• Tidak ada hasil yang ditemukan

kelompok 5 Auditing

N/A
N/A
Haerunnisa

Academic year: 2024

Membagikan "kelompok 5 Auditing "

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI AUDIT

INTERNAL

(2)

PEMBAHASAN

1. PRINSIP-PRINSIP AUDIT INTERNAL

2. ORGANISASI AUDIT INTERNAL

(3)

INTERNATIONAL PROFESSIONAL PRACTICES FAMEWORK

International Professional Practices Framework (IPPF) adalah kerangka konseptual yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor (IIA) untuk memberikan panduan bimbingan bagi auditor internal dalam melaksanakan fungsi audit internal IPPF terdiri dari mandatary guidance dan recommended guidance.

Untuk melaksanakan pengembangan terhadap standar profesional dan memberikan petunjuk pelaksanaan bagi praktisi audit internal , IIA membentuk International Internal Audit Standards Board (IIASB) selain itu IIA juga memiliki IPPF oversight council yang melakukan evaluasi dan memberikan saran terkait dengan proses

penyusunan standards dan guidance.

(4)

DIAGRAM IPPF

Dalam IPPF versi terkini terdapat beberapa

perubahan signifikan yaitu penambahan misi dari audit internal (mission) dan core principles selain itu terdapat perubahan pada definisi audit internal

(definition) dan tentunya perubahan standards.

Sedangkan pada bagian guidance, terdapat pengelompokkan ulang menjadi 2 bagian yaitu

implementation guidance dan suppemental guidance.

Berikut ini adalah misi audit internal sesuai IPPF. Meningkatkan dan melindungi nilai organisasi dengan memberikan asurans, advis, dan wawasan yang berbasis risiko dan obyektif.

sedangkan yang termasuk sebagai core principles, adalah sebagai berikut:

Desmonstrates integrity

Demonstrates competence and due professional care

Is objective and free from undue influence (independent)

Aligns with the strategies, objectives, and risks of the organization

(5)

STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK (SPAIB)

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT INTERN BANK

(SPAIB)

BANK

Sehingga standar tersebut harus sekurang-kurangnya

memenuhi SPAIB Intern bank yang

ditetapkan Bank indonesia

Berdasarkan Standar Pelaksanaan fungsi audit intern bank, bank wajib : 1. Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter)

2. Menyusun Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) 3. Menyusun Panduan Audit Intern

(6)

DEFINITION OF INTERNAL AUDIT, INDEPENDENT AND OBJEKTIVITY

Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives

by bringing systematic, discipline approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and government processes.

Fungsi penilaian yang independen yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi.

(7)

FUNGSI AUDIT INTERNAL HARUS MEMILIKI BEBERAPA ELEMEN SEBAGAI BERIKUT

a. Independent and Objective

b. Melakukan aktivitas Assurance and Consulting

c. Memberi nilai tambah (adds value) dan memperbaiki operasional organisasi d. Memiliki pendekatan yang sistematis dan terarah untuk membantu pencapaian

tujuan organisasi.

e. Melakukan evaluasi terhadap manejemen risiko (risk management),

pengendalian internal (control) dan tata kelola (governance)

(8)

INDEPENDENT AND OBJECTIVE

INDEPENDENT

– Auditor intern harus memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya dan standar audit yang berlaku umum, Independensi tersebut sangat penting agar produk yang dihasilkannya memiliki manfaat yang optimal bagi terselenggara serta terjaminnya kepentingan bank dan masyarakat. Dalam hubungan ini audit intern harus independen dari kegiatan yang diperiksa.

– Dan untuk memperoleh independasi tersebut, kedudukan kepala SKAI dalam organisasi harus diterapkan sedemikian rupa sehingga mampu mengungkapkan pandangan dan pemikirannya tanpa pengaruh ataupun tekanan dari manejemen ataupun pihak lain yang terkait dengan bank.

OBJECTIVE

Objektivitas adalah sikap mental yang independen yang harus dipelihara oleh auditor internal dalam melakukan audit. Untuk dapat memelihara objektivitas diperlukan antara lain :

a. Rotasi secara berkala penugasan pekerjaan kepada para auditor internal.

b. Review secara cermat atas

laporan hasil audit serta

prosesnya.

(9)

CODE OF ETHICS

Kode etik merupakan penjabaran dari definisi audit internal yang memiliki dua elemen penting, yaitu prinsip (Integrity, Objectivity, Confidentiality, Competency) dan Rules of Conduct yang

mendeskripskan norma-norma dalam bertindak dan bertingkah laku yang benar. Sesuai aturan di SPFAIB, auditor internal harus memiliki sikap mental dan etika serta tanggung jawab profesi

yang tinggi, sehingga kualitas hasil kerjanya dapat di

pertanggungjawabkan dan dapat digunakan untuk membantu

terwujudnya perkembangan bank yang wajar dan sehat.

