• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRA ANESTESI PADA OPERASI CA MAMMAE YANG AKAN DILAKUKAN OPERASI MASTEKTOMI DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

N/A
N/A
Tanti dwi Cahyani

Academic year: 2024

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRA ANESTESI PADA OPERASI CA MAMMAE YANG AKAN DILAKUKAN OPERASI MASTEKTOMI DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRA ANESTESI PADA OPERASI CA MAMMAE YANG AKAN DILAKUKAN OPERASI MASTEKTOMI

DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

OLEH :

TANTI DWI CAHYANI 132011263001

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

2021

(2)

PROGRAM STUDI SPESIALIS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

No. RM : 1295XXXX Diagnosa Medis :Ca Mammae pro mastektomi

Tanggal Pengkajian: 8 November2021 Jam Pengkajian: 08.00 WIB

I. IDENTITAS :

1. Nama Pasien : Ny . W

2. Umur : 56 Tahun

3. Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia

4. Agama : Islam

5. Pendidikan : SMA

6. Pekerjaan : Karyawan Swasta 7. Alamat : Kalijudan 8/30 Surabaya 8. Sumber Biaya : BPJS kls 1

PENGKAJIAN :

1. KELUHAN UTAMA : Nyeri pada kaki dan tangan 2. PEMERIKSAAN FISIK:

a) B1:Jalan nafas klien spontan ,Inspeksi pergerakan dinding dada Simetris,Auskultasi dada Suara nafas Vesikuler tidak ada wheezing,Feel:hembusan nafas hangat, Frekuensi napas 20 x/

menit,tidak ada tidak penggunaan otot bantu nafas (otot sternokleidomastoideus) ,Palpasi: Vocal premitus (pasien mengatakan 77) Normal (Teraba getaran di seluruh lapang paru) Perkusi dada:

sonor (normal) satutasi 98 %.

b) B2:Circulation,Sistem Peredaran Darah Inspeksi: CRT (Capillary Refill Time) < 2 detik,tidak ada sianosis (warna kebiruan) di sekitar bibir klien, konjungtiva tidak anemis berwarna merah muda,Palpasi:

akral hangat, kering, TD: 125/88 mmHg N: 116 x/menit S:

36,2 oC RR: 20 x/menit

B3: Neurologi tingkat kesadaran klien secara kwantitatif 456,secara kualitatif Compos Mentis, Pemeriksaan Reflek: a. Reflek bisep positif , Reflek patella positif, P : nyeri bertambah bila kaki bergerak

Q : merasakan nyeri yang amat sangat seperti di iris iris R : nyeri pada kaki kanan dan tangan kiri

S : nyeri tingkat sedang , skala 5 dari skala 0-10 T : Terus menerus sdh setahun ini

(3)

Pemeriksaan Nervus:1(Olfaktorius): Tes fungsi penciuman normal, Nervus 2 (Optikus): Tes fungsi penglihatan (pasien memakai kaca mata plus ,Nervus 3, Nervus 4, Nervus 6 (Okulomotorius, Trokhlearis, Abdusen): Pasien mampu melihat ke segala arah (Normal) Nervus 5 (Trigeminus): a. Sensorik : pasien mampu merasakan rangsangan di dahi, pipi dan dagu (normal) b. Motorik : pasien mampu mengunyah (menggeretakan gigi) dan otot masseter (normal) Nervus 7 (Facialis):

a. Sensorik : pasien mampu merasakan rasa makanan (normal) b.

Motorik : pasien belum mampu tersenyum simetris dan mengerutkan dahi karena nyeri di daerah rahang bawah, Nervus 8 (Akustikus): Tes fungsi pendengaran (rine dan weber) Nervus 9 (Glososfaringeus) dan N10 (Vagus): pasien mampu menelan namun sedikit terhambat karena ada fraktur mandibula dan ada refleks muntah (Normal) Nervus 11 (Aksesorius): pasien mampu mengangkat bahu (normal) Nervus 12 (Hipoglosus): pasien mampu menggerakan lidah ke segala arah dengan perlahan

c) B4 (Bladder) Sistem Perkemihan Inspeksi: integritas kulit alat kelamin normalnya warna merah muda, tidak ada Hidrokel . Palpasi: Tidak ada distensi kandung kemih,tidak ada distensi kandung kemih Masalah keperawatan: tidak ada

