• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Konseptual SAK EMKM Konsep Pervasive - Blog Staff

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2025

Membagikan "Kerangka Konseptual SAK EMKM Konsep Pervasive - Blog Staff"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka

Konseptual

(2)

Agenda

Kerangka Konseptual PSAK

Kerangka Konseptual SAK EMKM dan SAK ETAP

Kerangka Konseptual SAK Syariah

Kerangka Konseptual PSAP

2

(3)

Pengantar

• Kerangka konseptual disahkan pada 27 September 2016

• Adopsi dari The Conceptual Framework for Financial Reporting per 1 Jan 2016

• Menggantikan KDPPLK 2014

(4)

ISI KERANGKA KONSEPTUAL

PENDAHULUAN

• I Tujuan Pelaporan Bertujuan Umum

• II Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)

• III Karakteristik Kualitatif Infromasi Keuangan yang Berguna

• IV Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan euangan (1994) Pengaturan yang Tersisa

BAB

(5)

Pendahuluan - Tujuan

Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan tinjauan atas SAK yang ada;

DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian laporan keuangan dengan

menyediakan dasar untuk mengurangi jumlah alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh SAK;

DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;

penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;

auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan keuangan telah sesuai dengan SAK;

pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan

untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan pekerjaan DSAK IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan SAK .

Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:

(6)

Pendahuluan - Status

Kerangka Konseptual bukan merupakan PSAK sehingga tidak

mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual ini tidak mengungguli PSAK tertentu.

Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka Konseptual.

Akan tetapi, karena DSAK IAI akan dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam pengembangan SAK baru dan dalam melakukan peninjauan SAK yang ada, maka konflik antara Kerangka Konseptual dan SAK akan

terselesaikan seiring dengan berjalannya waktu.

DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus yang jarang terjadi mungkin terdapat konflik antara Kerangka Konseptual dan PSAK.

Kerangka Konseptual akan direvisi dari waktu ke waktu berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam penggunaan Kerangka Konseptual tersebut.

(7)

BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum

Tujuan, kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum

• Sumber daya ekonomi dan klaim

• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim

• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis akrual

• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas masa lalu

• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak berasal dari kinerja keuangan

Informasi tentang sumber daya ekonomik

entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta

perubahan sumbe daya dan klaim

(8)

Tujuan laporan keuangan

• Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada

entitas.

• Laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) tidak didesan untuk menunjukkan nilai entitas tetapi memberikan informasi yang membantu untuk mengestimasi nilai entitas.

• Laporan keuangan tidak ditujukan untuk pihak tertentu

(9)

Informasi tentang Sumber Daya Ekonomi

Sumber daya ekonomi dan klaim

Perubahan sumber daya ekonomi dan klaim

Kinerja keuangan terfleksi oleh akuntansi akrual

Kinerja keuangan terfleksi oleh arus kas masa lalu

Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim yang tidak berasal dari kinerja keuangan

(10)

BAB II – Entitas Pelapor (untuk ditambahkan)

(11)

BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna

Pendahuluan

Karakteristik kualitatif fundamental

Relevansi

Representasi Tepat

Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Keterbandingan

Keterverifikasian

Ketepatwaktuan

Keterpahaman

Karakteristik kualitatif fundamental

Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal

Karakteristik kualitatif laporan keuangan yang berguna

Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang berguna

(12)

Pendahuluan

• Karakteristik kualitatif informasi keuangan mengidentifikasi jenis informasi berguna untuk investor dan investor potensial, pemberi

pinjaman, serta kreditor untuk membuat keputusan mengenai entitas.

• Karakteristik kualitatif diterapkan untuk informasi keuangan yang

tersedia dalam laporan keuangan, dan juga informasi keuangan yang tersedia dengan cara lainnya.

• Karakteristik kualitatif informasi keuangan diterapkan untuk informasi keuangan yang tersedia dalam laporan keuangan, dan juga informasi keuangan yang tersedia dengan cara lainnya.

• Biaya merupakan kendala pervasive dalam menyediakan informasi keuangan.

• Pertimbangan penerapan karakteristik kualitatif dan kendala biaya berbeda untuk jenis informasi yang berbeda.

(13)

Karakteristik Kualitatif Fundamendal

Relevansi – nilai prediktif dan/atau nilai konfirmasi memperhatikan materialitas

Informasi keuangan yang relevan mampu membuat perbedaan dalam keputusan yang diambil oleh pengguna.

