan siswa setuju menggunakan modul pembelajaran IPA berdasarkan contoh tidak contoh materi pemanasan global untuk kelas VII sebagai media pembelajaran IPA.

Menurut penelitian Dicky Andrie Bagaskoro (disertasi 2019), nilai response rate siswa yang mencapai 5 merupakan nilai yang sesuai dan siswa setuju untuk menggunakan modul pembelajaran. Berdasarkan hasil di lapangan, hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dari lapangan yaitu berupa data validasi dari 6 validator, dan tes respon siswa skala kecil yang terdiri dari 23 siswa. dari hasil data yang diperoleh, jawaban siswa terhadap modul pembelajaran ini dapat. Hal ini sangat diperlukan sebagai pertimbangan guru dalam penggunaan media pembelajaran materi pemanasan global sebagai media pembelajaran IPA kelas VII SMP/MTs.

Keterbatasan dana untuk mencetak modul pembelajaran IPA, maka modul dicetak pada kertas B5 dengan printer inkjet yang idealnya dicetak pada Art Paper dengan printer laser atau kualitas cetak letterpress, agar warna yang dihasilkan lebih cerah dan tahan lama. .

Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Respon Siswa
Tabel 4.12 Nilai Rata-Rata Respon Siswa

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Berdasarkan hasil uji kepraktisan, modul pembelajaran berbasis contoh materi noncontoh pemanasan global dinyatakan praktis untuk digunakan oleh siswa kelas VII SMPN 05 Seluma. Yayasan Penyelenggara Terjemahan/Penerjemah Al-Qur'an (Revisi Lajnah Pentashih Mushaf Terjemahan Al-Qur'an Kementerian Republik Indonesia). Pengembangan media akuntansi aktiva tetap berbasis pendekatan ilmiah untuk mendukung implementasi K-13 DISMKN 02 Buduran” Jurnal Pendidikan 3, No.4.

Pengembangan Media Keberagaman Aves sebagai Sumber Pembelajaran Biologi” Jurnal Pendidikan Lentera LPPM UM Metro vol 1 No.1. Pengembangan Modul Sains Berbasis Inkuiri (Biologi) pada Materi Fotosintesis untuk Siswa SMP Kelas VIII. Mengembangkan Model Reciprocal, Exemplar-Non-Example, dan Mind Mapping (rexmind) untuk Mengoptimalkan Hasil Belajar IPS Kelas VII.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Materi Pemanasan Global
Gambar 3.1 langkah-langkah penelitian yang telah dibatasi oleh peneliti.
Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli
Tabel 3.2 Kreteria Kelayakan 28
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa modul IPA terpadu berbasis pendidikan karakter dengan tema Pemanasan Global layak digunakan sesuai dengan kriteria kelayakan bahan

Berdasarkan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut: Pertama, pelaksanaan kerjasama petani karet dengan PTPN VII di Desa Padang Kuas Kecamatan Sukaraja

viii Abstrak PEMANFAATAN BUDIDAYA BLACK SOLDIER FLY MAGGOT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK UNGGAS BERBASIS PRODUKSI ISLAM Oleh Rahmat Hidayat, NIM 1711140187 Tujuan dari

anak terhadap proses belajar selama di rumah dengan batas waktu yang tidak lama, sedangkan ada beberapa mata pelajaran yang membutuhkan waktu yang cukup untuk menjelaskannya seperti IPA

Hasil dari respon siswa bahwa modul IPA berbasis kearifan lokal telah sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup Berdasarkan hasil uji

Jawaban: pembelajaran bahasa indonesia di SD Negeri 74 Kota Bengkulu menggunakan pembelajaran tematik, kalau dilihat dari pembelajaran daring ada beberapa cara pembelajaran daring

Selanjutnya untuk menguji hipotesis kerja yang penulis diajukan dalam penelitian yaitu terdapat hasil belajar IPA dengan Model Pembelajaran Mind Mapping lebih baik dari pada Snowball

vii ABSTRACT Sony Dwi Anggara, 1416232892 2019, An Evaluation of English Textbook Entitled Modul Pengayaan ‗Bahasa Inggris‘ Based on 2013 Curriculum at The Seventh Grade Student