• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. F DENGAN TINDAKAN OPERASI ORIF A/I FRAKTUR CLAVICULA SINISTRA 1/3 MEDIAL DI KAMAR OPERASI RS UBAYA SURABAYA

N/A
N/A
Yuni S Yuliana

Academic year: 2024

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. F DENGAN TINDAKAN OPERASI ORIF A/I FRAKTUR CLAVICULA SINISTRA 1/3 MEDIAL DI KAMAR OPERASI RS UBAYA SURABAYA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. F DENGAN TINDAKAN OPERASI ORIF A/I FRAKTUR

CLAVICULA SINISTRA 1/3 MEDIAL DI KAMAR OPERASI

RS UBAYA SURABAYA Disusun oleh : Kelompok 5

1. Sinta Ayu Artika (RS Ubaya) 2. M.luthfi (RS Hermina Cilegon)

3. Eneng ratna (RS Hermina Periuk Tangerang) 4. Yuni (RS Hermina Tasikmalaya)

5. Sri Rahayu (RS Hermina Ciawi)

(2)

Apa itu Fraktur?

Fraktur merupakan istilah dari hilangnya

kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang

bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum, fraktur adalah patah tulang yang

disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.

(3)

Patofisiologi

(4)

Tinjauan Kasus Pengkajian

DATA PASIEN

• Nama pasien : Nn. F

• Umur : 19tahun

• MRN : 6020006*56

• Jenis Kelamin : Perempuan

• Dokter Operator : dr. Mohammad Zaim C.,Sp.OT

• Pekerjaan : Mahasiswa

• Pendidikan terakhir : SLTA

• Agama : Islam

• Suku : Jawa

(5)

Keluhan Utama : Nyeri bahu kiri

Riwayat Penyakit Sekarang : Pada tanggal 25 Januari 2024 pukul 08.50 pasien datang ke IGD dengan

keluhan post KLL motor vs motor, pasien dibonceng oleh gojek lalu menabrak motor dari lawan arah,

saat kejadian memakai helm dan helm terlepas.

Pasien mengeluh nyeri bahu pada bahu kirinya.

Rasanya berdenyut dengan skala nyeri 3. Pasien di diagnosa fraktur clavicula sinistra dan direncanakan oprasi. Pasien cemas dan bertanya-tanya tentang

operasinya. Pada saat pengkajian didapatkan

keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, TD 130/90mmHg, Suhu 36,5 C, Nadi 82 x/menit

teraba kuat, akral hangat, CRT <2 detik, pernafasan 20 x/menit, SpO2 99 %, Kadar Hemoglobin 9.4,

Hematokrit 29.4 , dan Leukosit 22.3

Anamnesa

(6)

Diagnosa Keperawatan

A

B

C

Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (fraktur clavicula) (D.0077)

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan kerusakan integritas tulang (fraktur clavicula kiri) (D.0054) Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar

informasi (prosedur pembedahan) (D.0080)

PraOperasi

(7)

Diagnosa Keperawatan

A

B

Resiko syok hipovolemik

berhubungan dengan perdarahan (D.0039) 

Resiko infeksi dibuktikan dengan prosedur invasif, terdapat port de antreepada luka (D.0142)

Intra operasi

A

B

Nyeri akut berhubungan dengan efek pembedahan

ditandai dengan tampak luka operasi di clavicula (D.0077) Gangguan mobilitas fisik

berhubungan dengan kerusakan integritas tulang (D.0054)

Post Operasi

(8)

Analisa Data

DS Pasien mengatakan nyeri bahu kiri, nyeri saat digerakkan, nyeri berdenyut, nyeri hilang timbul, skala nyeri 3

KU sakit sedang, kesadaran CM, pasien tampak meringis kesakitan, saat tangan kiri diminta

digerakkan, skala nyeri 3, TD : 110/70mmHg, N 82x/menit RR : 22x/menit S : 36,7’C

PRA OPERASI

Nyeri akut

DO

Etiologi

mASALAH etIOLOGI

Agen pencedera

fisik

(9)

Analisa Data

DS -

Tampak perdarahan intra operasi +200cc , akral

hangat, crt <2detik, tidak tampak sianosis, Ku sedang kes CM TD 120/70mmHg N 78 RR 18 SpO2 99%

Intra operasi

Resiko syok hipovolemik

DO

Etiologi

mASALAH etIOLOGI

Perdarahan

(10)

Analisa Data

DS Pasien mengatakan tangan kiri belum dapat di gerakkan dan tangan kiri terasa masih sakit

Pasien terpasang armsling pada tangan kiri. Adanya luka luka operasi pada bahu kiri. Skala nyeri 3 TD

