• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERAMPILAN DASAR RENANG

N/A
N/A
Muhamad Afif

Academic year: 2024

Membagikan " KETERAMPILAN DASAR RENANG "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KETERAMPILAN DASAR RENANG

Dosen Pengampu:

Dr. AM. Bandi Utama M.Pd.

Disusun Oleh:

Muhamad Afif Arthawan 23060230199

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI

YOGYAKARTA

(2)

2024

PENDAHULUAN

PEMBAHASAN

A. RENANG

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada.

Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

B. SEJARAH RENANG DI DUNIA

Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah, bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu telah ditemukan di "gua perenang"

yang berdekatan dengan Wadi Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).

Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800 setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Sebagian besar peserta waktu itu berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat. Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan. Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade. Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk pada 1908. Gaya kupu-

(3)

tersendiri pada tahun 1952.

C. SEJARAH RENANG DI INDONESIA

a. Masa Sebelum Kemerdekaan (sebelum tahun 1945)

Olahraga renang semakin lama semakin berkembang dan tersebar luas hampir ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Perkumpulan-perkumpulan renang semakin banyak. Di Indonesia renang telah ada sejak tahun 1904. Dengan berdirinya kolam renang yang pertama kali adalah kolam renang Cihampelas di Bandung. Sesuai dengan tempat kelahiran kolam renang Cihampelas, maka awal dari kegiatan olahraga renang di Indonesia dapat dikatakan mulai dari Bandung.

Pada waktu itu, olahraga renang hanya dikenal oleh orang-orang kulit putih (bangsa Belanda) dan orang- orang bangsawan, sehingga olahraga ini sulit sekali untuk berkembang karena tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas, dan juga tidak banyak yang mengetahui bagaimana cara melakukan renang yang baik.

Selain kolam yang berada di Bandung, negara Indonesia memiliki kolam renang lainnya juga, seperti kolam renang Cikini di Jakarta dan Brantas di Surabaya. Namun, orang- orang Indonesia tidak mempunyai kesempatan untuk mempelajari renang karena tiket untuk masuk saja harganya mahal dan kebanyakan kolam renang yang dibuat itu khusus untuk para bangsawan dan penjajah.

Pada tahun 1917 berdirilah perserikatan berenang yang diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung, yang terdiri dari beberapa perkumpulan renang yaitu Osvia, Mulo, dan Kweekschool, semuanya berada di lingkungan sekolah. Setelah terbentuk perkumpulan tersebut, mulai didirikan kota lainnya seperti di Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 1918 barulah didirikan Perserikatan Berenang Jawa barat yang diberi nama West Java Zwembond. Pada tanggal 18 April 1924 di Pasuruan didirikan NIZB (Nederlands Indische Zwembond) dengan beranggota dari 3 kota, yaitu: Pasuruan, Bandung, dan Surabaya. Kemudian berdiri pula Oost Java Zwembond atau Perserikatan Berenang Jawa Timur yang beranggotakan kota-kota seperti: Malang. Surabaya, Pasuruan, Blitar, Lumajang, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Cepu pada tahun 1927. Setelah itu baru dimulai pertandingan antar daerah sehingga menghasilkan rekor-rekor baru.

Pada tahun 1930 didirikan juga kolam yang lebih modern daripada sebelumnya, seperti kolam renang Manggarai di Jakarta dan Tegalsari di Surabaya. Olahraga renang semakin berkembang dengan pesatnya di Surabaya, Jakarta dan Semarang, selain itu banyak bermunculan perkumpulan seperti Perkumpulan Renang Indonesia Muda, Chung Hua, Kung Hua. Dengan adanya perkumpulan tersebut prestasi renang semakin baik.

Pada zaman pendudukan Jepang tahun 1943 1945. orang-orang Indonesia mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk bisa belajar renang. Hal ini disebabkan seluruh kolam renang itu dapat digunakan untuk masyarakat umum. Setiap tahunnya olahraga renang di Indonesia semakin berkembang luas sampai sekarang Berbagai event pun telah dilaksanakan,

(4)

sehingga banyak bermunculan atlet-atlet dari seluruh pelosok Indonesia yang dapat bersaing di tingkat internasional. Hal tersebut merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan.

b. Masa Setelah Kemerdekaan (1945-1950)

Pada masa ini olahraga renang kembali menurun keberadaannya, karena pada masa ini masyarakat tanah air, sedang berjuang dan fokus untuk memperjuangkan kemerdekaan melawan penjajah. Sehingga tidak terlihat peningkatan sampai dengan tahun 1951, pada saat itu dibawah kepemimpinan Zwembond Voor Indonesia (ZBVI).