d) B5 (Bowel) Sistem Pencernaan Inspeksi:, mulut agak kotor dan bau ,klien bisa membuka mulut , bentuk abdomen simetris, tidak distensi abdomen,diameter perut 70 cm tidak accites, Auskultasi: peristaltik usus Normal 25x/menit ,

e) B6 (Bone) Sistem Muskuluskeletal Inspeksi: warna kulit sawo matang, pergerakan sendi tidak bebas dan kekuatan otot penuh, tidak ada fraktur, tidak ada lesi Palpasi: turgor kulit elastis,Suhu 37C , : kaki kanan tampak bengkak , kemerahan ,keras dan nyeri tekan Klien mengatakan kaki kanan bertambah sakit bila di Gerakan.

Integumen : Klien mengatakan Ada luka terbuka pada payudara kiri , mengeluarkan nanah, berbau amis . ukuran luka kira kira 5 x 4 cm .Tampak tangan kiri kulit kering , mengelupas ,kehitaman

3. PEMERIKSAAN PENUNJANG : HB 9,0 g/dl BUN 76.8

Lekosit 26.05 Kreatinin 2.33 Eritrosit 3.39 Albumin 3.00 Hematocrit 26.2 Natrium 125

Trombosit 463 Rapid Antigen SARS CoV-2 Negatif MCV 77.3 GDA 118 mg/dl

RDW 16.3 Limfosit 6.7 Eosinofil 0.2 Neutrofil 88.4

(4)

4.Status Fisik ASA 3 5. TERAPI

- Infus Futrolit : PZ ;2:1 1500/24 Jam - Ceftriaxone 2 x 1

- Omeprazole 2 x 1 - Santagesik 3x1 - Nourobion 1 X 1 - Amitriptilin 1 tb oral WOC CA Mammae

(5)

II. ANALISA DATA DAN PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN:

1.Nyeri kronis b.d kondisi musculoskeletal kronis d.d Pasien mengeluh sakit pada kaki kanan dan tangan kiri,TTV saat pasien berbaring: TD: 126/72 mmHg: N: 116 x/menit; S: 36,2 o,C; RR: 20 x/menit. Asesmen nyeri

P : nyeri bertambah bila kaki di gerakan

Q : merasakan nyeri yang amat sangat seperti di iris iris R : nyeri pada kaki kanan dan tangan kiri

S : skala nyeri sedang , skala 5 dari skala 0-10 T : Terus menerus sdh setahun ini ( D.0078 )

2. Gangguan integritas kulit/jaringan b.d perubahan sirkulasi d.d Pasien Klien mengatakan Ada luka terbuka pada payudara kiri , mengeluarkan nanah, berbau amis ,Luka ukuran 5x6 cm, .Pada tangan kiri kulit kering , mengelupas dan bewarna kehitaman yang meluas di sepanjang tangan, Lekosit 26.050 ,HB 9 gr/dl dan Suhu 36,2 °C. ( D.0129 )

4. Gangguan mobilitas fisik b. d nyeri kronis d.d Klien mengatakan kaki kanan bertambah sakit bila di gerakkan , Klien hanya berbaring saja ,kaki kanan tampak bengkak , kemerahan ,keras dan nyeri tekan , ROM menurun ,kekuatan otot ekstremitas bawah menurun menjadi 3 , ekstremitas atas kiri 3 ( D.0054 )

4. Perfusi jaringan tidak efektif b.d penurunan HB d,d TD 126/78 mmHg N:

116x/menit , suhu 36,2Akra dingin, pucat dan basah. CRT ≥ 2 detik , sirkulasi perifer menurun ( D.0009)

5. Defisit perawatan diri , berhias, berpakain, toilet b.d gangguan

muskulosketal d.d Klien mengatakan tidak mau mandi seka karena nyeri , Klien tidak mampu mandi , mengenakan pakaian , makan dan toilet ( D.0109 )

III.INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL (SLKI & SIKI)

A. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN RASIONAL (SLKI & SIKI) Diagnosa

Keperawatan (P-E-S)

Tujuan dan

Kriteria Hasil Rencana (Intervensi) Keperawatan Nyeri kronis b.d

kondisi

musculoskeletal kronis d.d Pasien mengeluh sakit pada kaki kanan dan tangan kiri,TTV saat pasien berbaring:

TD: 126/72 mmHg:

N: 116 x/menit; S:

36,2 o,C; RR: 20 x/menit. Asesmen

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 8 jam diharapkan:

Tingkat nyeri menurun

(L.08066), kriteria hasil:

 Keluhan nyeri menurun

Manajemen nyeri (I.08238) Observasi:

 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

 Identifikasi skala nyeri

 Identifikasi respons nyeri non verbal

 Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.

