STANDAR KOMPETENSI KERJ A NASIONAL (SKKNI) BIDANG AUDIT INTERN BANK DAN PEN
UGASAN AUDIT INTERNAL
JASA ASSURANCE & CONSULTING SEBAGAI NATURE OR WORK AUDIT INTERNAL
Audit internal melakukan aktivitas untuk mengevaluasi dan memberi kontribusi terhadap perbaikan tata kelola,
manajemen risiko, dan proses pengendalian internal
dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan
disiplin.
Jasa Assurance
Adalah pengujian yang objektif terhadap bukti dalam rangka memberi pemeriksaan (assessment) yang independen terhadap tata kelola, manajemen risiko dan proses pengendalian internal dari organisasi.
Dalam proses manajemen, peran auditor internal adalah memberi reasonable assurance bahwa proses perencanaan (plaining), pengorganisasian (organizing)
dan pengarahan (directing) dapat mencapai tujuan
(objective) yang telah ditetapkan
Jasa Consulting
Adalah pemberian konsultasi (Advisory) dan beber- apa
client service activities (Facilitation workshop, sem- inar,
atau training) yang ruang lingkup dan pelak- sananaannya
disepakati bersama dengan penerima jasa konsul- tasi dan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperbaiki tata
kelola organisasi, manajemen risiko, dan proses
pengendalian internal.
Peran Auditor Internal dalam Tata Kelola Perusahaan (Governance)
Tata Kelola
merupakan bagian dari definisi audit internal yang
sesuai
dengan standart dari
IPPF
Governance adalah kombinasi dari proses struktur yang
diimplementasikan oleh
dewan direksi untuk menginformasikan, mengarahkan, men- gelola,
dan mengawasi aktivi- tas
organisasi untuk men- capai
tujuan dari organisasi
tersebut.
Sesuai Attribute Standart 1220, aktivitas dan peran SKAI dalam tata kelola adalah merupakan pemeriksaan dan memberi rekomendasi untuk perbaikan tata kelola untuk mencapai tujuan sebagai berikut:
Meningkatkan penerapan etika dan nilai – nilai yang disepakati dalam
organisasi
Mengomunikasikan risiko dan kontrol kepada seluruh
bagian dari manaje- men yang memer- lukannya
Memastikan adanya akuntabilitas dan pen- gaturan kinerja yang efektif
Mengoordinasikan ak- tivitas
dan informasi dengan dewan direksi, auditor eksternal dan mana- jemen
Peran tata kelola sangat penting karena bertugas memberi arahan starategis dan menyeluruh terhadap aktivitas manajemen risiko dan pengendalian internal, seperti yang terlihat pada diagram berikut ini:
Governance
Risk Management
Control
Kultur dan Nilai Organisasi
Tata kelola setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh nilai – nilai yang dianut oleh organisasi tersebut. Dalam hal ini yang termasuk dari kultur organisasi adalah sebagai berikut:
Nilai – Nilai di- anut
oleh organisasi
Roles & behavior
Ukuran kinerja
akuntabilitas
Risk Management adalah proses untuk mengidentifikasi, memeriksa,
mengelola, dan mengendalikan kondisi/situasi yang berpotensi
menyebabkan kerugian dan kegagalan organisasi dalam mencapai
tujuannya
Risk Management adalah proses untuk mengidentifikasi, memeriksa,
mengelola, dan mengendalikan kondisi/situasi yang berpotensi
menyebabkan kerugian dan kegagalan organisasi dalam mencapai
tujuannya
Peran Audit Internal dalam Manajemen Risiko (Risk Management)
Dalam Performance Standart 2120, peran auditor in- ternal
terkait manajemen risiko adalah melakukan evaluasi efektivitas
proses manajemen risiko dan memberi kontribusi terhadap perbaikan proses manajemen risiko tersebut
Dalam Performance Standart 2120, peran auditor in- ternal
terkait manajemen risiko adalah melakukan evaluasi efektivitas
proses manajemen risiko dan memberi kontribusi terhadap
perbaikan proses manajemen risiko tersebut