(10)

AUDITOR INTERN HARUS MEMILIKI SIKAP MENTAL YANG BAIK YANG TERCERMIN DARI BERIKUT INI :

SIKAP MENTAL

Kejujuran

Auditor intern harus mampu mengemukakan pendapat secara jujur dan bijaksana, sesuai dengan hasil temuannya.

Objektivitas

Auditor intern harus selalu mempertahankan sikap objektif, sehingga dapat mengemukakan temuan berdasarkan bukti-bukti atau fakta- fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, laporan atas hasil temuan harus lengkap dan didasarkan pada analisis yang objektif.

Ketekunan

Auditor intern harus memiliki ketekunan dan keuletan di dalam menelusuri masalah/indikasi yang dihadapi guna memeperoleh bukti-

bukti yang akan mendukung temuannya.

Loyalitas

Auditor intern harus menunjukkan loyalitas kepada tanggung jawab profesinya.

(11)

Auditor intern harus memiliki kode etik profesi yang antara lain mengacu kepada code of ethics dari IIA. Kode etik ini berisi prinsip-prinsip dan ekspektasi minimal mengenai cara bertindak dan berperilaku dari individu dan organisasi dalam melakukan fungsi audit internal. Kode etik tersebut

sekurang-kurangnya memuat keharusan untuk:

a. Berperilaku jujur, santun, tidak tercela, objektif, dan bertanggung jawab

b. Memiliki dedikasi tinggi

c. Tidak akan menrima apa pun yang akan dapat memengaruhi pendapat profesionalnya.

d. Menjaga prinsip kerahasiaan sesuai dengan ketentuan dan perundanganyang berlaku

e. Terus meningkatkan kemampuan profesionalnya.

(12)

SPPIA-ATTRIUTE STANDARD

Standar pertama yang ada dalam Standards of Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) adalah Attribute

Standard menjelaskan mengenai karakteristik atau atribut yang harus dimiliki oleh organisasi dan individu yang

menjalankan fungsi audit internal.

(13)

Berikut ini adalah pembagian/struktur pengodean standar dalam SPPIA :

Detail mengenai attribue standard dapat dibaca pada situs Insititute of Internal Auditor mengenai International Standards of the Professional practice of Internal Auiting.

Definition of Internal Audit Code of Ethics

Standards

Attribute Performance (Kode1000) (kode2000)

Implementation Assurance Conslting

Mandatory Guldance

(14)

Kode Standard

1000, 1000.A1,1000.C1 Purpose, Authority & Responsibillity

1010 Recognition of the Definition of Internal Auditing, the code of Ethics, and the Dtadards in the internal Audit Charter

1100 Internal Audit activity must be independent, and internal auditors must be objective in performing their work

1110, 1110.A1 Organizational Independence

1111 Direct Interaction with Board

1120, 1120.A1, 1220.A2,

1220.A3 Individual Objectivity

1220,1220.A1,1220.A2,1220.A3,1220.C1 Due Professional Care

1230 Continuos Professional Development

1300 Quality Assurance Improvement Program (QAIP)

1310 Requirement of QAIP

1311 Internal Assesment

1312 External Assessment

1320 Reporting on QAIP

1312 Use of Conforms with the International Standards for Professional Practice of Internal Auditing

1322 Disclosure of Nonconformance

ATTRIBUTE STANDARD

(15)

SPPIA-PERFORMANCE STANDART

KODE STANDART

2000 MANAGING THE INTERNAL AUDIT 2010, 2010.A1

2010.A2

2010.C1 PLANNING

2020 COMMUNICATION AND APPROVAL

2030 RESOURCE MANAGEMENT

2040 POLICIES AND PROCEDURES

2050 COORDINATION

2060 REPORTING TO SENIOR MANAGEMENT AND BOARD

2070 EXYERNAL SERVICE PROVIDER AND ORGANIZATIONAL RESPONSIBILITY FOR INTERNAL AUDITING

2100 NATURE OF WORK

(16)

