• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

(Strata I)

NURITA SUSANTI NPM 11080274

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN

SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 PADANG

Oleh

Nurita Susanti1, Trisna Helda, Rahayu Fitri.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh siswa kurang memahami konsep teks negosiasi. Siswa dalam menentukan struktur isi teks negosiasi cenderung tidak jelas dan siswa sering meninggalkan salah satu unsur pembangun teks negosiasi. Permasalahan yang dibahas bagaimanakah kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang dalam mendeskripsikan struktur isi teks negosiasi, yaitu orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Jenis penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling. Sampel dalam pnelitian ini berjumlah 35 siswa dari populasi 330 siswa. Data penelitian ini berupa hasil tes kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang dapat disimpulkan tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 88,38 berada pada tingkat penguasaan 86-95% pada skala 10.

Kata kunci: menulis, teks negosiasi, dan teknik pemodelan

(5)

WRITING SKILLS NEGOTIATING TEXT BY USING THE TECHNIQUES OF MODELLING STUDENTS CLASS X SMK NEGERI 4 PADANG

By

Nurita Susanti1, Trisna Helda, Rahayu Fitri 3 1) Student STKIP PGRI West Sumatra 2) 3) Lecturer education courses language and literature (STKIP) Indonesia PGRI West Sumatra research

ABSTRACTS

Distributed by the students understand the concept of negotiating text. Students in determining the structure of the negotiating text content tends to be vague and students often leave one element Builder text negotiations. Problems discussed how writing skills negotiating text by using the techniques of modelling students class X SMK Negeri 4 Padang in describing the structure of the content of the negotiating text, orientation, filing, quote, approval, and cover. This type of research quantitative research belongs to by using the descriptive method. The population in this study are students of SMK Negeri 4 X class field which are listed on the school year 2014/2015. Sampling technique used was proportional random sampling. The samples in this pnelitian amounted to 35 students from a population of 330 students. The date of this research in the form of test results the ability write negotiating text by using the techniques of modelling students class X SMK Negeri 4 field. Based on the results of research on writing skills negotiating text by using the techniques of modelling students class X SMK Negeri 4 Padang can be concluded either belongs to all (BS) with an average rate of control 88.38 located at the level of mastery of 85-95% on a scale of 10.

Keywords: writing, negotiating text, and the techniques of modeling

(6)

A. PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 03 Maret 2015 dengan salah seorang guru bahasa dan sastra Indonesia, Dra. Ani Librani, M.Pd. masalah-masalah yang sering ditemukan saat proses belajar mengajar sebagai berikut. Pertama, siswa beranggapan menulis teks negosiasi itu sulit. Hal demikian, menyebabkan hasil belajar yang dicapai siswa rendah. Kedua, siswa kurang memahami unsur-unsur yang membangun teks negosiasi. Hal tersebut terlihat dari kemampuan siswa dalam menentukan struktur isi teks negosiasi cenderung tidak jelas dan siswa sering meninggalkan salah satu unsur pembangun teks negosiasi. Ketiga, guru kurang bervariasi dalam menggunakan teknik pembelajaran. Hal itu sesuai dengan pendapat beberapa orang siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang, guru lebih sering menggunakan metode ceramah ketika mengajar sehingga siswa beranggapan bahwa pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang membosankan. Hal ini berarti bahwa tujuan pembelajaran kemampuan menulis belum tercapai dan pengajaran menulis teks negosiasi sering menimbulkan masalah.

Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dimiliki agar seseorang dapat menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan yang lebih baik. Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan kata-kata atau kalimat yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca tulisan tersebut.

Negosiasi biasanya menyangkut tawar menawar untuk mendapatkan kesepakatan yang saling menguntungkan. Yustinah (2014:157) menyatakan bahwa secara umum, negosiasi adalah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan menjadi kesepakatan yang dijunjung tinggi kedua belah pihak.

Pembelajaran yang efektif dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kreatif yang dapat menarik perhatian siswa. Sanjaya (2006:127) mengemukakan bahwa teknik merupakan cara yang dilakukan seseorang dalam rangka menerapkan suatu cara.

Menurut Sanjaya (2006:264-269), teknik pemodelan (modeling) adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu contoh yang dapat ditiru oleh siswa. Sebagai contoh, guru memberikan contoh bagaimana cara mengoperasikan sebuah alat, bagaimana cara melafalkan kalimat asing, serta guru juga dapat memanfaatkan siswa sebagai model yang dianggap memiliki kemampuan untuk menampilkan kebolehannya di depan teman-temannya.

