• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru SKRIPSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan,

Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota

Pekanbaru SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Ujian Oral Comprehensive Sarjana Lengkap Pada Fakultas Ekonomi Universitas Lancang Kuning

Oleh

Oktri Ardian Multi

1762201079 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

2020

(2)

ii

(3)

iv ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.

Penelitian ini bersifat kausal komparatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode pengumpulan data dengan kuesioner.

Data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji global (F), uji koefisien determinasi,dan uji parsial (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, dan Sosialisasi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kata Kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan

(4)

v ABSTRACT

This study aims to determine the effect of Taxpayer Awareness, Service Quality, Financial Conditions, Perceptions of Tax Sanctions, and Taxation Socialization of advertisement taxpayer compliance in Marpoyan Damai district, Pekanbaru city.

This research is causal and comparative using a quantitative approach. The population in this study were advertisement taxpayers in Marpoyan Damai District, Pekanbaru City. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling technique with a sample size of 100 respondents. The method of collecting data using a questionnaire. Data were analyzed using descriptive statistics, research instrument test, classic assumption test, multiple linear regression analysis, global test (F), determination coefficient test, and partial test (t test).

The results showed that the variables of Taxpayer Awareness, Service Quality, Financial Condition, Perceptions of Tax Sanctions, and Tax Socialization had a significant effect on taxpayer compliance.

Keywords: Taxpayer Compliance, Taxpayer Awareness, Service Quality, Financial Condition, Perceptions of Tax Sanctions, Tax Socialization

(5)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi dan daerah propinsi terdiri atas daerah-daerah kabupaten dan kota. Tiap-tiap daerah mempunyai hak dan kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masayarakat.

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang terdiri dari ribuan pulau yang memiliki budaya yang beraneka ragam, lautan, dan sumberdaya alam yang melimpah. Dengan perkembangan yang terjadi saat ini mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan di segala sektor demi meningkatkan pendapatan atau kas negara guna membiayai pembangunan. Dalam melakukan perubahan tersebut, pastilah memerlukan dana yang sangat besar, dan dana itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dimana sebagian besar bersumber dari penerimaan pajak. Ini menjelaskan bahwa pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara.

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan ) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang digunakan untuk

(6)

2

membayar pengeluaran umum (Soemitro Resmi, 2014 : 1). Dalam rangka meningkatkan penerimaan daerah dari sektor perpajakan, maka pemerintah juga melakukan amandemen pada peraturan perundang-undangan di bidang pajak dan retribusi daerah. Tindakan pemerintah tersebut merupakan peran pemerintah pusat dan dukungan terhadap pelaksanaan otonomi daerah sehingga hubungan sektor keuangan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah menjadi lebih baik.

Konsekuensi dari penerapan otonomi daerah yaitu setiap daerah dituntut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Peningkatan ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga dapat menciptakan tata pemerintah yang lebih baik (good governance). Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan penerimaan dari sumber-sumber penerimaan daerah, salah satunya dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah beberapa pos pendapatan asli daerah harus ditingkatkan antara lain pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, daerah mendapat peluang untuk menggali secara maksimal sumber dana yang ada didaerahnya, dengan tetap memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial daerah serta unsur legalitas. Dalam Undang-undang tersebut, pemerintah daerah diizinkan memungut sebelas jenis pajak daerah, diantaranya pajak reklame.

Pemerintah kota Pekanbaru merespon Undang-undang Nomor 28 Tahun

(7)

3

2009 dengan menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) nomor 4 tahun 2011 tentang pajak reklame, dimana pajak reklame menjadi salah satu pajak daerah kota Pekanbaru. Kemudian ditindak lanjuti dengan menerbitkan Peraturan Walikota (PERWAKO) nomor 72 tahun 2011 tentang petunjuk pemungutan pajak dan penetapan nilai sewa reklame dan Peraturan Walikota (PERWAKO) nomor 24 Tahun 2013 tentang penyelenggaraan reklame di kota Pekanbaru. Dan yang terakhir Peraturan Daerah Kota Pekanbaru nomor 4 tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekanbaru nomor 4 tahun 2011.