PROFICIENCY

Merupakan ethical obligation dari individu dan entitas yang memberi

jasa audit internal. Sesuai prinsip kompetensi, auditor

internal harus memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai untuk melakukan jasa audit

internal

Sesuai dengan kode etik, setiap auditor diharuskan : 1. Melaksanakan pekerjaan dengan jujur, tekun, dan

bertanggung jawab

2. Hanya melaksanakan audit jika memiliki pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang

dibutuhkan

3. Melaksanakan audit sesuai dengan IPPF

4. Harus selalu melakukan pengembangan terhadap proficiency, efektivitas, dan kualitas dari

pekerjaannya

(17)

KECERMATAN PROFESI (DUE PROFESIONAL CARE)

– Auditor internal harus melakukan pengembangan dan

pemeliharaan keterampilan yang diharapkan ada pada auditor internal yang kompeten. Due professional care tidak berarti

kesempurnaan namun dalam hal ini auditor internal selalu berusaha untuk memperbaiki pengetahuan dan kompetensi yang dimiliki

sehingga perannya dapat dilakukan dengan baik

(18)

PENGEMBANGAN PROFESI BERKELANJUTAN

Auditor internal bertanggung jawab melakukan continuing professional development/education untuk menjaga proficiency. continuing professional development/education dapat dilakukan melalui

keanggotaan dalam asosiasi profesi seperti IIA, menghadiri konferensi, seminar dan in-house training , volunteering untuk kegiatab profesi audit internal, menyelesaikan pendidikan formal (kuliah) atau belajar mandiri, serta mengikuti proyek penelitian ilmiah yang terkait profesinya selaku audit internal.

Sesuai ketentuan SPFAIB, SKAI harus memiliki program rekrutmen dan pengembangan sumber daya manusia. Program tersebut sekurang-kurangnya harus memuat :

uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap auditor Kriteria auditor yang memenuhi syarat

Rencana pendidikan dan pelatihan profesi berkelanjutan Metode penelitian kinerja auditor

Pengembangan karier auditor

(19)

PENGENDALIAN MUTU AUDIT

SUPERVISI

REVIEW EKSTERN

REVIEW INTERN Supervisi terhadap

pekerjaan audit intern harus dilakukan secara

berkesinambungan untuk memastikan adanya kepatuhan

terhadap SA, kebijakkan, prosedur

dan program audit yang telah disusun

Auditor intern juga harus melakukan review secara berkesinambungan atas kualitas

pekerjaan audit yang mereka hasilkan

Fungsi audit intern bank harus direview oleh lembaga ekstern sekurang-kurangnya sekali dalam 3 tahun. Hal ini

dilakukan oleh lembga ektern yang memiliki kompetensi dan tidak mempunyai pertentangan kepentingan. Memuat

hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB serta perbaikan yang mungkin dilakukan

(20)

MISI DAN FUNGSI AUDIT INTERNAL

Bank Indonesia melalui PBI No. 1/6/PBI/1999 telah mempertimbangkan pentingnya

menjaga dan mengamankan kegiatan usaha bank dengan mewajibkan adanya pelaksanaan fungsi audit intern bank yang efektif melalui pembentukan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI).

Fungsi audit intern bank sangat penting karena peranan yang diharapkan dari fungsi tersebut untuk membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan

operasional bank yang melihatkan dana dari masyarakat luas. Dengan penerapan SPFAIB diharapkan fungsi tersebut dapat berjalan dengan benar dan sesuai dengan ukuran minimal yang harus dipatuhi oleh semua Bank Umum di Indonesia. Dengan SPFAIB juga diharapkan adanya penjabaran dari misi, kewenangan, independensi, dan

ruang lingkup dari audit internal.

(21)

MISI AUDIT INTERNAL

Sesuai ketentuan SPFAIB, misi dari audit internal adalah

terpenuhinya secara baik kepentingan bank dan masyarakat penyimpan dana. Hal ini perlu dikemukakan karena sebagai badan usaha, di dalam bank terdapat dan bertemu berbagai macam

kepentingan dari pihak-pihak terkait, seperti pemilik, manajemen,

pengawai, dan nasabah. Walaupun terdapat perbedaan kepentingan di antara pihak-pihak terkait, namun pada hakikatnya kepentingan

tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu tercapainya bank yang

sehat dan mampu berkembang secara wajar.

(22)

MEKANISME PENGENDALIAN UMUM

Setiap kebijakan dan kegiatan yang ditentukan oleh manajemen bank di bidang pengawasan dalam rangka

memperoleh keyakinan yang memadai bahwa kepentingan

bank, masyarakat penyimpan dana dan pengguna jasa serta

perekonomian nasional dapat terpelihara dengan serasi, dan

dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

(23)

MEKANISME PENGENDALIAN UMUM SESUAI YANG DIATUR DALAM SPFAIB

a. Tanggung jawab dan wewenang pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi

Sesuai anggaran dasar bank atau keputusan rapat umum pemegang saham, pembagian tanggung jawab tersebut di atur

sebagai berikut:

a. Tanggung jawab akhir pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisaris antara lain dengan mengevaluasi hasil temuan

pemeriksaan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

b. Tanggung jawab Direksi adalah menciptakan struktur pengendalian intern, menjamin terselenggaranya fungsi audit

intern bank dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit intern bank sesuai dengan kebijakan ataupun pengarahan yang diberikan oleh Dewan

Komisaris.