Informasi keuangan memiliki nilai prediktif jika informasi tersebut dapat digunakan sebagai masukan yang digunakan oleh pengguna untuk memprediksi hasil (outcom masa depan

Informasi keuangan memiliki nilai konfirmasi jika menyediakan masukan (konfirmasi atau perubahan) tentang evaluasi sebelumnya.

Informasi adalah material jika informasi tersebut hilang atau salah saji sehingga dapat mempengaruhi keputusan yang dibuat pengguna yang berdasarkan atas informasi keuangan tentang entitas pelapor tertentu

(14)

Karakteristik Kualitatif Fundamendal

• Representasi tepat – lengkap; netral dan bebas dari kesalahan

– Lengkap mencakup seluruh informasi yang diperlukan pengguna agar dapat memahami fenomena yang digambarkan, termasuk seluruh diskripsi dan penjelasan yang diperlukan.

– Netral adalah tanpa bias dalam pemilihan atau penyajian informasi keuangan.

– Bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam mendeskripsikan fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan tanpa ada kesalahan dalam prosesnya

(15)

Karakteristik Kualitatif Fundamendal

• Penerapan karakteristik kualitatif fundamental

– Informasi harus relevan dan juga direpresentasikan secara tepat untuk disebut sebagai informasi yang berguna.

– Representasi tepat dari fenomena yang tidak relevan atau

representasi tidak tepat dari fenomena yang relevan tidak akan membantu pengguna untuk membuat keputusan yang baik.

– Proses yang paling efisien dan efektif dalam penerapan karakteristik kualitatif fundamental biasanya adalah:

• Identifikasi fenomena ekonomi yang memiliki potensi menjadi berguna bagi pengguna

• Identifikasi jenis informasi tentang fenomena yang paling relevan

• Menentukan apakah informasi tersebut tersedia dan dapat direpresentasikan secara tepat

(16)

Karakteristik Kualitatif Peningkat

• Keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan

keterpahaman adalah karakteristik kualitatif yang meningkatkan kegunaan informasi yang relevan dan direpresentasikan secara tepat.

• Karakteristik kualitatif peningkat juga dapat membantu dalam

menentukan mana diantara dua cara yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena jika keduanya dianggap sama- sama relevan dan direpresentasikan secara tepat.

(17)

Karakteristik Kualitatif Peningkat

Keterbandingan

• Keterbandingan adalah karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami persamaan dalam, dan perbedaan antara, pos-pos.

Tidak sama konsistensi dengan keterbandingan.

Konsistensi merujuk kepada penggunaan metode yang sama terhadap pos-pos yang sama, baik dari periode ke periode dalam suatu entitas pelapor atau dalam satu periode antar entitas.

Keterbandingan adalah tujuan, sedangkan konsistensi membantu untuk mencapai tujuan tersebut

Keterbandingan bukan berarti seragam.

Beberapa derajat keterbandingan kemungkinan dapat dicapai dengan memenuhi karakteristik kualitatif fundamental.

(18)

Karakteristik Kualitatif Peningkat

Keterverifikasian

Keterverifikasian berarti berbagai pengamat independen dengan pengetahuan berbeda-beda dapat mencapai konsensus, meskipun tidak selalu mencapai kesepakatan, bahwa penggambaran tertentu merupakan representasi tepat.

Verifikasi dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung.

Verifikasi langsung berarti pemverifikasian jumlah atau representasi lain melalui observasi secara langsung

Verifikasi tidak langsung berarti pemeriksaan masukan pada suatu model, rumus, atau teknik lain dan pengalkulasian ulang hasil dengan menggunakan metodologi yang sama.

Tidak mungkin untuk memverifikasi beberapa penjelasan dan informasi laporan keuangan perkiraan masa depan hingga suatu periode masa depan. Untuk membantu pengguna memutuskan apakah mereka ingin menggunakan informasi tersebut, umumnya dibutuhkan pengungkapan asumsi yang

mendasari, metode untuk penggabungan informasi tersebut dan faktor lainnya, serta keadaan yang mendukung informasi tersebut.

(19)

Karakteristik Kualitatif Peningkat

Ketepatwaktuan

Ketepatwaktuan berarti tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada waktu yang tepat sehingga dapat mempengaruhi keputusan

mereka.

Semakin lawas suatu informasi maka semakin kurang berguna informasi tersebut.

Beberapa informasi dapat terus tepat waktu bahkan dalam jangka panjang setelah akhir dari periode pelaporan, misalnya, beberapa pengguna perlu mengidentifikasi dan menilai tren.