Teknik pemodelan dilakukan guna mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif, terutama dalam menulis teks negosiasi. Menurut Tarigan (2010:194), Teknik pemodelan diterapkan dengan cara guru mempersiapkan suatu karangan model yang akan dijadikan sebagai contoh dalam penyusunan karangan baru yang akan ditulis siswa. Jadi, teknik pemodelan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi dapat diterapkan melalui langkah-langkah berikut. Pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, guru memberi contoh teks negosiasi yang dijadikan model tulisan. Ketiga, siswa membaca contoh teks negosiasi yang dijadikan sebagai model. Keempat, setelah siswa membaca, guru memberi penjelasan mengenai struktur isi teks negosiasi. Kelima, guru mendiskusikan dengan siswa struktur isi dalam teks negosiasi yang dijadikan sebagai model. Keenam, guru memberi penjelasan kepada siswa bahwa teks negosiasi yang dijadikan sebagai model dijadikan contoh dalam menulis teks negosiasi. Ketujuh, siswa ditugaskan secara individu menulis teks negosiasi dengan tema

“Proses Peminjaman Uang” yang telah ditentukan oleh guru. Kedelapan, setelah selesai menulis teks negosiasi, lembaran tulisan siswa dikumpul dan dianalisis sesuai dengan alat ukur atau indikator yang diteliti. Berdasarkan uraian di atas, penelitian tentang kemampuan menulis teks negosiasi perlu dilakukan. Maka penelitian ini dapat dideskripsikan yaitu “Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang”.

(7)

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitan kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK N 4 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/ 2015. Jumlah siswa dalam kelas X pada tahun ajaran tersebut adalah 330 yang tersebar dalam 13 kelas. Sampel penelitian ini diambil 10% dari jumlah populasi siswa perkelas yaitu 35 siswa.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah propotional random sampling, yaitu penarikan sampel secara acak berdasarkan proporsi jumlah siswa perkelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang (10% X jumlah populasi yang ada). Data penelitian ini berupa skor unjuk kerja siswa. Arikunto (2010:193) menjelaskan instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam engumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelimtian ini adalah tes unjuk kerja. Data diperoleh dengan cara memberikan tes unjuk kerja kepada siswa yaitu tes menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan tes unjuk kerja. Langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut. Pertama, guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Kedua, guru memberi contoh teks negosiasi yang dijadikan model tulisan. Ketiga, siswa membaca contoh teks negosiasi yang dijadikan sebagai model. Keempat, setelah siswa membaca, guru memberi penjelasan mengenai struktur isi teks negosiasi. Kelima, guru mendiskusikan dengan siswa struktur isi dalam teks negosiasi yang dijadikan sebagai model. Keenam, guru memberi penjelasan kepada siswa bahwa teks negosiasi yang dijadikan sebagai model dijadikan contoh dalam menulis teks negosiasi. Ketujuh, siswa ditugaskan secara individu menulis teks negosiasi dengan tema “Proses Peminjaman Uang” yang telah ditentukan oleh guru. Kedelapan, setelah selesai menulis teks negosiasi, lembaran tulisan siswa dikumpul dan dianalisis sesuai dengan alat ukur atau indikator yang diteliti.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk Indikator 1 (Orientasi)

1

14

20

0 5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 1 (orientasi) tergolong baik dengan rata-rata tingkat penguasaannya 84,77 berada pada rentangan 76-85%. Siswa yang berkemampuan sempurna untuk indikator 1 berjumlah 20 orang (57%) , siswa yang berkemampuan lebih dari cukup untuk indikator 1 berjumlah 14 orang (40%), dan siswa berkemampuan kurang sekali berjumlah 1 orang (3%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi untuk indikator 1 dengan baik.

(8)

2. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk Indikator 2 (Pengajuan)

7

28

0 5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S

Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 2 (pengajuan) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 93,34 berada pada rentangan 86-95% . Siswa yang berkemampuan sempurna untuk indikator 2 berjumlah 28 orang (80%) dan siswa yang berkemampuan lebih dari cukup untuk indikator 2 berjumlah 7 orang (20%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi untuk indikator 2 dengan baik sekali.

3. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk Indikator 3 (Penawaran)

1

34

0 5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 3 (penawaran) tergolong sempurna (S) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 99,05 berada pada rentangan 96-100%. Siswa yang berkemampuan sempurna untuk indikator 3 berjumlah 34 orang (97%) dan siswa yang berkemampuan lebih dari cukup untuk indikator 3 berjumlah 1 orang (3%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi untuk indikator 2 dengan sempurna.

(9)

4. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk Indikator 4 (Persetujuan)

19 16

0 5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S

Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 4 (persetujuan) tergolong baik (B) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 81,92 berada pada rentangan 76-85%. Siswa yang berkemampuan sempurna untuk indikator 4 berjumlah 16 orang (46%), siswa yang berkemampuan lebih dari cukup untuk indikator 4 berjumlah 19 orang (54%) . Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan untuk indikator 4 dengan baik.

5. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk Indikator 5 (Penutup)

2

14

19

0 5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S

Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 5 (penutup) tergolong baiik (B) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 82,86 berada pada rentangan 76- 85%. Siswa yang berkemampuan sempurna untuk indikator 5 berjumlah 19 orang (54%) , siswa yang berkemampuan lebih dari cukup untuk indikator 5 berjumlah 14 orang (40%), dan siswa

(10)

berkemampuan kurang sekali berjumlah 2 orang (6%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi untuk indikator 5 dengan baik.

6. Kemampuan Menulis Teks Negosiasi dengan Menggunakan Teknik Pemodelan Siswa Kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk kelima Indikator

4 6

16 9 0

5 10 15 20 25 30 35

Frekuensi

BS B KS K HC C LDC B BS S

Kualifikasi

Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk kelima indikator tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 88,38 berada pada rentangan 86- 95%. Siswa yang memperoleh kemampuan sempurna (S) untuk kelima indikator berjumlah 9 orang (26%). Siswa yang memperoleh kemampuan baik sekali (BS) berjumlah 16 orang (46%), siswa yang memperoleh kemampuan baik (B) berjumlah 6 orang (17%), dan siswa yang memperoleh kemampuan lebih dari cukup (LDC) berjumlah 4 orang (11%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum siswa sudah mampu menulis teks negosiasi untuk kelima indikator dengan baik sekali (BS).

D. PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan pembahasan yang diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk kelima indikator tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 88,38 berada pada rentangan 86-95%.

Kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang berdasarkan kelima indikator, yaitu sebagai berikut. Pertama. Kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 1 (orientasi) tergolong baik (B) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 84,77 berada pada rentangan 76-85%. Kedua, penguasaan kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 2 (pengajuan) tergolong baik sekali (BS) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 93,34 berada pada rentangan 86-95%. Ketiga, kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 3 (penawaran) tergolong sempurna (S) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 99,05 berada pada rentangan 96-100%. Keempat, kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 4 (persetujuan) tergolong baik (B) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 81,92 berada pada rentangan 76-85%. Kelima, kemampuan menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan siswa

(11)

kelas X SMK Negeri 4 Padang untuk indikator 5 (penutup) tergolong baik (B) dengan rata-rata tingkat penguasaannya 82,86 berada pada rentangan 76-85%.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka penulis menyampaikan beberapa saran yaitu, Pertama, untuk siswa kelas X SMK Negeri 4 Padang, penelitian ini bermanfaat untuk menambah motivasi siswa dalam menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan, hal itu dapat dilakukan dengan cara berlatih menulis teks negosiasi dan banyak membaca buku. Kedua, untuk guru bahasa dan sastra Indonesia SMK Negeri 4 Padang, dapat menjadi masukan sebagai salah satu teknik yang kreatif yang dapat menarik minat dan bakat siswa dalam menulis teks negosiasi agar kedepannya proses belajar menjadi menyenangkan sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Ketiga, bagi peneliti lain, sebagai informasi dan perbandingan dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam. Keempat, bagi peneliti sendiri, dapat dijadikan bahan kajian akademik dan menambah wawasan pengetahuan tentang pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan teknik pemodelan.

E. KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung:

Prenada Media Group.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Yustinah. 2014. Produksi Berbahasa Indonesia Jilid 2 untuk SMK/ MAK Kelas X. Kudus: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan Menulis Teks Pidato tanpa Menggunakan Teknik Think-Talk-Write TTW Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuk Basung Kabupaten Agam Diperoleh gambaran hasil belajar siswa tanpa

Berdasarkan hasil dan analisis data menunjukan bahwa tingkat keterampilan menulis teks prosedur siswa kelas X SMA Negeri 1 Ranah Pesisir dengan menggunakan teknik pemodelan untuk