Secara detail dapat diinterpretasikan bahwa auditor intenal melakukan pemeriksaan terhadap proses manajemen risiko dan memberi reasonable assurance bahwa:
Risiko yang sig- nifikan teriden- tifikasi dan
terkelola dengan baik Informasi terhadap profil risiko terse- dia
dan terkomu- nikasikan
dengan tepat waktu
kepada seluruh pemangku ke- pentingan dan pemilik risiko
Tujuan organisasi mendukung dan searah dengan misi dari
organisasi
Respon terhadap suatu risiko dan penerapan
kontrol internal terhadap risiko tersebut telah sesuai dengan
risk appetite or-
ganisasi
Practice Advisory 2120-1 memberi penjelasan mengenai cara melakukan pemeriksaan terhadap proses menajemen risiko. Beberapa hal yang penting dalam practice advisory adalah sebagai
berikut:
Manajemen risiko adalah
tanggung jawab dari dewan direksi
Jika tidak terda-pat
proses manaje- men
risiko maka kepala
SKAI harus mendiskusikan- nya
dengan dewan direksi terhadap proses manaje- men
risiko Auditor internal
dapat berperan dalam
melakukan evaluasi, memeriksa, melaporkan dan memberi infor- masi
terkait kecuku- pan
dan efektivitas proses mana- jemen
risiko
Practice Advisory 2120-1 memberi penjelasan mengenai cara melakukan pemeriksaan terhadap proses menajemen risiko. Beberapa hal yang penting dalam practice advisory adalah sebagai
berikut:
manajemenrisiko
dapat dilakukan secara formal dan
informal, kuanti- tatif atau sub- jektif / kualitatif dalam unit kerja / unit bisnis dalam
organisasi Kepala SKAI mem-
inta
pemahaman dan ekspektasi dewan direksi dan komisaris
mengenai peran auditor internal dalam proses manajemen
risiko dan
mencantumkan- nya
dalam piagam audit
internal
Dalam melakukan re- view
terhadap proses mana- jemen
risiko, auditor internal melakukan beberapa teknik
audit sebagai berikut:
Dalam melakukan review terhadap proses manajemen risiko, auditor internal melakukan beberapa teknik audit sebagai berikut:
Riset dan review ter- hadap
lingkungan, tren, dan kondisi
industri tempat organ- isasi
berada untuk menen- tukan
inherent risk
Review kebijakan pe- rusahaan dan notulen rapat dewan
direksi untuk menen- tukan
strategi dan filosofi menejemen risiko
Review laporan evaluasi risiko
periode sebelumnya.
Melakukan wawancara kepada
manajemen senior untuk menentukan risiko terkait unit kerja masing – masing dan penerapan
pengendalian internal yang telah
dilakukan
Evaluasi efektivitas mitigasi risiko dan pelaporan risiko serta ketepatan jalur pelapo- ran dalam pengawasan risiko
Review terhadap aktivitas risk anal- ysis dan self assessment
ERM adalah proses yang dijalankan secara terus –
menerus, terstruktur, konsisten secara menyeluruh untuk mengidentifikasi, memeriksa,
merespons, dan melaporkan kondisi yang menjadi anca- man yang
berpotensi menyebabkan kerugian dan kegagalan organ- isasi dalam
mencapai tujuannya.
ERM adalah proses yang dijalankan secara terus –
menerus, terstruktur, konsisten secara menyeluruh untuk mengidentifikasi, memeriksa,
merespons, dan melaporkan kondisi yang menjadi anca- man yang
berpotensi menyebabkan kerugian dan kegagalan organ- isasi dalam
mencapai tujuannya.
Enterprise Risk Management (ERM)
Peran audit internal dalam ERM
Memberi jaminan atas proses
Manajemen risiko
Memberi jaminan bahwa
risiko dieval- uasi dengan benar
Mengevalu- asi
proses
manajemen risiko
Mengevalu- asi
pelaporan risiko kunci
Memeriksa
pengelolaan dari risiko kunci
Kepatuhan adalah kesesuaian terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum, regulasi, kontrak dan ketentuan lain- nya.
Kepatuhan adalah kesesuaian terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum, regulasi, kontrak dan ketentuan lain- nya.
