• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 14 PADANG DENGAN TEKNIK MENGGANTI PUISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 14 PADANG DENGAN TEKNIK MENGGANTI PUISI "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 14 PADANG DENGAN TEKNIK MENGGANTI PUISI

ARTIKEL ILMIAH

LIZA ANGGRAINI NPM. 10080170

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2014

(2)

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 14 PADANG DENGAN TEKNIK MENGGANTI PUISI

Oleh

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research are written cause of three problems. The first is the students find dificulties to choose the right diction. The second, they can not convery what they are seeing, hearing, and feeling. The third, they can not master the elements constructor of poetry the purpose of writing this thesis is to describe the students ability to write a poetry to the seventh grade of SMP N 14 Padang using chauging of poetry techningue. Kind of this thesis is quantity evalyation by using descriptive method. Based on data analysis and discussion we know about. The first, the ability to write a poetry of students SMP N 14 Padang grade VII is perfect with range 96% about scala rating 95-100% to 10 by using chauging technique. The second, their ability for indicator one is very good 92% with scala rating 86-95% to 10. The third, the students ability get 70% it is enough with scala rating 66-75% to 10. The fourth, the students ability in three indicatoe (changing word, rhyme, typografi) is very good. They get 86% with scala rating 86-95% to 10.

Key word: Ability, Write Poetry, Technique Deputize For Poetry

(3)
(4)
(5)

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP N 14 PADANG DENGAN TEKNIK MENGGANTI PUISI

Oleh

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tiga masalah. Pertama, siswa sulit memilih diksi yang tepat. Kedua, siswa kurang mampu memaparkan sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakannya.

Ketiga, siswa kurang menguasai unsur-unsur pembangan puisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat diketahui sebagai berikut ini. Pertama, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 1 tergolong sempurna dengan rata-rata 96% yang berada pada rentangan 95-100% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 2 tergolong baik sekali 92% yang berada pada rentangan 86-95%

pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 3 tergolong lebih dari cukup 70% yang berada pada rentangan 66- 75% pada skala 10. Keempat, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk ketiga indikator (ganti kata, rima, dan tipografi) tergolong baik sekali 86% yang berada pada rentangan 86-95% pada skala 10.

Kata kunci: Kemampuan, Menulis Puisi, Teknik Mengganti Puisi

(6)

PENDAHULUAN

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang berfungsi untuk pengembangan intelektual seseorang. Dalam kegiatan menulis, dibutuhkan pengalaman, waktu, tempat, kesempatan, dan latihan serta cara berpikir yang teratur. Keterampilan menulis menuntut seseorang untuk latihan. Tanpa adanya latihan, keterampilan menulis tidak akan dikuasai dengan baik.

Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya kepada seseorang. Keterampilan menulis didapatkan melalui latihan yang dilakukan secara berkelanjutan. Dengan demikian, seseorang akan dapat menulis sebuah tulisan yang berkualitas. Tulisan yang berkualitas banyak terinspirasi dari pengalaman hidup. Seseorang menulis, karena ingin melukiskan dan menceritakan tentang apa yang ada dalam pikirannya.

Menulis puisi merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa. Hal ini disebabkan menulis puisi merupakan salah satu materi yang dipelajari di sekolah. Sebagaimana tercantum dalam kurikulum KTSP tentang keterampilan menulis.