Usaha reklame di kota Pekanbaru sudah ada sejak sepuluh tahun lebih, karena Pekanbaru merupakan tempat jalur perdagangan yang strategis di Provinsi Riau, menyebabkan banyak investor/ pengusaha baik dari dalam maupun dari luar yang masuk dan membuka usaha di Pekanbaru. Mengingat dewasa ini reklame merupakan senjata yang paling ampuh dalam mempengaruhi konsumen dalam pola konsumtif mereka, Oleh karena itu perusahaan-perusahaan berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan cara melakukan promosi-promosi baik untuk memperkenalkan maupun memasarkan produknya menggunakan media reklame.

Perkembangan jumlah reklame pun cukup meningkat tajam beberapa tahun dan memiliki potensi yang sangat baik karena di dukung letak kota Pekanbaru yang strategis. Berikut penulis akan menyajikan data pencapaian pajak reklame yang dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru di Kecamatan Marpoyan Damai :

(8)

4

Tabel 1.1

Target dan Realisasi Pajak Reklame Tahun 2015 s.d 2019

No Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 2015 10.288.732.800 1.330.333.151 12,93

2 2016 7.699.304.420 1.712.325.303 22,24

3 2017 13.743.130.400 1.651.924.274 12,02

4 2018 18.501.463.800 1.946.353.991 10,52

5 2019 12.343.907.000 2.578.642.172 20,89

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan setiap tahunnya tidak selalu mencapai target pajak reklame dengan realisasi yang selalu fluktuasi. Pada tahun 2015 realisasi 12,93%, tahun 2016 realisasi 22,24%, tahun 2017 realisasi 12,02%, tahun 2018 realisasi 10,52%, dan tahun 2019 realisasi 20,89%. Kecamatan Marpoyan Damai memiliki sumber penerimaan yang cukup besar dari sektor pajak reklame, akan tetapi belum dapat dimanfaatkan potensinya secara maksimal dikarenakan masih ada potensi pajak reklame yang belum terjangkau oleh Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru. Dapat dilihat dari tabel diatas, pada tahun 2015 hingga 2019 apa yang ditargetkan oleh Pemerintah belum terealisasi dengan baik.

Melihat tingkat persentase kepatuhan masyarakat Kecamatan Marpoyan Damai dalam membayar pajak Reklame belum mencapai target yang diinginkan oleh Badan Pendapatan daerah, Pemerintah dalam hal ini telah berupaya untuk mewujudkan kenyamanan bagi wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame

(9)

5

dengan menggunakan system yang cukup memudahkan wajib pajak, tidak seperti pajak lainnya yang secara umum menggunakan Self Assessment System. Pajak Reklame merupakan pajak dengan system pemungutan Semi Self Assesment System dimana pihak fiskus yang lebih pro aktif dan kooperatif melakukan perhitungan, penetapan pajak yang terutang dan mendistribusikannya kepada pemerintah daerah melalui Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah.

Kesadaran WP sangat mungkin terkait terhadap kepatuhan wajib pajak.

Kesadaran wajib pajak yang semakin tinggi akan mengakibatkan perilaku wajib pajak yang semakin patuh pada kewajiban perpajakan yang harus dibayarnya.

Keinginan membayar pajak dapat meningkat apabila terdapat pandangan positif yang muncul dari wajib pajak. Penelitian Permatasari, Aryani M (2019) yang menyatakan bahwa pendidikan perpajakan yang bersifat formal maupun non formal akan meningkatkan pengetahuan perpajakan masyarakat sehingga secara langsung akan berdampak juga terhadap kesadaran wajib pajak untuk melunasi kewajiban pajak. Pada penelitian Anam, Trifina (2017) kesadaran wajib pajak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame.

