PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Siswa masih kesulitan menghubungkan topik matematika, matematika dengan mata pelajaran lain, dan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Guru masih mengandalkan bahan ajar dari penerbit dan belum mengembangkan bahan ajar dengan konteks budaya lokal.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Pengembangan
Manfaat Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
LANDASAN TEORI
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berdasarkan pengertian dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Lembar Kerja Siswa (SWW) adalah suatu lembar kerja tercetak yang isinya berupa panduan yang memuat informasi tentang pertanyaan, tugas dan petunjuk dari pendidik kepada siswa untuk mengerjakan suatu soal. . kegiatan pemecahan masalah dalam bentuk kerja, latihan atau eksperimen yang bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. LKPD merupakan bahan ajar yang berisi tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. LKPD merupakan alat peraga yang dapat digunakan untuk mempercepat belajar, mendorong belajar bagi setiap individu, memuat beberapa petunjuk, baik tertulis maupun lisan, untuk memandu pekerjaan siswa.
Guru tetap mengawasi kelas, memberikan semangat dan dorongan untuk belajar serta memberikan bimbingan kepada setiap siswa. 15 Tira Silvia, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKPD) berbasis etnomatematika pada garis dan sudut,” (IAIN Salatiga.
Budaya Lokal
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan budaya dalam pembelajaran matematika merupakan produk budaya yang dihasilkan masyarakat dalam kehidupan, sehingga matematika berkaitan dengan budaya lokal dan mempunyai nilai-nilai sosial. 24 Andika Arisetyawan, Supriadi dan Tiurlina, “Integrasi Pembelajaran Matematika Berbasis Budaya Banten dalam Pembangunan SD Laboratorium UPI Kampus Serang” 3, no. Produk budaya Jawa hendaknya digali dan dimanfaatkan untuk pembelajaran matematika agar pembelajaran matematika bermakna bagi siswa.25.
25 Hendra Erik Rudyanto, Apri Kartikasari HS, Dea Pratiwi, "Ethnomathematics of Javanese Culture: Innovation in Mathematics Learning in Elementary Schools," 26. 29 Asri Fauzi, Heri Setiawan, "Ethnomathematics: Geometry Concepts in Sasakematic Elementary Schools ," Didaktisk tis Kilde: datatono.wordpress.com 4) Demung.
Kemampuan Koneksi Matematis
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa konektivitas matematis adalah kemampuan menghubungkan konsep dan prosedur, antar konsep dalam matematika, konsep matematika dengan bidang lain, dan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Indikator kemampuan relasional matematis siswa adalah: (1) pemahaman terhadap representasi yang setara dari konsep yang sama, (2) pengenalan hubungan antara prosedur matematika dari suatu representasi ke prosedur representasi yang setara, (3) penggunaan dan penilaian hubungan antar topik matematika dan hubungan di luar matematika, (4) menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Indikator kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan NCTM antara lain: (1) mengenali dan menggunakan koneksi antar ide matematis, (2) memahami bagaimana ide-ide matematis dihubungkan dan dibangun satu sama lain sehingga saling berkaitan secara utuh, dan (3) pengenalan tentang dan penggunaan matematika dalam konteks di luar matematika.35.
Dengan koneksi matematis, siswa diberikan materi yang dapat mencakup berbagai aspek permasalahan di dalam dan di luar sekolah, sehingga pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya terfokus pada materi yang dipelajari. Melalui koneksi matematis, siswa diajarkan konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah dari berbagai bidang, baik bidang matematika itu sendiri maupun bidang di luar matematika.
Segitiga dan Segiempat
Segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya adalah segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga sembarang. Suatu segitiga dapat digambarkan jika diketahui panjang ketiga sisinya, atau panjang kedua sisinya dan besar salah satu sudut mengapitnya, atau besarnya dua sudut dan panjang salah satu sisinya. h) Jumlah dua sisi suatu segitiga selalu lebih besar dari sisi ketiganya. i) Sisi terpanjang terletak di depan sudut terbesar, sedangkan sisi terpendek terletak di depan sudut terkecil. j) Jika salah satu sisi ABC diperpanjang, misalnya sisi AB diperpanjang ke D, maka terbentuklah sudut CBD. Jenis-jenis segi empat antara lain persegi, persegi panjang, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dan layang-layang.