Berdasarkan wawacara dengan salah seorang guru bidang studi Bahasa dan Sastra Indonesia, pada Senin 4 November 2013, Jawarni, S. Pd. diperoleh informasi bahwa pertama, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang masih tergolong rendah. Kedua, kurangnya minat siswa dalam menulis merupakan salah satu halangan dalam keterampilan menulis puisi. Ketiga, siswa juga sulit dalam memilih diksi yang tepat. Keempat, siswa kurang mampu memaparkan sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakannya. Kelima, siswa kurang menguasai unsur-unsur pembangun puisi. Sementara itu, hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VII diperoleh informasi bahwa siswa kurang berminat dalam menulis puisi. Ketika disuruh menulis puisi, siswa sulit dalam memulainya.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka penulis perlu untuk meneliti hasil tulisan siswa di sekolah tersebut, karena siswa belum bisa menulis puisi dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “Kemampuan Menulis Siswa Kelas VII SMP N 14 Padang dengan Teknik Mengganti Puisi. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada Standar Kompetensi (SK) ke-16 “mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi”. Kompetensi Dasar (KD) 16.1 yaitu “menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam”.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi ditinjau dari (1) ganti kata, (2) rima dalam puisi, dan (3) tipografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi ditinjau dari (1) ganti kata, (2) rima dalam puisi, dan (3) tipografi.

Menurut Tarigan (2008:3), menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak tatap muka dengan orang lain.

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Seorang penulis harus terampil memanfaatkan bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan teratur agar tulisan menjadi baik. Menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa biasanya bukan hanya sekedar menuliskan pikiran, ide, dan gagasan dalam bentuk tulisan, melainkan juga harus memperhatikan faktor-faktor yang menunjang kelayakan tulisan tersebut, yaitu faktor kebahasaan, isi karangan, dan faktor pembaca. Selanjutnya, Semi (2003:2), menulis merupakan pemindahan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang bahasa. Jika biasanya tulisan diucapkan secara lisan, dalam menulis bahasa lisan tersebut dipindahkan ke dalam tulisan menggunakn grafem.

Hasanuddin WS (2002:5), menjelaskan bahwa puisi merupakan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkam. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikongkretkan.

Untuk mengkongkretkan peristiwa-peristiwa yang telah direkam di dalam pikiran dan perasaan penyair, puisi merupakan salah satu sarananya. Selanjutnya, Pradopo (2002:7), menyatakan bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan iterprestasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam wujud yang paling

(7)

berkesan. Sedangkan Kleden (dalam Atmazaki, 2008:9), puisi adalah keindahan yang menjelma dalam kata-kata bukanlah sebab keindahan dalam puisi, tetapi adalah akibatnya, puisi tidak menjadi indah karena kata-kata melainkan kata-kata menjadi indah karena puisi yang dikandungnya.

Menurut Suyatno (2004:15), teknik adalah cara yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Salah satu teknik pembelajaran yaitu menulis dengan teknik mengganti puisi yang bertujuan agar siswa mampu menulis puisi dengan mengganti beberapa persajakan puisi dengan kata-katanya sendiri. Teknik mengganti puisi adalah teknik yang digunakan dalam menulis berdasarkan mengganti puisi dengan kata-katanya sendiri. Dengan teknik ini siswa menuliskan ide, gagasan ke dalam bentuk puisi berdasarkan teknik mengganti puisi. Pernyatan tersebut diperkuat oleh Suyatno (2004:145), yang menyatakan bahwa teknik pembelajaran menulis dengan mengganti puisi bertujuan agar siswa dapat menulis puisi dengan mengganti beberapa persajakan puisi dengan kata-katanya sendiri.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Penelitian ini dilakukan pada hari selasa, 20 Mei 2014 pada siswa kelas VII SMP N 14 Padang yang terdaftar pada tahun 2013/2014, jumlah siswa yang terdaftar adalah 221 orang yang terdiri dari tujuh kelas, perwakilan tiap-tiap kelas 5 orang. Sehingga jumlah keseluruahan sampel pelelitian 35 orang siswa. Penentuan sampel ini dilakukan dengan random sampling atau secara acak.

Penelitian ini memiliki satu variable, yaitu kemampuan menulis siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah puisi “Sudah Waktunya” dengan menggunakan tes unjuk kerja siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan teknik berikut.