Faktor lain yang sangat mungkin berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Reklame adalah Pelayanan. Pelayanan berpengaruh karena pemberian pelayanan yang baik, maka wajib pajak akan merasa senang dan merasa dimudahkan serta terbantu dalam penyelesaian kewajiban perpajakannya, sehingga tingkat kepatuhan WP Reklame akan mencapai target yang diinginkan. Dengan memberikan pelayanan yang cepat dan informasi yang jelas kepada wajib pajak akan membuat wajib pajak nyaman

(10)

6

dalam membayar pajak dan dapat meningkatkan kepatuhannya dalam membayar pajak (Dewi, Setiawan; 2016). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Permatasari, Aryani M (2019) kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame.

Faktor lain yang mungkin berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar Pajak Reklame adalah Kondisi Keuangan. Tingkat kepatuhan pajak yang tinggi dapat terjadi apabila kondisi keuangan perusahaan dalam keadaan baik karena wajib pajak akan merasa terdorong untuk patuh dalam menjalankan kewajiban perpajakan perusahaannya. Hal serupa berlaku juga sebaliknya, apabila kondisi keuangan buruk, maka wajib pajak akan berkelit dan melakukan penghindaran pajak sehingga berujung pada ketidakpatuhan pajak (Anam, Trifina; 2017).

Persepsi tentang sanksi perpajakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak. Penerapan sanksi perpajakan kepada wajib pajak dimaksud agar wajib pajak tidak lalai dengan kewajibannya dan menaati peraturan perpajakan. Pada penelitian Permatasari, Aryani M (2019) menyatakan bahwa wajib pajak akan memenuhi kewajiaban perpajakannya apabila melihat bahwa sanksi perpajakan akan lebih banyak merugikannya sehingga wajib pajak akan berpikir untuk menghindari sanksi perpajakan dengan membayar tepat waktu atau membayar tidak melewati jangka waktu yang telah ditetapkan, sehingga dengan adanya sanksi perpajakan akan mendorong wajib pajak untuk patuh pada kewajiban perpajakkannya. Hal ini sejalan dengan penelitian Dewi, Setiawan

(11)

7

(2016) menyatakan persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan memiliki pengaruh positif dan signifikan pada kepatuhan wajib pajak reklame.

Sosialisasi Perpajakan juga berperan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan antara sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame, sehingga setiap terjadi peningkatan pada sosialisasi pajak akan mengalami peningkatan. Semakin sering sosialisasi diselenggarakan dengan baik dan efektif maka akan kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat (Candrakusuma; 2018).

Hal menarik penulis temukan di Riau Online pada tanggal 30 November 2017, Badan Pendapatan Daerah (Bapeda) kota Pekanbaru membukukan realisasi pajak Reklame sebesar Rp 20 miliar. Kepala Bapenda Pekanbaru, Azharisman Rozie, mengatakan penyebab rendahnya penerimaan akibat masih maraknya reklame ilegal dan tidak pernah membayar pajak. Rozie mengatakan sedikitmya ada 60 ribu papan reklame yang terpampang pada toko-toko di Pekanbaru, yang hingga kini penerimaan pajaknya belum tergarap maksimal. Peraturan Walikota (PERWAKO) tentang reklame merupakan peraturan untuk mengakomodir hal-hal yang belum ditentukan didalam Peraturan Daerah (PERDA) No 4 Tahun 2018 tentang reklame yang telah disinkronisasi dengan Undang-undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Dengan adanya temuan- temuan diatas, harapannya pemasalahan- permasalahan yang terjadi dilapangan baik secara teknis maupun non teknis dapat segera teratasi dengan baik, diharapkan kedepannya Dispenda kota Pekanbaru

(12)

8

dapat meningkatkan potensi pajak reklame yang ada dengan sebaik- baiknya. Hal tersebut dapat dilihat dari belum maksimalnya realisasi penerimaan pajak Reklame kota Pekanbaru. Berikut penulis akan menyajikan data potensi pajak reklame di Daerah Kota Pekanbaru pada Kecamatan Marpoyan Damai :

