• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelestarian Lingkungan Hidup

N/A
N/A
Ferry Dwi Styawan

Academic year: 2023

Membagikan "Kelestarian Lingkungan Hidup"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN JUDU L

KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI UNIVERSITAS MEDAN AREA (UMA)

Oleh:

1. Ahmad Aqil Al Qadri 2. Audiska Syafnadiva 3. Carissa Athallah Pasa 4. M. Irfan Nur

5. Zasqia Maharani

XII MIA 5

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN

2023/2024

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tentang “Kelestarian Lingkungan Hidup di Universitas Medan Area (UMA)”. Shalawat berserta salam, kita hadiahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. semoga kita sebagai pengikutnya mendapat syafaatnya di akhir kelak.

Adapun karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Al Quran dan Hadist. Kami jauh dari sempurna. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga dapat berguna menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

(3)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

BAB II KAJIAN TEORI ... 3

2.1 Teori Homosentris ... 3

2.2 Teori Ekosentris ... 3

BAB III METODE PENELITIAN ... 5

3.1 Lokasi Penelitian ... 5

3.2 Waktu Penelitian ... 5

3.3 Bentuk Penelitian ... 5

3.4 Sumber Data Penelitian ... 5

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 6

3.6 Instrumen Penelitian ... 7

3.7 Teknik Analisis Data ... 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 9

4.1 Observasi Taman Hutan Kampus ... 9

4.2 Observasi Mini Zoo ... 10

4.3 Observasi Masjid ... 11

4.4 Observasi Kantin ... 11

BAB V PENUTUP ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.2 Saran ... 12

LAMPIRAN ... 14

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Melestarikan lingkungan hidup merupakan kewajiban semua manusia, Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, sumber daya, energi, keadaan, dan makhluk hidup termasuk juga manusia dan perilakunya yang memengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain, sedangkan melestarikan adalah menjaga, mengoptimalkan, mempertahankan kelangsungan dari sebuah kebudayaan. Banyak Masyarakat yang belum sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup, karena dengan melestarikan lingkungan akan memberikan dampak positif yang sangat banyak untuk seluruh makhluk hidup di bumi. Allah berfirman dalam surah al-Araf ayat 56:

ْلا َنِِّم ٌبْي ِرَق ِ هاللّٰ َتَمْح َر َّنِا ۗاًعَمَط َّو اًف ْوَخ ُه ْوُعْدا َو اَه ِح َلَْصِا َدْعَب ِض ْرَ ْلَا ىِف ا ْوُدِسْفُت َلَ َو نْيِنِسْحُم

Artinya: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap.

Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

Menurut (Otto Soemarwoto: 1991), Guru Besar Ekologi dan Tata Guna Biologi Universitas Padjajaran, Bandung, bahwa “ ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 1 Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakikatnya adalah permasalah ekologi”. Inti dari permasalahan lingkungan hidup ialah timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan.

UMA merupakan salah satu universitas yang sangat menggunakan ilmu ekologi disekitar lingkungan mereka, banyak sekali tumbuhan baik pohon, bunga yang dijadikan taman dengan pengelolaan kualitas yang baik. Hal ini membuat UMA menjadi salah satu universitas yang memiliki lingkungan yang sangat terawat, dapat dilihat dari tumbuhan yang hidup disekitarnya, banyak Binatang yang dipelihara dengan baik, serta kebersihannya. Karena itu kami sangat tertarik untuk terjun langsung ke UMA untuk membuktikan serta melakukan penelitian tentang Upaya dan Tindakan pelestarian lingkungan di UMA. Melalui karya tulis ini kami

(5)

2

Kelompok ingin membuktikan bahwa kelestarian lingkungan disekitar kita ada karena keperdulian serta Tindakan masing-masing sebagai makhluk Allah swt, Dengan judul karya tulis KELESTARIAN HIDUP DI UNIVERSITAS MEDAN AREA’’

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah,

1. Bagaimana keadaan lingkungan sekitar UMA?

2. Bagaimana cara atau upaya mahasiswa/i dalam menjaga lingkungan di UMA?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas maka tujuan penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah,

1. Untuk mengetahui keadaan lingkungan sekitar UMA.

2. Untuk mengetahui upaya mahasiswa/i dalam menjaga lingkungan UMA

(6)

3

BAB II KAJIAN TEORI

Dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah ini, dalam pelaksanaannya kami menggunakan dua kajian teori, diantaranya yaitu,

2.1 Teori Homosentris

Etika homosentris mendasarkan diri pada kepentingan sebagian masyarakat.

