PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Terdapat permasalahan yang belum dapat diselesaikan dengan baik oleh guru dalam program pembelajaran melalui sistem pembelajaran online.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Perencanaan pembelajaran IPS pada masa Pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu tidak hanya berbasis teori saja, namun mencakup praktik. Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu. Solusi yang diterapkan guru dalam pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu.
Berdasarkan uraian hasil penelitian mengenai kendala guru dalam pembelajaran IPS pada masa Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut. Judul Penelitian: Hambatan Guru dalam Mengajar IPS Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu.
Tujuan dan Manfaat
- Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORI
Pengrtian Kendala Dalam Pembelajaran
Kendala Mengajar
Hambatan instruksional adalah segala sesuatu yang timbul dan menjadi penghambat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Faktor pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran tidak mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang menjadi ciri praktik mengajar di Indonesia selama ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada guru. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, misalnya melalui ceramah, tanya jawab, karyawisata dan metode lainnya.
Faktor kebiasaan belajar adalah siswa hanya terbiasa belajar di rumah, metode ini tidak melatih kemampuan berpikir dan kemampuan pemecahan masalah, dan metode ini merupakan hasil penerapan pembelajaran konvensional dimana guru mengajar matematika dengan menerapkan konsep dan operasi matematika. memberikan contoh pengerjaan soal yang dijelaskan oleh guru.
Faktor Penyebab Problematika Pembelajaran
Motivasi belajar siswa bisa melemah atau bahkan hilang, yang berdampak pada melemahnya aktivitas belajar. Kemampuan mengolah materi pembelajaran akan lebih baik jika siswa mempunyai kesempatan belajar secara aktif. Penambangan hasil belajar yang disimpan berkaitan dengan baik atau buruknya penerimaan, pengolahan dan penyimpanan hasil belajar siswa sebelumnya.
Kemampuan mencapai atau mendemonstrasikan hasil belajar merupakan puncak dari proses pembelajaran, dimana siswa membuktikan keberhasilan belajarnya pada tahap ini. Apabila proses tersebut tidak berjalan dengan baik maka akan berdampak pada rendahnya prestasi siswa.
Pelajaran IPS
- IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Model pengembangan profesionalisme guru IPS diperlukan sebagai salah satu alternatif yang dapat diterapkan untuk menyelaraskan kembali peran guru dalam meningkatkan pembelajaran IPS. Mengingat keterampilan guru IPS tidak bisa hanya mengandalkan apa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan guru sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan prajabatan. Pendidikan IPS Guru harus mampu menunjukkan dirinya sebagai pendidik dan pengajar yang mampu menguasai materi pembelajaran khususnya bidang mata pelajaran IPS, mempunyai kemampuan menyampaikan materi dengan ikhlas dan dengan metode atau strategi pengajaran yang baik, serta berwawasan luas. mampu menjadi teladan/contoh bagi peserta didik dan masyarakat dalam mengamalkan ilmu yang baik dan benar.
Permasalahan yang berkaitan dengan hal tersebut antara lain: 27 1) Rendahnya tingkat dedikasi guru IPS dalam melaksanakan . tugasnya. Pendidikan IPS Guru harus mampu membuktikan dirinya sebagai pendidik dan pengajar yang mampu menguasai materi pembelajaran khususnya IPS, mempunyai kemampuan menyampaikan materi dengan ikhlas dan dengan metode atau strategi pembelajaran yang baik, serta mampu menjadi teladan ( uswah hasanah) bagi pelajar dan masyarakat dalam mengamalkan ilmu yang baik dan benar.29.
Covid-19
- Pengertian Covid-19
- Gejala Covid-19
- Cara Mencegah Virus Covid-19
- Kebijakan Pemerintah Terhadap Sistem Daring
- Kelemahan Program Pembelajaran Daring
Seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, antara lain pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Orang yang tinggal atau bepergian di daerah dimana virus COVID-19 beredar mungkin mempunyai risiko tertentu untuk tertular. Mereka yang tertular adalah orang yang melakukan perjalanan dari negara terjangkit dalam kurun waktu 14 hari sebelum gejala muncul, atau yang pernah melakukan kontak dekat, seperti anggota keluarga, kolega, atau staf medis yang merawat pasien sebelum mereka mengetahui pasien tersebut terinfeksi COVID-19.
Petugas kesehatan yang merawat pasien yang terinfeksi COVID-19 mempunyai risiko lebih tinggi dan harus selalu dilindungi dengan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat. Namun orang lanjut usia dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau tekanan darah tinggi) tampaknya lebih rentan menderita penyakit serius. Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernapasan yang sama, seperti demam, batuk, dan pilek.
Pemeriksaan kesehatan yang akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan untuk memastikan apakah seseorang terinfeksi COVID-19. Saat ini masa inkubasi COVID-19 diperkirakan antara 1-14 hari dan perkiraan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan kasus.33. 34https://tirto.id/how-cara-mencepat-penularan-virus-corona-covid-19-f5rR, diakses pada 16 Desember 2020.
Beritahukan kepada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah bepergian terutama ke negara terjangkit, atau melakukan kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala yang sama. 46962/MPK.A/HK/2020, tentang pembelajaran daring dan bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 di perguruan tinggi. 19 Tahun 2020 tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah.
Penelitian Yang Relevan
Program ini masih tergolong baru, belum menyasar generasi muda Tanah Air, sehingga kesan mengikuti program pendidikan online membuat Anda merasa tidak bersekolah sebagaimana mestinya. Belajar mandiri selain faktor ketekunan dan disiplin diri juga diperlukan motivasi belajar yang tinggi, karena ketika melakukan pembelajaran daring siswa kurang mandiri. Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa guru pendidikan jasmani angkatan 80an di sekolah menengah mengalami kendala dalam pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19.36.