 Monitor efek samping penggunaan analgetik.

Terapeutik:

(6)

nyeri

P:nyeri bertambah bila kaki di gerakan Q:merasakan nyeri yang amat sangat seperti di iris iris R:nyeri pada kaki kanan dan tangan kiri

S:skala nyeri sedang , skala 5 dari skala 0-10

T:Terus menerus sdh setahun ini ( D.0078 )

 Meringis menurun

 Sikap protektif menurun

 Kegelisahan menurun

 Kesulitan tidur menurun

 Frekuensi nadi membaik

 Pola nafas membaik

 Tekanan darah membaik

 Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (misalnya terapi musik, biofeedback, terapi pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi bermain)

 Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis, suhu

ruangan, pencahayaan, kebisingan)

 Fasilitasi istirahat dan tidur

 Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.

Edukasi:

 Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri

 Jelaskan strategi meredakan nyeri.

 Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

 Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat

 Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Gangguan integritas

kulit/jaringan b.d perubahan sirkulasi d.d Pasien Klien mengatakan Ada luka terbuka pada payudara kiri , mengeluarkan

nanah, berbau amis ,Luka ukuran 5x6 cm, .Pada tangan kiri kulit kering , mengelupas dan bewarna kehitaman yang meluas di sepanjang tangan, Lekosit 26.050 ,HB 9 gr/dl dan Suhu 36,2 °C. ( D.0129 )

Integritas kulit meningkat ( L.14125)

Setelah di lakukan perawatan selama 3 x 24 jam integritas kulit meningkat dengan kreteria hasil:

Kerusakan jaringan menurun

Kerusakan lapisan kulit menurun

Perawatan luka ( I.14564) utk luka pada payudara kiri Observasi :

Monitor karakter luka

Monitor tanda – tanda infeksi Therapeutik

Berikan suplemen vitamin dan mineral Edukasi

Jelaskan tanda dan gejala infeksi

Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein

Kolaborasi

Prosedur debridement

Pemberian antibiotic

Perawatan Integritas kulit ( I.111353) untuk perawatan pada tangan kiri

Observasi

Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit

(7)

Therapeutik

Ubah posisi tiap 2 jam jika berbaring

Berikan minyak kelapa utk kulit kering Edukasi

Anjurkan minum air yang cukup

Anjurkan meningkakan asupan nutrisi

Anjurkan menggunakan pelembab

(D. 0080) ansietas b.d. krisis situasional d.d. klien merasa bingung dan khawatir, muka pucat dan kontak mata berkurang.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1 jam diharapkan:

Tingkat ansietas menurun (L.09093 SLKI) dengan kriteria hasil:

Verbalisasi kebingungan dan khawatir tidak ada.

Terapi Relaksasi (I.09326) Obervasi :

.Identifikasi penurunan tingkat energi,ketidak mampuan berkonsentrasi,atau gejala lain yang mengganggu kemampuan kognitif

.Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan

.periks ketegangan otot ,frekuensi nadi,tekanan darah, dan suhu sebelum dan sesudah latihan

.monitor respon terhadap terapi relaksasi Terapeutik :

Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman,jika memungkinkan

.Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik relaksasi

.Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama

.gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik atau tindakan medis lain jika sesuai

Edukasi :

.Jelaskan tujuan,manfaat,batasan, dan jenis relaksasi yang tersedia( misal musik,meditasi,napas dalam, relaksasi otot progresif

(8)

.jelaskan secara rinci intervensi yang dipilih .Anjurkan mengambil posisi yang nyaman .anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi .Anjurkan sering mengulang atau memilih teknik yang dipilih

Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi( napas dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbing

Defisit Pengetahuan (D.0111) bd kurang terpapar Informasi

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam diharapkan tingkat

pengetahuan membaik Kriteria Hasil:

