Nama : Arief Rizal Bayhaqi
NIM : 2111037
Kelas : TI 6B
TUGAS MANDIRI
1. Sistem biometrika lebih handa; dibandingkan dengan system tradisional. Sebutkan dan jelaskan hal-hal yang membuat system biometrika lebih handal
Jawab:
1) Non-repudiation: Sistem biometrika memastikan pengguna tidak dapat menyangkal akses atau transaksi yang dilakukan, berbeda dengan penggunaan password atau PIN yang rentan terhadap penyangkalan karena bisa dibagikan.
2) Keamanan (security): Sistem biometrika tidak rentan terhadap serangan brute force seperti sistem berbasis password karena memerlukan kehadiran langsung pengguna pada proses pengenalan.
3) Penyaringan (screening): Biometrika mampu menyaring informasi sidik jari atau wajah untuk mengatasi masalah penggunaan banyak identitas, seperti dalam kasus teroris yang menggunakan lebih dari satu paspor untuk masuk ke suatu negara. Sistem tradisional tidak mampu melakukan penyaringan identitas seperti ini.
2. Unjuk kerja system biometrika dipengaruhi oleh factor akurasi, kecepatan dan kebutuhan media penyimpana. Jelaskan hal hal tersebut.
Jawab:
1) Akurasi: kemampuan sistem biometrika untuk mengidentifikasi atau mengverifikasi individu dengan tingkat keakurasi yang tinggi. Sistem biometrika yang memiliki tingkat keakurasi yang tinggi akan lebih handal dalam mengidentifikasi individu dengan cara yang lebih tepat dan efisien
2) Kecepatan: kemampuan sistem biometrika untuk mengidentifikasi atau mengverifikasi individu dalam waktu yang singkat. Sistem biometrika yang memiliki kecepatan yang cepat akan lebih handal dalam melakukan proses identifikasi dan verifikasi individu
3) Kebutuhan media penyimpanan: kemampuan sistem biometrika untuk menyimpan dan mengakses data biometrika individu secara efisien. Sistem biometrika yang memiliki kebutuhan media penyimpana yang efisien akan lebih handal dalam mengelola dan mengakses data biometrika individu 3. Sebutkan dan jelaskan berbagai macam serangan terhadap system biometrika?
bagaimana cara mencegah dan mengatasi setiap serangan tersebut.
Jawab:
1) Serangan dengan memalsukan biometrika (fake biometric attack) , serangan yang dapat dilakukan dengan membuat replikasi atau tiruan dari biometrika, seperti menggunakan perekam suara, menggunakan foto wajah, menggunakan gambar geometri tangan, dan lain sebagainya.
2) Penyangkalan terhadap perusakan pelayanan (denial of service attack) Serangan yang dilakukan dengan merusak sensor sehingga proses pengenalan tidak dapat dilakukan.
3) Serangan pengulangan secara elektronik (electronic replay attack) Sinyal biometrika diperoleh (disadap) dari link yang tidak aman pada saat transmisi dan kemudian mengirim kembali sinyal tersebut secara berulang- ulang untuk mengelabui sensor,
4) Serangan kuda trojan (trojan horse attack) Serangan ini dilakukan dengan menumpang-tindih proses pemisahan ciri atau proses pencocokan sehingga sistem akan selalu menghasilkan template atau skor yang dikehendaki penyerang,
5) Snooping and tampering Serangan dilakukan terhadap link antara modul pemisahan ciri dan modul pencocokan dan link antara modul pencocokan dan basis- data. Ciri biometrika yang sah pada link tersebut diganti dengan ciri biometrika palsu.
6) Serangan terhadap basisdata (back end attack) Serangan dilakukan terhadap pusat basisdata yang menyimpan ciri biometrika yang sah dengan mengganti ciri biomerika yang sah dengan ciri biometrika palsu