Etika ini mendasarkan diri pada berbagai model kepentingan sosial dan pendekatan antara pelaku lingkungan yang melindungi sebagian besar masyarakat manusia.

Etika homosentris sama dengan etika utilitarianisme, jadi, jika etika egosentris mendasarkan penilaian baik dan buruk suatu tindakan itu pada tujuan dan akibat tindakan itu bagi individu, maka etika utilitarianisme ini menilai baik buruknya suatu tindakan itu berdasarkan pada tujuan dan akibat dari tindakan itu bagi sebanyak mungkin orang. Etika homosentris atau utilitarianisme ini sama dengan universalisme etis. Disebut universalisme karena menekankan akibat baik yang berguna bagi sebanyak mungkin orang dan etis karena ia menekankan akibat yang baik. Disebut utilitarianisme karena ia menilai baik atau buruk suatu tindakan berdasarkan kegunaan atau manfaat dari tindakan tersebut (Sonny Keraf, 1990:34).

Seperti halnya etika egosentris, etika homosentris konsisten dengan asumsi pengetahuan mekanik. Baik alam mau pun masyarakat digambarkan dalam pengertian organis mekanis. Dalam masyarakat modern, setiap bagian yang dihubungkan secara organis dengan bagian lain. Yang berpengaruh pada bagian ini akan berpengaruh pada bagian lainnya. Begitu pula sebaliknya, namun karena sifat uji yang utilitaris, etika utilitarianisme ini mengarah pada pengurasan berbagai sumber alam dengan dalih demi kepentingan dan kebaikan masyarakat (J.

Sudriyanto, 1990:16).

2.2 Teori Ekosentris

Etika ekosentris mendasarkan diri pada kosmos. Menurut etika ekosentris ini, lingkungan secara keseluruhan dinilai pada dirinya sendiri. Etika ini menurut aliran etis ekologi tingkat tinggi yakni deep ecology, adalah yang paling mungkin sebagai alternatif untuk memecahkan dilema etis ekologis. Menurut ekosentrisme, hal yang

(7)

4

paling penting adalah tetap bertahannya semua yang hidup dan yang tidak hidup sebagai komponen ekosistem yang sehat, seperti halnya manusia, semua benda kosmis memiliki tanggung jawab moralnya sendiri (J. Sudriyanto, 1992:243) Menurut etika ini, bumi memperluas berbagai ikatan komunitas yang mencakup

“tanah, air, tumbuhan dan binatang atau secara kolektif, bumi”. Bumi mengubah perah “homo sapiens” dari makhluk komunitas bumi, menjadi bagian susunan warga dirinya. terdapat rasa hormat terhadap anggota yang lain dan juga terhadap komunitas alam itu sendiri (J. Sudriyanto, 1992:2-13).

Etika ekosentris bersifat holistik, lebih bersifat mekanis atau metafisik.

Terdapat lima asumsi dasar yang secara implisit ada dalam perspektif holistik ini, J. Sudriyanto (1992:20) menjelaskan: Segala sesuati itu saling berhubungan.

Keseluruhan merupakan bagian, sebaliknya perubahan yang terjadi adalah pada bagian yang akan mengubah bagian yang lain dan keseluruhan. Tidak ada bagian dalam ekosistem yang dapat diubah tanpa mengubah dinamika perputarannya. Jika terdapat banyak perubahan yang terjadi maka akan terjadi kehancuran ekosistem.

Keseluruhan lebih daripada penjumlahan banyak bagian. Hal ini tidak dapat disamakan dengan konsep individu yang mempunyai emosi bahwa keseluruhan sama dengan penjumlahan dari banyak bagian. Sistem ekologi mengalami proses sinergis, merupakan kombinasi bagian yang terpisah dan akan menghasilkan akibat yang lebih besar daripada penjumlahan efek-efek individual. Makna tergantung pada konteksnya, sebagai lawan dari “independensi konteks” dari “mekanisme”.

Setiap bagian mendapatkan artinya dalam konteks keseluruhan.Merupakan proses untuk mengetahui berbagai bagian. Alam manusia dan alam non manusia adalah satu. Dalam holistik tidak terdapat dualisme. Manusia dan alam merupakan bagian dari sistem kosmologi organik yang sama. Uraian di atas akan mengantarkan pada sebuah pendapat Arne Naess, seorang filsuf Norwegia bahwa kepedulian terhadap alam lingkungan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Kepedulian lingkungan yang “dangkal” (shallow ecology) Kepedulian lingkungan yang

“dalam” (deep ecology). Kepedulian ekologis ini sering disebut altruisme platener holistik, yang beranggapan bahwa hal ini memiliki relevansi moral hakiki, bukan tipe-tipe pengadu (termasuk individu atau masyarakat), melainkan alam secara keseluruhan (J. Sudriyanto, 1992:22).