(24)

b. Ruang lingkup pengendalian intern bank

c. Audit internal sebagai bagian dari struktur pengendalian audit intern

Struktur pengendalian intern meliputi kebijakan, organisasi, prosedur, metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang

dianut dalam satuan usaha.

Audit intern merupakan bagian dari struktur pengendalian intern dan merupakan segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan audit dan pelporan hasil audit mengenai terselenggaranya struktur pengendalian secara terkoordinasi dalam setiap tingkatan manajemen bank.

(25)

FUNGSI AUDIT INTERNAL

Sesuai ketentuan SPFAIB tugas dan fungsi dari SKAI yaitu :

Membantu Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan

pemantauan atas hasil audit.

Auditor internal mewakili pandangan dan kepentingan profesinya dengan membuat analisis dan penelitian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui pemeriksaan secara on-site dan pemantauan secara off-site, serta memberi saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang di-review kepada semua tingkatan manajemen.

SKAI harus mampu mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber

daya dan dana.

(26)

WEWENANG DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan yang akan dan harus di audit diarahkan oleh Direktur Utama dan Dewan

Komisaris umumnya dapat di kelompokkan, yaitu :

a. Penilaian Kecukupan Struktur Pengendalian Intern

b. Penilaian Efektivitas Struktur Pengendalian Intern

c. Penilaian Kualitas Kerja

(27)

STRUKTUR ORGANISASI &

MANAJEMEN

Organisasi SKAI harus sedemikian rupa sehingga fungsi audit intern dapat berjalan dengan

efektif. Sehubungan dengan hal ini SKAI harus memiliki

beberapa hal sebagai berikut :

Auditor yang profesional

Kedudukan yang jelas dalam organisasi

Auditor yang profesional memiliki

pengetahuan dan kemahiran profesional yang diperoleh baik melalui pendidikan maupun melalui dalam bidang operasional ban dan senantiasa bekerja berdasarkan suatu sikap mental dan kode etik yang telah ditetapkan.

SKAI harus mendapatkan dukungan dari manajemen dan Dewan Komisaris agar para auditor dapat memperoleh kerja sama dari auditee dan melakukan pekerjaan tanpa hambatan.

(28)

STRUKTUR ORGANISASI DAN PELAPORAN

Struktur organisasi harus jelas mengatur aspek-aspek yang berkaitan dengan pembagian kerja di antara auditor, pengelompokkan auditor dan rentang kendali serta pendelegasian wewenang dari kepala SKAI.

Oleh karena jenis kegiatan dan volume usaha bank berbeda antara

yang satu dengan yang lainnya, di antaranya bank yang kantor

pusatnya berkedudukan di luar negeri, maka dalam menentuan

struktur organisasi SKAI perlu disesuaikan dengan kondisi yang

dihadapi.

(29)

CONTOH STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA AUDIT INTERNAL SESUAI SPFAIB

Dewan Komisaris Presiden Direktur

Satuan Kerja Audit Internal

Direktur

Direktur Direktur

(30)

DIAGRAM REPORTING LEVEL

The Board Senior Management

IAA & CAE Administrative Reporting

FUCTIONAL

REPORTING

(31)

KEWENANGAN DAN TANGGUNG

JAWAB ORGANISASI AUDIT INTERNAL

Auditor intern diberikan wewenang, kedudukan dan tanggung jawab sedemikian rupa di dalam

organisasi sehingga dapat dan mampu

melaksanakan tugasnya dengan ukuran-ukuran

standar pekerjaan yang dituntut sebagai auditor

intern bank.

(32)

Berdasarkan Piagam Audit Internal, Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal :

1.Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan.

2.Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat

manajemen.

3.Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Komite Audit

4.Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan

tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan

(33)

KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SKAI

Status kepala SKAI harus memungkinkanya untuk dapat menjaga independenisi, memberi perhatian yang cukup terhadap laporan hasil audit dan ditindak lanjutnya. Kepala SKAI juga bertanggung jawab untuk merencanakan audit, melaksanakan audit, mengatur dan

mengarahkan audit serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk

memperoleh keyakinan bahwa tujuan dan sasaran dari bank dapat

dicapai secara optimal. Dalam hubungan ini kepala SKAI harus

mempertanggung jawabkan kegiatannya secara berkala kepada

Direktur Utama.

(34)

PIAGAM AUDIT INTERN (CHARTER)

Misi, wewenang dan tanggung jawab SKAI harus dirumuskan dalam satu dokumen yang disetujui oleh dewan komisaris yang selanjutnya disebut Piagam Audit Intern (Charter).

Piagam Audit Intern sekurang-kurangnya harus mencantumkan : 1. Kedudukan SKAI

2. Kewenangan untuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya dan dana serta aset bank lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan audit

3. Ruang lingkup kegiatan audit intern’

4. Pernyataan bahwa auditor intern tidak boleh mempunyai wewenang atau tanggung jawab

untuk melaksanakan kegiatan operasional dari auditee

(35)

HUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN, DEWAN KOMISARIS DAN AUDITOR EKSTERNAL (1)

Menyetujui internal audit charter,menanggapi rencana audit inter dan masalah- masalah yang ditemukan oleh auditor intern serta menentukan pemeriksaan

khusus oleh SKAI apabila terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam hal auditee tidak menindaklanjuti laporan kepala SKAI

Memastikan bahwa laporan yang disampaikan kepada bank indonesia/ OJK serta

instansi lainnya yang berkepentingan telah dilakukan dengan benar dan tepat

waktu, serta memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan dan perundang-

undangan yang berlaku

(36)

HUBUNGAN DENGAN MANAJEMEN, DEWAN KOMISARIS DAN AUDITOR EKSTERNAL (2)

– Memastikan bahwa manajemen menjamin baik auditor ekstern maupun intern dapat bekerja sesuai dengan standar auditing yang berlaku

– Memastikan bahwa manajemen telah menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip pengelolaan bank secara sehat

– Menilai efektivitas pelaksanaan fungsi SKAI

Kepala SKAI berkewajiban menyusun kebijakan dan prosedur tertulis sebagai

pedoman bagi auditor intern dalam melaksanakan tugasnya.

(37)

PROGRAM REKRUTMEN DAN PENGEMBANGAN SDM

o Uraian tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi setiap auditor

o Kriteria auditor yang memenuhi persyaratan

o Rencana pendidikan dan pelatihan profesi yang berkelanjutan

o Metode penilaian kinerja auditor

o Pengembangan karir auditor

(38)

HUBUNGAN DENGAN AUDITOR EKSTERN

SKAI bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan

kegiatannya dengan kegiatan auditor ekstern. Melalui

koordinasi ini diharapkan dapat dicapai hasil audit yang

komprehensif dan optimal. Koordinasi dapat dilakukan

melalui pertemuan secara periodik untuk membicarakan

hal-hal yang dianggap penting bagi kedua belah pihak.

(39)

THANK YOU !

Gambar

DIAGRAM IPPF Dalam IPPF versi terkini terdapat beberapa
DIAGRAM REPORTING LEVEL

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah ini menyajikan materi berkenaan dengan berbagai perspektif tentang kelompok; pengaruh sosial terhadap individu dan kelompok; kate- gorisasi sosial dan

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membekali mahasiswa pengetahuan tentang hakikat kelompok dan dinamika kelompok serta konsep-konsep dalam dinamika kelompok yang

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membekali mahasiswa pengetahuan tentang hakikat kelompok dan dinamika kelompok serta konsep- konsep dalam dinamika kelompok,

Tanah Laut Politeknik Negeri Banjarmasin Kalimantan Selatan Kota Banjarmasin Institut Teknologi Kalimantan Kalimantan Timur Kota Balikpapan Politeknik Negeri Balikpapan Kalimantan

 Kelompok keahlian Terapan Akuntansi dan Auditing adalah kelompok keahlian yang menaungi penelitian di bidang keuangan khususnya Akuntansi dan Auditing yang.. merupakan bagian

No. Seluruh isi data dan lampiran yang diserahkan ke Politeknik Negeri Balikpapan untuk persyaratan penentuan besaran Uang Kuliah Tunggal adalah

1 JUNI ISSN : 2406-8810 JURNAL SAINS TERAPAN POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN Jurnal Sains Terapan Politeknik Negeri Balikpapan mempublikasikan hasil penelitian ilmiah di bidang

PELINDUNG Direktur Politeknik Negeri Balikpapan PENANGGUNG JAWAB Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat KETUA REDAKSI Saiful Ghozi, Politeknik Negeri