Keterpahaman

Pengklasifikasian, pengarakteristikan dan penyajian informasi secara jelas dan ringkas dapat membuat informasi tersebut terpaham.

Beberapa fenomena adalah rumit secara inheren dan tidak mudah untuk dipahami.

Laporan keuangan disiapkan untuk pengguna yang memiliki

pengetahuan memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi serta pengguna yang meninjau dan menganalisa informasi dengan tekun.

(20)

Karakteristik Kualitatif Peningkat

Penerapan Karakteristik Kualitatif Peningkat

• Karakteristik kualitatif peningkat harus dimaksimalkan sebaik mungkin.

• Karakteristik kualitatif peningkat, baik secara individu atau kelompok, tidak dapat membuat informasi menjadi berguna bila informasi

tersebut tidak relevan atau tidak terepresentasikan secara tepat.

• Penerapan karakteristik kualitatif peningkat merupakan sebuah proses yang berulang yang tidak mengikuti urutan tertentu.

• Terkadang, satu karakteristik kualitatif peningkat mungkin dapat dikurangkan untuk memaksimalkan karakteristik kualitatif lainnya.

Sebagai contoh, pengurangan temporer dalam keterbandingan sebagai akibat dari penerapan standar pelaporan keuangan baru secara

prospektif mungkin berguna untuk meningkatkan relevansi atau representasi tepat dalam jangka panjang.

Pengungkapan yang sesuai secara parsial dapat mengompensasi ketidakterbandingan

(21)

Kendala Biaya Pelaporan Keuangan yang Berguna

• Biaya merupakan kendala besar untuk informasi yang dapat disajikan dalam pelaporan keuangan.

• Pelaporan informasi keuangan menimbulkan biaya, dan sangatlah penting bahwa biaya tersebut dapat dijustifikasi melalui manfaat dari pelaporan informasi.

• Dalam penerapan kendala biaya, DSAK IAI menilai apakah manfaat dari pelaporan informasi tertentu cenderung seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan dan menggunakan informasi tersebut.

• Ketika penerapan kendala biaya dalam pengembangan standar pelaporan keuangan, DSAK IAI mencari informasi dari penyedia informasi keuangan, pengguna, auditor, akademisi dan lainnya mengenai sifat dan kuantitas dari manfaat yang diharapkan dan biaya dari standar tersebut.

• Dalam kebanyakan situasi, penilaian tersebut berdasarkan pada kombinasi informasi kuantitatif dan kualitatif.

(22)

BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa

Asumsi dasar – kelangsungan usaha

• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja; penghasilan;

beban; penyesuaian pemeliharaan modal Unsur Laporan Keuangan

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan

• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan; keandalan

pengukuran; pengakuan aset; pengkuan liabilitas; pengakuan penghasilan; pengakuan beban.

Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan

• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan penetapan modal

Konsep pemeliharaan modal

(23)

ASUMSI DASAR

• Laporan keuangan biasanya disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha entitas dan entitas akan melanjutkan usahanya di masa depan.

• Entitas diasumsikan tidak memiliki intensi atau berkeinginan untuk melikuidasi atau mengurangi skala usahanya secara material. Jika intensi atau keinginan tersebut timbul, maka laporan keuangan dapat disusun dengan dasar yang berbeda dan

dasar yang digunakan tersebut harus diungkapkan.

Kelangsungan Usaha

(24)

Posisi Keuangan

• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh

entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan

diharapkan akan mengalir ke entitas.

• Liabilitas merupakan kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang

penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang

mengandung manfaat ekonomi.

• Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitas.

Posisi Keuangan: Aset = Liabilitas + Ekuitas

(25)

Aset

• Manfaat ekonomi masa depan aset adalah potensial dari aset tersebut untuk memberikan kontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada arus kas dan setara kas kepada entitas.

Manfaat ekonomi berupa:

• digunakan baik sendiri maupun digabungkan dengan aset lain dalam produksi barang atau jasa untuk dijual oleh entitas;

• dipertukarkan dengan aset lain;

• digunakan untuk menyelesaikan liabilitas;

• didistribusikan kepada pemilik entitas.

• Aset entitas berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.

Aset

(26)

Liabilitas

• Karakteristik esensial liabilitas adalah bahwa entitas memiliki kewajiban kini.

• Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau melakukan sesuatu dengan cara tertentu.

• Kewajiban dapat dipaksakan secara hukum sebagai

konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau persyaratan perundang-undangan.

• Penyelesaian kewajiban kini dapat dilakukan dengan:

pembayaran kas;

pengalihan aset lain;

provisi jasa;

penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain;

konversi kewajiban menjadi ekuitas.

• Liabilitas yang timbul dari transaksi atau peristiwa lain yang terjadi di masa lalu.

• Beberapa liabilitas dapat diukur hanya dengan menggunakan estimasi dalam derajat yang substansial.

Liabilitas

(27)

Ekuitas

Ekuitas residual, ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan.

Klasfikasi untuk PT: setoran modal, saldo laba, penyisihan saldo laba dan penyisihan penyesuaian pemeliharaan modal yang dapat disajikan

secara terpisah.

Relevan bagi pengguna laporan keuangan ketika terdapat indikasi pembatasan hukum atau pembatasan lainnya

Dapat merefleksikan fakta bahwa pihak-pihak dengan hak kepemilikannya dalam entitas memiliki hak yang berbeda terkait penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal yang telah disetorkan.

Pembentukan cadangan kadang-kadang diharuskan oleh suatu

peraturan perundangan yang berlaku untuk memberikan perlindungan tambahan kepada entitas dan kreditornya terhadap kerugian yang ditimbulkan.

Jumlah ekuitas yang ditampilkan dalam laporan posisi keuangan bergantung pada pengukuran aset dan liabilitas

Ekuitas

(28)

Penghasilan

• Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains).

• Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti

penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.

• Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

• Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian sifatnya tidak berbeda dari pendapatan

sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari pendapatan,

Penghasilan

(29)

Beban

• Beban mencakup baik kerugian maupun beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

• Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa.

• Beban biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya aset seperti kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.

• Kerugian merepresentasikan pos lain yang memenuhi definisi beban yang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitas entitas yang biasa.

• Kerugian merepresentasikan menurunnya manfaat ekonomi, dan dengan demikian sifatnya tidak berbeda dari beban lainnya

sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang terpisah dari beban.

Beban

(30)

Penyesuaian pemeliharaan modal

• Revaluasi atau penyajian kembali aset dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas.

• Meskipun memenuhi definisi penghasilan dan beban,

kenaikan dan penurunan ini tidak dimasukkan dalam laporan laba rugi menurut konsep pemeliharan modal tertentu.

• Sebagai alternatif, pos ini dimasukkan dalam ekuitas sebagai penyesuaian pemeliharaan modal atau cadangan revaluasi.

Penyesuaian pemeliharaan modal

(31)

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan

Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos dalam laporan posisi keuangan atau laporan laba rugi yang memenuhi definisi unsur serta kriteria

pengakuan

• ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan

• pos tersebut mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal

Pos yang memenuhi definisi suatu unsur diakui jika:

(32)

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan

• Jika kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut

mempunyai biaya atau nilai yang dapat diukur dengan andal.

• Aset tidak diakui jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke entitas setelah periode akuntansi berjalan

Pengakuan Aset

• Jika terdapat kemungkinan besar bahwa pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal

Pengakuan Liabilitas

(33)

Pengakuan unsur-unsur laporan keuangan

• Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika

kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Pengakuan Beban

Pengakuan Penghasilan

• Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan perolehan pos penghasilan tertentu

Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan

liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

(34)

Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah moneter ketika unsur diakui dan dicatat dalam laporan keuangan

Biaya historis (historical cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau dalam keadaan tertentu

Biaya kini (current cost). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang seharusnya akan dibayarkan jika aset yang sama atau setara aset diperoleh sekarang. Liabilitas dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang tidak

didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini.

Nilai terealisasi/penyelesaian (realisable/settlement value). Aset dicatat sebesar jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas dicatat sebesar nilai penyelesaiannya; yaitu, jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang diekspektasikan akan dibayarkan untuk memenuhi liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal.

Nilai sekarang (present value). Aset dicatat sebesar arus kas masuk neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari pos yang diekspektasikan dapat

memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dicatat sebesar arus kas keluar neto masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang yang

diekspektasikan akan diperlukan untuk menyelesaikan liabilitas dalam pelaksanaan usaha normal

Dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut:

(35)

Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan

konsep modal keuangan, seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal bersinonim dengan aset neto atau ekuitas entitas.

konsep modal fisik, seperti kemampuan usaha, modal dipandang sebagai kapasitas produktif entitas yang didasarkan pada, sebagai contoh, unit output per hari.

Konsep modal keuangan dianut oleh sebagian besar entitas dalam penyusunan laporan keuangan.

Pemeliharaan modal keuangan. Laba diperoleh jika jumlah finansial (atau uang) aset neto pada akhir periode melebihi jumlah finansial (atau uang) aset neto pada awal periode, setelah mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, pemilik selama periode. Pemeliharaan modal keuangan dapat diukur baik dalam satuan moneter nominal atau satuan daya beli yang konstan.

Pemeliharaan modal fisik. Laba diperoleh jika kapasitas produktif fisik (atau

kemampuan usaha) entitas (atau sumber daya atau dana yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas tersebut) pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode setelah mengeluarkan distribusi kepada, dan kontribusi dari, para pemilik selama suatu periode.

Konsep pemeliharaan modal

(36)

Kerangka Konseptual

US GAAP

(37)

37

Conceptual framework – US GAAP

Statement 1

Statement 2

Statement 6

Statement 4

Statement 5

Statement 7

Objectives of Financial Reporting (Business)

Qualitative Characteristics

Elements of Financial

Statements (replaces 3)

Objectives of Financial Reporting (Non-business)

Recognition and

Measurement Criteria

Using Cash Flows

(38)

38

Conceptual framework

(39)

39

Conceptual framework

(40)

Kerangka Konseptual

SAK ETAP

(41)

Konsep dan Prinsip Pervasif ETAP

Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP

Tujuan Laporan Keuangan

Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan

Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat

Komponen Laporan Keuangan:

Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas, Kinerja keuangan: pendapatan dan beban

Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran

Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar

Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : dalam hal tidak ada pengaturan tertentu dalam SAK ETAP mengikuti aturan hirarki.

Dasar akrual

Saling hapus tidak diperkenankan

BAB 2

Konsep dan Prinsip

Pervasive

(42)

Laporan keuangan untuk tujuan umum

• Laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya:

− pemegang saham,

− kreditor,

− pekerja,

− masyarakat dalam arti luas

BAB 2

Konsep dan Prinsip

Pervasive

(43)

Kerangka Konseptual

SAK EMKM

(44)

KONSEP PERVASIVE

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

POSISI KEUANGAN KINERJA

PENGUKURAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN MATERIALITAS

PRINSIP-PRINSIP DAN PENGUKURAN PERVASIF ASUMSI DASAR

PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SALING HAPUS

2

(45)

KONSEP PERVASIVE

menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan bagi sejumlah besar pengguna (mis kreditor dan investor) dalam

pengambilan keputusan ekonomi – general purposes

Pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Aset sumber daya yang dikuasai entitas akibat dari peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh oleh entitas.

Liabilitas kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi.

Ekuitas hak residual atas aset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya.

POSISI KEUANGAN

2

(46)

POSISI KEUANGAN

Potensi ekonomi masa depan akan diperoleh entitas

Kontribusi baik langsung maupun tidak langsung terhadap arus

kas.Timbul dari penggunaan maupun pelepasan aset Aset

Memiliki kewajiban kewajiban hukum atau konstruktif.

Penyelesaian kewajiban melibatkan pembayaran kas atau selain kas, pemberian jasa atau penggantian kewajiban.

Liabilitas

Klaim atas hak residual aset setelah dikurangi liabilitas Ekuitas

2

(47)

KINERJA

Disajikan dalam laba rugi selama periode pelaporan

Informasi kinerja meliputi informasi penghasilan dan beban KINERJA

kenaikan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas masuk atau kenaikan aset, atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari

kontribusi penanam modal.

PENGHASILAN (INCOME)

penurunan manfaat ekonomi selama periode dalam bentuk arus kas keluar atau penurunan aset, atau kenaikan liabilitas yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak

disebabkan oleh distribusi kepada penanam modal.

BEBAN (EXPENSES)

2

(48)

PENGHASILAN DAN BEBAN

• Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari

pelaksanaan aktivitas entitas yang normal  penjualan, imbalan, bunga, dividen, royalti, dan sewa.

• Keuntungan  memenuhi definisi penghasilan namun tidak termasuk dalam kategori pendapatan,  keuntungan dari pelepasan aset.

PENGHASILAN (INCOME) MELIPUTI:

• Beban dalam aktivitas entitas  normal meliputi, beban pokok penjualan, upah, dan penyusutan.

• Kerugian  memenuhi definisi beban namun tidak

termasuk kategori beban  kerugian dari pelepasan aset.

BEBAN

2

(49)

PENGAKUAN UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN

Manfaat ekonomik masa depan akan mengalir

Memiliki biaya yang dapat diukur dengan andal

Pengakuan adalah proses pembentukan suatu pos dalam

laporan keuangan memenuhi kriteria manfaat ekonomik dan keandalan

Manfaat ekonomik mengalir ke dalam atau ke luar entitas

Pengkajian derajat ketidakpastian

Penilaian dibuat individual atau kelompok Manfaat ekonomik masa depan

Secara umum biaya suatu pos dapat diukur dengan andal

Biaya kadang, harus diestimasi

Jika pengukuran layak tidak mungkin dilakukan maka pos tersebut tidak diakui dan tidak disajikan dalam laporan keuangan

Keandalan pengukuran

2

(50)

Pengukuran dan Materialitas

Proses penetapan jumlah uang untuk mengakui aset, liabilitas, penghasilan dan beban

Dasar pengukuran adalah biaya historis kas atas setara kas yang dibayarkan atau diterima pada tanggal perolehan

Pengukuran

Relevansi dipengaruhi oleh hakikat dan meterialitas

Material jika kelalaian atau kesalahan pos laporan keuangan baik sendiri atau secara bersama mempengaruhi keputusan pengguna.

Materialitas tergantung ukuran dan sifat dari kelalaian atau mencantumkan.

Ukuran dan sifat menjadi faktor penentu materialitas

Materialitas

2

(51)

Pengakuan dan Pengukuran Pervasif

Persyaratan untuk pengakuan dan pengukuran aset,

liabilitas, penghasilan, dan beban dalam ED SAK EMKM didasarkan pada konsep dan prinsip pervasif dari

Rerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan.

Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu dalam ED SAK EMKM untuk transaksi atau peristiwa lain, maka

entitas mempertimbangkan definisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran untuk aset, liabilitas, penghasilan, dan beban di dalam Bab 2 ini.

2

(52)

ASUMSI DASAR

• akun-akun diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas,

penghasilan, dan beban ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk masing-masing akun-akun tersebut

Akrual

• Entitas mememiliki kemampuan untuk melanjutkan usahanaya di mase depan

Kelangsungan Usaha

• Entitas dipisahkan secara jelas dengan pemilik dan entitas lainnya

Konsep Entitas Bisnis

2

(53)

PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

• Aset diakui ketika manfaat ekonominya di masa depan akan mengalir ke entitas dan dapat

diukur dengan andal.

ASET

• Liabilitas jika pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dipastikan akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban

entitas dan jumlahnya dapat diukur andal.

LIABILITAS

2

(54)

PENGAKUAN DALAM LAPORAN KEUANGAN

• Penghasilan diakui jika kenaikan manfaat ekonomi di masa depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

PENGHASILAN

• Beban diakui jika penurunan manfaat

ekonomi di masa depan telah terjadi dan dapat diukur secara andal.

BEBAN

2

(55)

SALING HAPUS

Saling hapus aset dan liabilitas atau

pendapatan dan beban, tidak diperkenankan, kecuali disyaratkan atau diizinkan oleh SAK EMKM.

Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli dan menjual aset tetap, maka

entitas melaporkan keuntungan dan

kerugian atas pelepasan aset tetap secara neto

2

(56)

Kerangka

Konseptual

SAK Syariah

(57)

TUJUAN KERANGKA DASAR SYARIAH

• Membantu penyusunan standar Untuk Penyusun

Standar AK.Syar

• Pedoman menyusun LK Syariah

• Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya

Akuntan Syariah

• Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBU

Auditor

• Menafsirkan informasi dalam LK Syariah

Pemakai LK

(58)

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

Al-Falah

(Kesejahteraan Hakiki secara material dan spiritual)

Alam semesta Amana

h

Sarana Pencapai

an

Akuntabilitas manusia:

Syariah dan akhlaq sebagai indikator

baik/buruk – benar/salah suatu usaha

Terbentuk integritas ->

GCG & Market Discipline

(59)

ASAS TRANSAKSI SYARIAH

Asas Transaksi Syariah

Persaudaraan (ukhuwah)

Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful.

Tahaluf

Keadilan (‘adalah)

Bebas riba, gharar, maysir, dzalim,

haram

Kemaslahatan (maslahah)

Pemenuhan Maqashid al-

shariah

Keseimbangan

(tawazun) Universalisme (syumuliyah)

(60)

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip

saling paham dan saling ridha

Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)

(61)

• Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah

• Riba

• Penipuan

• Perjudian

• Gharar

• Penimbunan Barang/Ihtikar

• Monopoli

• Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy)

• Suap (Risywah)

• Ta’alluq

• Bai’ al inah

• Talaqqi al-Rukban

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

(62)

Prinsip Akuntansi Syariah yang Berlaku Umum

(63)

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Peraturan Bank Indonesia

• SAK

– KDPPLKS – PSAK Syariah

– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions—AAOIFI

• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah

• Peraturan perundang-undangan yang relevan

• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak

bertentangan dengan prinsip syariah

(64)

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan

• Menilai prospek arus kas

• Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi

• Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip syariah

• Memberikan informasi mengenai zakat

• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

(65)

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Dasar Akrual

• kecuali untuk perhitungan bagi hasil

• Kelangsungan Usaha Asumsi Dasar

• Dapat dipahami

• Relevan

• Keandalan

• Dapat dibandingkan Karakateristik

Kualitatif

(66)

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Lap Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Arus Kas

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh

LKS:

Investor Manajer Inv.

LKS:

Pengemban Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan

Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

Mencerminkan Kegiatan Sosial Mencerminkan Kegiatan

Komersial

(67)

Kerangka Konseptual

PSAP

(68)

RUANG LINGKUP KERANGKA KONSPETUAL SAP

1. Tujuan Kerangka Konseptual

2. Lingkungan Akuntansi Pemerintahan

3. Pengguna dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna 4. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan

5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan serta Komponen Laporan Keuangan

6. Asumsi Dasar, Karakteristik Kualitatif, Prinsip-prinsip serta Kendala Informasi Akuntansi

7. Unsur Laporan Keuangan, Pengakuan dan

pengukurannya

(69)

PERANAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan sumber daya dalam mencapai tujuan

Akuntabilitas

memudahkan fungsi perencanaan,

pengelolaan dan pengendalian atas aset, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah

Manajemen

memberikan informasi keuangan yang

terbuka, jujur, menyeluruh kepada stakeholders

Transparansi

mengevaluasi kinerja entitas pelaporan,

terutama dalam menggunakan sumber daya ekonomi untuk mencapai kinerja Transparansi

Evaluasi Kinerja

memberikan informasi mengenai kecukupan penerimaan pemerintah untuk membiayai seluruh pengeluaran, dan apakah generasi y.a.d ikut menanggung beban pengeluaran tersebut

Keseimbangan Antargenerasi

(70)

TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

TUJUAN

Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN

1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL)

3. Neraca

4. Laporan Operasional (LO) 5. Laporan Arus Kas (LAK)

6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)

7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

(71)

PRINSIP AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

Prinsip Akuntansi

Basis akuntansi;

Prinsip nilai historis;

Prinsip realisasi;

Prinsip substansi mengungguli bentuk formal;

Prinsip periodisitas;

Prinsip konsistensi;

Prinsip pengungkapan lengkap;

dan

Prinsip penyajian wajar.

Karakteristik Kualitatif

Relevan;

Andal;

Dapat dibandingkan; dan

Dapat dipahami Asumsi

Asumsi kemandirian entitas

Asumsi kesinambungan entitas

Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)

Konstrain

 Materialitas

 Pertimbangan Biaya dan Manfaat

 Kesimbangan antar Karakteristik Kualitatif

(72)

PRINSIP AKUNTANSI – BASIS AKUNTANSI

 Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah entitas adalah Basis Akrual

 Basis akrual digunakan untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban dan ekuitas

 Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan

berdasarkan basis kas maka LRA disusun berdasarkan

basis kas

(73)

CONTOH SOAL

(74)

Soal 1

Manakah yang merupakan asumsi dalam kerangka konseptual PSAK ?

A. Substansi mengungguli bentuk B. Akrual

C. Relevansi D. Unit Moneter

B.

Jawaban Benar merupakan

asumsi. A dan C karakteristik kualitatif D asumsi dalam US GAAP dan IFRS yang baru

(75)

Soal 2

Entitas mendepresiasikan aset tetap yang dimiliki dengan estimasi masa manfaat 10 tahun, sehingga beban depresiasi akan diakui selama 10 tahun penggunaan aset.

Asumsi dasar apa yang mendasari kebijakan akuntansi tersebut ?

A. Monetary unit B. periodicity

C. Going concern

D. Entitas ekonomi

C. Jawaban Benar depresiasi dengan masa manfaat 10 tahun menunjukkan bahwa

perusahaan berasumsi 10 tahun yang akan datang perusahaan masih berdiri

(76)

Soal 3

Entitas mengklasifikasikan suatu sewa yang memenuhi kriteria sebagai sewa pembiayaan. Pihak penyewa akan mendepresiasikan aset tersebut sepanjang masa sewa.

Karakteristik kualitatif apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?

A. Substance over form B. Going concern

C. Reliability

D. Relevance

A. Jawaban Benar karena dasar perlakukan akutnansi sewa pembiayaan adalah substansi mengungguli bentuk. Walaupun secara bentuk hukum merupakan aset lessor namun secara substansi merupakan aset pihak penyewa
(77)

Soal 4

Entitas mengakui pembelian kalkultor seharga 500 ribu sebagai biaya administrasi walpuan kalkulator tersebut memiliki manfaat lebih dari satu tahun. Pertimbangan apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?

A. Materiality

B. Going concern C. Reliability

D. Relevance

A

(78)

Soal 5

Entitas pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi melakukan eliminasi transaksi yang terjadi antara anak dan induk perusahaan. Asumsi apa yang mendasari perlakuan akuntansi tersebut ?

A. Akrual

B. Periodicity

C. Going concern D. Entity

D

(79)

Soal 6

Manakah pernyataan berikut yang tepat?

A. IFRS menggunakan nilai wajar dalam semua penilaian aset dan liabilitasnya

B. Dalam US GAAP tidak ada penilaian aset yang menggunakan nilai wajar

C. IFRS lebih banyak menggunakan penilaian dengan nilai wajar dibandingkan US GAAP

D. Dalam IFRS penilaian dengan menggunakan nilai historis tidak diperkenankan

C

(80)

Soal 7

Manakah pernyataan berikut yang tepat?

A. Konseptual framework merupakan standar akuntansi.

B. Konseptual framework digunakan jika ada transaksi yang belum ada standarnya

C. Konseptual framework digunakan sebagai dasar dalam mengakui suatu transaksi

D. Konseptual framework sebagai dasar standar memiliki kekuatan hukum lebih tinggi dibandingkan PSAK.

B

(81)

Soal 8

Konsep yang menjadi dasar dalam kerangka dasar

penyajian dan pengungkapan laporan keuangan adalah....

A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision usefulness)

B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)

C. Keandalan informasi (reliability)

D. Keterbandingan informasi (comparability)

A

(82)

Soal 9

Tujuan laporan keuangan dalam kerangka dasar

penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah menurut SAP lebih mengutamakan aspek...

A. Kegunaan dalam pengambilan keputusan (decision usefulness)

B. Kemudahan informasi untuk dipahami (understandability)

C. Penilaian (valuation)

D. Pertanggungjawaban (accountability)

D

(83)

Soal 10

Berikut ini merupakan bukan merupakan prinsip dasar dalam transaksi syariah

A. Transaksi didasarkan pada prinsip saling paham dan saling ridho

B. Transaksi kebebasan transaksi sepanjang halal dan thoyib

C. Transaksi didasarkan prinsip mudharabah

D. Transaksi dibolehkan sepanjang tidak haram dan dilarang

C

(84)

84

Dwi Martani - 081318227080

[email protected] atau [email protected] http://staff.blog.ui.ac.id/martani/

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum, materi yang akan dibahas meliputi: Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah, dasar-dasar akuntansi syariah, karakteristik

Mampu menguasai konsep teoritis yang mendalam tentang kerangka dasar penyajian dan penyusunan laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.. Mampu

Deskripsi Singkat: Mata kuliah ini menjelaskan (1) konsep-konsep dan prinsip akuntansi keuangan seperti definisi, pengakuan, pengukuran dan penilaian, serta penyajian

Hasil analisis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM) dalam penyajian laporan keuangan pada UMKM Misha Cell dapat diketahui bahwa

“Persepsi Pengelola Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tentang Penyajian Laporan Keuangan Berbasis SAK EMKM (Studi Empiris pada UMKM di Kecamatan Medan

Kebijakan Akuntansi ini harus diterapkan dalam penyajian seluruh dana bergulir Pemerintah Daerah dalam laporan keuangan untuk tujuan umum yang disusun dan

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan merupakan konsep dasar yang menyediakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum dan menjadi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari neraca