Peran audit internal dalam kepatuhan (Compliance)
Sesuai Performance Attribute 2120.AI dan 2130.A1,
auditor internal melakukan pemeriksaan terhadap aspek kepatuhan sebagai dari perannya dalam melakukan jasa assur- ance dan consulting terhadap tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian internal
Auditor melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan dan permintaan dari regulator termasuk pemerintah dan pengawas perbankan.
Sesuai Performance Attribute 2120.AI dan 2130.A1,
auditor internal melakukan pemeriksaan terhadap aspek kepatuhan sebagai dari perannya dalam melakukan jasa assur- ance dan consulting terhadap tata kelola, manajemen risiko, dan proses pengendalian internal
Auditor melakukan pemeriksaan sesuai dengan arahan dan
permintaan dari regulator termasuk pemerintah dan pengawas
perbankan.
Compliance Program
Compliance Program bertujuan mencegah penyimpangan oleh karyawan, mendeteksi aktivitas ilegal, dan men-
dorong karyawan untuk mematuhi aturan yang ditetapkan.
Peran auditor internal dalam compliance program adalah:
a. Mengevaluasi compliance program yang dimiliki oleh organisasi
b. Monitoring dan auditing system yang dapat mende- teksi perilaku ilegal
Compliance Program bertujuan mencegah penyimpangan oleh karyawan, mendeteksi aktivitas ilegal, dan men-
dorong karyawan untuk mematuhi aturan yang ditetapkan.
Peran auditor internal dalam compliance program adalah:
a. Mengevaluasi compliance program yang dimiliki oleh organisasi
b. Monitoring dan auditing system yang dapat mende-
teksi perilaku ilegal
Risk Based Audit (RBA)
Risk Based Audit (RBA) adalah pendekatan atau
metodologi yang dapat membantu pelaksanaan aktivitas
audit searah (aligned) dengan tujuan dari organisasi
(objectives) dan strategi manajemen sehingga au-
ditor internal lebih fokus dalam melakukan peren-
canaan audit sesuai dengan risiko-risiko signifikan yang
dihadapi oleh organisasi dan risk appetite yang dimi-
liki organisasi tersebut.
Proses Risk Based Audit yang umumnya dilakukan, dimana didalamnya termasuk proses menentukan risk universe, ruang lingkup, dan prioritas dari penugasan audit (assignment) dan area dari audit serta prosedur audit yang diterapkan:
Traditional Role Focused on:
Performing Check Activities
Modern Role Focused on:
Goals, Strategies, Risk Management
Processes
Metode Risk Assessment dalam RBA
Risk Based Audit ini dimulai dengan melakukan risk assessment baik dalam bentuk makro maupun mikro (detail) untuk setiap entitas audit yang terdapat dalam audit universe. Audit universe berisi entitas yang dapat diaudit yang umumnya terdiri dari proses, produk, unit kerja pada organisasi, dan seba- gainya.
Risk assessment disusun secara sistematis dimulai dengan pemahaman terhadap strategi dan tujuan dari organisasi. Selanjutnya dibuatkan daftar seluruh risiko yang ada untuk setiap entitas audit.Kumpulan risiko ini disebut dengan risk universe.
Risk assessment yang dilakukan SKAI seharusnya searah dengan manajemen risiko sehingga konsep integrated assurance dimana SKAI sebagai layer ketiga dapat berjalan dengan selaras dan efektif bersama fungsi assurance lainnya di layer kedua dan pertama. Umumnya untuk mendapatkan pengukuran risiko yang telah teridentifikasi dalam risk universe menggunakan perkalian antara dampak dengan probabilitas.