Kajian Studi yang Relevan
37 Triana Ayu Oktafiani, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Etnomatematika Untuk Meningkatkan Keterampilan Koneksi Matematis Siswa SMP” (IAIN Purwokerto, 2020).
Kerangka Pikir
Penggunaan bahan ajar yang tidak tepat menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat kemampuan koneksi matematis siswa. Selain itu bahan ajar dapat digunakan untuk menstimulasi pembelajaran lebih menarik, membuat siswa lebih mandiri dalam belajar dan membangun komunikasi efektif antara siswa dan guru. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan siswa bahwa nilai-nilai budaya sangatlah penting dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Selain itu, bahan ajar responsif budaya dapat membantu siswa memahami materi dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa sehingga dapat meningkatkan semangat belajar. Adanya LKPD dapat membantu siswa untuk aktif dan memahami konsep matematika dengan menghubungkan konsep matematika atau menghubungkan konsep matematika dengan pelajaran lain dan kehidupan sehari-hari.
Jenis Penelitian
Prosedur Pengembangan
Analisis data dalam penelitian ini diperoleh untuk mengetahui kelayakan dan respon siswa berdasarkan aspek daya tarik LKPD dengan konteks budaya lokal yang berkembang. Validasi ahli materi pengembangan LKPD dengan konteks budaya lokal terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Berdasarkan gambar di atas, sebelumnya pada indeks isi pembagian materi pada LKPD berbentuk segitiga lalu persegi panjang.
Tinjauan validitas ahli media pengembangan LKPD konteks budaya lokal terhadap keterampilan matematis menghubungkan siswa pada materi segitiga segi empat mendapat kritik dan saran. Setelah mendapat saran dari ahli media, daftar isi disejajarkan kiri dan kanan serta urutan materi dalam LKPD diubah. Setelah mendapat saran dari ahli media untuk mengubah simbol-simbol yang berkaitan dengan budaya Jawa sesuai konteks yang digunakan dalam LKPD.
Salah satu siswa keluar untuk mengerjakan soal-soal praktik yang terdapat dalam LKPD dengan konteks budaya lokal.
Desain Uji Coba Produk
- Desain Uji Coba
- Subjek Uji Coba
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Instrumen Pengumpulan Data
Lembar validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan pengembangan LKPD dalam konteks budaya lokal sehingga dapat diimplementasikan. Sedangkan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap LKPD dengan konteks budaya lokal yang dikembangkan berdasarkan kriteria daya tarik. Lembar validasi digunakan untuk mengukur validitas melalui penilaian ahli terhadap LKPD dalam konteks budaya lokal.
Tujuan dari angket respon siswa adalah untuk mengetahui jawaban siswa terhadap LKPD dengan konteks budaya lokal yang dikembangkan.
Teknik Analisis Data
Angket validasi ahli digunakan untuk memeriksa kesesuaian LKPD berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media. LKPD yang dikembangkan dapat dikatakan kualitatif apabila kriteria yang dicapai minimal berada pada kategori layak. 43 Astuti, Nurhidayah Sari, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Mata Pelajaran Siswa Kelas X SMA,” Majalah Cendikia: Jurnal Pendidikan Matematika.
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Tahap Analisis (Analysis)
Setelah menganalisis permasalahan perlunya pengembangan bahan ajar baru, peneliti juga harus menganalisis kelayakan dan kondisi pengembangan bahan ajar baru. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara kepada salah satu guru matematika MTs Ma'arif 02 Kotagajah. Analisis kebutuhan melalui wawancara diperoleh informasi bahwa belum tersedia bahan ajar dengan konteks budaya lokal pada keterampilan koneksi matematis.
Lembar Kerja Siswa (LKPD) mempunyai konteks budaya lokal tentang keterampilan koneksi matematis.” 2) Penulisan LKPD dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut. Instrumen penilaian yang relevan adalah: instrumen untuk mengukur kualitas produk melalui validasi LKPD oleh validator dan respon siswa instrumen angket untuk mengetahui respon siswa terhadap LKPD dalam konteks budaya lokal yang dikembangkan. Hasil pada tahap ini berupa produk yaitu LKPD dengan konteks budaya lokal pada materi segitiga siku-siku.