130/80mmHg N 88x/menit RR 20x/menit S 36,5 SpO2 99%

- Cortical screw 3,5 no 12mm (2) - Cortical screw 3,5 no 14mm (3) - 1/3 Tubuler 6 Hole (1)

POST OPERASI

Gangguan

mobilitas fisik

DO

Etiologi

mASALAH etIOLOGI

efek agen farmakologis,

program

pembatasan gerak

(11)

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi  

Nyeri akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik (fraktur

clavicula) (D.0077)  

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat nyeri menurun

Kriteria hasil :

• Keluhan nyeri berkurang

• Pasien tidak gelisah

• Pasien tampak rileks

• Pola nafas teratur

• Frekuensi nadi dalam batas normal

• Observasi ku dan TTV

• Kaji skala nyeri

• Anjurkan pasien relaksasi nafas untuk

mengurangi nyeri

• Berikan

lingkungan dan posisi yang

nyaman

• Kolaborasi

dengan dokter

dalam pemberian analgetik

Intervensi Pre Op

(12)

Diagnosa Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi  

Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan

perdarahan (D.0039) 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan resiko syok hipovolemik tidak terjadi

Kriteria hasil :

• Tanda-tanda vital dalam batas normal

• Tidak ada tanda syok

• Observasi volume darah yg keluar

• Observasi tanda- tanda syok

hipovolemik

• Kolaborasi

dengan dokter dalam

pemenuhan

cairan dan obat anti perdarahan

Intervensi Intra Op

(13)

Intervensi Post

Op

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan kriteria hasil

Intervensi

Gangguan mobilitas fisik berhubungan

dengan efek agen farmakologis,

program

pembatasan gerak (D.0054)

 

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan selama diharapkan

mobilitas fisik meningkat Kriteria hasil :

• Extremitas dapat digerakkan

• Gerakan terarah  

• Observasi TTV setelah

mobilisasi

• Menganjurkan pasien

mobilisasi bertahap

• Melibatkan keluarga

dalam

membantu

• pasien mobilisasi

(14)

Implementasi

(15)

Implementasi

(16)

EVALUASI PRE OP

Tanggal /Jam

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi

26/01/2024 17:50

Nyeri akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisik (fraktur clavicula)

(D.0077)  

S : pasien mengatakan nyeri

berkurang dengan skala 2 O : pasien tampak lebih tenang, Ku sedang kes CM TD 120/70mmHg N 82 RR 18 SpO2 99%

A : Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

(17)

EVALUASI INTRA

OP

Tanggal

/Jam

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi

 26/01/2024 17:50

Resiko syok hipovolemik

berhubungan dengan perdarahan (D.0039)   

S : -

O : Tampak perdarahan intra operasi +200cc ,

akral hangat, crt <2detik, tidak tampak sianosis, Ku sedang kes CM TD

120/70mmHg N 78 RR 18 SpO2 99%

A : Masalah tidak diterjadi

P : Intervensi dihentikan

(18)

EVALUASI POST OP

Tanggal /Jam

Diagnosa Keperawatan

Evaluasi

26/01/2024 17:50

Gangguan

mobilitas fisik

berhubungan dengan efek agen farmakologis, program pembatasan gerak (D.0054)

S : Pasien mengatakan tangan kiri masih kaku O : Pasien belum dapat menggerakan tangan kirinya, terdapat luka post op terpasang

Cortical screw 3,5 no 12mm (2), Cortical screw 3,5 no 14mm (3), 1/3 Tubuler 6 Hole (1), tertutup lumatull, kasa, hypafix, luka

tidak ada rembesan , TTV dalam batas normal A : Masih belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan!

(19)

Mari berhati hati dalam melakukan

sesuatu kegiatan

terimakasih

Referensi

Dokumen terkait

4.4.1 Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis, semua intervensi keperawatan telah dilakukan selama 3 hari meliputi tindakan

4.4.1 Pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis, semua intervensi keperawatan telah dilakukan selama 3 hari meliputi tindakan

pada diagnosa keperawatan ini dipakai sebagai intervensi untuk menyelesaikan masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik pada pasien Nn.

Diagnosa keperawatan yang utama adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (post op ganglion), data subjektif : pasien mengatakan luka operasi terasa nyeri

Pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisiologis , semua intervensi keperawatan telah dilakukan pada Klien 2 selama 2x kunjungan meliputi tindakan keperawatan

Berdasarkan intervensi yang telah direncanakan, penulis melakukan implementasi pada diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen pecedera fisik pada subjek tanggal 24

perencanaan keperawatan pada pasien fraktur Diagnosa keperawatan Luaran Intervensi Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Pencedera Fisik d.d : - Mengeluh nyeri - Tampak meringis -

Evaluasi Keperawatan Pada tanggal 30 juni 2022 pukul 13.15 WIB hasil evaluasi diagnosis keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik yaitu S : klien mengatakan nyeri