(8)

5

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Medan Area (UMA) kampus 1, Unnamed Road, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20223, Indonesia.

3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam waktu yang cukup singkat yakni dimulai dari tanggal 27 September sampai tanggal 3 oktober 2023.

3.3 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan deskriptif kualitatif yaitu pendekatan penelitian dimana data- data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Data-data tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape, dokumentasi pribadi, catatan atau memo, dan dokumen lainnya.

Penelitian kualitatif ini memahami peristiwa yang berkaitan dengan aktifitas masyarakat, dengan metode kualitatif mampu menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan informan, selain metode kualitatif lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman. Metode diharapkan bagi pembaca dapat membaca tulisan ini seolah-olah terlibat didalamnya dan dapat mengikuti alur scerita seperti berada pada lokasi yang sesungguhnya.

3.4 Sumber Data Penelitian

Menurut Lofland dan Lofland dalam Lexy J. Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dll3. Berkaitan dengan hal tersebut pada bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis maupun dokumentasi/foto.

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data utama dicatat melalui catatan tertulis

(9)

6

atau melalui perekam video/audio recorder, maupun pengambilan foto. Nara sumber dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i yang bernama kak Syafrizal dan kak Mutia

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik, diantaranya:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu

Selain itu wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur. Dengan menggunakan wawancara semi terstruktur diharapkan peneliti dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan yang diharapkan dari responden. Maka dari itu, dalam wawancara semi terstruktur ini diperlukan adanya pedoman wawancara yang memuat sejumlah pertanyaan terkait. Namun, nantinya pertanyaan juga bisa dikembangkan ketika berada di lapangan. Sehingga dengan demikian akan diperoleh data yang lengkap untuk menganalisis permasalahan yang diteliti.

Dalam hal ini, narasumber yang akan di wawancarai adalah kak mutia dan kak syafrizal .Wawancara ini diharapkan memberikan data yang mendalam mengenai partisipasi mahasiswa/i dalam menjaga kelestarian lingkungan UMA.

b. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diteliti. Peneliti perlu melibatkan diri dalam melihat kelestarian UMA sebagai subjek dari lingkungan di sekitar UMA.

Peneliti berusaha menangkap proses intepretatif dari apa yang diamati dari melihat alam sekitar. Observasi terbentang mulai dari kegiatan pengumpulan data yang formal hingga data yang tidak formal. Observasi dapat menambah konteks

(10)

7

maupun fenomena yang akan diteliti. Observasi ini mengacu pada tujuan penelitian yaitu mengetahui upaya dan tindakan mahasiwa/i dalam menjaga lingkungan yang ada di UMA.

c. Dokumentasi

Tujuan dari dokumentasi adalah untuk mengumpulkan data-data yang tidak diterangkan dalam wawancara. Menurut Guba dan Lincoln dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film. Studi dokumentasi merupakan suatu cara mengumpulkan data pendukung yang ditandai berupa segala catatan tertulis maupun gambar-gambar yang dibutuhkan dalam penelitian mengenai kelestarian alam UMA.

3.6 Instrumen Penelitian

TEMPAT TUJUAN AKTIVITAS

OBSERVASI INFORMAN ALAT Taman

hutan kampus

Membuktikan slogan UMA yaitu kampus Bestari

Melihat kondisi lingkungan kampus

Kak Mutia Handphone

Masjid

Membuktikan kelayakan sarana ibadah

Melihat kelayakan fasilitas ibadah

Bang Syafrizal Handphone

Mini zoo

Membuktikan bahwasanya UMA memiliki ekosistem yang setimbang

Melihat flora dan fauna yang terawat

Kak Mutia

Handphone

Kantin

Membuktikan salah satu slogan yaitu

“kampus sehat” melalui kantin

tersebut.

Melihat kondisi kantin kampus sehat

Bang Syafrizal Handphone

(11)

8 3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dari suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui tahap berikut ini :

A. Perencanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah:

- Peneliti merancang pertanyaan yang akan ditujukan.

- Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan untuk penelitian.

B. Pelaksanaan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

- Peneliti, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian.

C. Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.

D. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan melaporkan hasil-hasil penelitian.

