• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelompok 3 sosial budaya

N/A
N/A
Jun Wahyu Fajri

Academic year: 2025

Membagikan "Kelompok 3 sosial budaya"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 3 Materi Sosial Budaya

Nama anggota kelompok:

1.Fikry Ikhsan Maulana Lubis (2302010322) 2.nazwa alya almadini (2302010328)

3.dwina sarimayati ramadani (2302010339) 4.Muhammad Rayhan Al-fath (2302010318) 5.Jun wahyu Fajri (2302010341)

6.Bintang Abubakar Ar-Razi (2302010327)

(2)

Peraturan mengenai pemajuan kebudayaan di Indonesia dapat ditemukan dalam beberapa undang-undang dan peraturan yang mengatur pengakuan, perlindungan, dan pelestarian kebudayaan. Berikut adalah beberapa referensi hukum terkait:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan:

o Undang-undang ini menetapkan langkah strategis untuk memajukan kebudayaan nasional Indonesia melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan. Kebudayaan dianggap sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa.

o Asas Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia meliputi toleransi, keberagaman, kelokalan, lintas wilayah, partisipatif, manfaat, keberlanjutan, kebebasan berekspresi, keterpaduan, kesederajatan, dan gotong royong.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2021:

o PP ini mengatur mengenai rencana induk pemajuan kebudayaan, sistem pendataan kebudayaan terpadu, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, pembinaan, dan penghargaan terkait pemajuan kebudayaan.

3. Landasan Hukum Lainnya:

o Landasan hukum bagi perkembangan kebudayaan masyarakat Indonesia juga tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan instrumen hukum terkait lainnya. Ini mencakup pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat hukum adat, pengetahuan tradisional, serta pelestarian budaya di daerah tertentu seperti Daerah Istimewa Yogyakarta.

Semua peraturan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia.

(3)

UU Pemajuan Kebudayaan adalah jalan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia: menjadi masyarakat berkepribadian dalam kebudayaan, berdikari secara ekonomi, dan berdaulat secara politik.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan disahkan Pemerintah sebagai acuan legal-formal pertama untuk mengelola kekayaan budaya di Indonesia.

Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun arus globalisasi dan pengaruh budaya luar terus bergerak cepat, nilai-nilai Pancasila tetap bertahan dan memengaruhi perilaku bangsa Indonesia.

Berikut adalah beberapa contoh perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam bidang sosial budaya:

1. Gotong Royong: Tradisi gotong royong yang mengajarkan kerjasama, kebersamaan, dan semangat tolong-menolong masih hidup di masyarakat. Gotong royong memperkuat nilai- nilai persatuan dan kekeluargaan.

2. Musyawarah Mufakat: Kebiasaan mencari solusi bersama melalui musyawarah mufakat masih berlangsung di tingkat Rukun Tetangga (RT), kampung, dan organisasi sekolah. Ini merupakan perwujudan dari sila ke-4 Pancasila: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.”

3. Toleransi: Masyarakat Indonesia menghargai perbedaan suku, ras, dan agama. Toleransi adalah nilai yang memperkuat persatuan dan menghormati keberagaman.

4. Pelestarian Budaya Lokal: Menghargai dan merayakan keberagaman budaya di Indonesia merupakan manifestasi dari sila ke-1 Pancasila.

5. Persamaan Kedudukan Sosial dan Hukum: Menempatkan sesama sebagai makhluk Tuhan dengan segala martabat dan hak asasi adalah nilai yang tercermin dalam Pancasila.

6. Menghargai Perbedaan Pendapat: Sikap menghormati perbedaan pendapat dan mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

(4)

Secara yuridis-konstitusional, Pancasila berkedudukan sebagai pandangan hidup, dasar negara, dan ideologi nasional Republik Indonesia. Oleh karena itu, perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia tetap relevan dan harus dipertahankan hingga sekarang.

Penyimpangan nilai-nilai Pancasila terjadi ketika tindakan atau perilaku seseorang atau kelompok tidak sejalan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Berikut beberapa contoh penyimpangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila:

1. Fanatisme Agama: Ketika ada kelompok yang membonceng agama dan mengesampingkan toleransi terhadap keberagaman keyakinan. Mereka menganggap bahwa kelompok mereka yang paling benar di antara yang lain.

2. Diskriminasi Ras atau Etnis: Tindakan yang bertentangan dengan semangat persatuan Indonesia. Diskriminasi berdasarkan ras atau etnis merusak nilai-nilai kebersamaan dan persatuan.

3. Korupsi: Tindakan korupsi melanggar prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Korupsi merugikan masyarakat secara keseluruhan dan bertentangan dengan nilai-nilai keadilan.

4. Penyimpangan dalam Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Contohnya adalah penggusuran rumah warga miskin tanpa mendapatkan tindak lanjut atau bantuan. Keadilan adab yang ditekankan dalam sila ini tidak dijadikan pedoman hidup.

5. Penyimpangan dalam Persatuan Indonesia: Ketika tindakan atau sikap seseorang merusak persatuan dan mengabaikan keberagaman etnis, agama, dan suku yang menjadi ciri khas Indonesia.

6. Penyimpangan dalam Ketuhanan Yang Maha Esa: Gerakan radikal yang menganggap kelompok mereka paling benar dan tidak menghargai keberagaman agama merupakan contoh penyimpangan dalam sila pertama.

Semua ini menunjukkan pentingnya kesadaran dan komitmen kita untuk memahami, menghormati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

(5)

Referensi

Dokumen terkait

a. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya tentang materi perwujudan nilai-nilai pancasila dalam berbagai kehidupan. Guru meminta kelompok/ peserta didik lain

Perubahan sosial budaya adalah perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, mencakup perubahan budaya yang di dalamnya terdapat perubahan nilai-nilai dan tata cara kehidupan

KD : 3.2 Menganalisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan Materi

Globalisasi mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, baik aspek ekonomi, politik, budaya, sosial,

Walaupun Pancasila terus diberikan dalam Sistem Pendidikan Nasional tetapi juga disertai dengan semakin eratnya era globalisasi yang mempengaruhi budaya bangsa, menyebabkan

Dalam dekade terakhir abad ke-21 dengan arus globalisasi yang sangat cepat mengakibatkan berbagai konteks budaya dalam tradisi di Indonesia mengalami pergeseran nilai-nilai

Globalisasi merupakan proses yang memengaruhi berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk ekonomi, sosial, dan

KESIMPULAN Budaya westernisasi dalam era globalisasi memiliki dampak yang luas dan mendalam pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk media, hiburan, gaya hidup, konsumsi,