c. Dekade tahun 1951-1961

Pada tanggal 24 Maret 1951 lahirlah Persatuan Berenang Seluruh Indonesia yang kemudian disingkat PBSI. Kongresnya yang pertama di Jakarta, berhasil mengukuhkan ketua yang pertama, Prof. dr. Poerwo Soedarmo, dibantu oleh wakil ketua, sekretaris, bendahara dan komisi teknik. Selanjutnya PBSI diterima menjadi anggota PORI (Perserikatan Olahraga Olympiade Indonesia), yang kemudian diubah menjadi KOI (Komite Olympiade Indonesia). Sejak itu, olahraga renang Indonesia secara bertahap maju dan berkembang. Hingga pada tahun 1952, PBSI menjadi anggota resmi dari Federasi Renang Dunia yaitu FINA (Federation Internationale de Nation) dan IOC (International Olympic Committee), terdaftar sebanyak 29 perkumpulan, yang tergabung dalam PBSI (Persatuan Berenang Seluruh Indonesia). Oleh karena itu, kemudian didirikan top-top organisasi olahraga berenang di tingkat daerah.

Perkembangan olahraga renang di Indonesia terus mengalami peningkatan, setiap tahun selalu menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan renang baik tingkat nasional seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) maupun tingkat daerah, sehingga cabang olahraga renang menjadi salah satu cabang olahraga yang utama untuk dipertandingkan. Prestasi olahraga renang di Indonesia pada tahun 1952 semakin berkembang, Indonesia mengirimkan duta-duta renangnya ke arena Olympiade di Helsinki, kemudian tahun 1953 kembali Indonesia ambil bagian dalam Youth Festival di Bukarest dan PON III di Medan. Sumatera Utara. Berlangsung pula kongres PBSI ke- 1 dengan ketua terpilih Dadang Suprajogi.

Pada tahun 1959 diadakan kejuaraan renang nasional, kejuaraan ini untuk pertama kalinya mengadakan pemisahan antara senior dan junior yang dilaksanakan di Malang, Jawa Timur.

Selain mengadakan kejuaraan, ada beberapa permintaan dari peserta kongres untuk mengganti nama PBSI menjadi PRSI (Perserikatan Renang Seluruh Indonesia). Perubahan ini timbul dengan pertimbangan bahwa terdapatnya dua induk organisasi olahraga yang mempunyai singkatan sama PBSI. Selain cabang olahraga renang, singkatan ini juga digunakan oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.

d. Masa dekade tahun 1971-1981

Dari perjalanan metode pembinaan kelompok umur setelah berjalan lebih kurang dua tahun, metode ini diatur kembali disesuaikan dengan peraturan FINA serta kegiatan- kegiatan renang di tingkat Asia. Sejalan dengan perubahan tersebut pada tahun 1973 kelompok umur disusun sebagai berikut:

(5)

2). Kelompok Umur III dari Usia 11 sampai 12 tahun 3). Kelompok Umur II dari Usia 13 sampi 14 tahun 4). Kelompok Umur I dari Usia 15 sampai 17 tahun 5). Kelompok Senior dari usia 18 tahun ke atas

DAFTAR PUSTAKA

Arhesa, S. (2020). Buku jago renang. Ilmu Cemerlang Group.

Hasibuan, G. I. (2020). Aktivitas Air.

Tambunan, A. H. (2020). Makalah Olahraga Renang Andrian.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar renang gaya bebas dengan model pembelajaran dan alat bantu pada siswa kelas Kelas V di SD N 2

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Melalui Model Pembelajaran Dan Alat Bantu Bagi Siswa Kelas V SD N 2

Dari hasil pengamatan pada siswa kelas Pada Siswa kelas V SD Negeri 3 Sinar Rejeki Lampung Selatan, bahwa gerak dasar koordinasi lengan dan napas renang gaya bebas masih dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar koordinasi lengan dan pernapasan renang gaya bebas dengan metode pembelajaran modifikasi alat bantu

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dan memperbaiki gerak dasar renang gaya bebas pada siswa kelas 5 SD Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012

Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan gerak dasar renang gaya dada menggunakan model pembelajaran perorangan (individual teaching) lebih baik dari

Menurut Kasiyo Dwijowinoto (1979 : 1) Renang adalah salah satu cabang olahraga yang bisa diajarkan pada semua umur, baik itu anak-anak maupun orang dewasa. yang lebih kurang