(12)

9

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Observasi Taman Hutan Kampus

Berikut merupakan variabel instrumen observasi yang dilakukan di area Taman Hutan Kampus,

a. Tempat : Taman Hutan Kampus

b. Tujuan : Membuktikan slogan UMA yaitu “Kampus Bestari”

c. Aktivitas : Melihat kondisi lingkungan kampus d. Informan : Kak Mutia

e. Alat : Handphone

f. Metode : Dokumentasi dan wawancara

g. Hasil : Dalam kegiatan observasi pada taman hutan kampus di Universitas Medan Area, kami menggunakan metode dokumentasi dan wawancara. Wawancara sendiri kami lakukan dengan salah satu mahasiswi universitas tersebut, yaitu yang bernama Kak Mutia. Dengan saudari kami menanyakan beberapa hal diantaranya usaha apa yang dilakukan dalam menjaga dan merawat lingkungan di dalam kampus tersebut. Dalam wawancara tersebut kami mendapatkan penjelasan bagaimana lingkungan kampus itu terjaga dan terawat, yaitu membangun kesadaran diantara seluruh warga kampus. Selain petugas yang bertanggung jawab, mahasiswa dituntut akan kesadarannya dalam menjaga dan merawat lingkungan kampus. Berikut merupakan hasil dokumentasi yang dilakukan ketika kegiatan observasi di area taman hutan kampus sebagai berikut,

(13)

10 4.2 Observasi Mini Zoo

Berikut merupakan variabel instrumen observasi yang dilakukan di area Mini Zoo, a. Tempat : Mini Zoo

b. Tujuan : Membuktikan bahwasanya UMA memiliki ekosistem yang baik

c. Aktivitas : Melihat flora dan fauna yang terawat d. Informan : Kak Mutia

e. Alat : Handphone

f. Metode : Dokumentasi dan wawancara

h. Hasil : Dalam kegiatan observasi pada Mini Zoo di Universitas Medan Area, kami menggunakan alat berupa handphone dan juga metode kami menggunakan cara dokumentasi dan wawancara. Wawancara sendiri kami lakukan dengan salah satu mahasiswi universitas tersebut, yaitu yang bernama Kak Mutia. Dengan saudari kami menanyakan beberapa hal diantaranya mengenai budidaya hewan di dalam lingkungan kampus yang bisa dikatakan cukup baik. Dalam wawancara tersebut kami mendapatkan penjelasan bagaimana budidaya hewan tersebut bisa berjalan baik, yaitu membangun kesadaran diantara seluruh warga kampus. Selain petugas yang bertanggung jawab, mahasiswa dituntut akan kesadarannya dalam menjaga dan merawat lingkungan kampus. Berikut merupakan hasil dokumentasi yang dilakukan ketika kegiatan observasi di area Mini Zoo sebagai berikut,

(14)

11 4.3 Observasi Masjid

Berikut merupakan variabel instrumen observasi yang dilakukan di area masjid, a. Tempat : Masjid

b. Tujuan : Membuktikan kelayakan sarana ibadah

c. Aktivitas : Pengamatan tentang fasilitas dan perlengkapan ibadah d. Informan : Bang Syafrizal

e. Alat : Handphone f. Metode : Dokumentasi

g. Hasil : Dalam kegiatan observasi yang dilakukan di masjid kampus, diketahui terdapat AC untuk pendinginan ruangan, perlengkapan ibadah yang memadai, tempat yang cukup luas dan bersih.

4.4 Observasi Kantin

Berikut merupakan variabel instrumen observasi yang dilakukan di area kantin, a. Tempat : Kantin

b. Tujuan : Membuktikan salah satu slogan yaitu “kampus sehat” melalui kantin tersebut.

c. Aktivitas : Melihat kondisi kantin kampus sehat d. Informan : Bang Syafrizal

e. Alat : Handphone f. Metode : Dokumentasi

g. Hasil : Dalam kegiatan observasi yang dilakukan di kantin kampus, tempat tersebut terdapat 2 bagian, yaitu kantin besar dan kecil. Keduanya sama-sama terawat dan bersih dan juga memiliki meja dan kursi yang cukup.

(15)

12

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah kita amati lingkungan di Universitas Medan Area (UMA), dapat menyimpulkan bahwa menjaga kelestarian lingkungan adalah suatu keharusan demi kesejahteraan planet kita dan generasi mendatang. Kesimpulannya, jelas bahwa pendekatan multi-aspek sangat penting untuk menjaga kelestarian lingkungan. Yang pertama dan terpenting, kita harus memprioritaskan pengurangan emisi gas rumah kaca dan transisi ke sumber energi terbarukan untuk memerangi perubahan iklim. Selain itu, pengelolaan lahan dan air yang berkelanjutan, upaya reboisasi, dan perlindungan keanekaragaman hayati merupakan elemen penting dalam melestarikan ekosistem. Terakhir, menumbuhkan komitmen global terhadap pelestarian lingkungan melalui pendidikan, kebijakan, dan kerja sama internasional sangatlah penting. Kesimpulannya, upaya kolektif kita dalam mitigasi perubahan iklim, melindungi sumber daya alam, dan meningkatkan kesadaran lingkungan adalah kunci untuk memastikan lingkungan yang berkelanjutan bagi semua orang.

Secara keseluruhan, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tujuan yang kompleks namun penting. Ini melibatkan tindakan individu, perubahan kebijakan, dan kerja sama global. Melalui pengurangan emisi, perlindungan ekosistem, dan peningkatan kesadaran lingkungan, kita dapat berupaya menuju masa depan yang berkelanjutan. Penting bagi kita untuk menyadari betapa mendesaknya masalah ini dan mengambil tindakan di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari tingkat individu hingga tingkat internasional, untuk menjamin bumi yang sehat bagi generasi mendatang.

5.2 Saran

Pelestarian lingkungan hidup selaras dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup yang terdapat dalam berbagai kitab agama, termasuk Al-Quran.

Salah satu ayat Alquran yang selaras dengan konsep kelestarian lingkungan

terdapat dalam Surat Ar-Rum (30:41),

ظَهَرَ ا َْظ َسََرَ اظ ىَاظ ْبََ َ َ اظ َََحَْظَ ََْْ َ ََََظ َتْحاََََ ظ ا َََْْسَ ظ َيَذا اظ َهَََرظ َتْحَ َََذََْ ظ َمَاُ اظ َبَََاظ َمَرَ َْظ ََسَرظ ََظ - ٤١

(16)

13

Artinya : Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Ayat ini menekankan tanda-tanda penciptaan Tuhan di langit dan di bumi. Ayat ini mendorong orang-orang beriman untuk merenungkan alam dan mempertimbangkan peran mereka dalam melestarikannya. Oleh karena itu, anjuran untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dari Al-Quran adalah dengan melakukan Tafakkur atau kontemplasi mendalam terhadap alam. Hal ini dapat membantu individu mengenali nilai lingkungan dan menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan yang melindungi dan melestarikannya.

Ayat Alquran lainnya yang menekankan tanggung jawab manusia sebagai pengelola bumi adalah Surat Al-A'raf (7:31). Disebutkan bahwa “Wahai anak Adam, bawalah perhiasanmu di setiap masjid dan makan dan minumlah, namun jangan berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” Ayat ini mendorong konsumsi yang moderat dan pendekatan yang seimbang dalam memanfaatkan sumber daya bumi. Hal ini menunjukkan gaya hidup berkelanjutan, mendesak individu untuk menghindari pemborosan dan konsumsi berlebihan, yang dapat berkontribusi terhadap degradasi lingkungan.

Dengan berpegang pada prinsip-prinsip Al-Quran ini, orang-orang beriman dapat berkontribusi pada tujuan yang lebih besar yaitu kelestarian lingkungan sekaligus memenuhi tanggung jawab spiritual mereka.

(17)

14

LAMPIRAN

Link video wawancara,

https://drive.google.com/drive/folders/12eUgGJ1_9XP4dC7RN5Fe_DKFYUF8K Hdu

Dokumentasi,

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dokumentasi, dan metode tes. a) metode observasi dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi kepada RW Hijau 16 mengenai strategi pemberdayaan

Wawancara dilakukan untuk pedalaman hasil observasi dan studi dokumentasi. Wawancara sebaiknya dilakukan tidak terlalu formal. Penilai dapat mengawali wawancara

Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan

Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan

Proses analisis data di lakukan dengan mempelajari hasil wawancara yang di dukung observasi, wawancara dan dokumentasi dari Band Bleach Of The Stains serta

Perubahan tipe penutupan lahan dari hutan menjadi perkebunan dan pertanian mengancam kelestarian cathment area karena fungsi cathmnet area sebagai daerah tangkapan air bagi waduk PLTA

Berdasarkan dari hasil observasi peneliti yang di lakukan pada maret 2022 dan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan salah satu guru di SD Negeri 17 Pekanbaru yakni ibu Nota