PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Permasalahan dalam keluarga biasanya disebabkan karena suami istri tidak memahami konsep mawaddah dan rahmah dengan baik dalam membentuk keluarga sakinah. Setelah peneliti melakukan wawancara dengan Kabupaten Lampung Tengah, ternyata mayoritas masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda tentang konsep mawaddah wa rahmah dengan membentuk keluarga sakinah.
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun manfaat praktis dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan informasi bagi masyarakat atau pihak-pihak terkait, termasuk untuk penelitian yang lebih mendalam tentang pemahaman masyarakat tentang konsep mawaddah wa rahmah dalam pembentukan sebuah organisasi. keluarga sakinah.
Penelitian Relevan
Berdasarkan hasil penelitian di atas terlihat bahwa terdapat persamaan yaitu sama-sama membahas pengertian mawaddah dan rahmah dalam pembentukan keluarga sakinah. Penelitian ini mengkaji keluarga sakinah dari sudut pandang penghafal dan pemeliharaan Al-Qur'an keluarga sakinah di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
LANDASAN TEORI
Pengertian Mawaddah Wa Rahmah
- Pengertian Mawaddah Wa Rahmah Secara Etimologi dan
- Pengertian Mawaddah Wa Rahmah
Jadi keluarga yang ideal adalah keluarga yang mampu menjaga ketentraman dan memiliki cinta dan kasih sayang. Unsur cinta dan kasih sayang harus ada untuk saling melengkapi agar pasangan bisa saling membahagiakan.
Keluarga Sakinah
- Pengertian Sakinah
- Ciri-Ciri Keluarga Sakinah
- Unusr-Unsur Keluarga Sakinah
- Upaya Pembentukan Keluarga Sakinah
- Fungsi Keluarga Sakinah
- Faktor Pendukung dan Penghambat Keluarga Sakinah
- Implementasi Agama Menuju Keluarga Sakinah
Berdasarkan ayat Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 248, sakinah atau kedamaian dibawa Allah ke dalam hati para nabi dan orang-orang beriman agar tabah dan tidak takut menghadapi rintangan apapun. Ketiga, anugerah, yaitu kasih sayang yang bersifat objektif, yaitu kasih sayang yang menjadi landasan cinta. Ciri utama keluarga sakinah adalah cinta dan kasih sayang atau mawadah wa rahmah dengan tujuan akhir mardhatillâh.
Dalam keluarga sakinah, cinta dan kasih sayang benar-benar terjalin, baik antara suami istri maupun sebaliknya, antara keduanya. Dasar utama pengabdian adalah cinta timbal balik demi Allah antara suami istri dan seluruh anggota keluarga. Dalam proses mewujudkan keluarga sakinah dan pendidikan keluarga, ikatan kasih sayang antara anak dan orang tua ini memegang peranan yang sangat penting.
Curahan kasih sayang yang diberikan orang tua dapat menimbulkan kesan yang sangat kuat di hati dan pikiran anak. Wujud kasih sayang ini terlihat dari hangatnya komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Hubungan saling membutuhkan sebagaimana suami istri dalam Al-Quran dilambangkan dengan pakaian.
Suami istri yang lebih memahami cara berpikir, perasaan, kebiasaan, harapan pasangannya akan tumbuh pengertian dan kasih sayang.
Indikator Sakinah Mawaddah Wa Rahmah
Keluarga Sakinah I adalah keluarga yang dibangun atas dasar perkawinan yang sah dan telah mampu memenuhi kebutuhan minimal spiritual dan material, namun belum mampu memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, seperti kebutuhan pendidikan, bimbingan agama dan keluarga, keikutsertaan dalam interaksi sosial-keagamaan dengan lingkungan mereka. Keluarga Sakinah II adalah keluarga yang dibangun atas dasar perkawinan yang sah, selain mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, juga mampu memahami pentingnya penerapan ajaran agama dan tuntunan agama dalam keluarga. Keluarga ini juga mampu melakukan interaksi sosial keagamaan dengan lingkungan sekitar namun belum mampu menghayati dan mengembangkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan dan akhlakul karimah, infak, zakat, tabungan amal dan sebagainya.