• Selain penilaian terhadap risiko, saat ini telah berkembang metode penilaian terhadap pengendalian internal yang terkait tiap risiko, sehingga selain didapatkan pemahaman ter- hadap risiko, sekaligus dilakukan penilaian terhadap kecuku- pan dan efektivitas kontrol dari tiap risiko tersebut. Terdapat tu- juh tahapan dalam melakukan risk and control assessment yang merupakan pengembangan terhadap RBA, yaitu:
1. Mengidentifikasi tujuan bisnis
2. Mengidentifikasi risiko untuk tujuan bisnis
3. Beri setiap risiko dalam hal kemungkinan dan signifikansi 4. Mengidentifikasi kontrol
5. Evaluasi kecukupan pengendalian 6. Menguji efektivitas pengendalian
7. Tiba di pendapat akhir tentang kecukupan dan efektivitas pengandalian
Kerangka Kerja Enterprise Risk Management - COSO untuk mendukung RBA
COSO (Committee of the Sponsoring Organization of the Tradeway Commission) mendefinisikan enterprise risk management menjadi delapan komponen dalam Enterprise Risk Management Framework, yaitu:
1. Control Environtment 2. Objective Setting 3. Event Identification 4. Risk Assessment
5. Risk Response/Treatment 6. Control Activities
7. Information and Communication
8. Monitoring
Ev ent Ide ntifi cati on
Internal Environtment Objective Setting Ri
sk Re sp on se Management
Objectives
Ris k As- ses sm ent
Risks A set of circum- stances that hin-
der the achievement of
objectivities
Internal Control A process which
manages a risk
Co ntr ol Ac tiv- itie s Business
Strategies
Business Process Information & Commu-
nication Monitoring
Rangkuman dari seluruh proses RBA dan ERM tersebut
dapat digambarkan dengan diagram berikut:
Dalam perencanaan audit, auditor internal menentukan tujuan, ruang lingkup, waktu, dan sumber daya yang dibutuhkan. Tujuan dari setiap aktivitas audit
yang akan dilaksanakan harus selaras
dengan hasil risk assessment, artinya prosedur dan teknik audit serta kompe- tensi auditor yang
dilibatkan sesuai dengan risiko dan pengendalian internal yang akan diaudit.
Selanjutnya, ruang
lingkup audit harus memenuhi kebutuhan dari tujuan audit tersebut. Dalam tahap perencanaan
audit, bentuk komunikasi dan laporan hasil audit juga dapat ditentukan dari awal.
Dalam perencanaan audit, auditor internal menentukan tujuan, ruang lingkup, waktu, dan sumber daya yang dibutuhkan. Tujuan dari setiap aktivitas audit
yang akan dilaksanakan harus selaras
dengan hasil risk assessment, artinya prosedur dan teknik audit serta kompe- tensi auditor yang
dilibatkan sesuai dengan risiko dan pengendalian internal yang akan diaudit.
Selanjutnya, ruang
lingkup audit harus memenuhi kebutuhan dari tujuan audit tersebut. Dalam tahap perencanaan
audit, bentuk komunikasi dan laporan hasil audit juga dapat ditentukan dari awal.
PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN TERKAIT DENGAN RBA
Untuk melaksanakan audit, auditor internal dapat membuat audit program yang berisi prosedur
dan teknik audit yang akan dijalankan, sumber daya auditor yang terlibat, waktu dan target
penyelesaian.
Selanjutnya supervisi dalam pelaksanaan audit harus dilakukan untuk memastikan tujuan audit
telah dicapai, kualitas telah terpenuhi, dan kompetensi auditor menjadi lebih baik.
Untuk melaksanakan audit, auditor internal dapat membuat audit program yang berisi prosedur
dan teknik audit yang akan dijalankan, sumber daya auditor yang terlibat, waktu dan target
penyelesaian.
Selanjutnya supervisi dalam pelaksanaan audit harus dilakukan untuk memastikan tujuan audit
telah dicapai, kualitas telah terpenuhi, dan kompetensi auditor menjadi lebih baik.
TAHAPAN PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN
Menen- tukan Enti-
tas Audit
& Entitas Universe
Menen- tukan Risk Universe &
Melakukan Risk Assess-
ment
Menen- tukan Pri-
oritas audit berdasark
an hasil Risk Assess- ment &
Audit Frequency
Menetap- kan tu- juan, ru-
ang lingkup,
dan jadwal
pelak- sanaan
Menetap- kan sum- ber daya
auditor
Menghi- tung biaya
audit
Persetu- juan Ren-
cana Audit Tahunan, Monitoring
dan Perubahan
Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam perencana an audit tahunan adalah sebagai berikut:
Tujuan dari aktivitas audit dan
bagaimana kinerja dari aktivitas tersebut dapat diawasi.