Aulia Riska Nugraheny dengan judul “Peranan Teknologi, Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi (Kajian Efektivitas Pembelajaran Daring di Era New Normal pada Kasus Pandemi COVID-19)”. Pembelajaran daring menjadi salah satu kebijakan yang terpaksa diambil pemerintah Indonesia sebagai upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 di masyarakat, khususnya di lingkungan sekolah. Terkait dengan kebijakan pembelajaran daring ini, tentunya semua pihak harus bekerja sama dengan baik agar pembelajaran daring menjadi kebijakan yang efektif agar hasil belajar peserta didik pada pembelajaran daring tidak kalah dengan hasil pembelajaran daring di kelas seperti pada periode sebelumnya. pandemi di negara kita. .
Hasil telaah tulisan ini menunjukkan tingkat efektivitas pembelajaran daring dan pemanfaatan platform digital serta kendala apa saja yang terjadi ketika pembelajaran daring dilaksanakan di rumah, menurut data yang diperoleh dari hasil telaah artikel ilmiah dan pendapat berbagai siswa, guru dan orang tua siswa 37 3. Sehingga proses pembelajaran yang semula dilakukan langsung di kelas menjadi pembelajaran daring atau nekat, juga sesuai dengan dikte. 37 Aulia Riska Nugraheny, “Peran Teknologi, Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di Masa Pandemi (Kajian Efektivitas Pembelajaran Daring di Era New Normal pada Kasus Pandemi COVID-19)”.
Di SMA Islam Terpadu Az-Zahra Sragen juga diterapkan metode pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi daring seperti zoom, WhatsApp group, Google form dan voice note pada materi. Aplikasi Whatsapp paling cocok untuk melaksanakan pembelajaran daring di SMA Islam Terpadu Az-Zahra Sragen. Aplikasi ini lebih banyak digunakan oleh guru karena familiar baik bagi siswa maupun guru, sehingga lebih mudah dalam penerapannya. Hasil data yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa pembelajaran daring menjadi satu-satunya metode yang berlaku pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Guru dapat menilai siswa dengan cara lain untuk melihat tingkat pemahaman siswa dalam mengambil materi secara online, namun ada juga guru yang melakukan penilaian terhadap pembelajaran. daring kurang efektif karena adanya permasalahan pada kekuatan sinyal dan perangkat laptop pribadi siswa, kebiasaan belajar daring siswa, dan ketidakhadiran siswa.
Kerangka Berpikir
METODE PENELITIAN
- Tempat dan Waktu
- Subyek dan Instrumen
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Uji Keabsahan Data
- Teknik Analisis Data
Dalam hal ini responden yang diwawancarai adalah guru dan siswa IPS SMPN 06 Kota Bengkulu. Kepala sekolah hendaknya lebih memberikan dukungan kepada guru IPS dalam menghadapi kendala yang dihadapi guru dalam mengajar IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Sekolah SMP Negeri 6 Kota Bengkulu
Visi dan Misi Sekolah SMP Negeri 6 Kota Bengkulu
Struktur Organisasi SMP Negeri 6 Kota Bengkulu
Data Guru SMP Negeri 6 Kota Bengkulu
Data Jumlah Siswa SMP Negeri 6 Kota Bengkulu
Hasil Penelitian
- Sistem pembelajaran IPS pada masa Pandemi Covid-19 di SMPN
- Kendala yang dihadapi guru dalam pembelajaran IPS pada
Pembahasan materi yang diajarkan secara daring pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu disesuaikan dengan kurikulum yang ditetapkan pemerintah, artinya tidak ada perubahan materi selama pelaksanaan pembelajaran daring. Pembelajaran IPS pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu terlaksana dengan baik dan tepat, hal ini dibuktikan dengan para guru yang telah melakukan langkah-langkah sistematis dengan tujuan agar materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa, antara lain: 64 Pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu dilakukan guru untuk bertanya kepada siswa tentang materi yang diberikan guru dan memantau siswa dalam kegiatan yang ada sebagai penilaian afektif.
Hal ini dilakukan pihak sekolah dengan tujuan agar pengawasan dapat dilakukan secara maksimal selain dari guru, sehingga orang tua juga dapat terlibat langsung dalam pengawasan anak di rumah pada saat pembelajaran IPS di masa pandemi Covid-19 di SMPN. 06 Kota Bengkulu. Solusi yang diterapkan oleh guru IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu, solusinya adalah guru memberikan model pembelajaran yang bervariasi kepada siswa agar siswa tidak terbebani dan tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran jarak jauh ini. Dalam proses pembelajaran, banyak permasalahan yang dihadapi guru IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu sebagai pendidik, yang terbagi dalam beberapa indikator antara lain: 1) proses pemberian materi pembelajaran, 2) proses interaksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran, 3) kualitas penguat fasilitas dan unsur pembelajaran, 4) mengelola bahan ajar yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran, dan 5) menyiapkan perangkat kurikulum yang sesuai dengan kondisi saat ini.
Sistem pembelajaran IPS pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 06 Kota Bengkulu diprogram dengan dua sistem pembelajaran yaitu Bengkulu. Diprogram dengan dua sistem pembelajaran, yaitu sistem online dan sistem tatap muka. sistem ini juga berpedoman pada surat edaran pemerintah. “Metode Pembelajaran Daring Menggunakan Aplikasi Online Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPIT Az-Zahra Sragen Tahun Pelajaran 2019/2020.”