Pertama, guru menyampaikan materi pembelajaran menulis puisi. Kedua, guru membagikan kepada siswa lembaran foto kopi puisi “Sudah Waktunya” dan folio kosong. Ketiga, siswa membaca puisi yang telah dibagikan. Keempat, siswa mengganti sebagian persajakan puisi dengan kata-katanya sendiri. Kelima, siswa mengumpulkan puisi yang ditulisnya. Keenam, menilai hasil tulisan siswa sesuai dengan indikator penilaian. Teknik analisis data sebagai berikut. Pertama, memeriksa puisi yang ditulis siswa berdasarkan indikator yang akan dinilai yaitu kemampuan menulis puisi dengan teknik mengganti puisi dilihat dari penggunaan ganti kata, rima dalam puisi, dan tipografi. Kedua, mengubah skor mentah menjadi nilai. Ketiga, mengkalifikasikan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi.

Keempat, menganalisis dan membahas data penelitian. Kelima, menyimpulkan hasil analisis dan pembahasan. Keenam, memuat histrogram kemampuan menulis puisi siswa untuk masing-masing indikator.

HASIL PENELITIAN

Dari hasil penelitian dapat dikemukakan tingkat penguasaan siswa kelas VII SMP N 14 Padang adalah sebagai berikut. (1) untuk indikator 1 (ganti kata) tingkat penguasaan siswa, yaitu:

pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 31 orang (89%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67 berjumlah 4 orang (11%), (2) untuk indikator 2 (rima) tingkat penguasaan siswa, yaitu: Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 27 orang (77%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67 berjumlah 8 orang (23%), (3) untuk indikator 3 (tipografi) tingkat penguasaan siswa, yaitu: pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 8 orang (23%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 67 berjumlah 22 orang (63%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33 berjumlah 5 orang (14%), (4) untuk ketiga indikator (ganti kata, rima, dan tipografi) secara lengap adalah sebagai berikut. Pertama, siswa yang tingkat penguasaanya 100 berjumlah 6 orang (17%). Kedua, siswa yang tingkat pengasaannya 89 berjumlah 18 orang (52%). Ketiga, siswa yang tingkat pengasaannya 78 berjumlah 6 orang (17%). Keempat, siswa yang tingkat pengasaannya 67 berjumlah 5 orang (14%).

(8)

PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut, yaitu (1) kemampuan siswa mengganti kata dalam puisi, (2) kemampuan siswa dalam menggunakan rima dalam puisi, (3) kemampuan siswa dalam menggunakan tipografi.

Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP N 14 Padang dengan Teknik Mengganti Puisi Untuk Ketiga Indikator (ganti kata, rima dan tipografi)

Contoh dapat dilihat kode sampel (21).

Sudah Waktunya

Sudah saatnya sekarang a

Kau memberikan b

Rumput c

Rambai d

ranting a

pepohonan b

Kedalam hatimu e

Sudah saatnya f

Mengembalikan kembali d

seluruh bukit c

semua bukit c

setiap darat c

kedalam hatimu e

karena awal tanah itu engkau e

Awal bukit itu engkau e Awal kabut itu engkau e Awal darat itu kau e

jadi d

Bersikap-sikaplah g

Padatpadatkanlah g

dan b

Hargai dirimu e

sudahlah! g

Puisi tersebut untuk ketiga indikator (ganti kata, rima, dan tipografi) diberikan skor tertinggi, yaitu 9 karena sudah memenuhi kriteria penskoran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Untuk kode sampel (21) melakukan penggantian kata sebanyak 24 kata dari 24 kata tersebut kata yang sesuai dengan jenis kata yang digantikan sebanyak 6 kata dari jumlah kata tersebut maka diberikan skor 3. Puisi tersebut untuk indikator 1 (ganti kata) diberikan skor tertinggi yaitu 3 karena sudah memenuhi kriteria penskoran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria dimaksud pada puisi tersebut terdapat lebih dari 3 kata yang digantikan maka diberikan skor 3. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan berikut.