Risiko dari aktivitas audit yang dilakukan dan level yang dapat
diterima jika terjadi
penyimpangan terhadap tujuan dan ruang lingkup pada saat
perencanaan.
Risiko signifikan yang timbul dari hasil risk as- sessment telah
tercakup dalam ruang lingkup
audit.
Apakah ruang lingkup dan prosedur audit yang digu- nakan dapat
memberi dampak signifikan terhadap perbaikan proses manajemen
risiko, tata kelola dan proses pengendalian internal yang diperiksa.
Dalam hal ini apakah biaya yang telah dikeluarkan dan sumber daya
yang digunakan akan memberi manfaat yang optimal.
SSKNI
(STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA)
Aktivitas Audit (Assurance)
Aktivitas utama SSKNI Bidang Audit Intern Bank
Aktivitas Konsultasi (Consulting)
Ruang Lingkup : Ditetapkan oleh
auditor
Ruang Lingkup : Ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara auditor
dan klien
Dalam SKKNI akan dibahas mengenai:
Peta Kompetensi
Unit Uraian Kompetensi Daftar Unit
Kompetensi
SSKNI
(STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESI
A)
PETA KOMPETENSI
Fungsi Kunci/Utama
dan Fungsi Tujuan
Utama
Fungsi Dasar
AKTIVITAS AUDIT (1)
PEMETAAN KOMPETENSI (1)
• Tujuan Utama :
Melakukan kegiatan assurance konsultasi yang bersifat independen dan ob- jektif dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki opera- sional bank melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengeval- uasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, kontrol dan tata kelola.
• Fungsi Kunci / Fungsi Utama:
Melakukan Assurance
Melakukan Konsultasi
Melakukan Program Peningkatan Kualitas
AKTIVITAS AUDIT (2)
PEMETAAN KOMPETENSI (2)
Melakukan Assurance
Fungsi Dasar
1. Merencanakan audit tahunan 2. Merencanakan penugasan audit 3. Melaksanakan penugasan audit
4. Melakukan supervisi penugasan audit 5. Melaporkan hasil audit
6. Memantau tindak lanjut hasil audit
AKTIVITAS AUDIT (3)
PEMETAAN KOMPETENSI (3)
Melakukan Konsultasi
Fungsi Dasar
1. Merencanakan konsultasi tahunan 2. Merencanakan penugasan konsultasi 3. Melaksanakan penugasan konsultasi 4. Melakukan supervisi penugasan kon-
sultasi
5. Melaporkan hasil konsultasi
AKTIVITAS AUDIT (4)
PEMETAAN KOMPETENSI (4)
Melakukan Program Peningkatan Kualitas
Fungsi Dasar
1. Merencanakan program peningkatan kualitas hasil audit
2. Melaksanakan program peningkatan kualitas hasil audit
3. Melakukan tindak lanjut atas hasil
program peningkatan kualitas hasil
audit
AKTIVITAS AUDIT (5)
DAFTAR UNIT KOMPETENSI (1)
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
1 K.64AUD00.001.2 Merencanakan Audit Tahunan 2 K.64AUD00.002.2 Merencanakan Penugasan Audit 3 K.64AUD00.003.2 Melaksanakan Penugasan Audit
4 K.64AUD00.004.2 Melakukan Supervisi Penugasan Audit 5 K.64AUD00.005.2 Melaporkan Hasil Audit
6 K.64AUD00.006.2 Memantau Tindak Lanjut Hasil Audit
7 K.64AUD00.007.2 Merencanakan Konsultasi Tahunan Sesuai Permintaan Klien 8 K.64AUD00.008.2 Merencanakan Penugasan Konsultasi Sesuai Dengan Kebutuhan
Bank dan/atau Permintaan Klien
9 K.64AUD00.009.2 Melaksanakan Penugasan Konsultasi Sesuai Dengan Kebutuhan Bank dan/atau Permintaan Klien
10 K.64AUD00.010.2 Melakukan Supervisi Penugasan Konsultasi
AKTIVITAS AUDIT (6)
DAFTAR UNIT KOMPETENSI (2)
No Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11 K.64AUD00.011.2 Melaporkan Hasil Konsultasi
12 K.64AUD00.012.2 Merencanakan Program Peningkatan Kualitas Hasil Audit 13 K.64AUD00.013.2 Melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Hasil Audit 14 K.64AUD00.014.2 Melakukan Tindak Lanjut atas Hasil Program Peningkatan
Kualitas Hasil Audit
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode Unit : K. 64AUD00.001.2
Judul Unit : Merencanakan Audit Tahunan
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
merencanakan audit tahunan.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode Unit : K. 64AUD00.002.2
Judul Unit : Merencanakan Penugasan Audit
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk merencanakan
penugasan audit yang meliputi penetapan tujuan, ruang lingkup, dan
alokasi waktu serta sumber daya audit. Unit ini didukung oleh
pengetahuan dan keterampilan dalam unit yang
berhubungan dengan perencanaan penugasan audit intern bank.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode Unit : K. 64AUD00.003.2
Judul Unit : Melaksanakan Penugasan Audit
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan penugasan audit yang didasarkan atas perencanaan yang telah disetujui.