Perilaku sesuai anjuran

Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik

Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi Persepsi yang keliru terhadap masalah Menjalani

pemeriksaan yang tidak tepat

Perilaku

Edukasi Kesehatan Observasi:

Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi

Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup bersih dan sehat

Terapeutik:

Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan Berikan kesempatan untuk bertanya

Edukasi

Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

IV.TINDAKAN KEPERAWATAN YANG DILAKUKAN : INTERVENSI KEPERAWATAN:

A. Diagnosa 1 Nyeri akut (D.0077)

(9)

MANAJEMEN NYERI (I. 08238) 1.Observasi

lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri Identifikasi skala nyeri

Identifikasi respon nyeri non verbal

Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri

Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup 2.Terapeutik

Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (teknik imajinasi terbimbing,)

Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, kebisingan) Fasilitasi istirahat dan tidur

Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 3.Edukasi

Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri

Anjurkan memonitor nyri secara mandiri

Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri(imajinasi terbimbing) 4.Kolaborasi

Pemberian analgetik (analsik sanbe kalau perlu) B. Diagnosa Ansietas(D.0080)

Reduksi Ansietas : (I.09314):

1.Observasi:

Identifikasi saat tingkat ansietas berubah Identifikasi kemampuan mengambil keputusan Monitor tanda – tanda ansietas

2.Terapeutik:

Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan Temani pasien untuk mengurangi kecemasan

Pahami situasi yang membuat ansietas Dengarkan denga penuh perhatian

Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan

Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang.

3.Edukasi:

Jelaskan prosedur ,termasuk sensasi yang mungkin dialami

Informasikan secara factual mengenai diagnosis,pengobatan dan prognosis Anjurkan keuarga untuk tetap bersama pasien

Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan Latih teknkrelaksasi

4.Kolaborasi:

Kolaborasi pemberian obat anti ansietas jika perlu.

C. Diagnosa Defisit Pengetahuan (D.0111) Edukasi Kesehatan (I.12383)

1.Obserbasi

Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 2.Terapeutik

(10)

Sediakan materi dan media pendidikan tentang post appendiktomy Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

\Berikan kesempatan untuk bertanya 3.Edukasi

Jelaskan pengertian terkait post apendictomy dan mobilisasi dini F. EVALUASI

A.Diagnosa (D.0077) Subyektif :

Pasien mengatakan nyeri berkurang (skala 3) Obyektif :

Pasien tampaklebih rileks Asesmen :

Tujuan tercapai sebagian Planing :

Lanjutkan Intervensi B.Diagnosa (D.0080)

Subyektif :Pasien mengatakan merasa lebih tenang Obyektif :

Pasien tampak lebih tenang Verbalisasi kebingungan menurun Perilaku gelisah menurun

Asesmen :

Tujuan tercapai sebagian Planing :

Lanjutkan Intervensi

Evidane Base Nursing :

Untuk penanganan independent profesi perawat dapat dilakukan melalui pemberian dan edukasi intervensi non-farmakologis berupa tatalaksana guided imagery dan progressive muscle relaxation untuk mengurangi intensitas nyeri yang dirasakan (Paolis, et.al 2019).

Bisa pula berupa tindakan kolaboratif dengan professional lain selain medis, yaitu ahli akupuntur (batra) untuk menghilangkan nyeri (Coutaux, 2017).

Referensi:

Coutaux, A. (2017). Non-pharmacological treatments for pain relief: TENS and acupuncture. Joint Bone Spine, 84(6), 657-661.

De Paolis, G., Naccarato, A., Cibelli, F., D'Alete, A., Mastroianni, C., Surdo, L., ... &

Magnani, C. (2019). The effectiveness of progressive muscle relaxation and interactive guided imagery as a pain-reducing intervention in advanced cancer patients: A multicentre randomised controlled non-pharmacological trial. Complementary therapies in clinical practice, 34, 280-287.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan aman nyaman: nyeri berhubungan dengan luka insisi pada. abdomen kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah, regio

Diteruskan telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemudian jari-jari tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara ke arah putting susu gerakan diulang 20-30 kali untuk

Gangguan aman nyaman: nyeri berhubungan dengan luka insisi pada abdomen kuadran kanan bawah dan kuadran kiri bawah, regio inguinalis dextra (regio kanan bawah)