(1) Saatnya (2) Meberikan (3) Hatimu (4) Mengembalikan (5) Bersikapsikaplah (6) Hargai

Puisi “Sudah Waktu” tersebut bercerita tentang keindahan alam. Jadi, kata yang dipilih menurut peneliti tepat karena pilihan katanya sesuai dengan jenis kata yang digantikan seperti kutipan di atas sehingga skor untuk ganti kata diberi skor 3 karena lebih dari 3 kata yang digantikan. Selanjutnya, puisi tersebut untuk indikator 2 (rima) diberikan skor tertinggi, yaitu 3

(9)

karena sudah memenuhi kriteria penskoran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria dimaksud pada puisi tersebut terdapat lebih dari 3 jenis rima yang digunakan maka diberikan skor 3. Rima akhir terlihat pada puisi kode sampel (21), sedangkan pada bait ketiga, kata pertama untuk ketiga baris puisi tersebut memperlihatkan rima awal, sedangkan kata bukit, kabut, darat pada bait ketiga memperlihatkan rima tengah, kata bersikapsikaplah disebut aliterasi dan kata padatpadatlah disebut asonansi.

Puisi “Sudah Waktu” tersebut terdapat beberapa rima. Jadi, rima yang terdapat dalam puisi tersebut menurut peneliti sesuai dengan jenis rima, yaitu rima akhir, rima awal, rima tengah, asonansi, dan aliterasi sehingga skor untuk rima tersebut diberi skor 3 karena terdapat lebih dari 3 jenis rima dalam puisi tersebut. Selanjutnya, Puisi tersebut untuk indikator 3 (tipografi) diberikan skor tertinggi, yaitu 3 karena sudah memenuhi kriteria penskoran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria dimaksud pada puisi tersebut apabila puisi yang ditulis siswa tipografinya sama dengan puisi aslinya maka diberikan skor 3.

Puisi “Sudah Waktu” tersebut tipografinya sama dengan puisi aslinya. Jadi, tipografi tersebut menurut peneliti tepat karena tipografi yang ditulis siswa sama dengan puisi aslinya seperti kutipan di atas sehingga skor untuk tipografi tersebut diberi skor 3.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 1 (ganti kata) tergolong sempurna (S) dengan rata-rata 96% yang berada pada rentangan 95-100% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 2 (rima) tergolong baik sekali (BS) 92% yang berada pada rentangan 86-95% pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk indikator 3 (tipografi) tergolong lebih dari cukup (B) 70% yang berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Keempat, kemampuan menulis puisi siswa kelas VII SMP N 14 Padang dengan teknik mengganti puisi untuk ketiga indikator (ganti kata, rima, dan tipografi) tergolong baik sekali (BS) 86% yang berada pada rentangan 86- 95% pada skala 10.

Saran yang dapat dikemukakan sesuai dengan pendeskripsian, penganalisisan, pembahasan, dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kepada siswa kelas VII SMP N 14 Padang untuk lebih meningkatkan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya menulis puisi berdasarkan teknik mengganti puisi ditinjau dari ganti kata, rima dalam puisi, dan tipografi. Kedua, kepada guru bahasa Indonesia di SMP N 14 Padang diharapkan dapat menerapkan teknik mengganti puisi untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa khususnya pada materi puisi.

DAFTAR PUSTAKA

Atmazaki. 2008. Analisis Sajak: Teori, Metode, dan Aplikasi. Padang UNP Press.

Hasanuddin, WS. 2002. Membaca dan Menilai Sajak: Pengantar Pengkajian dan Interpretasi.

Bandung : Angkasa Bandung.

Pradopo, Rachmat Djoko. 2002. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada. Universitas Press.

Semi, M. Atar. 2003. Menulis Kreatif. Padang: Angkasa Raya.

Suyatno. 2004. Teknik-Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Padang: UNP Press.

Tarigan, Hendry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas VII SMP Negeri 12 Padang untuk indikator 2 nomina atau kata benda sempurna S dengan