Unit ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam
unit komptensi yang berkaitan dengan merencanakan audit tahunan
dan merencanakan penugasan audit.
Kode Unit : K. 64AUD00.005.2
Judul Unit : Melaporkan Hasil Audit
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keter-
ampilan, dan sikap kerja untuk menyusun hasil audit baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan. Unit kompetensi ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan
dalam unit kompetensi yang berkaitan dengan melakukan supervisi penugasan au-
dit.
Kode Unit : K. 64AUD00.006.2
Judul Unit : Memantau Tindak Lanjut Hasil Audit
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk memantau tindak lanjut hasil audit. Unit kompetensi ini didukung oleh pengetahuan dan keterampilan dalam unit kompetensi yang berkaitan dengan melaporkan hasil audit.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode Unit : K. 64AUD00.007.2
Judul Unit : Merencanakan Konsultasi Tahunan
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
merencanakan konsultasi tahunan sesuai dengan kebutuhan bank dan
atau permintaan klien.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode Unit : K. 64AUD00.008.2
Judul Unit : Merencanakan Penugasan Konsultasi Sesuai dengan Kebutuhan Bank dan atau PermintaanKlien
Deskripsi Unit: Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
merencanakan penugasan jasa konsultasi yang meliputi penetapan
tujuan, ruang lingkup dan alokasi waktu serta sumber daya
manusia konsultasi sesuai perjanjian antara auditor dengan klien.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode unit : K.64AUD00.009.2
Judul Unit : Melaksanakan Penugasan Konsultasi sesuai dengan Kebutuhan Bank dan atau Permintaan Klien
Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan penugasan
konsultasi yang didasarkan atas perencanaan yang telah disetujui.
Kode unit : K.64AUD00.010.2
Judul Unit : Melakukan Supervisi Penugasan Konsultasi Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melakukan pengawasan dan pengarahan terhadap pelaksanaan penugasan konsultasi untuk memastikan tujuan konsultasi tercapai, dan merekomendasikan tindak lanjut/solusi kepada klien.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONA
L INDONESIA (SKKNI)
Kode unit : K.64AUD00.011.2
Judul Unit : Melaporkan Hasil Konsultasi Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun laporan hasil konsultasi.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NA-
SIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode unit : K.64AUD00.012.2
Judul Unit : Merencanakan Program Peningkatan Kualitas Hasil Audit
Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerjauntuk merencanakan program peningkatan kualitas hasil audit.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NA-
SIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode unit : K.64AUD00.013.2
Judul Unit : Melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Hasil Audit
Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan program peningkatan kualitas hasil audit.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NA-
SIONAL INDONESIA (SKKNI)
Kode unit : K.64AUD00.014.2
Judul Unit : Melakukan Tindak Lanjut atas Hasil Program Peningkatan Kualitas Hasil Audit
Deskripsi Unit :
Unit Kompentensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melakukan tindak lanjut perbaikan atas hasil program peningkatan kualitas.
STANDAR KOMPETENSI KERJA NA-
SIONAL INDONESIA (SKKNI)
Thank you