Apabila produk memenuhi kriteria yang tepat maka produk yang dikembangkan siap diujicobakan dalam kelompok kecil pada tahap implementasi. Tahap percontohan dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap LKPD yang dikembangkan pada bidang daya tarik. Tahap evaluasi digunakan untuk menyempurnakan produk LKPD apabila belum memenuhi kriteria kelayakan yang telah ditentukan.
Review produk didasarkan pada kritik dan saran yang diterima dari lembar review yang diselesaikan oleh reviewer. Validasi materi ini digunakan untuk mengetahui apakah materi yang dimasukkan dalam LKPD sudah sesuai, dilakukan oleh ahli bahan ajar. LKPD dengan konteks budaya lokal ini akan membantu siswa memahami konsep segitiga dan segiempat, melatih keterampilan koneksi matematis, dan menambah pengetahuan budaya Jawa.
Tahap Perancangan (Design )
Tahap Pengembangan (Development)
Tahap Implementasi (Implementation)
Tahap Evaluasi (Evaluation)
Setelah mendapat saran dari ahli media untuk penulisan SMP/MTs dan Kelas 7 Semester 2, mereka ditempatkan berdekatan. Setelah mendapat saran dari pakar media agar satu halaman agar pada saat mengerjakannya akan lebih mudah tidak bolak-balik. Setelah mendapat saran dari pakar media untuk menambahkan titik pada kotak untuk memperjelas maksudnya.
Kajian Produk Akhir
- Kelayakan
- Kemenarikan
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa LKPD dengan konteks budaya lokal berarti kemampuan koneksi matematis siswa mencapai kategori sangat menarik. Tahapan ini dilakukan untuk menyempurnakan produk LKPD, apabila belum mencapai kriteria layak dan menarik yang ditentukan. Menjelaskan bahwa LKPD berbasis etnomatematika pada segitiga dan segi empat mempunyai kualitas yang baik, oleh karena itu LKPD ini layak digunakan dalam proses pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika 45 Sedangkan perbedaannya dengan penelitian terdahulu adalah pada pengembangan yang peneliti kembangkan berfokus pada kemampuan koneksi matematis siswa.
Berdasarkan hasil evaluasi angket siswa yang diterima oleh 9 responden, LKPD yang dibuat memenuhi kriteria sangat menarik. Yang menarik dari pembuatan LKPD ini adalah LKPD yang dihasilkan memenuhi kriteria daya tarik LKPD, meliputi isi, daya tanggap, desain, dan keterbacaan LKPD. Hal ini menjelaskan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran matematika kontekstual berbasis etnomatematika budaya Areka dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat koneksi matematis.
Keterbatasan Penelitian
Produk LKPD berkonteks budaya lokal pada materi segitiga dan segi empat yang dikembangkan memenuhi kriteria kelayakan berdasarkan proses validasi ahli materi dan ahli media. Rewatus, dkk., “Pengembangan LKS berbasis etnomatematika bagi siswa pada materi segitiga dan segi empat.” “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Etnomatematika Untuk Meningkatkan Keterampilan Koneksi Matematis Siswa SMA.” IAIN Purwokerto, 2020.
Hendra Erik Rudyanto, Apri Kartikasari HS, Dea Pratiwi, “Etnomatematika Budaya Jawa: Inovasi Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar,”. Retno “Kemampuan Penalaran dan Koneksi Matematis dalam Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah.” Jurnal Pendidikan Matematika 2 (Februari 2016). Ramadhanty, Ardiny “Pengembangan LKS dengan pendekatan kontekstual pada topik trigonometri.” Universitas Muhammadiyah Tangerang, 2020.
Apabila terdapat kekurangan pada LKPD yang sedang berjalan, Anda diminta untuk memberikan saran atau masukan sebagai bahan perbaikan LKPD yang sedang berjalan pada kolom yang tersedia. Soal-soal dalam LKPD sesuai dengan indikator penggunaan dan penilaian hubungan topik matematika dan hubungan di luar matematika 10.
PENUTUP
Saran
“Mengembangkan Pembelajaran Matematika Kontekstual Berbasis Etnomatematika Budaya Arek untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa.” UIN Sunan Ampel Surabaya, 2019.