Keluarga Sakinah III adalah keluarga yang dapat memenuhi segala kebutuhan dalam hal keimanan, ketakwaan, moral sosial-psikologis dan pembinaan keluarga, namun belum mampu menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Melaksanakan ibadah haji dengan baik dan benar, sesuai dengan pedoman agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keluarga Sakinah III Plus, yaitu keluarga yang telah mampu secara sempurna memenuhi segala kebutuhan iman, taqwa dan akhlakul karimah, kebutuhan sosio-psikologis dan perkembangannya serta dapat menjadi teladan bagi lingkungannya.
Tumbuh dan berkembangnya perasaan cinta yang serasi, serasi, dan seimbang dalam anggota keluarga dan lingkungannya.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sifat Penelitian
Deskriptif kualitatif adalah data yang diperoleh seperti hasil wawancara, hasil dokumentasi, analisis dokumen, catatan lapangan. Artinya dari penelitian yang akan dilakukan, setelah semua data yang diperlukan terkumpul, penulis langsung melakukan analisis data dengan cara membandingkan kasus yang terjadi di lapangan dengan ketentuan teori.
Sumber Data
Sumber data primer diperoleh dari data langsung di lapangan yaitu Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah dengan melakukan wawancara langsung dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa, Petugas Penyuluh Islam KUA Kecamatan Bumi Ratu Nuban Lampung Tengah Kabupaten, 2 tokoh agama, 3 tokoh masyarakat dan 3 tokoh masyarakat. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku yang berkaitan dengan subjek penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari literatur yang berkaitan dengan penelitian yang akan penulis kaji yaitu yang berkaitan dengan konsep mawaddah wa rahmah dalam pembentukan keluarga sakinah.
Yaitu berupa buku dan jurnal antara lain Abid Machrus dkk, Yayasan Keluarga Sakinah, Eka Prasetiawati, “Tafsir Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah dalam Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir”, Agus Riyadi, Dakwah Bimbingan Perkawinan Bimbingan Membentuk Keluarga Sakinah, Muslich Taman dan Aniq Farida, 30 Rukun Keluarga Samara: Anugerah Membentuk Rumah Tangga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah, Abdul Lathif Al-Brigwi, Fiqih Muslim Rahasia Menjaga Bahtera Rumah Tangga, Fathi Muhammad Ath-Tharir, Petunjuk meraih kebahagiaan dalam berumah tangga, Sobri Mersi.
Teknik Pengumpulan Data
Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah mengangkat Ahmad Yusup Riadi sebagai Kepala Desa, Heri Saputra sebagai Sekretaris Desa, Susi Karneli M.H Penyuluh Pendidikan Agama Islam KUA Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah, Muhammad Aji Masaid dan Sadiharjo sebagai tokoh agama, Mjiyanto, Sukirnoyanto , Sukirno . dan Ngadiyono sebagai tokoh masyarakat, Arum Yulianti, Eka Lestari dan Nanik Saputri sebagai tokoh masyarakat. Dalam proses pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu membaca dan mempelajari literatur yang berhubungan dengan mawaddah dan rahmah beserta pembentukan keluarga sakinah.
Teknik Analisa Data
Pemahaman Masyarakat tentang Konsep Mawaddah dan Rahmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Konsep Mawaddah dan Rahmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Desa Sidodadi Rahmah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Warga Desa Sidodadi, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah memiliki pemahaman yang berbeda tentang pentingnya mawaddah dan rahmah dalam membentuk keluarga sakinah.
Sementara itu, aparat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah tidak melakukan upaya khusus bagi masyarakat untuk membentuk keluarga sakinah. Berdasarkan pemahaman masyarakat di Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah mayoritas masyarakat belum memahami konsep mawaddah wa rahmah untuk membentuk keluarga sakinah dengan baik. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah masih belum memahami makna mawaddah wa rahmah untuk membentuk keluarga sakinah dengan baik.
Masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah belum memahami makna mawaddah wa rahmah dalam membentuk keluarga sakinah. Masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah masih membutuhkan arahan dan bimbingan serta dapat belajar lebih banyak lagi agar dapat lebih memahami konsep mawaddah wa rahmah dalam membentuk keluarga sakinah. Jika masyarakat berhasil membentuk keluarga sakinah, angka perceraian di Desa Sidodadi, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah bisa berkurang.