Tabel 1.2

Jenis dan Jumlah Reklame Tahun 2015 s.d 2019

Jenis Reklame 2015 2016 2017 2018 2019 Reklame bertiang

dengan penerangan

512 755 827 1.022 1.145

Reklame bertiang tanpa penerangan

874 928 1.102 1.305 1.418 Reklame menempel

dengan penerangan

1.286 1.497 1.610 1.734 1.869 Reklame menempel

tanpa penerangan

1.972 2.274 2.391 2.509 2.642

Reklame kain 398 488 607 784 913

Reklame berjalan 64 76 82 78 91

Bando/JPO - 2 4 5 8

Total 5.106 6.020 6.623 7.437 8.086 Tingkat

Pertumbuhan (%)

- 17,90 10.01 12,29 8,72 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru

Dapat dilihat dari tabel 1.2 bahwa jumlah papan reklame di Kecamatan Marpoyan Damai dari 2015 hingga 2019 jumlahnya mengalami peningkatan.

Pada tahun 2015 total reklame berjumlah 50.835 reklame. Pada tahun 2016 total reklame berjumlah 6.020 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 17,90%. Pada tahun 2017 total reklame berjumlah 6.623 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10,01%. Pada tahun 2018 total reklame berjumlah 7.437 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 12,29%. Pada tahun 2019 total reklame berjumlah 8.086 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,72%.

(13)

9

Karena reklame setiap tahun terus meningkat dan struktur papan reklame pun meningkat jumlahnya, hal ini dapat dilihat pada perbandingan tabel 1.1 dan tabel 1.2. Dimana tabel 1.1 realisasi pajak reklame tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 masih dibawah target Pemerintah kota Pekanbaru. Berbanding terbalik pada tabel 1.2 tingkat pertumbuhan reklame tahun 2015 sampai dengan tahun 2019 jumlahnya mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan bahwa banyak rekalme yang tidak terpungut pajaknya. Dari tahun ke tahun terjadi pertumbuhan papan reklame akan tetapi penerimaan pajak reklame dari tahun ke tahun terjadi penurunan, hal ini menjadikan bahwa belum terealisasinya penghasilan daerah yang baik dari pajak reklame.

Berdasarkan fenomena yang telah dikemukakan maka penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Dan Sosialisasi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru”.

Dari beberapa penelitian diantaranya penelitian oleh Permatasari dan Aryani (2019) yang berjudul “Pengaruh Kesadaran, Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame” yang menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, pengetahuan perpajakan, dan persepsi wajib pajak tentang sanksi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak reklame. Dari penelitian diatas, peneliti ingin mencoba kembali meneliti megenai “Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, Persepsi Tentang

(14)

10

Sanksi Perpajakan, Dan Sosialisasi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru”.

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Permatasari dan Aryani (2019). Perbedaan penelitian ini dengan sebelumya terletak dari lokasi penelitan yang dilakukan di Kecamatan Marpoyan Damai kota Pekanbaru sedangkan sebelumnya di kota Denpasar. Di penelitian ini penulis menambahkan variabel kondisi keuangan dan sosialisasi perpajakan sedangkan di penelitian sebelumnya tidak memakai varibael tersebut.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

2. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

3. Apakah kondisi keuangan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

4. Apakah persepsi tentang sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

5. Apakah sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

6. Apakah kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kondisi keuangan, persepsi tentang sanksi perpajakan, dan sosialisasi perpajakan berpengaruh terhadap

(15)

11

kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

3. Untuk menganalisis pengaruh kondisi keuangan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

4. Untuk menganalisis pengaruh persepsi tentang sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

5. Untuk menganalisis pengaruh sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

6. Untuk menganalisis pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kondisi keuangan, persepsi pentang sanksi perpajakan, dan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh pada penelitian ini adalah :

(16)

12

1. Bagi Pemerintah

Dapat memberikan masukan atau sumbangan pemikiran dan informasi yang bermanfaat dan bersifat positif sebagai alat bantu dalam peningkatan kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Reklame di Kota Pekanbaru.

2. Bagi Masyarakat

Dapat bermanfaat untuk menambah wawasan wajib pajak serta menjadi masukan agar wajib pajak dapat meningkatkan kepatuhan terhadap penerimaan pajak.