Kepada Perangkat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah agar memberikan arahan dan bimbingan kepada masyarakat terkait mawaddah wa rahmah dalam membentuk keluarga sakinah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
- Sejarah Desa Sidodadi
- Letak Geografis Desa Sidodadi
- Jumlah Penduduk Desa Sidodadi
- Keadaan Sosial Keagamaan dan Ekonomi Desa Sidodadi
Pemahaman Masyarakat Tentang Konsep Mawaddah Wa Rahmah
Analisis Pemahaman Masyarakat Tentang Konsep Mawaddah
Kemudian menurut masyarakat, karakteristik keluarga sakinah juga berbeda, seperti faktor pendukung dan faktor penghambat yang dihadapi masyarakat dalam membentuk keluarga sakinah. Upaya Ny. Arum Yulianti dan Bpk. Ngadiyono untuk membentuk keluarga yang sakinah, dengan saling menyayangi dan peduli dalam keluarga, dengan saling menerima dan melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing, merupakan upaya dari Ny. Eka Lestari dan Bpk. Sadiharjo memiliki saling pengertian satu sama lain, menjaga komunikasi yang baik, saling bercerita, itulah yang dilakukan Ibu Nanik Saputri, Bapak Muhammad Aji Masaid, Bapak Mujiyanto dan Bapak Sukirno. Ibu Susi Karneli M.H telah bekerja sebagai penasehat agama di KUA Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah agar masyarakat dapat membentuk keluarga sakinah dengan mengadakan kursus calon pengantin (suscatin) bagi calon pengantin pria dan wanita.
Sedangkan faktor penghambat yang dialami Ibu Arum Yulianti, Ibu Nanik Saputri, Bpk. Muhammad Aji Masaid dan Bpk. Mujiyanto adalah faktor ekonomi, menurut Ny. adalah kurangnya pemahaman agama, faktor penghambat yang dialami oleh Ibu Eka Lestari, Bpk. Sadiharjo dan Bpk. Sukirno seiring dengan perkembangan zaman dan pergaulan yang semakin bebas, sedangkan faktor penghambat yang dialami oleh Bpk. Ngadiyono adalah kurangnya komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Di Desa Sidodadi, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah juga ada yang bercerai. Mungkin hal ini terjadi karena masyarakat kurang memahami makna mevaddah wa rahmah dengan baik dan tidak dapat menerapkannya dalam keluarga. . Oleh karena itu, masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah masih membutuhkan arahan, bimbingan dan dapat belajar lebih banyak lagi agar lebih memahami konsep mawaddah wa rahmah dalam pembentukan keluarga sakinah yang benar, tidak hanya perlu memahami konsep. e mevadde ue rahmeh dalam pembentukan keluarga Sakine yang benar, tetapi masyarakat juga harus dapat menerapkannya dalam keluarga.
Apabila masyarakat memahami dengan baik makna mawaddah wa rahmah dalam membentuk keluarga sakinah dan kemudian dapat menerapkannya dalam keluarga, maka akan terbentuk keluarga sakinah. Kepada masyarakat Desa Sidodadi Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah untuk lebih mengenal arti mawaddah wa rahmah dalam membentuk keluarga sakinah, bukan hanya arti mawaddah dan rahmah dalam membentuk keluarga sakinah, namun masyarakat dapat juga menerapkannya dalam keluarga.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Konsep Sakinah, Mawaddah dan Rahmah dalam Al-Qur'an (Perspektif Tafsir Kitab Al-Qur'an dan Tafsirnya)", Mazhab Filsafat Vol XIV No. Tafsir Ayat Keluarga Sakinah, Mawaddah, Wa Rahmah dalam Tafsir Al-Misbah dan Ibnu Katsir”, Nizham Vol 05 No. Lisna Andarwati lahir pada tanggal 9 Agustus 1997 di Desa Sidodadi, Kecamatan Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah, anak kedua dari pasangan Bapak Turut dan Ibu Sukasni.
Penulis menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 2 Bulusari dan tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Bumi Ratu Nuban dan tamat pada tahun 2012, kemudian melanjutkan di SMA Negeri 1 Trimurjo dan tamat pada tahun 2015, kemudian melanjutkan pendidikan di Metro Institut Program Fakultas Syari'ah Agama Islam Negeri (IAIN) Akhwalus Syakhsiyyah dimulai pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.