3. Bagi Penulis

Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pengaruh kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, persepsi tentang sanksi perpajakan, dan sosialisasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame di Kecamatan Marpoyan Damai kota Pekanbaru., serta sebagai landasan bagi penulis selanjutnya yang berkaitan dengan masalah kepatuhan wajib pajak.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memudahkan dalam memahami proposal ini, penulis membagi sistematika penulisannya sebagai berikut:

I. JUDUL PENELITIAN

Merupakan tema sentral penelitian, judul harus menggambarkan variabel penelitian serta tempat penelitian.

(17)

13

II. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Merupakan gambaran dari fenomena yang terjadi atau pernyataan mengapa hal tersebut penting diteliti.

III. PERUMUSAN MASALAH

Merupakan pertanyaan tentang masalah-masalah yang sudah diindentifikasikan pada latar belakang penelitian.

IV. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Berisikan tujuan apa yang ingin dicapai dan medeskripsikan tentang kegunaan penelitian terhadap pengembangan ilmu dan penerapannya V. SISTEMATIKA PENULISAN

Berisikan struktur keseluruhan dari laporan penelitian.

VI. TELAAH PUSATAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Tinjauan pustaka merupakan landasan teori dan penelitian terdahulu yang mendukung mengenai masalah yang diteliti dalam penelitian ini.

Selain itu bab ini berisi kerangka pemikiran dan hipotesis.

VII. METODE PENELITIAN

Pada metode penelitian akan menguraikan tentang jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi dan operasional serta teknik analisi data.

(18)

118

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi.

Dinas Pendapatan Daerah Kota Pekanbaru. 2020. Realisasi Pajak Daerah 2015 – 2019.

Anak Agung Sri Intan Komala Dewi, Putu Ery Setiawan 2016, Pengaruh Kesadaran, Kualitas Pelayanan, Kewajiban Moral, Dan Persepsi Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame

Rr. Arifah Candrakusuma 2018, Analisis Determinasi Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame Yang Terdaftar Di Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Yogyakarta

Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 4 Tahun 2011. Tentang Pajak Reklame.

RiauOnline (diakses tanggal 19 Januari 2020).

Supriyati dan Nurhidayati. 2008. Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Teknologi Informasi, vol. 7 No. 1.

Winerungan, Oktaviani. 2013. Sosialisasi Perpajakan, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan WPOP Di KPP Manado Dan KPP Bitung. Jurnal ISSN 2303 – 1174. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Fitrios, R. dan Permatasari, B. 2011. Pengaruh pengetahuan perpajakan, pelayanan perpajakan dan sanksi pajak terhadap kepatuhan pajak Bendaharawan Pemerintah Provinsi Riau. Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis (Vol.11 No. 2). Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Santoso, Singgih., 2010, Mastering SPSS 18, Elex Media Komputindo, Jakarta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D, Alfabeta

Waluyo, 2014. Perpajakan Indonesia. Edisi ke-11. Jakarta: Salemba Empat.

(19)

119

Putra, A. P. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Serta Persepsi Tentang Denda Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Surabaya. Jurnal Akuntansi UNESA, 6(2), 1–20.

Ni Putu Mirah Sri Devi Permatasari, Ni Ketut Lely Aryani M 2019, Pengaruh Kesadaran, Kualitas Pelayanan, Pengetahuan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Reklame

Hairul Anam, Butet Wulan Trifina 2017, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Reklame di Kota Balikpapan

Suliyanto., 2011, Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS, Andi Offset, Yogyakarta

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ni Ketut Muliari dan Putu Ery Setiawan yang berjudul “Penngaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada

PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, MOTIVASI DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris pada Usaha Mikro Kecil

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Perpajakan dan Hasrat Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak

Penelitian dengan judul “ Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib

“Pengaruh Pemahaman Dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Budiartha (2013) tentang pengaruh kesadaran Wajib Pajak, pengetahuan pajak, sanksi perpajakan dan akuntabilitas

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak, sosialisasi perpajakan, dan kualitas pelayanan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hidayat dan rahmat-nya skripsi yang berjudul “PENGARUH SOSIALISASI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK,